Anda di halaman 1dari 53

Tugas Akhir

Perencanaan Breakwater
Di Lamongan, Jawa Timur

Oleh :
Marines Febriani
3107 100 099
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2011

LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara kepulauan Luas Perairan > Luas Daratan


Sehingga butuh fasilitas penunjang Transportasi melalui jalur laut
Salah satu fasilitas yang dibutuhkan yaitu Fasilitas Perawatan dan Perbaikan Kapal
Pembangunan fasilitas perawatan dan perbaikan kapal sehingga dibutuhkan
penahan gelombang untuk fasilitas tersebut.
Setelah dibangun breakwater diharapkan kinerja dari fasilitas tersebut dapat
berjalan dengan optimal.

LOKASI

Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Propinsi


Jawa Timur dengan posisi geografis 1122523 BT dan 652 LS.
Lokasi ini termasuk kawasan pantai utara jawa dan memiliki aksesibilitas
yang baik untuk kapal.

Lokasi Studi

Gambar 1.1 Lokasi Studi


(Sumber: Peta Jawa Timur

LOKASI PROYEK

Gambar 1.2 Peta Hydral Desa Kemantren, Kecamata Paciran, Kabupaten


Lamongan, Propinsi Jawa Timur
(Sumber: Bakorsurtanal, 2006)

TUJUAN
Tujuan dari tugas akhir ini adalah :
1. Mampu mengevaluasi layout serta kebutuhan dimensi breakwater.
2. Mampu merencanakan detail breakwater menggunakan dua tipe struktur
yaitu Monolith dan Rubble mound.
3. Perhitungan struktur breakwater rubble mound menggunakan dua
alternatif primary layer yaitu batu alam dan tetrapod.
4. Mampu merencanakan metode pelaksanaan.
5. Mampu menghitung rencana anggaran biaya.

LINGKUP PEKERJAAN
1.
2.
3.
4.

Evaluasi layout alur pelayaran dan breakwater.


Perencanaan detail struktur breakwater.
Perencanaan metode pelaksanaan.
Perhitungan rencana anggaran biaya.

BATASAN MASALAH
1.
2.
3.
4.

Data-data yang digunakan dalam analisis adalah data sekunder.


Layout yang digunakan merupakan layout yang disepakati oleh owner dan
perencana sehingga tidak membuat layout baru.
Tidak merencanakan dan mengkaji pengerukan.
Tidak menghitung besarnya sedimentasi yang terjadi.

METODOLOGI
Pendahuluan

Mempelajari latar belakang dan permasalahan yang


ada di proyek

Tinjauan Pustaka

Mempelajari dasar teori, konsep, dan perumusan


yang akan dipakai dalam perencanaan

Pengumpulan dan
analisis data

Evaluasi layout

Data Topografi dan Bathymetri


Data pasang surut
Data arus
Data angin
Analisis gelombang
Data tanah

Evaluasi alur pelayaran


Evaluasi layout breakwater

Kriteria perencanaan
breakwater

Peraturan yang digunakan


Kriteria kapal rencana
Kualitas bahan dan material

Perhitungan Struktur
breakwater

Pemilihan tipe konstruksi


Penentuan tinggi gelombang rencana
Perencanaan struktur atas dan bawah serta
penentuan dimensi
perhitungan elevasi puncak breakwater
Gambar rencana

Perencanaan metode
konstruksi

Masa prakonstruksi
Masa konstruksi

Perhitungan rencana
anggaran biaya

Perhitungan rencana
anggaran biaya

Kesimpulan hasil perencanaan

Harga material
Analisa harga satuan
Perhitungan volume pekerjaan
Perhitungan rencana anggaran biaya

ANALISIS DATA

Peta Bathymetri dan Topografi


Data Arus
Data Pasang Surut
Data Angin
Analisis Gelombang
Data Tanah

Peta Bathymetri dan Topografi

-8.

32

KEPALA BREAKWATER

570,

00

-7.

-8.0
0

553,12

Breakwater tipe Rubble Mound

00
-9.

