Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S DENGAN ASMA BRONCHIALE DI


RUANG RAWAT DAHLIA RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARDJO
PURWOKERTO

oleh:
Satyo Laksono, S.Kep
G1B 207019

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2008

Asuhan Keperawatan Pada Ny. S dengan Asma Bronchiale


di Ruang Rawat Dahlia RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto
A. PENGKAJIAN
Tanggal

: 2 September 2008

Jam

: 14.45 WIB

a. Identitas
Nama

: Ny. S

Umur

: 65 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: IRT

Alamat

: Makam RT 3/IV Rembang, Purbalingga

No reg

: 017537

Diagnosa medis

: Asma Bronchiale

Tanggal masuk

: 2 September 2008

b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSMS tanggal 2 september 2008 melalui UGD dengan surat rujukan
dari RS Harapan Ibu Purbalingga dengan keluhan sesak nafas sejak kemarin malam
terutama bila suhu udara dingin dan kelelahan, batuk dengan sputum yang kental.
Pasien juga baru mengetahui adanya Diabetes Melitus setelah di cek kadar gulanya di
RSMS.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien menderita penyakit asma 2 tahun yang lalu. Belum pernah menderita
serangan asma separah ini. Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi, DM maupun
penyakit keturunan dan menular lainnya.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit menular maupun keturunan
seperti penyakit jantung, diabetes mellitus dan kejiwaan serta penyakit gangguan
sistem pernafasan seperti TBC.
c. Pola Kesehatan Fungsional
1.

Pola Persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan


Pasien mengatakan kesehatan itu sangat penting sehingga jika ada anggota keluarga
sakit selalu di bawa ke tempat pelayanan kesehatan.

2.

Pola Nutrisi
Sebelum sakit

: Makan 3x sehari, menu nasi dan lauk pauk.


Minum 7-8 gelas sehari

Selama sakit

: Makan 3x sehari, menu nasi dengan lauk pauk, tidak habis dan
mengatakan asupan makanan tidak adekuat kurang dari anjuran
kecukupan gizi harian
Minum 4-6 gelas sehari

3.

Pola Aktifitas
Sebelum sakit

: Aktifitas dilakukan secara mandiri

Selama sakit

: Aktifitas dibantu oleh keluarga atau petugas kesehatan.

4.

Pola Eliminasi
Sebelum sakit

: Tidak ada kesulitan dalam BAK 6-7 x/hari maupun BAB 1 x


sehari dipagi hari.

Selama sakit
5.

: BAB 1 x sehari dan BAK dengan menggunakan douwer kateter.

Pola Istirahat
Sebelum sakit

: Tidur selama 7-8 jam sehari.

Selama sakit

: Tidur 4-5 jam sehari.

6.

Pola Persepsi Kognitif


Pasien mengatakan hanya bersekolah sampai SD.

7.

Pola Hubugan peran


Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang tinggal bersama suaminya dan
pembantu, mempunyai 3 orang anak, anak I sudah menikah dan 2 anak yang lain
belum menikah dan selama bermasyarakat serta hubungan dengan suami dan tetangga
tidak bermasalah.

8.

Pola konsep diri


Pasien mengatakan senang menjadi seorang istri dan ibu yang sudah mempunyai
cucu.

9.

Pola Stress-Koping
Apabila mempunyai masalah ia membicarakan dengan suami dan anak-anaknya.

10.

Pola Sexualitas
Pasien adalah seorang istri yang sudah tidak produktif dan melakukan hubungan
seksual dengan suami sudah tidak terpikirkan lagi.

11.

Pola Kepercayaan dan nilai


Pasien adalah seorang muslim yang taat beribadah dan selalu menyerahkan masalahmasalah hidupnya kepada Allah SWT.

d. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran

: Compos mentis

Tanda-tanda vital
Tekanan darah: 150/90 mmHg

Nadi: 100 x/menit

Respirasi: 35 x/menit

suhu: 37 0C

1.

Penampilan umum : rapi.

2.

Kepala/leher :
Mata

: Tidak ada kelainan, konjungtiva tidak anemis dan sclera tidak ikterik

Hidung

: Simetris dan tidak ada polip

Telinga

: Simetris dan tidak ada serumen

Gigi dan mulut

: Tidak ada stomatitis, gigi tampak sudah ada yang tanggaldan tidak

memakai gigi palsu


Leher
3.

