Bab 8
Bab 8
PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
A.
PENGERTIAN
Sebelum menguraikan arti pengorganisasian (organizing), maka
79
Organisasi yang
belum terorganisir
4
Terjalin
Kerja sama
Pengelompokan tugas
dalam Departemen
3
Tercipta struktur
organisasi
5
Tercapai
Tujuan
OKE
(1988)
mengemukakan
pendapatnya
mengenai
81
adalah suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang
bulat.
Secara kesimpulan pengorganisasian merupakan fungsi organik
kedua dari manajemen yang dapat diartikan sebagai dinamisasi organisasi,
yaitu:
keseluruhan proses penyusunan bagian-bagian yang terpisah itu
menjadi suatu kesatuan yang harmonis, sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digunakan untuk pelaksanaan kerja dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan
B.
harus
ditentukan
sehingga dalam
orang-orang
yang
akan
Sebagaimana
sabda
Rasulullah
SAW
bahwa
Dimana (where)
83
86
D.
PROSES PENGORGANISASIAN
Siagian (1993:P.41) mengemukakan bahwa proses penyusunan
1. Penentuan tujuan
2. Perumusan tugas pokok
3. Perincian kegiatan
4. pengelompokan kegiatan ke dalam fungs-fungsi
5. Departementasi
6. Penetapan otoritasorganisasi
7. Pengadaan tenaga kerja (staffing)
8. Pengadaan fasilitas (facilitating)
Penentuan tujuan
Sebagai dasar utama dari penyusunan organisasi (pengorganisasian,
tujuan harus ditentukan secara jelas dan lengkap, baik mengenai bidang,
ruang lingkup sasaran, keahlian/keterampilan serta peralatan yang
diperlukan dan jika mungkin jangka waktu pencapaian tujuan maupun cara
pencapaiannya menurut cara yang terbaik. Dari tujuan yang telah ditentukan
dengan jelas dan lengkap itu akan dapat ditarik simpulan tentang bentuk
susunan, corak maupun ukuran besar kecilnya organisasi yang harus
disusun.
Penetapan tugas pokok
Tugas pokok adalah sasaran yang dibebankan kepada organisasi
untuk dicapai. pada umumnya, bertambah besar organisasi yang harus
disusun bertambah umum pula tugas pokok yang dapat ditetapkan.
88
89
Kegiatan-kegiatan yang erat hubungannya satu sama lain, masingmasing dikelompokkan menjadi satu. Masing-masing kelompok kegiatan
sebagai hasil pengelompokkan ini lazim disebut fungsi. Dengan lain
perkatan, fungsi adalah sekelompok kegiatan yang homogen dalam arti satu
sama lain tercapai hubungan yang sangat erat.
Pengelompokkan kegiatan kedalam fungsi-fungsi dapat dilihat dari
dua sudut tinjauan, yaitu:
a. Tinjauan horizontal, dan
b. Tinjauan vertikal
Pengelompokkan dengan tinjauan horizontal di dasarkan atas
adanya diferensiasi horizontal diantara kegiatan-kegiatan yang telah
dikelompokkan. Misalnya fungsi-fungsi perencanaan, pengadaan bahan,
pengarahan tenaga.
Pengelompokkan dengan tinjauan vertikal didasarkan atas adanya
diferensiasi vertikal diantara kegiatan-kegiatan yang telah dikelompokkan.
Misalnya fungsi-fungsi pengawas tidak dapat disejajarkan dengan fungsi
pengadaan sekertariat, dan lain-lain.
Pengelompokkan atas fungsi-fungsi baik dengan tinjauan horizontal
maupun vertical adalah dasar dari proses departementasi.
Departementasi
H. Siagian (1977:P.92) mengemukakan bahwa seorang manajer
karena keterbatasan yang dimiliki, mengakibatkan pembatasan terhadap
banyaknya tugas dan bawahan yang dapat diawasi. Adanya keterbatasan ini,
90
mengakibatkan
keharusan
mengadakan
pengelompokan
tugas
dan
91
92
93
(the right man behind the right gun) dan juga diberi imbalan jasa yang tepat
pula..