Breakwater tipe Monolith

00

-6.00
00
-4.
00
.
-2

-7.0
0
-6.0
0

0
0.0
.00
+2

0.00

+5.00
+7.00
+10.00
+15
.00

BM1

-4.0
0
-2.0
0

+2.0
0

+5.00
+7.0
0
+10
.00
.00

+15

Gambar 3.1 Peta Bathymetri dan Topografi

DATA ARUS

Gambar 3.2 Data Arus Tanjung Pakis Lamongan

DATA PASANG SURUT


PASANG SURUT PERAIRAN KELAYAR, SIDOKELAR PACIRAN LAMONGAN
JAWA TIMUR
(TANGGAL 02 - 16 JANUARI 2008)
25

HWS=22,5 dm
HWL=20,9 dm

20

TINGGI AIR (dm)

Spring Tide
15

MSL=11,5 dm
10

Neap Tide

LWL=0,7 dm
LWS=0,5 dm

0
2

10

11

12

13

14

15

16

TANGGAL PENGAMATAN

Gambar 3.3 Grafik Pasang Surut Tanjung Pakis Lamongan

DATA ANGIN

2010

2009

2008

2007

2006

2005

2004

2003

2002

2001

Tahun

Uraian
Kec.Rata-Rata
Arah Rata-Rata
Kec.Max
Arah
Kec.Rata-Rata
Arah Rata-Rata
Kec.Max
Arah
Kec.Rata-Rata
Arah Rata-Rata
Kec.Max
Arah
Kec.Rata-Rata
Arah Rata-Rata
Kec.Max
Arah
Kec.Rata-Rata
Arah Rata-Rata
Kec.Max
Arah
Kec.Rata-Rata
Arah Rata-Rata
Kec.Max
Arah
Kec.Rata-Rata
Arah Rata-Rata
Kec.Max
Arah
Kec.Rata-Rata
Arah Rata-Rata
Kec.Max
Arah
Kec.Rata-Rata
Arah Rata-Rata
Kec.Max
Arah
Kec.Rata-Rata
Arah Rata-Rata
Kec.Max
Arah

Jan
7
W
22
320
6
W
15
70
6.9
W
25
260
4.6
W/NW
23
310
6.1
NW
28
330
7.2
NW
25
300
6.9
E
24
280
7.8
W
23
30
8.1
W
30
130
8
W
22
280

Feb
8.8
W
26
340
5
E
20
250
6
W
22
320
7.8
NW
40
60
6.4
NW
25
320
5
W
35
270
7.3
W
24
290
11.7
W
28
300
7.3
W
29
300
6.7
W
18
50

Mar
6
NW
15
300
5
E
15
70
4.3
E
19
320
6
S
20
170
6.1
W
30
300
7.2
W
40
150
8.1
W
27
320
5
CALM
19
30
5
E
28
160
6
NE
17
360

Apr
5.8
E
20
40
6
E
10
60
5.4
E
22
90
6
E
15
120
6.4
E
40
60
5.5
E
25
360
6.3
E
16
90
6.2
E
25
70
5.2
E
25
50
5.9
E
17
330

Mei
5.7
E
12
100
5
E
12
90
5.4
E
40
90
4
E
15
110
10.2
E
21
160
5.1
E
27
320
8.2
E
18
90
6.4
E
15
90
5.1
E
17
10
6.3
E
19
90

Jun
6.7
E
14
90
6
E
12
90
6.6
E
20
100
8
E
15
120
10.9
E
24
80
5.4
E
22
90
7.3
E
17
80
7
E
17
80
6.3
E
15
90
7
E
17
100

Jul
6.3
E
12
90
5
E
12
90
6.4
E
19
90
7
E
20
80
7.7
E
27
90
6
E
18
90
8.7
E
19
70
7
E
18
100
6
E
16
110
6
E
16
70

Ags
6.9
E
17
100
6
E
13
80
6.4
E
18
110
6
E
20
110
7
E
25
100
7.4
E
22
60
8.5
E
19
90
8.2
E
18
80
6.6
E
18
90
6.5
E
15
100

Sep
5.4
E
13
60
5
E
12
90
6.6
E
20
120
8
E
20
100
6.7
E
20
100
7.1
E
22
70
8.6
E
18
80
8.3
E
20
90
7.1
E
17
90
6.6
E
18
90

Okt
5
E
12
60
6
E
12
80
5.6
E
16
90
8
E
25
100
5.3
E
25
330
8.1
E
21
80
9
E
20
80
8.2
E
22
80
7.8
E
20
80
6.3
E
19
90

Nop
5
E-S
20
300
5
W
10
280
4.5
E
10
270
9
SE
25
330
4.4
E
25
350
7.3
E
20
80
6.7
E
16
180
6
E
20
60
8
E
22
260
6
E
15
100

