Anda di halaman 1dari 5

100

Satker yang menjadi objek penelitian, yang meliputi Kuasa Pengguna Anggaran,
Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penanda Tangan SPM, dan Bendahara
Pengeluaran. Hasil wawancara kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik
untuk mendapatkan tema yang berkaitan dengan penelitian ini.
Selanjutnya dari hasil dokumentasi dan wawancara, disusunlah suatu
simpulan dari hasil penelitian dengan mengemukakan keterbatasan penelitian.
Selain itu, penulis mencoba memberikan rekomendasi kepada pemerintah, dalam
hal ini Satker terkait dalam mengatasi permasalahan pencairan anggaran maupun
instansi pemerintah yang terkait dengan perumusan kebijakan pencairan anggaran.

7.2. Simpulan
Hasil analisis dan diskusi pada Bab VI di atas dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a.

Pola pencairan anggaran belanja pemerintah pusat pada Satker di wilayah


bayar KPPN Purwokerto tahun anggaran 2013 masih menunjukkan terjadinya
kecenderungan penumpukan pencairan anggaran di akhir tahun.

b.

Kecenderungan penumpukan pencairan anggaran belanja pemerintah pusat di


tahun anggaran disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini:
1) Perencanaan Anggaran
Masalah dalam perencanaan anggaran antara lain pemblokiran anggaran,
ketidaksesuaian antara rencana kegiatan dalam RKA-KL dan DIPA yang
disahkan, adanya APBN Perubahan yang menimbulkan kegiatan fisik
baru, maupun kendala administrasi.

101

2) Pelaksanaan Anggaran
Beberapa kendala dalam pelaksanaan anggaran antara lain adanya
kegiatan yang memerlukan revisi DIPA, keterlambatan penerimaan
DIPA, Satker kurang disiplin dalam mengikuti jadwal kegiatan dalam
DIPA, dan rencana penarikan dana tidak dapat dilaksanakan dengan baik.
3) Pengadaan Barang/Jasa
Permasalahan terkait pengadaan barang/jasa adalah kurangnya pejabat
pengadaan yang mempunyai sertifikat, kekhawatiran pejabat pengadaan
terhadap aparat penegak hukum dan aparat pemeriksa, keterlambatan
proses pelelangan, kegagalan pelelangan, adanya petugas baru yang
menjadi pejabat lelang akibat proses mutasi pejabat lama.
4) Sumber Daya Manusia
Permasalahan sumber daya manusia Satker yang mengelola keuangan di
antaranya adalah kurangnya jumlah pegawai, adanya perangkapan
pekerjaan, kurangnya kompetensi pegawai, kerja sama pegawai yang
kurang baik, pola mutasi, dan kebiasaan menunda pencairan.
5) Regulasi Pengelolaan Anggaran
Beberapa hal yang dapat menyebabkan adanya penumpukan pencairan
anggaran belanja pemerintah pusat di akhir tahun anggaran adalah aturan
tentang revisi DIPA yang terlambat diterbitkan dan selalu berubah setiap
tahun, pedoman pelaksanaan pencairan anggaran yang bersifat khusus,
dan tidak adanya sanksi atas peraturan tentang perencanaan kas.

102

c.

Faktor yang paling mempengaruhi penumpukan pencairan anggaran belanja


pemerintah pusat di akhir tahun adalah faktor perencanaan anggaran. Hal
tersebut dikarenakan perencanaan anggaran adalah tahap awal Satker dalam
memulai mengelola anggarannya, sehingga permasalahan dalam perencanaan
anggaran akan menyebabkan timbulnya faktor lain yang mengakibatkan
penumpukan pencairan anggaran.

d.

Pola pencairan anggaran belanja pemerintah pusat pada Satker di wilayah


bayar KPPN Purwokerto dipengaruhi oleh coercive isomorphism, yaitu
pemblokiran anggaran dan belum adanya aturan pencairan anggaran, seperti
aturan tentang petunjuk pencairan anggaran yang bersumber dari dana khusus
seperti dana PNBP, pinjaman, SBSN, maupun hibah. Hal tersebut memaksa
Satker untuk menunda melakukan pencairan anggaran. Selain coercive
isomorphism, pola pencairan anggaran belanja juga dipengaruhi oleh
normative isomorphism yang dibuktikan dengan adanya komitmen Satker
untuk mengikuti perencanaan pencairan anggaran maupun IKU yang telah
ditetapkan di awal tahun.

7.3. Keterbatasan Penelitian


Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.

Penelitian ini hanya mengevaluasi terjadinya kecenderungan penumpukan


pencairan anggaran belanja pemerintah pusat di akhir tahun anggaran,
sehingga tidak mengevaluasi tentang pencairan transfer ke daerah maupun
anggaran belanja daerah yang dikelola oleh pemerintah daerah.

103

b.

Penelitian ini menggunakan anggaran belanja pemerintah pusat secara total,


tidak dirinci menurut jenis belanja, karena penulis kesulitan dalam melakukan
pengumpulan data.

c.

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah terbatas pada empat
Satker di wilayah bayar KPPN Purwokerto, yaitu KPPN Purwokerto, Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Pengadilan Agama Banyumas,
dan Pembangunan Jalur Ganda Cirebon-Kroya, dan lebih menekankan
pencairan anggaran tahun anggaran 2013.

7.4. Rekomendasi
Berdasarkan dengan simpulan penelitian di atas, peneliti memberikan
rekomendasi kepada Satker, DJA, dan DJPBN.
1. Rekomendasi kepada Satker
a. Menyusun perencanaan anggaran dengan akurat sesuai skala prioritas dan
melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan dalam pengesahan DIPA
agar tidak terjadi pemblokiran anggaran.
b. Menyusun rencana kegiatan dan rencana pencairan anggaran dengan baik,
mengikuti dan mematuhi setiap rencana yang telah disusun.
c. Melaksanakan proses pengadaan barang/jasa, terutama untuk kegiatan yang
memerlukan pelelangan, segera setelah menerima DIPA.
d. Menambah jumlah pegawai pengelola keuangan atau tidak membebaninya
dengan memberikan perangkapan pekerjaan lain.

104

e. Memberikan kesempatan kepada para pejabat pengelola keuangan untuk


selalu meningkatkan kompetensi di bidang pengelolaan keuangan negara.
f. Selalu berkoordinasi dengan instansi yang terkait pengelolaan keuangan.
g. Mempunyai komitmen dan integritas tinggi dalam mengelola anggaran
secara ekonomis, efektif, dan efisien.
2. Rekomendasi kepada DJA
a. Lebih teliti dalam proses pengesahan DIPA agar tidak terjadi kesalahan,
terutama kesalahan administratif.
b. Segera menerbitkan aturan revisi DIPA setelah adanya pengesahan DIPA.
c. Menyusun aturan tentang revisi DIPA yang dapat diberlakukan tidak hanya
untuk satu tahun anggaran saja.
3. Rekomendasi kepada DJPBN
a. Menyusun kebijakan yang lebih tegas tentang rencana penarikan dana
dengan mempertimbangkan kondisi Satker.
b. Segera menerbitkan aturan tentang petunjuk pencairan anggaran yang
menggunakan sumber dana yang belum ada regulasi yang mengaturnya
karena sebelumnya tidak ada penggunaan sumber dana tersebut.
c. Menyusun kebijakan tentang pencairan anggaran di akhir tahun yang lebih

bisa diterima oleh semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai