D5
Stephanie Clara 102011250
Alexander Sebastian 102011029
Elisabeth 102011082
Ratna Setia Wati 102011203
Grace Stephanie Manuain 102011266
Erick Thambrin 102011270
Eifraimdio Paisthalozie 102011384
Ervin Pratiwi Pasang 102011389
Pembunuhan Anak Sendiri (PAS) adalah merupakan suatu bentuk kejahatan terhadap
nyawa. Pelaku pembunuhan haruslah ibu kandungnya sendiri, dan alasan atau motivasi untuk
melakukan kejahatan tersebut dikarenakan mungkin takut ketahuan pernah melahirkan.
Bentuk kekerasan biasanya adalah kekerasan tumpul di kepala dan kekerasan tajam
pada leher atau dada. Cara yang paling sering digunakan dalam kasus PAS adalah membuat
keadaan asfiksia mekanik yaitu pembekapan, pencekikan, penjeratan dan penyumbatan
1
Identifikasi Temuan
Pada pemeriksaan luar jenazah didapatkan:
1. Organ genetalia eksterna yang ditemukan pada bayi ini menunjukkan bayi ini seorang
perempuan
2. Bayi bersih dan dibungkus dengan kain putih
-
3. Batas tali pusat bekas potongan rapi seperti mengunakan alat tajam.
2
5. Lebam mayat didaerah punggung dan bokong yang tidak hilang pada penekanan
-
Menandakan bahwa bayi telah mati lebih dari 12 jam dalam posisi terlentang.
luka memar ini menujukkan adanya kekerasan tumpul atau terjadi pembekapan
Ini merupakan tanda makroskopik paru yang menunjukkan bahwa bayi lahir
hidup.
2. gambaran mozaik pada paru
- hal ini juga merupakan tanda makroskopik paru yang menunjukkan bahwa
alveoli sudah terisi udara
3. Alveoli paru yang mengembang sempurna
- Ini merupakan tanda mikroskopik paru yang menunjukkan bahwa bayi lahir
hidup
4. edema yang luas pada jaringan paru, membrana duktus alveolaris yang tersebar dalam
jaringan paru.
-
Hal ini merupakan tanda mikroskopik paru yang mungkin berasal dari lemak
vernis (membran hialin, terlihat pada bayi yang telah hidup lebih dari 1 jam)
Lahir hidup
Lahir mati
- Baru terlihat
maserasi
setelah
8-10
hari
kematian inutero.
-
bewarna
putih
dan
dan tubuh
mengalami perlunakan.
Pengembangan
dada
Diafragma
sudah turun
Paru-paru
makroskopik
paru
sebahagian
Pemeriksaan
kandung
-
jantung.
-
Paru
berwarna
merah
Paru-paru
merata
masih
bewarna
seperti
tersembunyi
kelabu
hati,
ungu
konsistensi
pleura tegang.
Menunjukkan
mosaic
gambaran
kerana
alveoli
daran
mikroskopik paru
darah
jantung
paru.
Hasil positip
Alveoli paru mengembang -
Hasil negatip
Tanda khas untuk paru bayi yang
sempurna
belum
dengan
atau
bernafas
yang
adalah
berbentuk
adanya
tonjolan
seperti
sudah
membusuk
dengan
serabut
retikulin
pada
Telah terikat,diputuskan dengan gunting atau pisau lebih kurang 5cm dari pusat bayi
Pada yang telah dirawat ia telah dibersihkan demikian pua bekas-bekas darah
Pada bayi yang dibuang ke dalam air, verniks tidak akan hilang selluruhnya dan dapat
ditemukan didaerah lipatan kulit,ketiak,belakang telinga,lipat paha dan lipat leher.
Pakaian : Pada bayi yang teah dirawat bayi akan dipakaikan baju atau penutup seluruh tubuh
pada bayi.
Kaput subsedaneum
Sefal hematom
Perdarahan intracranial
Perdarahan subaraknoid atau interventrikuler
Perdarahan epidural
Pembunuhan
-
Cara
tersering
dijadikan
adalah
yang
menimbulkan
asfiksia:
pembekapan,
tusukan didaerah palatum mole melalui foramen magnum dan merusak medulla
-
oblongata.
Pembunuhan dengan jalan membakar menyiramkan cairan panas, memberikan racun
dan memuntir kepala sangat jarang terjadi.2
Mulut
Tali pusat
Tanda
- Sudah dibersihkan atau belum
-
Warna
Kepala
Tanda-tanda Kekerasan
berpindah tempat.