Des
5
W
11
280
5
W
15
290
4.9
NW
20
230
7
SE
25
180
7.2
NW
25
330
4.9
NE
20
40
7.6
W
25
270
6
VRB
17
350
6.3
NE
16
190
7.2
W
25
320

Data Angin
(Sumber : BMKG
Stasiun Meteorologi
Juanda)

Kecepatan
maksimum :
40 knot
Dari Timur Laut

ANALISIS GELOMBANG

Fetch
Tinggi dan Periode Gelombang pada Laut Dalam
Tinggi Gelombang Rencana
Refraksi Gelombang

FETCH

Barat Laut
LOKASI PROYEK

Utara
LOKASI PROYEK

Timur Laut

42
36
30
24
18
12
6
0
6
12
18
24
30
36
42
Total

cos

BL
376,69
365,47
423,34
431,87
469,33
661,52
1000,00
593,27
626,94
725,08
235,90
730,62
0,00
0,00
0,00

Xi
U
414,373
390,777
416,234
406,831
407,642
109,218
379,518
365,65
367,964
415,973
424,681
445,768
681,692
1000
1000

0,743
0,809
0,866
0,914
0,951
0,978
0,995
1,000
0,995
0,978
0,951
0,914
0,866
0,809
0,743
13,511
FETCH EFEKTIF (dalam Km)

TL
10,0455
1000
1000
1000
1000
250,39
494,26
457,859
369,684
415,784
415,903
387,386
111,369
114,199
377,671

Fetch Efektif
LOKASI PROYEK

BL
279,937
295,67
366,625
394,535
446,36
647,066
994,522
593,273
623,51
709,237
224,356
667,454
0
0
0
6242,54
462,037

Xi Cos
U
307,9391
316,1453
360,4691
371,6584
387,6906
106,8315
377,4393
365,6504
365,9487
406,8832
403,896
407,2292
590,3628
809,017
743,1448
6320,305
467,7925

TL
7,46524
809,017
866,025
913,545
951,057
244,918
491,552
457,859
367,659
406,698
395,547
353,894
96,4487
92,3886
280,664
6734,74
498,466

TINGGI dan PERIODE GELOMBANG


pada LAUT DALAM

Perhitungan menggunakan metode SMB modifikasi SPM 1984


Tinggi dan Periode gelombang representatif selama 10 tahun (Teoritis)
Tahun

UA

Hmax

arah

m/s

(o)

jam

Tahun

UA

Hmax

arah

m/s

()

jam

2001

19.62662

6.86

25.57

2001

16.32

2.50

BL

2002

12.46038

4.50

TL

27.03

2002

12.46

2.00

BL

2003

17.55204

6.10

BL

21.47

2003

17.55

2.40

BL

2004

28.93111

10.44

TL

20.28

2004

19.57

2.75

BL

2005

28.93111

10.44

TL

19.97

2005

19.57

2.75

BL

2006

20.93538

7.27

BL

22.13

2006

20.94

3.00

BL

2007

20.93538

7.27

BL

22.59

2007

20.94

3.00

BL

2008

21.36888

7.42

BL

22.59

2008

21.37

2.70

BL

2009

22.2841

7.74

BL

22.32

2009

22.28

2.80

BL

2010

19.57148

6.80

BL

23.76

2010

19.57

2.75

BL

Perhitungan
teoritis

Perhitungan
sesuai kondisi t
di lapangan

Tinggi Gelombang Rencana

Perhitungan tinggi gelombang rencana ini menggunakan metode statistik


atau lebih dikenal dengan metode Weibull yang didasari oleh lamanya
angin bertiup.
No urut m

