Anda di halaman 1dari 33

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika

(KB AE 1152)
Bab 1:
Teori Elektron

Dosen:
Singgih Satrio Wibowo
Teguh Wibowo
Sentot Purbadi

Bab 1 Teori Elektron


Daftar Isi Bab 1
1. Zat (Materi)
2. Senyawa dan Campuran
3. Molekule
4. Atom
5. Tingkat Energi
6. Kulit dan Sub-kulit
7. Valensi
8. Senyawa
9. Ionisasi
10. Konduktor, Semikonduktor, dan Isolator
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.1 Materi (Zat)
Materi (matter) atau zat adalah segala sesuatu yang menempati
ruang dan memiliki bobot; yaitu bobot dan ukurannya
(dimensinya) dapat diukur. Contoh dari materi adalah udara, air,
mobil, baju, termasuk juga badan kita. Maka, kita dapat
mengatakan bahwa materi atau zat dapat ditemui dalam
berbagai wujud: padat, cair dan gas.

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.2 Unsur, Senyawa, Campuran (1)
Unsur (elements) adalah zat atau bahan yang tidak dapat
diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui proses
kimia. Contoh dari unsur adalah besi (iron), emas (gold), perak
(silver), tembaga (copper), hidrogen dan oksigen. Saat ini telah
dikenal 100 unsur lebih. Zat-zat selain unsur yang dikenal ini
adalah gabungan dari dua atau lebih unsur-unsur tersebut.
Senyawa (compound) adalah adalah gabungan antara dua atau
lebih unsur secara kimiawi, sehingga dapat dipisahkan dengan
proses kimia, tidak dapat dipisah secara fisik. Contoh dari
senyawa adalah air (water) yang terdiri atas hidrogen dan
oksiben. Contoh lainnya adalah garam dapur yang terdiri atas
sodium dan klorin.
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.2 Unsur, Senyawa, Campuran (2)
Campuran (mixture) adalah gabungan antara unsur dan
senyawa secara fisik, sehingga dapat dipisahkan dengan proses
fisika. Contoh dari campuran adalah udara (air) yang terdiri atas
nitrogen, oksigen, karbondioksida, dan beberapa gas lainnya.
Contoh lainnya adalah air laut yang terdiri atas garam dan air.

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.3 Molekul (1)
Molekul (molecules) adalah gabungan kimiawi antara dua atau
lebih atom. Pada suatu senyawa, molekul adalah partikel
(zarrah) terkecil yang memiliki sifat senyawa tersebut.
Sebagai contoh, perhatikan air (water). Air adalah suatu zat,
karena menempati ruang dan memiliki bobot (berat). Sesuai
temperaturnya, air dapat berwujud cair (disebut air), padat
(disebut es), atau gas (disebut uap). Jika kita mulai dengan air
sejumlah tertentu, kemudian membaginya menjadi dua dan
membuang bagiannya. Kemudian kita bagi lagi bagian tersisa
menjadi dua, dan membuang bagian yang lain, dan terus
demikian.
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.3 Molekul (2)
Maka akan berakhir pada suatu jumlah tertentu (yang sangat
kecil) dimana tetap berupa air. Bagian terkecil ini disebut
sebagai molekul air, terdiri atas 1 bagian unsur oksigen dan 2
unsur hidrogen, dan ditulis dengan rumus kimia (H2O)

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.4 Atom (1)
Atom adalah bagian yang lebih kecil dari suatu molekul. Sebuah
atom adalah bagian terkecil suatu partikel dari suatu unsur yang
memiliki sifat unsur tersebut. Atom suatu unsur berbeda dengan
atom unsur lain. Karena saat ini dikenal 100 lebih unsur, maka
terdapat 100 atom lebih yang berbeda, atau dengan kata lain,
sebuah atom berbeda untuk setiap unsur. Sebagaimana ribuan
kata dapat dibentuk dari gabungan huruf (alfabet), maka ribuan
jenis material (bahan) dapat dibentuk dari kombinasi kimia dari
atom-atom tertentu.
Suatu partikel yang merupakan kombinasi kimia dari dua atau
lebih atom disebut sebagai molekul. Molekul oksigen terdiri atas
dua atom oksigen, dan molekul hidrogen terdiri atas dua atom
hidrogen.
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.4 Atom (2)
Gula, di lain sisi, adalah senyawa yang terdiri atas karbon,
hidrogen dan oksigen. Atom-atom ini membentuk molekul gula.
Karena gula dapat dipecah menjadi bagian yang lebih kecil dan
dasar melalui proses kimia, maka kita tidak dapat memiliki atom
gula.
Setiap atom terdiri atas elektron, proton, dan pada kasus umum
neutron, yang secara keseluruhan disebut sebagai partikel subatom. Lebih lanjut, elektron, proton dan neutron dari suatu unsur
adalah sama dengan partikel sub-atom dari unsur yang lain.

