Kasus 1
Dr. A sedang makan malam di rumah saat telponnya
berdering. Seorang kenalannya yg bernamaTuan B
sedang bingung, ia bertanya berapa banyak udara yang
harus disuntikkan ke selang infus untuk dapat
menyebabkan kematian seseorang. Saat ditanya
mengapa ingin tahu, ia menjelaskan bahwa saat ini
ayahnya sdg dirawat di rumah sakit krn menderita
kanker paru stadium akhir yg sdh metastase dan sdg
merasakan nyeri yang sangat hebat. Tuan B tidak tahan
melihat nyeri yg dirasakan ayahnya dan ia ingin
mengakhiri penderitaan ayahnya dgn cara emboli
udara.
Kasus 2
Tuan C, 68 tahun yg mempunyai riwayat sbg perokok yg
menghabiskan 100 pak rokok pertahun dan menderita COPD
(chronic obstructive pulmonary disease) di kirim ke UGD krn
pneumonia dan gagal nafas. Sebelumnya ia pernah di intubasi
sebanyak 4 kali krn gagal nafas. Di rumah Ia menggunakan oksigen
dan mengalami sesak nafas saat istirahat. Ia mengalami hipoksemia,
hiperkapnia dan delirium. Dr. D, Dokter UGD berusaha menstabilkan
kondisinya dgn pemberian oksigen, bronkodilator, steroid dan
ventilasi non invasive, tetapi status respirasi Tuan C memburuk.
dr D tdk dapat menemukan keluarga Tuan C. Ia menghubungi
dokter keluarga Tuan C dan spesialis paru untuk mengetahui
apakah mereka pernah membahas re intubasi dgn penderita,
sayangnya keduanya tdk pernah melakukan.
Meskipun merasa tidak nyaman krn tdk bisa mengetahui keinginan
pasien , dr. D memutuskan untuk melakukan intubasi
Case
Kedua kasus di atas menunjukkan kegagalan
end of life care. Pada kasus pertama
pengendalian nyeri yg tidak adekuat telah
mendorong keinginan untuk euthanasia.
Yang dibutuhkan bukan jumlah udara untuk
menimbulkan emboli tetapi pengendalian
nyeri yg lebih baik.
Dokter harus berusaha mengenali apa yg
mendorong timbulnya permintaan euthanasia
Case
Kasus kedua menunjukkan gagalnya
komunikasi tentang life-sustaining treatments.
Mr. C sdh pernah 4 kali mengalami intubasi,
semestinya dia sdh mengetahui apakah dia
membutuhkan intubasi lagi atau tidak.
Jika Mr C menginginkan intubasi,
pengetahuan ttg harapannya akan
mengurangi kecemasan dr D