26 31
26 31
Bab yang paling awal ini menyajikan unsur unsur pokok bentuk sesuai urutan
pertumbuhan sejak dari titik menjadi garis satu-dimensi jadi garis menjadi duadimensi dan dari ruang menjadi ruang tiga-dimensi . setiap unsur pada awalnya
dianggap sebagai konseptual, dan kemudian menjadi unsur visual di dalam
keutuhan suatu perancangan arsitektur .
Sebagai unsur unsur konseptual, titik, garis, bidang, dan ruang tidak dapat
dilihatkecuali oleh mata pikiran atu mata hati. Walaupu mereka tidak benar-benar
ada, kita merasakan keberadaannya. Kita hanya dapat merasakan adanya titik
sebagai pertumuan dua buah garis, sebuah garis sebagai yang memperlihatkan
kontur suatu bidang. Sebuah bidang sebagia sebuah ruang, dan sebuah ruang
sebagai bagian obyek bangunan yang dipergunakan
Ketika diperlihatkan secara nyata sebagai gambar dikertas atau sebagai ruang tigadimensi, unsur unsur ini menjadi bentuk bentuk dengan menggunakan karakteristik
dari zat, wujud, ukuran, warna dan permukaan. Apabila kita mengalami bentukbentuk ini dalam lingkungan kita , kita juga harus dapat merasakan dalam struktur
mereka keberadaan unsur-unsur pokok berupa titik, garis, bidang, dan volume .
Titik menunjukan posisi di dalam ruang
Sebuah titik yng di perpanjang akan menjai sebuah
Garis yng memiliki :
-panjang
-arah
-posisi
Sebuah garis yang di perluas akan menjadi sebuah
Bidang yang memiliki :
-panjang dan lebar
-wujud
- permukaan
-orientasi
-posisi
Walaupun secara teoritis sebuah titik tidak memiliki wujud ataupun bentuk, tetapi
titik itu dapat dirasakan keberadaannya bila diletakkan didalam suatu bidang visual.
Tepat ditengah lingkungannya, sebuah titik terlihat stabil dan diam, mengorganisir
unsur-unsur disekelilingnya dan mendominasi bidang tersebut.
Apabila titik tersebut dipindahkan dari pusatnya dari pusatnya, maka bidang
tersebut menjadi lebih agresif dan mulai saling berlomba untuk memperlihatkan
kekuatan pengaruhnya. Suatu tegangan visual tercapai diantara titik dan
bidangnya.
Sebuah titik memiliki dimensi. Untuk memperlihatkan keberadaan sebuah titik
dalam suatu ruang atau di atas permukaan tanah, maka titik itu harus
diproyeksikan secara vertikal menjadi suatu bentuk linier , seperti sebuah kolom,
tugu atau menara. Setiap elemen kolumnar dalam gambar denah akan terlihat
sebagai sebuah titik, dan oleh karena itu tetap mengandung ciri visual sebuah titik.
Bentuk bentuk lainnya yang merupakan turunan dari titik, yang memiliki sifat visual
yang sama adalah :
Moni. S. Michel, Perancis, dimulai abad 13 dan selanjutnya. Komposisi
berbentuk piramida yang memucak dalam bentuk spiral yang berfungsi
untuk menetapkan biara yang di bentengi itu sebagai sebuah tempat
khusus dalam lensekap .
Dua buah titik melukiskan sebuah garis yang menghubungkan meskipun titik titik
tersebuat memberikan pada garis panjang tertentu. Garis itu juga dapat dianggap
sebagai segmen dari garis yang panjangnya tidak terbatas .
Selanjutnya dua buah titik juga dapat menjukkan sebuah sumbu yang terletak
tegak lurus terhadap garis yang dilukiskannya, dimana keduanya adalah simetri.
Karena sumbu tersebut panjang tidak terhingga, maka dalam beberapa hal subu
tersebuat menjadi lebih dominan dibandingkan dengan garis yang dilukiskan tadi.
Namun dalam kedua kasus diatas, baik garis yang dilukiskan dan sumbu tegak lurus
tadi terlihat menjadi lebih dominan di bandingkan dengan kebanyakan garis yag
mungkin melewati masing-masing titik tersebut.
Dua buah titik yang diletakkan dalam ruang yang dibentuk oleh unsur-unsur kolom
atau bentuk-bentuk terpusat dapat menunjukkan adanya sebuah sumbu,suatu
metoda penataan yang digunakan sepanjang sejarah untuk mengorganisir bentukbentuk bangunandan ruang-ruang kosong.