Hsm

Fm

ym

Hsm.ym

ym2

(Hsm-Hsm)2

sm

3.00

0.9494

2.983

8.9502

8.9006

0.1122

3.180483

-0.18

0.0326

3.00

0.8539

1.923

5.7697

3.6989

0.1122

2.905077

0.09

0.0090

2.80

0.7584

1.420

3.9768

2.0172

0.0182

2.774419

0.03

0.0007

2.75

0.6628

1.087

2.9898

1.1820

0.0072

2.687891

0.06

0.0039

2.75

0.5673

0.838

2.3039

0.7019

0.0072

2.623095

0.13

0.0161

2.75

0.4718

0.638

1.7554

0.4075

0.0072

2.571278

0.18

0.0319

2.70

0.3763

0.472

1.2747

0.2229

0.0012

2.528097

0.17

0.0296

2.50

0.2808

0.330

0.8240

0.1086

0.0272

2.491081

0.01

0.0001

2.40

0.1853

0.205

0.4918

0.0420

0.0702

2.458688

-0.06

0.0034

10

2.00

0.0898

0.094

0.1881

0.0088

0.4422

2.42989

-0.43

0.1848

26.65 5.1958

9.991

28.5246 17.2905

0.8053

Jumlah

Hsm-sm (Hsm-sm)2

0.3120

Tinggi Gelombang Rencana


Perhitungan tinggi gelombang rencana ini menggunakan metode statistik
atau lebih dikenal dengan metode Weibull yang didasari oleh lamanya
angin bertiup.
Periode ulang

yr

Hsr

(Tahun)

(Tahun)

(m)

1
2
5
10
20
50
100

0.0000
0.6931
1.6094
2.3026
2.9957
3.9120
4.6052

2.41
2.59
2.82
3.00
3.18
3.42
3.60

nr
0.3614
0.3906
0.8264
1.2097
1.6033
2.1297
2.5300

r
0.0673
0.0727
0.1539
0.2252
0.2985
0.3965
0.4711

Hs-1.28r Hs+1.28r
(m)

(m)

2.32
2.49
2.63
2.72
2.80
2.91
3.00

2.49
2.68
3.02
3.29
3.57
3.93
4.20

Tinggi Gelombang Rencana


Tinggi Gelombang(m)

5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
1

10
Umur Rencana

Jadi tinggi gelombang periode ulang 50 tahunan yang digunakan sebesar 3.93 m
Periodenya sebesar 10.03 dt

100

Refraksi Gelombang

Perhitungan refraksi di tinjau pada beberapa elevasi.


Breaking index yang digunakan untuk mengetahui gelombang pada posisi
breaking atau non breaking sebesar :
H0

L0

C0

d/L0

d/L

Ks

sin

Kr

H/d

Ket.

3.93

10.03

156.97

45

15.65

0.0127

0.04612

1.350

43.37

4.32

0.19535

11.27

0.849

4.50

2.25

breaking

3.93

10.03

156.97

45

15.65

0.0255

0.06614

1.159

60.48

6.03

0.27243

15.81

0.857

3.90

0.98

breaking

3.93

10.03

156.97

45

15.65

0.0382

0.08100

1.075

74.07

7.38

0.33368

19.49

0.866

3.66

0.61

non breaking

3.93

10.03

156.97

45

15.65

0.0510

0.09520

1.019

84.03

8.38

0.37855

22.24

0.874

3.50

0.44

non breaking

3.93

10.03

156.97

45

15.65

0.0573

0.10132

1.001

88.83

8.86

0.40014

23.59

0.878

3.46

0.38

non breaking

3.93

10.03

156.97

45

15.65

9.2

0.0586

0.10331

0.996

89.05

8.88

0.40116

23.65

0.879

3.44

0.37

non breaking

DATA TANAH
9241200

9241100

9241000

B1 X = 0657300
9240700

Y = 9240808

B 2'

B2 X = 0657425
350

Y = 9240932
B2

9240900

280

B2

B2' X = 0657492
Y = 9241003

B1

9240800

B1

9240700

9240600
656900

657000

657100

657200

657300

657400

657500

657600

Gambar 3.9 Posisi Titik Bor

657700

657800

DATA TANAH

Tanah asli berupa Lime Stone


N-SPT
= 15
sat = 1.2 t/m3
= 31o = 2/3 x 31o = 20.67o
Cu =1 kg/cm2 C=0.67kg/cm2
Koefisien tekanan tanah aktif
= 0.32

Gambar 310 Stratigrafi Tanah pada B1 dan B2

MUTU BETON dan BAJA TULANGAN


MUTU BETON
Kuat tekan karakteristik fc=35 MPa
Modulus Elastisitas diambil berdasarkan PBI 1971
2
2
Ec 6400 350kgf cm 1.197 105 kgf cm
Tebal selimut beton (decking) untuk daerah yang
berbatasan langsung dengan air laut:
- Tebal decking untuk balok 8.0cm

MUTU BAJA TULANGAN

Kuat leleh (fyU32) = 320 MPa


Tegangan tarik baja untuk pembebanan tetap,
a-U32 = 1850 kg/cm2
Tegangan tarik atau tekan baja rencana,
au-U32 = 2780 kg/cm2