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.4 Atom (3)
Alasan adanya berbagai jenis unsur berbeda (padahal subatomnya sama) adalah susunan elektron dan proton di dalam
atom berbeda untuk setiap unsur.
Elektron adalah sub-atom yang memiliki muatan listrik negatif.
Proton memiliki muatan listrik positif, yang besarnya sama
dengan elektron namun berlawanan. Para ahli telah mengukur
massa dan ukuran dari elektron dan proton, dan mereka
mengatahui berapa besar muatan yang dimiliki sub-atom ini.
Muatan proton sama besar dengan muatan elektron, meskipun
bobotnya 1837 kali lebih besar dari elektron.
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

10

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.4 Atom (4)
Neutron memiliki massa sedikit lebih besar dari proton, tetapi
tidak memiliki muatan listrik. Berdasarkan teori yang umum,
susunan elektron, proton dan neutron serupa dengan susunan
tata-surya. Proton dan neutron membentuk inti berat dengan
muatan positif, yang dikelilingi oleh elektron yang sangat ringan.
Gambar 1.1 berikut ini menampilkan satu atom hidrogen dan
satu atom helium. Masing-masing memilik struktur sederhana.
Atom hidrogen hanya memiliki 1 proton di inti dengan 1 elektron
yang mengitarinya. Atom helium sedikit lebih rumit. Dia memiliki
dua proton dan dua neutron, dengan dua elektron mengelilingi
intinya.
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

11

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.4 Atom (5)
Unsur dikelompokkan secara numerik sesuai dengan kerumitan
atomnya. Nomor atom dari suatu atom ditentukan oleh
banyaknya proton di dalam intinya.
Gambar 1.1 Struktur atom
hidrogen dan helium

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

12

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.4 Atom (6)
Dalam keadaan netral, sebuah atom terdiri atas proton dan
elektron dalam jumlah yang sama. Karenanya, sebuah atom
Hidrogen yang terdiri atas satu proton dan satu elektron
memiliki nomor atom 1; dan Helium, dengan dua proton dan dua
elektron, memiliki nomor atom 2. Kerumitan dari struktur atom
meningkat seiring banyaknya proton dan elektron.

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

13

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.5 Tingkat Energi (1)
Karena elektron di dalam atom memilik massa dan gerak, dia
memiliki dua jenis energi. Berdasarkan geraknya, elektron
memiliki energi kinetik. Karena posisinya, dia juga memiliki
energi potensial. Energi total yang dimiliki elektron (kinetik plus
potensial) adalah faktor yang menentukan jarak orbit elektron.
Agar sebuah elektron tetap berada di orbitnya, maka dia harus
TIDAK MENANGKAP atau TIDAK MELEPAS energi.

Adalah hal umum diketahui bahwa cahaya adalah satu bentuk


energi, tetapi bentuk fisik dari energi sendiri TIDAK DIKETAHUI.

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

14

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.5 Tingkat Energi (2)
Satu teori yang diterima adalah menjelaskan bahwa keberadaan
cahaya merupakan paket kecil energi yang disebut foton. Foton
dapat mengandung berbagai jumlah energi. Banyaknya energi
tergantung dari warna cahayanya. Jika sebuah foton dengan
cukup energi menumbuk elektron, maka elektron akan
menyerap energi foton, seperti tampak dalam Gambar 1.2.
Elektron, yang sekarang memiliki energi lebih besar, akan
melompat ke orbit baru yang lebih jauh dari inti. Orbit pertama
dimana elektron dapat melompat memiliki radius 4 kali
dibanding orbit awalnya. Jika energi yang diterima lebih besar
lagi, maka orbit kedua yang mungkin untuk dilompati memiliki
radius 9 kali lebih besar dibanding orbit awal.
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

