Anda di halaman 1dari 2

Lateks yang mengalami proses penggumpalan secara alami (prakoagulasi) maupun

dengan penambahan bahan penggumpal dalam mangkuk sadap yang dihasilkan


oleh pekebun, diolah secara sederhana sehingga menjadi bentuk lain yang bersifat
lebih tahan lama untuk disimpan

Tahap awal dalam pengolahan karet yaitu :


1.

Penerimaan lateks kebun

Penerimaan lateks kebun dari pohon karet yang telah disadap. Lateks pada
mangkuk sadap dikumpulkan dalam suatu tempat kemudian disaring untuk
memisahkan kotoran serta bagian lateks yang telah mengalami prakoagulasi.
Setelah proses penerimaan selesai, lateks kemudian dialirkan ke dalam bak
koagulasi untuk proses selanjutnya.
2.

Pengenceran

Tujuan pengenceran adalah untuk memudahkan penyaringan kotoran serta


menyeragamkan kadar karet kering sehingga cara pengolahan dan mutunya dapat
dijaga tetap. Pengenceran dapat dilakukan dengan penambahan air yang bersih dan
tidak mengandung unsur logam, pH air antara 5.8-8.0, kesadahan air maks. 6 serta
kadar bikarbonat tidak melebihi 0.03 %. Pengenceran dilakukan hingga KKK
mencapai 12-15 %.
3.

Pembekuan

Pembekuan lateks dilakukan di dalam bak koagulasi dengan menambahkan zat


koagulan yang bersifat asam. Pada umunya digunakan larutan asam asetat /asam
cuka dengan konsentrasi 1-2% ke dalam lateks dengan dosis 4 ml/kg karet kering
Dasar Pengolahan Karet. Jumlah tersebut dapat diperbesar jika di dalam lateks telah
ditambahkan zat antikoagulan sebelumnya. Penggunaan asam semut didasarkan
pada kemampuannya yang cukup baik dalam menurunkan pH lateks serta harga
yang cukup terjangkau bagi petani karet dibandingkan bahan koagulan asam
lainnya. penambahan asam semut bertujuan untuk menurunkan pH lateks pada
titik isoelektriknya sehingga lateks akan membeku atau berkoagulasi.Penambahan
larutan asam diikuti dengan pengadukan agar tercampur ke dalam lateks secara
merata serta membantu mempercepat proses pembekuan. Pengadukan dilakukan
dengan 6-10 kali maju dan mundur secara perlahan untuk mencegah terbentuknya
gelembung udara yang dapat mempegaruhi mutu sit yang dihasilkan. Kecepatan
penggumpalan dapat diatur dengan mengubah perbandingan lateks, air dan asam
sehingga diperoleh hasil bekuan atau disebut juga koagulum yang bersih dan kuat.
Lateks akan membeku setelah 40 menit. Proses selanjutnya ialah pemasangan plat
penyekat yang berfungsi untuk membentuk koagulum dalam lembaran yang
seragam.
Untuk menjaga mutu lateks kebun perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a)

pembersihan bidang sadap

b)

pengumpulan lateks

c)

pengawetan lateks

d)

pengankutan lateks(hindari goncangan saat pengangkutan)

Hasil olahan lateks diantaranya :


Slab, untuk slab ini dapat dibagi tiga yaitu: a) slab/lump (Asap Cair) adalah
slab/lump yang menggunakan pembeku asap cair yang berfungsi sebagai pembeku
lateks, asap cair ini dapat juga berfungsi mencegah dan menutup bau busuk
bekuan dengan memberikan bau asap dengan warna coklat; b) slab tipis dibuat dari
lateks atau campuran lateks dengan lump mangkuk yang dibekukan dengan asam
format/semut didalam bak pembeku yang berukuran 60 cm x 40 cm x 6 cm tampa
perlakuan penggilingan; c) slab giling, kadar karet kering slap tipis dapat
ditingkatkan menjadi 70 % dengan cara menggiling dengan menggunakan hand
mangel dan hasilnya disebut slap giling.
Sit Angin (Unsmoked Sheet/USS) adalah lembaran karet hasil bekuan lateks yang
digiling dan dikering-anginkan, sehingga memiliki Kadar Karet Kering (KKK) 90 - 95
%. Pengolahan sit angin dilakukan melalui beberapa tahap; a) penyaringan lateks
kebun disaring dengan saringan yang berukuran 40 - 60 mesh untuk memisahkan
kotoran seperti daun dan tatal, saringan sebaiknya terbuat dari baja anti karat,
kemudian dilakukan pengujian karet kering; b) pengeceran dilakukan dengan cara
menambahkan air bersih kedalam lateks hingga diperoleh KKK baku 12 - 15 % ,
dengan perhitungan memakai rumus.
KKKa - KKKb
VA = --------------------- x VL
KKKb
Keterangan;
VA = volume air yang ditambahkan (liter)
KKKa = KKK lateks kebun (%)
KKKb = KKK baku (%)
VL = volume lateks kebun (liter).
Sit Asap (Ribbed Smoke Sheet/ RSS), pengolahan dengan sit asap hampir sama
dengan sit angin, tetapi perbedaannya pada proses pengeringan. Pada sit asap
dilakukan pengasapan pada suhu bertahap antara 40 - 60 o C selama 4 hari.

Anda mungkin juga menyukai