Anda di halaman 1dari 4

BAB I

Latar Belakang
Di era sekarang ini dengan semakin berkurangnya cadangan energi fosil yang suatu saat akan
habis perlu dikembangkan cara mengatasi krisis energi yang tengah terjadi saat ini. Tidak dapat
kira pungkiri kebutuhan masyarakat akan sumber energi terutama energi fosil semakin hari
semakin meningkat sehingga akan mengakibatkan laju konsumsi tehadap energi juga meningkat.
Energi terbarukan merupakan salah satu cadangan energi dunia yang jumlahnya banyak serta
dapat diproduksi bila mana habis. Berbagai bentuk cadangan energi terbarukan diantaranya yaitu
tenaga air, sinar matahari, panas bumi, tenaga angin, tenaga arus laut, energi ombak, energi
termal samudera, dan tenaga nuklir.
Indonesia secara geografis memiliki daerah aliran sungai yang sangat banyak serta berpotensi
untuk dipasang pembangkit listrik tanaga air. Akan tetapi harga unit pembangkit tanaga air yang
cukup mahal menjadi salah satu kendala bagi masyarakat pedesaan yang dearahnya belum
dijangkau PLN untuk membuat sebuah pembangkit yang mencukupi. Pembangkit listrik
alternative merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan solusi terhadap
mahalnya unit pembangkit listrik. Sehingga perlu adanya perancangan pembangkit listrik
alternatif ini.

BAB II
Fase-fase Perancangan
Perancangan merupakan rangkaian yang berurutan, mencakup seluruh kegiatan yang
terdapat dalam proses perancangan. Kegiatan-kegiatan dalam proses perancangan tersebut
dinamakan fase. Fase-fase dalam proses perancangan akan berbeda satu dengan yang lainya.
Setiap fase dari proses perancangan tersebut masih terdiri dari beberapa kegiatan yang
dinamakan langkah-langkah dalam fase (Harsokoesoemo,2000)
Berbagai macam metode bisa digunakan dalam meracang sebuah produk. Metode tersebut
menjelaskan bagaimana urutan kegiatan dalam melakukan perancangan. Sehingga akan
didapatkan langkah yang baik pada saat merancang. Sebelum merancangan seorang perancang
akan mengidentifikasi kebutuhan dan konsep awal dari desain yang hendak dibuat kemudian
dilakukan analisis, evaluasi, perbaikan dan pengembangan terhadap konsep awal.
Salah satu dari banyak metode yang digunakan dalam perancangan Pahl dan Beitz dalam
bukunya Engineering Design: A Systematic Approach membagi perancangan dalam 4 fase yaitu :
1.
2.
3.
4.

Perencanaan dan penjelasan tugas


Perancangan konsep
Perancangan bentuk produk (embodiment design)
Perancangan detail.

Pada tiap akhir perancangan setiap fase perancangan diatas akan menghasilkan masukan atau
kriteria tertentu untuk fase selanjutnya. Hasil fase itu sendiri dapat berubah karena umpan balik
dari fase-fase berikutnya. Berikut ini diagram alir dari proses perancangan Pahl dan Beitz.

Gambar 1. Diagram Alir Perancangan Pahl dan Beitz

Anda mungkin juga menyukai