Apakah terdapat kaput suksedaneum
Tanda asfiksia
Tulang belakang
Mulut
Kepala
perdarahan
subdural
permukaan
terdapat
atau
subaraknoid.
-
tersebut dan dapat mengencangkan vagina hingga tingkat tertentu. Hal ini dapat dilakukan
pada akhir puerperium dengan latihan harian.3
Tabel 1. Ukuran uterus pada masa nifas
Involusi Uteri
Berat Uterus
Diameter Uterus
Plasenta lahir
Setinggi pusat
1000 gram
12,5 cm
7 hari (minggu 1)
7,5 cm
350 gram
5 cm
6 minggu
60 gram
2,5 cm
Normal
10
11
Identifikasi DNA
Setiap orang memiliki DNA yang unik. DNA adalah materi genetik yang membawa
informasi yang dapat diturunkan. Di dalam sel manusia DNA dapat ditemukan di dalam inti sel
dan di dalam mitokondria. Di dalam inti sel, DNA membentuk satu kesatuan untaian yang
disebut kromosom. Setiap sel manusia yang normal memiliki 46 kromosom yang terdiri dari
22 pasang kromosom somatik dan 1 pasang kromosom sex (XX atau XY).
Setiap anak akan menerima setengah pasang kromosom dari ayah dan setengah pasang
kromosom lainnya dari ibu sehingga setiap individu membawa sifat yang diturunkan baik dari
ibu maupun ayah. Sedangkan DNA yang berada pada mitokondria hanya diturunkan dari ibu
kepada anak-anaknya. Keunikan pola pewarisan DNA mitokondria menyebabkan DNA
mitokondria dapat digunakan sebagai marka untuk mengidentifikasi hubungan kekerabatan
secara maternal. Kedua pola penurunan materi genetik dapat diilustrasi seperti gambar
sebelumnya. Dengan perkembangan teknologi, pemeriksaan DNA dapat digunakan untuk
mengidentifikasi dan membedakan individu yang satu dengan individu yang lain
Tes DNA dilakukan dengan berbagai alasan seperti persoalan pribadi dan hukum antara lain:
tunjangan anak, perwalian anak, adopsi, imigrasi, warisan dan masalah forensic (dalam
Identifikasi korban pembunuhan).
Hampir semua sampel biologis dapat dipakai untuk tes DNA, seperti buccal swab
(usapan mulut pada pipi sebelah dalam), darah, rambut beserta akarnya, walaupun lebih dipilih
penggunaan darah dalam tabung (sebanyak 2ml) sebagai sumber DNA.
Hasil tes ini hanya dapat digunakan sebagai referensi pribadi, kecuali jika sampel yang
diperiksa diambil melalui prosedur hukum (surat dan polisi atau jaksa), maka sampel tersebut
memiliki kekuatan hukum. Hingga saat ini pengaturan mengenai penggunaan alat bukti tes
DNA hanya diatur dalam KUHAP. Berikut adalah beberapa paparan mengenai pengaturan
mengenai alat bukti tes DNA dari peraturan hukum tersebut berdasarkan ketentuan dalam
KUHAP (UU No. 8 Tahun 1981). Sebagai produk hukum yang mengatur mengenai pidana
formil, di dalam KUHAP tidak banyak kita temui pengaturan mengenai penggunaan alat bukti
tes DNA sebagai alat bukti.
12
Dalam hal ini hanya terdapat satu pasal yang mengatur alat bukti, yaitu :
Pasal 184 KUHAP yang menyebutkan Alat bukti yang sah ialah;
(1) Keterangan saksi
(2) Keterangan ahli
(3) Surat
(4) Petunjuk
(5) Keterangan terdakwa
Mengingat pembuktian dengan menggunakan tes DNA memang tidak diatur secara khusus
dalam KUHAP, sehingga berakibat masalah legalitasnya bersifat sangat interpretatif. Namun
sebelum melangkah lebih jauh mengenai memanfaatkan alat bukti tes DNA sebagai alat bukti
di persidangan, berbagai pemikiran dan ulasan serta kerangka pikir yang terbangun nampaknya
sudah mulai mengerucut bahwa alat bukti tes DNA paling dekat korelasinya dengan alat bukti
petunjuk.2-4
13
Cara yang biasa dilakukan adalah absorpsi elusi dengan prosedur sebagai berikut :
-
2-3 helai benang mengandung bercak darah kering difiksasi dengan metil alkohol
selama 15 menit. Benang diangkat dan dibiarkan mengering. Selanjutnya dilakukan
penguraian benang tersebut menjadi serat-serat halus dengan mengguakan dua buah
jarum.