: tidak ada pembesaran tiroid dan tidak ada peningkatan JVP


Dada (jantung/paru)

Dinding dada simetris.


Paru: ada suara ronchi dan suara wheezing.
Jantung
4.

: tidak terdapat suara tambahan


Abdomen

: Warna kulit kecoklatan tidak ada spyder navy, perut terasa

kembung, peristltik 30 x/menit.


5.

Kulit: turgor cukup, teraba lembab.

6.

Genitalia : Terpasang kateter, produktif, warna urin jernih kekuningan


dengan jumlah 200 cc.

7.

Ekstremitas :
Atas

: tidak ada oedema dan tangan kiri terpasang infus RL, kuku tangan
tampak bersih.

Bawah

: tidak ada oedema, gerakan aktif dan tidak ada varises, aktifitas sehari-hari

di bantu oleh keluarganya.


8.

Refleks

: patella, bisep dan trisep positif.

e. Pemeriksaan penunjang
1). Laboratorium
Jenis Pemeriksaan
2 September 2008

Hasil

Nilai Normal

Hemoglobin

13

L14-18 P13-16 g/dl

Leukosit

20.800

5000-10000 /ul

Hematokrit

40

L 40-48 P 37-43%

Eritrosit

5,25

L 4,5-5,5 P 4-5 jt/ul

Trombosit

367.000

150.000-400.000/ul

MCV

76,2

80-97 fl

MCH

24,8

26-32 fl

MCHC

32,5

31-36%

- Eosinofil

0-1%

- Basofil

1-4%

- Batang

- Segmen

86

40-70%

- Limfosit

19-48%

- Monosit

3-9%

9,9

L9-20 P7-17 mg/dl

1,13

L0,8-1,5 P0,7-1,2 mg/dl

136

137-145 mmol/L

3,6

3,5-5,1 mmol/L

96

98-107 mg/dl

417

200 mg/dl

201

200 mg/dl

Hitung jenis:

- Ureum
- Kreatinin
- Natrium
- Kalium
- Klorida
- Glukosa darah
sewaktu I
- Glukosa darah
sewaktu II
3 September 2008
Sputum
BTA I

Tidak ditemukan BTA


(-), Epitel (+), lekosit
(+)

Glukosa puasa

104

74-106 mg/dl

Glukosa 2 jam PP
4 September 2008

180

126 mg/dl

Eritrosit

10-15

Negatip/LPB

Leukosit

3-5

Negatip/LPB

Epitel

5-7

Negatip/LPK

Silinder hialin

Negatip/LPK

Silinder lilin

Negatip/LPK

Granuler halus

0-1

Negatip/LPK

Granuler kasar

Negatip/LPK

Kristal

Negatip/LPK

Bakteri

Negatip/LPK

Trikomonas

Negatip/LPK

Sediment

Kandida
Urine Profile

Negatip/LPK

SG

1.020

pH

6.0

Leukosit

100/ul

Nitrogen

pos

Protein

150 mg/dl

Glukosa

normal

Keton

15 mg/dl

Urobilinogen

normal

Bilirubin

negatif

Erytrosit

250 /ul

Warna

Kuning

Kekeruhan

Agak keruh

Sputum
BTA II

BTA (-)/negatif, Epitel


(+), lekosit (+)

2). Radiodiagnostik
-

Rontgen Thoraks PA
Kardiomegali (LVH)
Susp TB paru aktif DD Bronchopneumoni

EKG

f. Terapi
2 September 2008 (UGD)
-

Infus D5% + 1,5 Ampul Aminophilin20 tetes/menit

Ampicillin inj

3 x 1 gr

IV

Rantin inj

2 x 50

IV

Impugan inj

2 Ampul

IV

Actrapid inj

3 x 4 iu

SC

3 September 2008
-

RL + 1 Ampul Aminophilin/24 jam

Cefarin

Radin

2 x 50 mg

IV

Folavit syrup

3 x 1 cth

Oral

Program nebulizer

3x1

2 x 1 gr

4 September 2008
-

Braxidin tab

2x1

Oral

IV

Actrapid

Stop

Glicuidone tab

/2 - 1/2 - 0

Oral

B. ANALISA DATA
No
1

Tanggal
2 September

Data
S: Pasien mengatakan

Problem
Jalan nafas

Etiologi
Produksi

2008

nafas sesak dan batuk

tidak efektif

sputum pada

dengan dahak susah

jalan nafas

dikeluarkan..
O: Pasien tampak sesak,
inspirasi lebih panjang
dari ekspirasi, ada suara
wheezing dan ronchi,
2