Dalam denah,dua buah titik juga dapat meenunjukkan gerbang antara satu tempat
ke tempat lain. Jika kedua titik tersebut diperpanjang secara vertikal dapat
membentuk sebuah bidang untuk tempat masuk atau jalan masuk yang tegak lurus
dengan titik tersebut.
Sebuah titik yang diperpanjang akan menjadi sebuah garis. Secara
konseptual,sebuah garis memiliki panjang,tetapi tidak memiliki lebar atau
tinggi.Berbeda dengan sebuah titik yang pada dasarnya statis,sebuah garis dalam
menggambarkan jalur pergerakan sebuah titik yang bergerak, secara visual mampu
memperlihatkan arah, pergerakan dan pertumbuhannya.
Garis adalah unsur penting dalam pembentukan setiap konstruksi visual.
Garis dapat:
Menggabungkan,menghubungkan,mendukung,mengelilingi,atau memotong
elemen visual lainnya.
Menggambarkan adanya sisi-sisi dan memberikan wujud pada bidang-bidang.
Menegaskan sifat-sifat permukaan bidang-bidang.
Meskipun secara teoretis sebuah garis hanya memiliki satu dimensi,garis harus
memiliki tingkat ketebalan tertentu sehingga dapat dilihat oleh mata.Garis dikenali
secara sederhana karena panjangnya mendominasi lebarnya.Karakter sebuah garis,
baik lurus atau lengkung, jelas atau samar-samar, indah atau tidak teratur,
ditentukan oleh persepsi kita terhadap perbandingan panjang dan lebarny, kontur
serta tingkat kesinambungannya.
Bahkan pengulangannya yang sederhana dari elemen yang mirip atau sama, jika
cukup berkesinambungan, dapat dianggap sebagai garis.Jenis garis semacam ini
memiliki kualitas tekstur yang berarti.
Orientasi atau arah sebuah garis dapat mempengaruhi peranannya dalam sebuah
konstruksi visual.Bila sebuah garis vertikal dapat menunjukkan keadaan seimbang
dengan gaya tarik bumi, melambangkan kodisi manusia, ataupun menunjukkan
Menhir
Monumen prasejarah yang terdiri dari megalith yang menunjang tegak,
biasanya berdiri sendiri tetapi seringkali disejajarkan dengan bangunan
lainnya.
Tugu Macus Aurelius
Piazza Colonna, Roma, tahun 174.Bentuk tiang silindris ini dibangun untuk
memperingati kemenangan kekaisaran terhadap suku-suku Jerman yang
berada di sebelah utara Danube.
Tugu ( Obelisk )
Place de la Concorde, Paris
Unsur-unsur linier vertikal juga dapat membentuk volume transparan ruang. Dalam
contoh ilustrasi di samping kiri ini, keempat menara minaret membentuk suatu
bidang ruang dimana kubah Hagia Sophia berdiri dengan megahnya. ( hal 10)
Bagian-bagian linier yang memiliki dasar kekuatan bahan dapat membentuk fungsi
struktural.Dalam contoh dibawah ini, unsur-usur linier dapat:
Dalam arsitektur, sebuah garis lebih merupakan sesuatu yang bersifat khanyal
daripada sesuatu yang kasat mata. Contohnya sebuah sumbu, yaitu garis teratur
yang dibentuk oleh dua titik berjarak dalam ruang, mengatur elemen elemen
secara simetri.
kolom tadi dapat ditembus dengan mudah sebai tempat masuk, memberikan suatu
perlindungan yang terbentuk dari unsur-nsurnya, srta membentuk
pemandangansemi transparan yang menyatukan bentuk-bentuk bangunan individu
di belakangnya.
The Basilica, Vvicenza, Italia.
Andrea Palladio merancang loggia dua lantai ini di tahun 1545 untuk membungkus
sekeliling struktur yang sudah berdiri sejak abad pertengahan. Bangunan tambahan
ini tidak hanya mendukung struktur yang sudah ada sebelumnya, tetapi juga
berfungsi sebagai sekat yang dapat menyembunyikan ketidakteraturan bangunan
inti serta memperlihatkan bentuk yang seraganm namun anggun terhadap Piazza
del Signori.
Cloister (Beranda) dari Moissac Abbey
Di samping menumpu bidang lantai atas atau bidang atap, kolom dapat
menegaskan batas-batas daerah ruang yang dapat ditembus, yang berhubungan
dengan ruang-ruang yang berdekatan.
Kedua contoh ini memperlihatkan bagaimana kolom-kolom dapat membentuk sisisisi ruang eksterior yang di bentuk oleh massa bangunan tersebut selain
memperjelas sisi-sisi massa bangunan di dalam ruang.