Modulus elastisitas diambil sebesar 2 105 Mpa


Ukuran baja tulangan yang digunakan adalah D10 D25

KRITERIA KAPAL RENCANA

Kapal jenis General Cargo dan Petikemas


atau kapal Multipurpose
Bobot mati
Panjang kapal (LOA)
Lebar kapal (Width)
Lunas Penuh (Full Draft)
Draft Kosong
Tinggi (Depth)

:10000 35000 DWT


:142 197 meter
:19 28.5 meter
: 8.3 11.1 meter
: 7 9 meter
: 11.1 14.8 meter

DESAIN MONOLITH BREAKWATER

3.45

1.75

1.75

1.75

1.75

5.20

Poer/ Pile cap

Steel Pipe Pile 120cm

DESAIN RUBBLE MOUND


BREAKWATER

Pelabuhan
Laut
0.0 mLWS

Seabed

Berm

Armour
Layer

Secondary
Layer

Core Layer
Filter Layer

EVALUASI LAYOUT

Evaluasi Alur Pelayaran


Alur Pelayaran
Lebar alur diasumsikan untuk alur tidak panjang dan kapal jarang berpapasan sebesar 200
meter
Panjang alur diasumsikan untuk kapal 10000 DWT dengan kecepatan 5 knot sebesar
200 meter
Kolam Putar
Db = 2*LOA = 2*197 = 394 400 meter (dengan dipandu)

Avaluasi Layout Breakwater


Mulut Breakwater Menghadap ke arah Timur Laut
Elevasi Breakwater di buat over topping karena pada lokasi tersebut tidak terjadi bongkar
muat barang.

Layout Rencana
Breakwater tipe Rubble Mound
00
-8.

00
-7.

00

-6.00
00
-4.

-2.

0
0.0
.00
+2

+5.00

+7.00
+10.00
+15
.00

00
-9.

BM1

553,12

Breakwater tipe Monolith

570,3

0
48

Layout Rencana Breakwater


Skala 1:17000

-8.0
0

-7.0
0

-6.0
0

-4
.
0
0
-2.0
0

0.00

+2.0
0

+5.00

+7.0
0
+10
.00
+15
.00

KEPALA BREAKWATER

Gambar 5.1 Layout


Rencana

3000.0024

00
-8.

26312.1712

40000.00

-8.0

0
044849.8822
-7.
-6.00
00
-4.
00
-2.

-7.0
0
-6.0

0
0.0
.00
+2

0.00

+5.00

+7.00
+10.00

BM1

-4.0
0
-2.0
0

Breakwater tipe Rubble Mound

28669.2026

20442.9260

KEPALA BREAKWATER

15

12000.0000

20100.0000

00
-9.

Breakwater tipe Monolith

DIFRAKSI GELOMBANG

+2.0

+5.00

+7.0
0
+10
.00
.00

+15

STRUKTUR MONOLITH
Perhitungan Gaya-Gaya Yang Bekerja Menggunakan Metode Goda

5.77 ton

14.2 mLWS

8.80 ton

HWS

LWS

SEABED

7.27 ton

-9.0 mLWS

STRUKTUR MONOLITH
Analisis SAP

Kombinasi1 DL + Q-X + 0.3Q-Y


Kombinasi 2 DL + 0.3Q-X + Q-Y
Kombinasi3 DL + Gelombang
Kombinasi4 DL + Gelombang + Uplift
Beban Gempa menggunakan Respon Spectrum
pada SAP 2000 14.1
Berdasarkan Zona Gempa 2 pada PPKGURG

STRUKTUR MONOLITH
A

Perencanaan Poer

1.75

Pile Cap

520

300

Tulangan

1.75

Dimensi
Momen
b
h
(cm) (cm) ton.m

1.75

Tarik
Tekan
Samping
55-D19
22-D19
6-D19
760.83
2
2
155.86 cm 62.345 cm 17.003 cm2

P-T Interlock
(Baja CT)

55 D19 antar As

1.75

Balok

3.45

Steel Pipe Pile 120 cm


5.20

B
Tulangan Poer 55 D19

+5.2 mLWS

Tulangan Samping 6 D19


12 D25

Tulangan Spiral 12

Selimut Beton

0.0 mLWS
Triplek

-1.0 mLWS
Tiang Pancang 120 cm

Potongan B-B

Potongan A-A

STRUKTUR MONOLITH
Perencanaan Tiang Pancang

Grafik Daya Dukung Tiang Pancang

QP qp Ap Np K Ap x
Ns
QS qs As
1 As x
3

Cat : = 1 , = 1

QL =2238.82 ton/Pmax =723.98 =3.09 > SF =3 ..OK

STRUKTUR MONOLITH
Kontrol Kekuatan Bahan
Tiang Pancang Tegak
- Kontrol momen
Mmax =475.425 ton.m< Mijin=497.104 ton.m..OK
- Kontrol tegangan
= 194.058 kg.cm-2 < ijin = 2100 kg.cm-2..OK!!