Pada prinsip pokok tersebut di atas, dalam pengadaan tenaga kerja
tersirat unsur selektifitas untuk memperoleh mutu personil yang tinggi.
Kegagalan dalam penentuan mutu personil akan menggagalkan pula
pencapaian tujuan organisasi, betapapun baiknya mutu struktur yang
dijelmakan sebagai akibat dari kegiatan departemenisasi.
Dalam hubungan dengan pentingnya mutu personil ini dapat
dipegang sebagai pedoman yaitu prinsip bahwa bukan sturuktur organisasi
semata-mata yang menentukan berhasilnya pencapaian tujuan organisasi
melainkan juga mutu orang-orang yang ditempatkan dalam sturuktur itu
Bahkan dewasa ini terdapat kecenderungan pendapat bahwa mutu
orang-orang dalam organisasi merupakan faktor yang lebih dominan
ketimbang dengan mutu sturuktur organisasi dalam menentukan berhasil
tidaknya pencapaian tujuan organisasi. (it is not the gun but the man behind
the gun, it is note the song but the singer ).
Fokus dalam seleksi personil dapat diorientasikan pada tiga macam
kemampuan yaitu:
a. Technical skill
b. Human skill
c. Conceptual skill
Dengan catatan bahwa makin tinggi posisi organisasi yang
disandangkan bagi seseorang makin memerlukan lebih banyak human skill
dan conceptual skill dibandingkan dengan technical skill, sebaliknya makin
rendah posisinya makin memerlukan lebih banyak technical skill
dibandingkan dengan human skill dan conceptual skill .
97
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bentuk ilustrasi seperti pada
gambar 8.2. Uraian selanjutnya akan dibahas pada sub bab tersendiri (Staff
dan Staffing)
Conceptual
Skill
Top management
(manajemen puncak)
Human
Skill
Midle management
(manajemen menengah)
Technical
Skill
Lower management
(manajemen bawah)
Tujuan
Bentuk
Organisasi
Tujuan
Horizontal
Pengelompokan kegiatan
Dalam fungsi
- Prinsip Koordinasi
- Prinsip Hierarki
Tujuan
Vertikal
Prinsip: - Satuan organisasi tidak lebih dari
satu fungsi pokok
- Fungsi kegiatan yang
homogen
Temporer
Permanen
- Panitia
- Lini
Metode
- Staf
kerja
- Fungsional
- Gabungan
- Matriks
Departementasi
Prosedur
kerja
Penetapan otoritas
Staffing
Fasilitating
Organisasi
99
sumber
kewenangan
seseorang
pemimpin
untuk
tanggung jawab akan beralih dari yang menyerahkan kepada yang diserahi,
sedangkan dalam pendelegasian tanggung jawab keluar atau keatas tetap
pada yang mendelegasikan.
Jika dianalisis dari kedua pendapat tersebut di atas sumber wewenang itu kesemuanya bersumber dari faktor eksternal yaitu faktor yang
datang dari luar diri seseorang. Namun tak dapat disangkal bahwa kadangkadang pula dijumpai seorang mempunyai kewenangan yang bersumber
dari faktor internal yaitu faktor yang melekat pada diri pribadi seseorang,
sehingga seseorang tersebut mampu menkaji penggerak, memiliki
keunggulan tertentu, disegani dan dituruti (berwibawa) sehingga orang lain
dengan faktor tersebut mau digerakkan dan mengikutinya.
Adapun faktor internal yang dimaksudkan sebagai sumber kewenangan adalah:
a. Sifat Pribadi, artinya seseorang berwewenang karena mempunyai sifatsifat tertentu sehingga orang lain dengan kekuatan pribadi itu mau
seolah-olah seperti bawahannya.
b. Kemampuan/kecakapan pribadi, artinya seseorang berwewenang karena
mempunyai keahlian dibidang yang bersangkutan, wewenang jenis ini
melekat pada yang bersangkutan tidak dapat didelegasikan. Seperti
seorang ekonom yang hebat, nasihatnya diikuti seperti suatu putusan.
c. Segi moral, artinya seseorang berwewenang atas suatu hal karena secara
moral dianggap pantas untuk itu. Hal seperti biasanya berlaku dibidang
keagamaan.