2 September

RR 40 x/menit.
S:

PK

2008

O: GDS 417 mg/dl

hiperglikemi

GD Puasa 104
3

2 September

GD 2 jam PP 180
S: Pasien mengatakan

Intoleransi

Kelemahan

2008

badan terasa lemah

aktifitas

umum

O: Pasien tampak lemah


dan hanya tertidur di
tempat tidur.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produksi sputum pada jalan nafas
berlebihan.
2. PK hiper/hipoglikemi
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum

D. Nursing Care Plan


Tanggal/jam
2 September

No DP

2008

Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, pasien mampu

Intervensi
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada

- Lakukan fisioterapi dada jika perlu

sianosis dan dipsnea, ditandai dengan skala:

- Keluarkan sekret dengan batuk efektif atau suction

1. Ekstrem

- Auskultasi

2. Kuat

nafas,

catat

adanya

suara

tambahan

3. Sedang

- Berikan bronkodilator bila perlu

4. Ringan

- Monitor respirasi dan status O2

5. Tidak
1

suara

- Ajarkan batuk efektif

Dibuktikan dengan indikator:


Indikator
Irama nafas sesuai
yang diharapkan
Pengeluaran sputum
pada jalan nafas
Bebas dari suara nafas
tambahan

Tujuan
Awal
1 2 3 4
2

- Anjurkan untuk minum air putih hangat


5

- Anjurkan

untuk

menghindari

makanan

yang

merangsang batuk
- Anjurkan untuk menghindari makanan merangsang
pembentukkan dahak (goreng-gorengan)
- Hindarkan faktor pencetus asma (udara dingin)
- Berikan

selimut

untuk

menghindari

pasien

kedinginan
2

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama perawatan dapat mencegah


atau meminimalkan komplikasi dari hipo/hiperglikemia ditunjukkan dengan

- Kolaborasi dokter dfengan pemberian nebulizer


1. Pantau tanda dan gejala Hiperglikemia
- Gula darah puasa tinggi > 140 mg/dl

skala:

- Test Toleransi Glukose 2jam I > 200 mg/dl

1. Ekstrem

- Osmolalitas serum 300 m osm/kg

2. Kuat

- Perubahan sensori

3. Sedang

2. Beri terapi insulin sesuai program

4. Ringan

3. Pantau tanda dan gejala Neuropati perifer

5. Tidak

- Diabetes tak terkontrol

Dibuktikan dengan indikator:

- Diagnosis diabetes > 10 thn

Indikator
Neuropati
Retinopati
Nefropati
Hipoalbuminemia
Hipertensi
Syok hipoglikemik

Awal
5
5
5
5
3
5

Tujuan
1 2 3 4

- Nyeri
- Penurunan sensasi
- Penurunan respon tendon dalam (achiles &

patela)
- Parestesia

4. Pantau tanda dan gejala automatis neuropati :


- Diabetes tak terkontrol
- Diagnosis diabetes > 10 tahun
- Berkeringat abnormal
- Paralisis kandung kemih
- Diare nocturnal
- Gastroparesis
5. Pantau tanda dan gejala Retinopati
- Penglihatan kabur
- Bintik hitam

- Kebutaan tiba-tiba
6. Pantau tanda dan gejala Nefropati
- Diabetes tak terkontrol
- Diagnosis diabetes > 10 tahun
- Hipertensi
- Proteinuria, bakteriuria, urine keruh
- Peningkatan sel darah putih
- Sel darah merah dalam urine
- Demam
- Nyeri badan
- Menggigil
- Stres inkontinensia
- BUN dan Kreatinin meningkat
- Oedema
7. Pantau tanda dan gejala hipertensi :
- Pantau tekanan darah > 160/90 mmHg
- Adanya keluhan nyeri kepala, pusing
- Jamin klien untuk mendapatkan istirahat
- Pantau adanya udema
- Beri therapi antihipertensi sesuai program
8. Pantau tanda dan gejala hipoalbuminemia

- Albumin < 3,5g/dl


- Adanya udema
- Ascites
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien akan
mentoleransi aktifitas yang biasa dilakukan dan ditunjukkan dengan
perawaatan diri: aktifitas kehidupan sehari-hari, ditandai dengan skala:
1 :Tidak sama sekali

keadekuatan sumber energi.