15

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.5 Tingkat Energi (3)
Dengan demikian, setiap orbit dapat dipandang sebagai
perwakilan dari nilai tingkat energi yang dapat dicapai oleh
elektron. Perlu ditekankan disini bahwa elektron tidak dapat
berpindah orbit begitu saja. Elektron akan tetap berada di orbit
terendah sampai sejumlah energi yang mencukupi diterima
olehnya untuk melompat ke orbit yang lebih tinggi.
Gambar 1.2 Tingkat energi
(energy level) di dalam
sebuah atom

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

16

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.5 Tingkat Energi (4)
Sebuah elektron tidak mungkin berada di ruang antar orbit (yang
diijinkan). Ini menunjukkan bahwa elektron tidak dapat
menerima sebuah foton kecuali energinya cukup untuk
mendorongnya berpindah orbit ke orbit yang lebih tinggi. Energi
panas dan tumbukan dengan partikel lain juga dapat
menyebabkan elektron melompat ke orbit lain.
Ketika elektron telah lompat ke tingkat energi lebih tinggi, atom
disebut dalam keadaan tereksitasi. Elektron tidak akan terus
berada di kondisi tereksitasi ini lebih dari sepersekian detik
sebelum memancarkan kembali kelebihan energi ini dan
kembali ke orbit yang lebih rendah.
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

17

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.5 Tingkat Energi (5)
Untuk melukiskan hal ini, anggap sebuah elektron normal baru
saja menerima sebuah energi foton dari tingkat energi pertama
ke tingkat ketiga. Dalam waktu yang singkat elektron dapat
kembali ke tingkat energi pertama dengan memancarkan foton
baru yang sama dengan foton yang diterimanya.
Cara kedua yang mungkin terjadi adalah, elektron turun ke
tingkat dua dengan memancarkan foton pertama, dan kemudian
turun lagi ke tingkat pertama dengan memancarkan foton
kedua.

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

18

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.5 Tingkat Energi (6)
Prinsip ini digunakan pada cahaya fluoresensi (lampu pendar,
fluorescent lamp, tubular lamp = TL) ketika foton cahaya
ultraviolet, yang tidak tampak bagi mata manusia, menumbuki
lapisan fosfor di dalam tabung lampu. Elektron fosfor, ketika
kembali ke orbit asalnya, memancarkan foton cahaya tampak.
Dengan menggunakan campuran kimia yang pas pada lapisan
fosfor ini, berbagai warna cahaya dapat dihasilkan, termasuk
putih.
Prinsip yang sama juga digunakan pada proses penyalaan
televisi tabung CRT (cathode ray tube).
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

19

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.5 Tingkat Energi (7)
Konsep tingkat energi ini juga berlaku pada atom yang lebih
rumit. Pada atom dengan dua atau lebih elektron, semua
elektron saling berinteraksi satu sama lain, sehingga jalur setiap
elektron sangat sulit diprediksi. Namun demikian, setiap elektron
berada pada pita energi tertentu dan orbitnya dipandang
sebagai rataan dari posisi elektron.

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

20

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.6 Kulit Atom (1)
Perbedaan antara atom-atom, sepanjang keaktifan dan
kesetabilan kimiawinya yang ditinjau, adalah tergantung pada
jumlah dan posisi elektron yang ada di dalam atom. Bagaimana
elektron-elektron ini berada di dalam atom? Pada umumnya,
elektron-elektron berada dalam kelompok orbit yang disebut
kulit, tempurung atau cangkang (shell). Kulit ini memiliki bentuk
elips dan dianggap berada pada interval yang tetap. Kulit , dan
banyaknya elektron yang diperlukan untuk mengisinya, dapat
diprediksi dengan menerapkan prinsip pengecualian Pauli
(Paulis exclusion).

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

21

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.6 Kulit Atom (2)
Sederhananya, prinsip ini menjelaskan bahwa setiap Kulit akan
berisi paling banyak 2n2 elektron, dimana n menyatakan nomor
cangkang dimulai dari 1 yang paling dekat inti. Berdasarkan
prinsip ini, kulit kedua, sebagai contoh, akan berisi 2(2)2 = 2x4 =
8 elektron maksimum.
Sebagai tambahan angka, kulit ini juga diberi nama dengan
huruf, seperti tampak dalam Gambar 1.3. Dimulai dari yang
paling dekat inti sampai paling jauh, tiap kulit diberi nama K, L,
M, N, O, P, dan Q. Setiap kulit disebut berisi penuh (full) atau
lengkap (complete) jika memenuhi prinsip Pauli: 2 di kulit K, 8 di
kulit L, 18 di kulit M, dst.
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

22

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.6 Kulit Atom (3)
Setiap kulit atau cangkang ini
adalah kulit utama, dan dapat dibagi
menjadi sub-kulit, yang terdiri atas 4
bagian, dan diberi nama, s, p, d dan
f. Seperti halnya kulit utama, subkulit juga memiliki jumlah maksimum
elektron, yaitu s maksimum berisi
2 elektron, p maksimum berisi 6,
d maksimum berisi 10, dan f
maksimum berisi 14.