Secara visualisasi seperti gambar 8.4
104
WEWENANG
Faktor
Eksternal
Macam
1. Sifat Pribadi
2. Kemampuan/kecakapan
pribadi
3. Moral ybs.
Faktor Internal
Teori Timbulnya
Sumber
- Wewenang Program
- Formal authority
- Sumber Hukum
- Wewenang Organisasi
theory
- Sumber Tradisi/ke- Wewenang Personel
- The acceptance theobiasaan
- Wewenang Anggaran
ry of authority
- Sumber Deelegasi
Soekarno K.
Gambar 8.4 Klasifiksi dan Sumber Wewenang
105
tidak
berhasil
sebagaimana
yang
diharapkan,
akan
106
107
109
general
staff
officer
adalah
para
perwira
yang
yang
berfungsi
sebagai
pembantu
manajer
dalam
menjalankan kepemimpinannya
Dalam pedoman Dinas staff (1975) dikatakan bahwa fungsi staf
adalah pembantu manajer. Manajer perlu dibantu, karena dengan
bertambah banyaknya dan komplikasinya tugas, ia tidak cukup waktu
untuk memikirkan sendiri sampai yang sedetail-detailnya, ia tidak cukup
waktu untuk mengadakan pengumpulan segala keterangan dan data yang
diperlukan untuk memecahkan persoalan, ia memerlukan bantuan
seseorang atau lebih untuk berpikir dan melakukan kegiatan-kegiatan
yang ahli atau ilmiah untuk memberikan pertimbangan atau saran-saran
(advice) yang matang dan bertanggung jawab. Jenis staff yang berfungsi
untuk itu ada dua macam, yaitu: advisory staff dan auxiliary staff .
Advisory staff yang disebut juga technical staff yaitu berfungsi
memberikan pertimbangan-pertimbangan, saran-saran, nasehat-nasehat
yang matang dan bertanggung jawab. Auxiliary staff sering disebut
dengan istilah service staff, housekeeping staff, dan ada pula yang
112
dengan memberikan
berbagai
113
Fungsi
wewenang
Tanggung
Jawab
A. Jalur
Pelaksanaan
Langsung
Umum
B. Staf
1. Staf Pribadi
(personal)
Pemberian bantuan
secara pribadi (personal) kepada manajer
Tidak ada
Hanya bersifat
pribadi
2. Staf khusus
(special)
Pemberian bantuan
yang bersifat khusus
berdasarkan keahlian
melalui jalur
Secara tidak
langsung
Fungsional
3. Staf Umum
(General)
1. Pemberian bantuan
kepada manajer dalam pelaksanaan
fungsi mengambil
putusan/komando
2. Pemberian bantuan
kepada manajer dalam perumusan kebijaksanaan dan perencanaan
1. Representatif
Koordinatif
2. Representatif
Fungsional
114
c. Peranan yang dapat dimainkan oleh Staf. Sudah dikatakan bahwa staf
adalah pembantu manajer agar tugas-tugas manajer dapat terlaksana
dengan lancar atau bertindak selaku sambungan (extension) dari
kepriba-dian manajer yang bersangkutan.
Jenis tugas-tugas yang dapat diberikan oleh staf pembantu,
Siagian (1993) mengemukakan antara lain:
1) mengumpulkan data dan/atau fakta
2) menginterpretasikan data dan/atau fakta
3) mengusulkan alternative tindakan
4) mendiskusikan rencana-rencana yang sedang dipikirkan dengan
berbagai pihak dan memperoleh kesepakatan mereka, atau
memperoleh alasan mengapa rencana tersebut ditolak
5) mempersiapkan intruksi-intruksi tertulis dan dokumen-dokumen
lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
merupakan realisasidari rencana yang telah ditetapkan;
6) menjelaskan dan menginterpretasikan instruksi-instruksi yang telah
dikeluarkan;
7) mengamati kegiatan-kegiatan operasional dan kondisi-kondisi yang
dihadapi
untuk
yang
(2003:p.185-187)
membedakan
kualifikasi
staf
117
Tenaga
Operasional
dan/atau Staf
Kualitas dan
Kuantitas
Penentuan
Kebutuhan
Sumber dari:
- Dalam organisasi itu sendiri
- Lembaga Pendid. di masyarakat
- Lembaga Penyedia T.K.