Lakukan juga pada darah yang tidak mengandung bercak darah sebagai kontrol negatif.
Serat benang dimasukkan ke dalam dua tabung reaksi. Ke dalam tabung pertama yang
mengandung golongan darah A diteteskan serum anti-A dan pada tabung kedua yang
mengandung golongan darah B diberi serum anti-B hingga serabut benang terendam
seluruhnya. Kemudian tabung-tabung disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu
4C selama satu malam.
Kemudian dilakukan pencucian dengan menggunakan larutan garam faal dingin (4C)
sebanyak 5 - 6 kali, lalu tambahkan 2 tetes suspensi 2% sel indikator, pusing dengan
kecepatan 1000 RPM selama 1 menit. Bila tidak terjadi aglutinasi, cuci sekali lagi dan
kemudian tambahkan 1-2 tetes garam faal. Panaskan pada suhu 56C selama 10 menit
dn pindahkan pada tabung lain. Tambahkan 1 tetes suspensi sel indikator ke dalam
masing-masing tabung, biarkan selama 5 menit pada kecepatan 1000 RPM.
Pembacaan hasil dilakukan secara makroskopik. Bila terjadi aglutinasi bererti darah
mengandung antigen yang sesuai dengan antigen sel indikator.
14
Dari tes bisa diketemukan kemungkinan adanya hubungan ibu dan anak, sehinga hasilnya tidak
mutlak menunjukkan si pelaku.3
RS Arjuna Sehat
15
PRO JUSTITIA
Visum Et Repertum
No 123/TU. RSArjunaSehat/XII/2014
----------------------------------------------------------------------------Yang bertanda tangan di bawah ini, dr. Delima, dokter ahli forensik pada Rumah Sakit Arjuna
Sehat, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari kepolisian Resort polisi Jakarta Timur
No.Pol.:B/789/VR/XII/95/Serse tertanggal 18 Desember 2014, maka pada tanggal delapan
belas Desember tahun dua ribu empat belas, pukul delapan Waktu Indonesia bagian Barat,
bertempat di ruang bedah jenazah Rumah Sakit Arjuna Sehat telah melakukan pemeriksaan
atas jenazah yang menurut surat permintaan tersebut adalah:-----------------------------------------Nama
Jenis kelamin
: perempuan------------------------------------------------------------------------
Umur
: 1 hari ------------------------------------------------------------------------------
Kebangsaan
: Indonesia -------------------------------------------------------------------------
Agama
Pekerjaan
: (tidak diketahui)------------------------------------------------------------------
Alamat
16
HASIL PEMERIKSAAN---------------------------------------------------------------------------------I. PEMERIKSAAN LUAR :-------------------------------------------------------------------------------1. Organ genetalia yang ditemukan pada bayi ini menunjukkan bayi ini seorang
perempuan-------------------------------------------------------------------------------------------2. Tali pusat sudah terpotong dengan rapi---------------------------------------------------------3. Bayi bersih dibungkus dengan kain putih-------------------------------------------------------4. Tanda sianosis di ujung jari, kuku dan mulut---------------------------------------------------5. Lebam mayat didaerah punggung dan bokong yang tidak hilang pada penekanan-------6. Tardieus spot pada konjungtiva bulbi, palpebra dan kulit wajah---------------------------7. Permukaan dalam bibir ditemukan luka memar------------------------------------------------8. Berat Badan = 2500 gr-----------------------------------------------------------------------------9. Panjang Badan = 50 cm---------------------------------------------------------------------------10. Batas tumbuh rambut depan dan belakang bayi sudah terbentuk----------------------------11. rawan telinga sudah terbentuk--------------------------------------------------------------------12. rambut kepala relatif kasar------------------------------------------------------------------------13. puting susu sudah berbatas tegas-----------------------------------------------------------------14. labium
sudah
terbentuk
sempurna----------------------------------------------------------------15. Lahir
normal
tanpa
17
2.
3.
4.
5.