Gambar 1.3 Kulit (tempurung atau


Cangkang) di dalam sebuah atom

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

23

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.6 Kulit Atom (4)
Dengan demikian, cangkang K
hanya dapat berisi 1 sub-cangkang
(karena maksimum 2 elektron).
Cangkang M berisi 3 sub-cangkang:
s, p dan d. Perhatikan konfigurasi
elektron tembaga (copper) di
Gambar
1.4.
Atom
tembaga
mengandung 29 elektron, yang
memenuhi 3 cangkang utama dan
sub-cangkangnya, dan menyisakan
1 lektron di cangkang N subcangkan s.

Gambar 1.3 Atom tembaga (copper)

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

24

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.7 Valensi
Valensi atom adalah kemampuannya untuk mendapatkan atau
kehilangan elektron, yang pada gilirannya menentukan sifat kimia dan
listrik atom. Jumlah elektron di kulit terluar menentukan valensi atom.
Untuk alasan ini, kulit terluar atom disebut kulit valensi; dan elektron
yang terkandung dalam kulit ini disebut elektron valensi. Sebuah atom
yang kurang hanya satu atau dua elektron dari kulit terluarnya akan
dengan mudah mendapatkan elektron untuk melengkapi kulitnya,
namun sejumlah besar energi dibutuhkan untuk membebaskan salah
satu elektronnya. Sebuah atom yang memiliki jumlah relatif kecil dari
elektron di kulit terluarnya dibandingkan dengan jumlah elektron yang
dibutuhkan untuk melengkapi kulitnya akan mudah kehilangan
elektron valensi tersebut. Jadi sekali lagi, kulit valensi selalu mengacu
pada kulit terluar .
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

25

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.8 Senyawa
Zat murni (senyawa) terdiri lebih dari 1 unsur yang telah bergabung
bersama melalui reaksi kimia sehingga atomnya sulit untuk
dipisahkan. Sifat-sifat senyawa berbeda dari atom unsur yang
membentuknya. Proses memisahkan senyawa disebut analisis kimia.
Perhatikan bahwa senyawa :
terdiri dari atom dari dua atau lebih elemen yang berbeda terikat
bersama-sama ,
dapat dipecah menjadi materi lebih sederhana (unsur) dengan
cara kimia (tapi tidak dengan cara fisik),
memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya
selalu mengandung rasio yang sama dari atom penyusunnya

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

26

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.9 Ionisasi
Ketika atom kehilangan elektron atau mendapatkan elektron
dalam proses pertukaran elektron, dia dikatakan terionisasi.
Agar ionisasi terjadi, harus ada transfer energi yang
menghasilkan perubahan energi internal atom. Sebuah atom
yang memiliki elektron lebih dari jumlah normalnya memiliki
muatan negatif, dan disebut ion negatif . Atom yang melepaskan
beberapa elektron, sehingga kekurangan elektron dari jumlah
normalnya, maka bermuatan positif, dan disebut ion positif.
Dengan demikian, ionisasi adalah proses dimana atom
kekurangan (melepas) atau kelebihan (menerima) elektron.

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

27

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.10 Konduktor, Semikonduktor, Isolator (1)
Dalam kuliah dasar listrik dan elektronik ini, hubungan materi
dan listrik adalah penting. Karena setiap perangkat elektronik
dibangun dari bagian-bagian yang terbuat dari materi biasa,
maka efek listrik harus dipahami dengan baik. Sebagai cara
untuk mencapai ini, semua unsur materi dapat ditempatkan
dalam salah satu dari tiga kategori : konduktor, semikonduktor,
dan isolator (insulator), tergantung pada kemampuan mereka
untuk meneruskan arus listrik. konduktor adalah elemen yang
menghantarkan listrik sangat mudah, isolator memiliki sangat
resistensi yang tinggi terhadap aliran listrik. Semua materi
dengan sifta antara dua jenis bahan di atas dapat disebut
semikonduktor
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