Tiang Pancang Miring


- Kontrol momen
Mmax =334.962ton.m< Mijin=497.104 ton.m..OK
- Kontrol tegangan
= 829.59 kg.cm-2 < ijin = 2100 kg.cm-2..OK!!

STRUKTUR MONOLITH
Kalendering
Perumusan kalendering yang dipakai adalah Alfred Hiley Formula (1930).

Stabilitas Tiang Terhadap Frekuensi Gelombang

STRUKTUR RUBBLE MOUND


Perbandingan Armour Layer antara Tetrapod dan Batu Alam
Berat Armour Menggunanakan Batu Alam

Tebal tiap Layer Menggunanakan Batu Alam

Berat Armour Menggunanakan Tetrapod

Tebal tiap Layer Menggunanakan Tetrapod

STRUKTUR RUBBLE MOUND


Perbandingan Armour Layer antara Tetrapod dan Batu Alam
Lebar Layer Menggunanakan Batu Alam

Lebar Layer Menggunanakan Tetrapod

Batu Pecah

Perbandingan

Item Pelaksanaan
1

Metode
Pelaksanaan
2

Material didapat darineksploitasi


batu di quarry dengan cara
peledakan
Pengangkutan material dari quarry
sampai lokasi pekerjaan lewat jalur
darat dengan dump truck

Tetrapod
Item Pelaksanaan

Ket.
Mahal dan sulit karena
sulitnya mendapatkan batuan 1
yang besar dan berat.
Sulit, sebaiknya dilakukan
malam hari agar tidak
mengganggu aktifitas
penduduk sekitar.

Ket.

Material dibuat di pabrik


Murah dan mudah untuk
dengan dimensi yang
didapatkan.
telah ditentukan
Pengangkutan material
dari pabrik hingga lokasi Mudah karena jalan yang
pekerjaan lewat jalan dilewati merupakan jalan
akses proyek.
akses menuju proyek.

Berdasarkan Beberapa Pertimbangan dari perhitungan keperluan dimensi, berat dan


perbandingan metode pelaksanaan maka dipilihlah Tetrapod Sebagai Primary Layer

STRUKTUR RUBBLE MOUND

232

Desain Tetrapod Yang akan Digunakan

Tetrapod

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L

= 0.58 m
= 0.29 m
= 0.92 m
= 0.91 m
= 0.45 m
= 1.24 m
= 0.41 m
= 1.93 m
= 1.17 m
= 0.59 m
= 2.11 m
= 2.32 m

STRUKTUR RUBBLE MOUND


Elevasi Puncak Breakwater

Head Breakwater Rubble Mound

STRUKTUR RUBBLE MOUND


Sliding
Berdasarkan analisis dari program X STABL didapatkan hasil > SF =1.2 OK

Settlement
Menggunakan prinsip teori dari Biarez dan Giround
Bagian Breakwater
Head
Segmen 1
Segmen 2

Settlement
0.40 cm
0.42 cm
0.34 cm

Asumsi settlement di awal sudah sangat


memenuhi.
Settlement yang digunakan 10 cm

Sehingga elevasi puncak breakwater berdasarkan settlement hasil


perhitungan :
Bagian Breakwater
Head
Segmen 1
Trunk
Segmen 2

Tinggi
Gelombang

Pasang
Surut

Settlement

Zc

Tinggi Total
Breakwater

(m)
3.46
3.66
3.90

(m)
2.2
2.2
2.2

(m)
0.1
0.1
0.1

(m)
1.73
1.83
1.95

(m)
4.03
4.13
4.25

Tinggi
Breakwater
rencana
(m)
4.3
4.3
4.3

STRUKTUR RUBBLE MOUND


Elevasi Puncak Head berdasarkan Settlement hasil perhitungan

Puncture Failure
Bagian Breakwater
Head
Segmen 1
Segmen 2

qmax/q
22.8
28.6
35.27

SF
3
3
3

Ket.
OK
OK
OK

Metode Pelaksanaan Rubble Mound

Pemasangan patok
Core Layer
Secondary
Layer
Breakwater
Rubble Mound Primary Layer