KESIMPULAN:--------------------------------------------------------------------------------------------Pada mayat bayi perempuan ini ditemukan luka memar pada permukaan dalam bibir yang
dapat disebabkan oleh pembekapan bahan lunak.------------------------------------------------------Pada mayat bayi perempuan ini juga ditemukan bintik-bintik perdarahan pada mata, kelopak
mata dan kulit wajah karena pecahnya pembuluh darah kapiler yang disebabkan oleh suatu
keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pernafasan, mengakibatkan oksigen darah
berkurang disertai dengan peningkatan karbon dioksida dengan demikian organ tubuh
mengalami kekurangan oksigen dan terjadi kematian.-------------------------------------------------Demikian Visum et Repertum dibuat dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya
yang sebaik-baiknya mengingat sumpah sesuai dengan KUHAP------------------------------------Jakarta, 18 Desember 2014
Yang membuat Visum et Repertum
dr. Delima
NIP. 123456789 876543 2 123
RS Arjuna Sehat
Jalan Arjuna Ujung no. 12, jakarta Timur, Indonesia
Phone/Fax : (021) 555 1234
18
PRO JUSTITIA
Visum Et Repertum
No. 123/TU.RSArjunaSehat/XII/2014
Yang bertanda tangan di bawah ini, dr. Delima, dokter ahli forensik pada Rumah Sakit Arjuna
Sehat, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari kepolisian Resort polisi Jakarta Timur
No.Pol.:B/789/VR/XII/95/Serse tertanggal 18 Desember 2014, maka pada tanggal delapan
belas Desember tahun dua ribu empat belas, pukul delapan Waktu Indonesia bagian Barat,
bertempat di ruang pemeriksaan Rumah Sakit Arjuna Sehat telah melakukan pemeriksaan pada
pelaku dengan nomor registrasi 123123 berdasarkan surat permintaan tersebut adalah:-----------
Nama
Umur
: 25 tahun -----------------------------------------------------------------------------------
: Pondok Kopi-------------------------------------------------------------------------------
Hasil Pemeriksaan
I. Pemeriksaan Luar
1. Pasien tampak gelisah, pucat, menggigit bibir dan berkeringat------------------------------2. Terlihat adanya garis-garis di perut bekas peregangan kehamilan---------------------------3. Payudara membesar--------------------------------------------------------------------------------4. Rahim dapat diraba di atas symphisis pubis (tulang kencing)--------------------------------Lanjutan No 321/TU. RS ArjunaSehat/XII/2014
Halaman ke 2 dari 2 halaman
II. Pemeriksaan Dalam -----------------------------------------------------------------------------------1. Pada uterus, secara mikroskopik didapatkan sel-sel trofoblast dan deciduas--------------2. Ada robekan pada perineum (daerah panggul)--------------------------------------------------
19
dr. Delima
NIP. 123456789 876543 2 123
20
anak, dihukum, karena makar mati terhadap anak, dengan hukuman penjara selama-lamanya
tujuh tahun.
2. Pasal 342 KUHP
Seorang ibu yang dengan sengaja akan menjalankan keputusan yang diambilnya sebab takut
ketahuan bahwa ia tak lama lagi akan melahirkan anak, menghilangkan jiwa anaknya itu pada
ketika dilahirkan atau tidak lama kemudian dari pada itu, dihukum karena pembunuhan anak
yang direncanakan (kindermoord) dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan tahun.
Pasal-pasal diatas (pasal 341 dan 342) berlaku jika dan hanya jika pembunuh adalah ibu
kandung sendiri. Apabila pembunuh bukan ibu kandung, berarti orang tersebut dihukum
karena pembunuhan tanpa rencana (pasal 338; ancaman pidana 15 tahun) atau pembunuhan
berencana (pasal 339 dan 340 ancaman pidana 20 tahun, seumur hidup, atau hukuman mati)
3. Pasal 343 KUHP
Bagi orang lain yang turut campur dalam kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342
dianggap kejahatan itu sebagai makar mati atau pembunuhan.
4. Pasal 181 KUHP
Barang siapa mengubur, menyembunyikan, membawa lari atau menghilangkan mayat dengan
maksud menyembunyikan kematian atau kelahirannya, diancam dengan pidana penjara paling
lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lirna ratus rupiah.
5. Pasal 308 KUHP
Bila seorang ibu, karena takut akan diketahui orang bahwa ia telah melahirkan anak,
menempatkan anaknya itu untuk ditemukan atau meninggalkannya dengan maksud untuk
melepaskan diri daripadanya, maka maksimum pidana tersebut dalam pasal 305 dan 306
dikurangi separuh.
6. Pasal 305 KUHP
Barangsiapa menempatkan anak yang berumur di bawah tujuh tahun untuk ditemukan atau
meninggalkan anak itu dengan maksud untuk melepaskan diri daripadanya, diancam dengan
pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
7. Pasal 306 KUHP
(1) Bila salah satu perbuatan tersebut dalam pasal 304 dan 305 mengakibatkan luka-luka berat,
maka yang bersalah dianeam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun enam bulan.
