Allah-lah yang berkehendak menjadikan setiap akal dan hati kita cenderung
pada perasaan saling menyayangi, saling membutuhkan.
diberikan pencipta kita, Allah swt. Dialah sumber segala kasih sayang dan cinta
yang ada di permukaan bumi dan langit serta yang ada diantara keduanya.
Sejak awal penciptaan kita pun, cinta telah berperan disana. Manusia dimulai
dari ketiadaan, ruang kosong tanpa waktu, lalu Allah berkehendak menjadikan
kita dengan cinta-Nya. Ditiupkan-Nya ruh kepada kita, yang membuat kita
menjadi ada.
Kita tumbuh dan berkembang di dalam cinta di rahim ibu kita tersayang, yang
diawali dari pernikahan mulia ayah dan ibu kita. Mereka berdua setiap hari
melihat perkembangan kita. Ayah kita begitu gembira menanti kedatangan kita,
tak jarang ia terusik kerjanya bila muncul pertanyaan apakah anakku baik-baik
saja?. Setiap upah yang ia terima selalu diprioritaskannya untuk kita nanti.
Ibu setiap hari diberatkan dengan tubuh kita
yang semakin membesar, disibukkannya
dengan mempersiapkan kedatangan
seorang bayi. Ibu makan makanan yang
bergizi karena kita membutuhkan gizi dan
makanan yang baik, walaupun saat itu
mungkin ia tidak menginginkan.
Sampai kelahiran kita pun dipenuhi dengan
cinta yang tulus. Perasaan senang, kuatir
@AlFatihStudios
@felixsiauw
AlFatih Studios
Lalu, sudahkah kita menghargai tulusnya cinta kedua orangtua kita yang
selalu memberi tanpa pamrih? Pernahkah kita memberikan hadiah kepada
ibu kita, memberikan sekuntum bunga kepada ibu kita, atau sekedar
memeluk ibu kita dan mengucapkan terima kasih ya ibu..
Pernahkah kita mengucapkan terima kasih ayah, atas upayamu
menghidupi dan mencukupi keluarga.. atau pernahkah kita meminta
maaf saat kita melakukan kesalahan pada mereka? Atau sekedar berdoa
bagi mereka berdua setelah shalat?
Lebih jauh lagi, apakah kita termasuk
orang yang mengingkari cinta yang
diberikan Allah dan rasul-Nya Muhammad.
Kita mengaku ummat Muhammad, tapi
mungkin tak sedikitpun merindukannya.
Padahal rasulullah, manusia mulia yang
dijamin masuk surga, rela dilempari
dengan batu hingga kakinya berdarah, rela
dihina, dimaki, dilempari kotoran, demi
kita, ummatnya. Bahkan sampai wafatnya
pun rasul selalu memikirkan ummatnya
lebih daripada dia dan keluarganya.
Jika tidak ada rasul dan agama yang
dibawanya,
mana
mungkin
kita
mempunyai kedua orang tua yang baik?
Tanpa izin Allah, sumber segala cinta,
bagaimanakah orangtua kita bisa ada di
dunia ini?
Valentine
Day
NO MORE VALENTINE!
next