St. Philibert, Tournus, Perancis, 950-1120.
Pemandangan bagian tengan memperlihhatkan bagaimana barisan kolom-kolom
dapat memberika ukuran ruang yang berirama.
Batang-batang lurus pada trails dan pragola dapat memberikan bentuk dan tutupan
yang cukup untuk ruang-ruang luar dengan tetap dapat ditembus oleh cahaya
matahari dan angin
Unsure-unsur vertical dan horizontal secara bersama-sama dapat membentuk
volume ruang seperti contoh teras luar atau solarium dia samping ini. Perlu
diketahui bahwa bentuk suatu volume ditentukan semata-mata oleh konfigurasi
unsure-unsur linier.
Sebuah garis yang ditentukan ke arah yang berbeda dengan arah asalnya akan
menjadi sebuah bidang. Pada dasarnya, sebuah bidang memiliki panjang dan lebar,
tetapi tidak memiliki tinggi.
Wujud adalah karakter utama yang dimiliki oleh sebuah bidang. Wujud ditentukan
oleh kontur garis yang membentuk sisi-sisi sebuah bidang, karena persepsi kita
tentang wujud dapat di kaburkan oleh pandangan persepekti, maka wujud
sebenarnya dari sebuah bidang hanya dapat dilihat jika kita memandangnya dari
arah depan saja
Ciri-ciri pendukung lain yang dimiliki sebuah bidang yaitu warna permukaannya,
pola dan tekstur mempengaruhi bobot dan stabilitas secara visualnya.
Dalam komposisi suatu konstruksi visual, suatu bidang berfungsi untuk membentuk
batas-batas sebuah volume. Bila arsitektur sebagai seni visual menguraikan secara
spesifik tentang formasi volume massa dan ruang 3 dimensi maka bidang
seharusnya di pandang sebagai unsur kunci dan perbendaharaan perancangan
arsitektur.
Bidang-bidang di dalam aristektur membentuk volume massa dan ruang 3 dimensi.
Sifat-sifat suatu bidang yang berupa ukuran, wujud, warna dan tekstur dan juga
hubungan antara satu dan lainnya akan menentukan cirri-ciri visual dari wujud yang
di hasilkan serta mutu ruang yang terbentuk di dalamnya
Dalam perancang aristektur terdapat tiga jenis bidang yang sering dipergunakan :
BIdang atas:
Bidang atas dapat berupa bidang atap yang melindungi ruang-ruang interior
bangunan terhadap unsure-unsur iklim, atau bidang langit-langit yang menjadi
penutup atas suatu ruang
Bidang dinding:
Bidang dasar dapat berupa bidang permukaan tanah yang berfungsi sebagai dasar
pondasi dan dasar visual untuk bangunan, atau bidang lantai yang membentuk
permukaan tutupan bawah suatu ruang dan menjadi dasar untuk kita berpijak
Bidang permukaan tanah untuk mendukung seluruh konstruksi arsitektur. Bersama
dengan kondisi iklim dan kondisi lingkungan tapak, serta karakter topografis bidang
tanah mempengaruhi bentuk bangunan yang didirikan di situ. Suatu bangunan
dapat menyatu dengan bidang bawah permukaan tanah, di atas permukaan tanah,
ataupun lebih tinggi daripada permukaan tanah yang ada
Bidang permukaan tanah dapat manipulasi dalam mendirikan suatu podium untuk
sebuah bentuk bangunan. Bidang tanah dapat ditinggikan untuk menghormati
suatu tempat suci atau tempat penting, direndahkan untuk membentuk ruang luar
atau menahan kondisi-kondisi yang tidak diinginkan di ukir atau dibuat bertingkat
untuk menyediakan suatu lahan yang cocok untuk bangun atau dibuat bertenaga
untuk memudahkan pencapaian daerah yang berbeda ketinggian.
Kuil Ratu Hatsheput, Der el-Bahari, Thebes, 1511-1480 SM, Senmut. Ketiga tingkat
dapat dicapai dengan menggunakan ramp (landaian) ke arah dasar jurang, dimana
bagian utama kuil memotong batuan.
Bidang lantai merupakan unsur horizontal yang menjaga gaya gravitasi seperti beban akibat pergerakan
kita dan beban akibat penempatan benda- benda di atasnya. Bidang lantai tersebut berupa penutup lantai
atau hiasan yang ditetapkan untuk jangka waktu yang lama, yang membentang sepanjang ruang diantara
penyokongnya.