(2) Bila mengakibatkan kematian, maka yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling
lama sembilan tahun.
21
Apabila bayi yang lahir mati itu sebelumnya masih dapat hidup di dalam kandungan ibunya,
namun karena usaha-usaha tertentu mengakibatkan pengeluaran janin tersebut sebelum
waktunya, terkena pasal :
1. Pasal 346
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh
orang lain untuk itu, diancam dengan pidana paling lama empat tahun
2. Pasal 347 :
(1) Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita
tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling
lama lima belas tahun
3. Pasal 348 :
(1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita
dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling
lama tujuh tahun.
4. Pasal 349
Jika seorang dokter, bidan, atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut pasal
346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan
dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah
sepertiga
dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian dalam mana kejahatan
dilakukan.5
Kekerasan Pada Anak Menurut UU Perlindungan Anak
Definisi anak menurut Undang-Undang Perlindungan Anak No 23 tahun 2002; Anak adalah
seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak dalam kandungan.
Definisi undang-undang ini mencakup janin, bayi, anak-anak sampai berumur 18 tahun.
Undang-undang ini juga mengatur tanggung jawab sosial anak dan tanggung jawab anak
22
dimuka hukum. Kekerasan (Bullying) menurut Komisi Perlindungan Anak (KPA) adalah
kekerasan fisik dan psikologis berjangka panjang yang dilakukan seseorang atau kelompok
terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahankan diri dalam situasi dimana ada hasrat
untuk melukai atau menakuti orang atau membuat orang tertekan, trauma/depresi dan tidak
berdaya.
Batas-batas kekerasan menurut Undang-Undang Perlindungan Anak nomor 23 tahun
2002 ini, Tindakan yang bisa melukai secara fisik maupun psikis yang berakibat lama, dimana
akan menyebabkan trauma pada anak atau kecacatan fisik akibat dari perlakuan itu. Dengan
mengacu pada defenisi, segala tindakan apapun seakan-akan harus dibatasi, dan anak harus
dibiarkan berkembang sesuai dengan hak-hak yang dimilikinya (Hak Asasi Anak). Hak anak
untuk menentukan nasib sendiri tanpa intervensi dari orang lain.5
Prosedur Medikolegal
1. Penemuan dan pelaporan
o
2. Penyelidikan
o Dilakukan oleh penyelidik untuk mengetahui apakah benar ada kejadian seperti yang
dilaporkan.
o Menurut Pasal 4 KUHAP, penyelidik adalah setiap pejabat polisi negara Republik
Indonesia.
3. Penyidikan
o Dilakukan oleh penyidik
o Tindak lanjut setelah diketahui benar-benar terjadi suatu kejadian.
23
Dilakukan pemeriksaan terhadap terdakwa, para saksi dan juga para ahli.
Dokter dapat dihadirkan di sidang pengadilan untuk bertindak selaku saksi ahli
atau selaku dokter pemeriksa.
7. Putusan pengadilan
o Vonis dijatuhkan oleh hakim dengan ketentuan, yaitu keyakinan pada diri hakim bahwa
memang telah terjadi suatu tindak pidana dan bahwa terdakwa memang bersalah.
Keyakinan hakim harus ditunjang oleh sekurang-kurangnya dua dari lima alat bukti
yang sah, yaitu keterangan saksi, keterangan terdakwa, keterangan ahli, surat dan
petunjuk.5
Kesimpulan
Pada pemeriksaan mayat bayi perempuan ini, bayi cukup bulan dalam kandungan, hidup
pada saat dilahirkan, tidak ditemukan tanda-tanda perawatan, ditemukan jenis kekerasan yang
24
menyebabkan mati lemas. Sedangkan pada pemeriksaan perempuan ini ditemukan tanda-tanda
kehamilan dan persalinan. Perempuan ini dipastikan adalah ibu kandung dari bayi yang
ditemukan di tempat sampah.
Daftar Pustaka
1. Kapita Selekta. Jilid II Edisi ketiga. Media Aesculapius. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia . 2010.p.209-10.
2. Afandi D, Swasti D, dkk. Pembunuhan anak sendiri (PAS) dengan kekerasan multipel.
Maj Kedokt Indon 2008, Vol 5, No.9.
3. Teknik Autopsi Forensik. Cetakan keempat. Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2005
4. Idries AM. Pedoman ilmu kedokteran forensik. Jakarta: Binarupa Aksara; 2007.p255-69
5. Dahlan S. Ilmu kedokteran forensik: Pedoman bagi dokter dan penegak hukum.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro; 2006.p141-8.
25