- Masyarakat langsung
Rekrut
Seleksi
System:
- Spoil system
- Carier system
- Nepotism
Penempatan
- Test
Achievement test
Aptitude test
Intelligence test
Interest test
Personality test
- Non Test
Seleksi berkas
Interview/wawancra
Pelatihan dan
Pengembangan
Dengan hormat
121
123
mereka yang masih memiliki hubungan famili, teman dekat atau yang
sealiran dengan manajer.
c. Demosi yaitu kalau ada pekerjaan yang kurang mampu dalam
jabatannya, diturunkan ke posisi yang lebih rendah lebih sesuai dengan
kemampuannya. Demosi dilihat dari segi pegawai. adalah tidak
menguntungkan baik secara psikologis maupun material. Oleh karena
itu, demosi jarang diperlakukan dan kalau terpaksa dilakukan maka
harus melalui pertimbangan yang cukup mendalam agar tidak menimbulkan keresahan dikalangan pegawai. Salah satu jalan yang dapat
ditempuh ialah melalui perpindahan (transfer).
Adanya perkembangan yang terus menerus, mempunyai pengaruh
juga terhadap proses pengisian lowongan, sebab setiap perkembangan
menuntut kualifikasi-kualifikasi tertentu, sehingga tidak mengherankan
kalau terjadi, seorang yang dulunya dianggap memenuhi syarat pada bidang
tertentu, kemudian dianggap tidak memenuhi syarat.
Selanjutnya mengenai pengisian lowongan yang ada, terutama posisi
yang lebih tinggi dari buruh biasa, dapat diperoleh dari dua sumber yaitu:
a. Sumber dari dalam perusahaan, yang dapat ditarik melalui cara kenaikan
pangkat (promosi), ditransfer, teman-teman atau sanak famili karyawan
sendiri.
b. Sumber dari luar perusahaan, yang dapat ditarik dengan cara:
1) Pemasangan iklan/advertensi
2) Mengambil teman-teman dari pegawai perusahaan lain
3) Menghubungi jawatan penempatan tenaga kerja
4) Menghubungi lembaga-lembaga pendidikan
5) Dan lain-lain.
125
128
Malah
akan
berusaha
supaya
tetap
berlangsung.
Parkinson
intoleransi dan cemohan serta dengan hukuman. Pada fase kedua diobati
dengan operasi, yaitu dengan memindahkan orang-orang yang kena infeksi
dan diganti secara simultan dengan tenaga-tenaga baru dari organisasi
sejenis. Pengobatan untuk fase yang ketiga, pengobatannya tidak ada,
Kalaupun ada harapannya sangat tipis. Parkinson mengusulkan kalau sudah
sampai pada fase ketiga, supaya semua diganti saja, termasuk gedunggedungnya, sebab akibat penyakit injelistance itu tidak hanya merusak diri
orang itu sendiri tetapi menjalar dan meracuni sekitarnya.
memelihara dan meningkatkan kecakapan dan kemampuan dalam menjalankan tugas/pekerjaan, baik pekerjaan lama maupun baru, baik dari
segi peralatan maupun metode;
TANGGAPAN
ORGANISASI
AKTIVITAS
KEPEGAWAIAN
1. Permasalahan yang
Tidak berarti
2. Kriteria seleksi tidak
memadai
3. Para pekerja tidak
mengetahui standarstandar kinerja
4. Para pekerja kurang
terampil
5. Kinerja yang baik
tidak dihargai
Tidak
Pelatihan
Memberikan imbalan
atau hukuman, dan
kaitkan hal-hal tersebut
dengan kinerja
Evaluasi kinerja
Tindakan disiplin
134
2) alasan-alasan mendesak
3) karyawan sering mengkir/tidak cakap
4) ditahan oleh alat negara
5) dihukum oleh hakim
6) karyawan sakit
7) karyawan berusia lanjut, dan
8) penutupan bdan usaha atau pengurangan tenaga kerja.