28

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.10 Konduktor, Semikonduktor, Isolator (2)
Teori elektron menyatakan bahwa semua materi terdiri dari
atom dan atom terdiri dari partikel kecil yang disebut proton,
elektron, dan neutron. Elektron mengorbit inti yang mengandung
proton dan neutron. Elektron valensi (elektron di kulit terluar)
adalah perhatian utama kita berkaitan dengan listrik. Ini adalah
elektron yang paling mudah untuk melepaskan diri dari atom
induknya. Biasanya, konduktor memiliki tiga atau kurang
elektron valensi; isolator memiliki lima atau lebih elektron
valensi; dan semikonduktor biasanya memiliki empat elektron
valensi. Semakin sedikit elektron valensi, semakin baik
konduktivitas listriknya. Tembaga, misalnya, hanya memiliki satu
elektron valensi.
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

29

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.10 Konduktor, Semikonduktor, Isolator (3)
Konduktivitas listrik suatu bahan tergantung pada struktur atom dari
bahan penyusun konduktor tersebut. Dalam setiap bahan padat,
seperti tembaga, atom yang membentuk struktur molekul terikat kuat
bersama-sama. Pada suhu kamar, tembaga akan berisi cukup banyak
energi panas. Karena energi panas merupakan salah satu metode
menghilangkan elektron dari orbitnya, tembaga akan berisi banyak
elektron bebas yang dapat berpindah dari atom ke atom lainnya.
Ketika tidak di bawah pengaruh kekuatan luar, elektron tersebut
bergerak serampangan dalam konduktor. Gerakan ini sama dalam
segala arah sehingga elektron tidak hilang atau diperoleh dari setiap
bagian konduktor. Ketika dikendalikan oleh kekuatan luar, elektron
bergerak umumnya dalam arah yang sama. Efek dari gerakan ini
dirasakan hampir seketika dari salah satu ujung konduktor yang lain.
Gerakan elektron ini disebut arus listrik.
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

30

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.10 Konduktor, Semikonduktor, Isolator (4)
Beberapa logam adalah konduktor listrik yang baik daripada yang lain.
Perak, tembaga, emas, dan aluminium adalah bahan dengan banyak
elektron bebas sehingga menjadi konduktor yang baik. Perak adalah
konduktor terbaik, diikuti oleh tembaga, emas, dan aluminium.
Tembaga digunakan lebih sering daripada perak karena biaya (harga
lebih murah). Aluminium digunakan di mana bobotnya adalah
pertimbangan utama, seperti di saluran listrik tegangan tinggi, dengan
bentang panjang antara tiang. Emas digunakan di mana oksidasi atau
korosi menjadi pertimbangan dan konduktivitas yang baik diperlukan.
Kemampuan konduktor untuk menangani arus listrik juga tergantung
pada dimensi fisik. Konduktor biasanya ditemukan dalam bentuk
kawat, tapi mungkin dalam bentuk batangan, tabung, atau lembaran.
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

31

Bab 1 Teori Elektron


Bab 1.10 Konduktor, Semikonduktor, Isolator (5)
Non-konduktor memiliki beberapa elektron bebas. Bahan-bahan
ini disebut isolator. Beberapa contoh bahan tersebut adalah
karet, plastik, enamel, kaca, kayu kering, dan mika. Sama
seperti konduktor tidak yang sempurna, isolatorpun tidak ada
yang sempurna.
Beberapa bahan adalah konduktor yang tidak baik sekaligus
isolator yang tidak baik, karena sifat kelistrikan mereka berada
antara konduktor dan isolator. Bahan antara (pertengahan) ini
yang diklasifikasikan sebagai semikonduktor. Germanium dan
silikon adalah dua semikonduktor yang umum digunakan dalam
perangkat solid-state.
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan
Presentasi Oleh SSW

32

Referensi
[1] TTS Integrated Training System, 2010
[2] Mike Tooley, Aircraft Electrical and Electronic Systems, Principles
Maintenance and Operation, Butterworth-Heinemann, 2009
[3] Halliday, Resnick and Walker, Fundamentals of Physics 8 Ed
Extended, John Wiley & Sons, 2008

Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan


Presentasi Oleh SSW

33

Anda mungkin juga menyukai