2. Ajarkan tentang pengaturan aktifitas dan tehnik

2 : Ringan

3. Bantu dengan aktifitas fisik teratur

3 : Sedang

4. Batasi

5. Rencanakan

yang dibuktikan dengan indikator:

lingkungan

untuk

awal

Menyadari keterbatasan
energi
Menyeimbangkan
aktifitas dan istirahat
Tingkat
daya
tahan
untuk

aktifitas

pada

periode

pasien

mempunyai energi paling banyak

Skala

Indikator

beraktifitas

rangsangan

memfasilitasi relaksasi

5 : Sangat berat

adekuat

memastikan

manajemen waktu untuk mencegah kelelahan.

4 : Berat
3

- Kolaborasi pemberian albumin


1. Pantau asupan nutrisi untuk

Tujuan
2 3 4

6. Anjurkan dengan keluarga untuk membantu ADL


5

pasien

E. IMPLEMENTASI
Tanggal/jam
2 September

- Mengkaji pasien

Evaluasi
S: pasien mengatakan masih diare

2008

- Memantau tanda-tanda vital

cair 4 kali

15.15

Memberikan posisi semi fowler

O: TD: 150/90 mmHg, N: 100

Mengkaji riwayat asma

/menit, RR: 40 x/menit, S: 37 0C

Mengkaji penyebab/pencetus asma

A: masalah teratasi sebagian

Melakukan pemeriksaan fisik

Mengobservasi adanya cyanosis

Memonitor tetesan infus

16.45

No DP

17.30

15.15
16.15
2

Implementasi

P:
- Hindarkan faktor pencetus asma
pasien
- Monitor tanda-tanda vital tiap

- Mengkaji adanya tanda-tanda hipo/hiperglikemi

shift
S: -

- Memantau tanda vital

O: GDS I: 417 mg/dl, GDS II: 201

- Menganjurkan untuk makan diet dari rumah sakit saja

mg/dl, tidak terdapat tanda-tanda

- Menganjurkan untuk melaporkan adanya tanda-tanda hipoglikemi komplikasi hipo/hiperglikemi


(badan terasa lemas, keluar keringat dingin, penurunan kesadaran/syok A: Masalah teratasi sebagian
hipovolemik)

P: Monitor tanda-tanda komplikasi

16.30

- Memberikan actrapid 4 iu

17.00

- Memberikan diit dari rumah sakit


- Mengkaji penyebab kelemahan

S: pasien mengatakan badan terasa

- Memantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber energi.

lemes

- Mengajarkan tentang pengaturan aktifitas dan tehnik manajemen waktu

O: pasien tampak lemah dan hanya

15.45
16.00

hipo/hiperglikemi tiap shift

Paraf

untuk mencegah kelelahan.


16.15
17.15

tiduran di tempat tidur

- Membantu dengan aktifitas fisik teratur

A: masalah teratasi sebagian

- Membatasi rangsangan lingkungan untuk memfasilitasi relaksasi

P:

- Melakukan rencana aktifitas pada periode pasien mempunyai energi

- Anjurkan untuk tidak banyak


melakukan aktifitas

paling banyak
- Menganjurkan dengan keluarga untuk membantu ADL pasien

- Anjurkan keluarga untuk


membantu memenuhi kebutuhan

- Memantau tanda-tanda vital

3 September

pasien
S: pasien mengatakan masih sesak.