Pemberhentian karena keinginan pegawai sendiri yang minta
berhenti, pada pokoknya dapat digolongkan ke dalam 4 sebab, yaitu:
1) dalam masa percobaan
2) alasan-alasan mendesak
3) menolak bekerja pada majikan baru
4) karena sebab-sebab lain.
Pemberhentian karena sebab-sebab lain, dapat digolongkan ke dalam
dua sebab, yaitu:
1)
2)
139
G. RINGKASAN
Fungsi kedua dari manajemen adalah pengorganisasian yang dapat
diartikan sebagai dinamisasi organisasi, yaitu keseluruhan proses penyusunan bagian-bagian yang terpisah itu manjadi suatu kesatuan yang
harmonis, sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digunakan untuk
pelaksanaan kerja dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Untuk mendapatkan pengorganisasian yang baik, harus mengandung
tiga ciri utama yaitu :
1 . Dapat menjawab pertanyaan what, whi, where, when, who, dan how.
2 . Rasional, fleksibel, kontinu, prakmatis, dan ideal.
140
pemberitahukan
lowongan,
seleksi,
penempatan
dan
A. KATA KUNCI
Pengorganisasian dinamisasi organisasi.
Ciri-ciri pengorganisasian hal yang menandai dinamisasi organisasi di
dalam mencapai tujuannya
Pengorganisasian yang efektif tingkat dinamisasi organisasi berhasil
mencapai tujuannya
Proses pengorganisasian langkah-langkah kegiatan yang ditempuh untuk
melakukan pengorganisasian secara teratur
Perincian kegiatan uraian aktivitas secara satu satu
Fungsi-fungsi pekerjaan yang dapat dilakuan serta berbeda dari pekerjaan
lainnya atau aktivitas kerja pokok/utama
Departementasi pengelompokan aktivitas kerja menjadi satu satuan unit
kerja
Otoritas/authority kekuasaan yang sah untuk menyelenggarakan
fungsinya.
Fasilitas kerja pemberian kelengkapan berupa peralatan
Wewenang hak untuk melakukan segala tindakan
143
B. PERLATIHAN
Pertanyaan
1. Berikan pengertian organizing dari salah seorang pakar, dan sebutkan
masalah-masalah pokoknya
2. Apa sajakah pertanyaan-pertanyaan dasar dalam pengorganisasian?
3. Dalam melakukan pengorganisasian seharusnya rasional, fleksibel, dan
kontinu. Apakah maksud ketiganya?
4. Mengapa setiap manajer mutlak perlu melaksanakan pengorganisasian
5. Jelaskan dengan diagram bagan proses pengorganisasian
6. Apakah dengan terciptanya struktur organisasi disertai metode dan
prosedur kerja yang lengkap aktivitas pengorganisasian berakhir?
Jelaskan pendapatnya
144
145
21. Istilan pendidikan atau latihan kadang disamakan dengan pengembangan. Bagaimana argumentasinya.
22. Pendidikan dan latihan sering dipakai sebagai solusi atas persoalan
kinerja. Mengapa?
23. Beri penjelasan dengan contohnya masing-masing berikut ini:
-
in service training,
Bahan Diskusi
Sudah dipelajari soal pengorganisasi yang artinya dinamisasi
organisasi. Diskusikan aktivitas apa sajakah yang dilakukan dalam
menjalankan organisasi. Apa bahayanya jika aktivitas tersebut tidak
dilaksanakan. Apa yang harus dilakukan agar injelistitis dalam
organisasi tidak tumbuh dengan subur. Bagaimana pendapatnya mengisi
lowongan yang kosong dari kalangan pegawai yang sudah ada tetapi
tidak punya kecakapan untuk itu.
146