Metode Pelaksanaan Rubble Mound

Patok Kayu

Seabed

Runutan Metode Pelaksanaan Rubble Mound

Metode Pelaksanaan Rubble Mound

Metode Pelaksanaan Monolith

Monolith
Breakwater

Pelapisan Tiang
Pancang dengan zat
anti karat
Pemancangan
Pengecoran Poer

Metode Pelaksanaan Monolith

Mengukur ketepatan saat


pemancangan

Proses penyambungan (las)


tiang pancang

Proses pengangkutan tiang pancang

Proses pemancangan tiang pancang

Metode Pelaksanaan Monolith

Landasan bekisting poer


(bracket)
Bekisting poer

Hasil Pengecoran Bekisting Poer

RENCANA ANGGARAN BIAYA


Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No
I
II
III

Uraian
Total (Rp)
Pekerjaan Persiapan
Rp
624,100,000.00
Breakwater Rubble Mound
Rp 153,652,528,805.591
Breakwater Monolith
Rp 164,231,230,928.565
Jumlah Total
Rp 318,507,859,734.16
PPN 10%
Rp
31,850,785,973.42
Total+PPn
Rp 350,358,645,707.57
Jumlah akhir(pembulatan)
Rp 350,358,646,000.00
Terbilang : Tiga Ratus Lima Puluh Milyar Tiga Ratus Lima Puluh Delapan
Juta Enam Ratus Empat Puluh Enam Ribu Rupiah

KESIMPULAN

Evaluasi Layout
Menggunakan Layout rencana yang telah disetujui owner yang menunjukkan breakwater
Rubble Mound dimulai pada elevasi +2mLWS sampai dengan -8.5 mLWS. Sedangkan
Breakwater Monolith mulai elevasi -8.5 mLWS sampai 9 mLWS. Mulut Breakwater
menghadap ke arah Timur Laut dan berfungsi sebagai pemecah gelombang serta pengarah
kapal yang aka memasuki wilayah pelabuhan
Struktur Breakwater
Rubble Mound : Head Breakwater (-9 mLWS)
Tinggi total breakwater
Lebar primary layer
Berat armour
Tebal primary layer
Segmen 1 (-6 mLWS)
Tinggi total breakwater
Lebar primary layer
Berat Armor
Tebal primary layer
Segmen 2 (-4 mLWS)
Tinggi total breakwater
Lebar primary layer
Berat Armor
Tebal primary layer

: 13meter
: 5 meter
: 3.83 ton
: 3.5 meter
: 10 meter
: 5 meter
: 3.57 ton
: 3.5 meter
: 8 meter
: 3.5 meter
: 2.53 ton
: 3 meter

KESIMPULAN
Monolith Breakwater :
Tiang Pancang 120 cm dengan tebal 2.5 cm hingga kedalaman -16 mLWS.
Poer menerus
: 520 cm x 350cm x 300 cm
Diameter tulangan Poer
: D19 dan 10

Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan pekerjaan struktur secara keseluruhan dilakukan dari laut
menggunakan tongkang dan crane sebagai alat pemindah material. Pada breakwater
rubble mound perletakan materialnya menggunakan kapal-kapal seperti suction
trailing hopper dredger untuk penimbunan core layer. Sedangkan pada secondary layer
menggunakan backhoe yang mengapung pada tongkang dan pada primary layer
menggunakan crane yang mengapung pada tongkang. Dalam pengontrolan
perletakkan armour berupa tetrapod harus benar-benar diatur dan diawasi agar
panataannya random tapi rapih.
Pada pekerjaan Struktur Monolith menggunakan hydraulic hammer sebagai alat bantu
pemancangan tiang pancangnya. Pembuatan poer tiang pancang dilakukan
menggunakan cast in situ.

KESIMPULAN

Anggaran Biaya
Total anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan breakwater berdasarkan
perhitungan Bab VIII adalah sebesar Rp. 350.358.646.000,00. ( Tiga ratus lima puluh
milyar tiga ratus lima puluh delapan juta enam ratus empat puluh enam rupiah).

Anda mungkin juga menyukai