2008

Memberikan posisi semi fowler

O: Pasien tampak sesak, suara nafas

13.30

Menghindari faktor pencetus asma

wheezing dan ronchi, terpasang O2

Menciptakan lingkungan yang nyaman

binasal kanul 1 L/menit, TD: 150/80

Mengobservasi suara nafas

mmHg

Mempertahankan kepatenan aliran O2

Memonitor aliran O2

Mengobservasi adanya cyanosis

Memberikan nebulizer

Memonitor tetesan infuse

Monitor adanya cyanosis

16.00

17.15

N: 110 x/menit
RR: 40 x/menit
S: 37 0C
A: Masalah belum teratasi
P:
- Posisikan pasien semi fowler.
- Pertahankan pemberian O2 untuk
membantu nafas pasien

13.30

- Mengkaji adanya tanda-tanda hipo/hiperglikemi

- Pantau tanda vital tiap shift


S: -

- Memantau tanda vital

O: GDS I 417 mg/dl, GDS II 201

- Menganjurkan untuk makan diet secara teratur

mg/dl, GD Puasa 104 mg/dl

- Menganjurkan untuk melaporkan adanya tanda-tanda hipoglikemi GD 2 jam PP 180 mg/dl


(badan terasa lemas, keluar keringat dingin, penurunan kesadaran/syok A: Masalah teratasi sebagian
hipovolemik)
16.30

- Memberikan terapi actrapid 4 iu SC

17.15
17.30

P:
- Pantau adanya tanda-tanda

- Memberikan terapi injeksi radin 50 mg IV

komplikasi hipo/hiperglikemi

- Melakukan skin test Cefarin IC

tiap shift

- Memberikan terapi cefarin injeksi 1 gr IV

- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk


menentukan diet
- Anjurkan untuk mentaati diet dari

15.30

ahli gizi
- Memantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber energi. S: pasien mengatakan badan terasa

16.00

- Membantu pasien ke posisi semi fowler

lemes

- Membantu dengan aktifitas fisik teratur

O: Pasien masih tampak lemes

- Membatasi rangsangan lingkungan untuk memfasilitasi relaksasi

A: Masalah teratasi sebagian

- Memotivasi keluarga untuk selalu mendampingi pasien

P:

3
16.30

- Membantu pasien menggunakan pampers

17.00

4 September
2008

- Menganjurkan keluarga untuk membantu ADL pasien

- Memantau tanda-tanda vital

- Motivasi keluarga selalu berada


disamping pasien
- Ciptakan lingkungan yang aman.
S: pasien mengatakan sesak nafas
berkurang

13.15
14.00

16.45
17.00

Menciptakan lingkungan yang nyaman

O: pasien tampak sesak, terpasang

Memberikan posisi semi fowler

O2 binasal kanul, TD: 140/70

Membatasi pengunjung untuk memberi kesempatan pasien istirahat

mmHg

Menganjurkan keluarga untuk memberi selimut untuk mengurangi

N: 96 x/menit

kedinginan

RR: 20 x/menit

Mengobservasi adanya cyanosis

S: 36,8 0C

Memonitor aliran O2

Memberikan nebulizer

Memonitor tetesan infus

A: Masalah teratasi sebagian


P:
- Pertahankan posisi semi fowler
- Hindarkan pasien dengan factor
pencetus
- Ciptakan lingkungan yang

13.15

16.00

- Mengkaji adanya tanda-tanda hipo/hiperglikemi

nyaman
S: -

- Memantau tanda vital

O: tidak terdapat tanda-tanda

- Kolaborasi medis untuk pemberian informasi diet DM

komplikasi hipo/hiperglikemi GDS I

- Menganjurkan untuk makan dietteratur sesuai instruksi ahli gizi

417 mg/dl, GDS II 201 mg/dl

- Menganjurkan untuk melaporkan adanya tanda-tanda hipoglikemi GD Puasa 104 mg/dl


(badan terasa lemas, keluar keringat dingin, penurunan kesadaran/syok GD 2 jam PP 180 mg/dl
hipovolemik)
- Menganjurkan kepeda keluarga untuk memberikan obat secara teratur
17.00

- Memberikan obat anti diabetik oral

A: Masalah teratasi sebagian


P:
- Pantau adanya tanda-tanda
hipo/hiperglikemi tiap shift

- Menganjurkan untuk minum obat secara teratur

- Berikan diet sesuai program ahli

gizi
- Memantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber energi. S: Pasien mengatakan badan masih

13.15

- Mengajarkan tentang pengaturan aktifitas dan tehnik manajemen waktu lemes


15.30
16.00

3
17.30

untuk mencegah kelelahan.