Karena sifat bidang lantai yang prgmatik dan suportif membatasi keleluasan untuk memanipulasinya,
bidang lantai merupakan unsur yang sangat penting dalam perancangan arsitektur. Wujud, warna dan pola
bidang lantai menentukan sejauh mana bidang lantai tersebut membentuk batas-batas ruang atau
berfungsi sebagai unsur penyatu untuk bagian-bagian ruang yang berbeda.
Seperti juga bidang permukaan tanah, bentuk bidang lantai juga dapat dibuat bertangga atau bertingkat
utuk memperkecil skala suatu ruang sesuai dengan dimensi manusia serta menciptakan tempat untuk
duduk-duduk, menikmati pemandangan, ataupun untuk pementasan. Lantai tadi dapat ditinggikan untuk
menunjukkan tempat yang disucikan atau dihormati. Dengan membuat suatu permukaan lantai yang
netral, keberadaan benda-benda lain dapat ditonjolkan.
S. Maria Novella, Florence, 1946-70
Fasad Renaissance oleh Alberti dengan muka bangunan menghadap ke arah taman
Biadang dinding eksterior memisahkan sebagian ruang untuk menciptakan suatu lingkungan interior yang
terkontrol. Konstruksinya memberikan kenyamanan dan perlindungan terhadap unsur-unsur iklim yang
mempengaruhi ruang interior bangunan, sedangkan bukaan-bukaanpada dinding atau yang berada di
antara batas-batasnya memberkan suatu hubungan dengan lingkungan eksterior. Saat membentuk ruang
interior, dinding-dinding eksterior secara simultan mewujudkan suatu ruang eksterior dan menggabarkan
bentuk, massa, dan kesan sebuah bangunan dalam ruangan.
Sebagai suatu perancangan, bidang dari suatu dinding eksterior dapat menunjukkan tampak depan atau
fasad suatu bangunan. Dalam suatu lingkungan perkotaan, fasad-fasad bangunan berperan sebagai
dinding yang membentuk tempat terbuka, jaln, dan tempat-tempat pertemuan umum seperti taman dan
pasar.
Fungsi terpenting dalam bangunan dinding vertikal adalah sevagai unsure penyangga dalam suatu sistem
struktur dinding penahan. Apabila dinding disusun dalam deret yang sejajar untuk menompang bidang
lantai atau bidang atap diatasnya, dinding penahan tersebut akan membentuk celah-celah berupa ruang
dengan kualitas arah yang kuat. Ruang-ruang ini dapat dihubungkan satu dengan yang lainnya hanya
dengan menyisipkan dinding penahan untuk menciptakan daerah ruang yang tegak lurus. Pada gambar
proyek ini, dinding penahan bata berdiri bebas, bersama.
Bidang-bidang dinding ruang interior menentukan ukuran dan wujud ruang-ruang atau kamar-kamar
imernal di dalam banguan. Ciri-ciri visual, hubungan suatu ruang dengan yang lain, serta ukuran dan
penempatan bukaan di dalam pembatas-pembatasnya menentukan baik mutu ruang yang terbentuk
maupun tingkat hubungan ruang tersebut denganruang-ruang di sekelilingnya.
Sebagai sebuah unsure perancangan, suatu bidang dinding dapat menyatu dengan lantai atau langit-langit
atau ditegaskan sebagai sebuah unsure-unsur yang terisolir dari bidang-bidang yang berdekatan. Bidang
dinding dapat dianggap sebagai latar yang pasif untuk unsur-unsur lain dalam ruang, atau dapat
ditonjolkan sebagai unsure aktif secara visual di dalam suatu ruang berdasarkan bentuk, warna, tekstur,
atau materialnya.
Apabila dinding-dinding memberikan privasi bagi ruang interior dan brfungsi sbagai penhalang yang
membatasi gerak kita, maka pintu dan jendela menciptakan kesenimbangan dengan ruang-ruang sekitar
dan memungkinkan masuknya cahaya, panas, dan suara. Jika bukaan-bukaan tersebut diperbesar
ukurannya, maka akan mulai mengikis kesan alami penutup dari dinding. Pemandangan yang terlihat
melalui bukaan-bukaan tadi menjadi bagian dari pengalaman ruang.
Bidang atap adalah unsur pelindung utam suatu bangunan yang melindungi bagian
dalam bangunan dari pengaruh iklim. Bentuk dan geometristruktur atap ditentukan
oleh sifat-sifatnya, seperti bentangan sepanjang ruang denganpeletakan dan
memiliki kemirigan untuk memudahkan mengalirnya air hujan atau salju yang
Bentuk adalah ciri utama yang menunjukan suatu volume. Hal ini ditentukan oleh
wujud dan hubungan antara bidang-bidang yang menggambar batas-batas dari
volume tersebut