O: Pasien tampak lemah dan hanya

- Membantu minum air hangat

tiduran semi fowler di tempat tidur

- Menganjurkan untuk tidak ke kamar mandi pada saat buang air besar

A: maasalah teratasi sebagian

- Membatasi rangsangan lingkungan untuk memfasilitasi relaksasi

P:

- Melakukan rencana aktifitas pada periode pasien mempunyai energi

Ciptakan lingkungan yang nyaman

paling banyak
- Menganjurkan keluarga untuk mendampingi pasien
- Menciptakan lingkungan yang aman dengan menjauhkan benda tajam
dan pecah belah

Anjurkan pasien untuk


menghabiskan diet dari rumah sakit
Motivasi keluarga untuk selalu
berada di sisi pasien

EVALUASI/CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/jam
3 September

No DP

Evaluasi
S: pasien mengatakan masih sesak.

2008

O: Pasien tampak sesak, suara nafas wheezing dan ronchi, terpasang O2 binasal kanul 1 L/menit, TD: 150/80 mmHg

jam 18.00

N: 110 x/menit

WIB

RR: 40 x/menit
S: 37 0C
A: Masalah teratasi sebagian
Indikator

Irama nafas sesuai


yang diharapkan
Pengeluaran sputum
pada jalan nafas
Bebas dari suara nafas
tambahan
P:

Saat
ini

Awal

Tujuan
1 2 3 4

- Posisikan pasien semi fowler.


- Pertahankan pemberian O2 untuk membantu nafas pasien
- Pantau tanda vital tiap shift

S: -

Paraf

O: GDS I: 417 mg/dl, GDS II: 201 mg/dl, tidak terdapat tanda-tanda komplikasi hipo/hiperglikemi
A: Masalah teratasi
Saat

Indikator

Awal

Tujuan
1 2 3 4

Awal

Tujuan
1 2 3 4

5
ini
Neuropati
5
5

Retinopati
5
5

Nefropati
5
5

Hipoalbuminemia
5
5

Hipertensi
5
5

Syok hipoglikemik
5
5

P: Monitor tanda-tanda komplikasi hipo/hiperglikemi tiap shift


S: pasien mengatakan badan terasa lemes
O: Pasien masih tampak lemes
A: Masalah teratasi sebagian
Saat

Indikator

ini

Menyadari keterbatasan
3

energi
Menyeimbangkan
aktifitas dan istirahat
Tingkat daya tahan
adekuat

untuk

beraktifitas
P:
- Motivasi keluarga untuk selalu berada disamping pasien untuk memenuhi kebutuhan pasien
- Ciptakan lingkungan yang aman.

4 September

S: pasien mengatakan sesak nafas berkurang

2008

O: pasien tampak sesak, terpasang O2 binasal kanul, TD: 140/70 mmHg

Jam 18.00

N: 96 x/menit

WIB

RR: 20 x/menit
S: 36,8 0C
A: Masalah teratasi sebagian
Indikator
1

Irama nafas sesuai


yang diharapkan
Pengeluaran sputum
pada jalan nafas
Bebas dari suara nafas
tambahan
P:

Saat
ini

Awal

Tujuan
1 2 3 4

- Pertahankan posisi semi fowler


- Hindarkan pasien dengan factor pencetus
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
S: O: tidak terdapat tanda-tanda komplikasi hipo/hiperglikemi GDS I 417 mg/dl, GDS II 201 mg/dl
2

GD Puasa 104 mg/dl


GD 2 jam PP 180 mg/dl
A: Masalah teratasi
Indikator

Saat

Awal

Tujuan

ini
5
5
5
5
4
5

Neuropati
Retinopati
Nefropati
Hipoalbuminemia
Hipertensi
Syok hipoglikemik
P:

1 2

5
5
5
5
4
5

- Pantau adanya tanda-tanda hipo/hiperglikemi tiap shift


- Berikan diet sesuai program ahli gizi
S: Pasien mengatakan badan masih lemes
O: Pasien tampak lemah dan hanya tiduran semi fowler di tempat tidur
A: masalah teratasi sebagian
Saat

Indikator

ini

Menyadari keterbatasan

energi
Menyeimbangkan
aktifitas dan istirahat
Tingkat daya tahan
adekuat

untuk

Awal

Tujuan
1 2 3 4

beraktifitas
P:
- Ciptakan lingkungan yang aman
- Anjurkan pasien untuk menghabiskan diet dari rumah sakit
- Motivasi keluarga untuk selalu berada di sisi pasien untuk memenuhi ADL

Anda mungkin juga menyukai