Anda di halaman 1dari 21

Tanda-Tanda Fisik Proses Menuju Dewasa pada Wanita dan Pria

Manda Setyo Wulandari


102013008
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510
Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731
Email: mandasetyowulandari@yahoo.com
Pendahuluan
Pada dasarnya setiap manusia bertumbuh dan berkembang. Setiap pertumbuhan yang dialami manusia
pasti juga merubah bentuk fisik dari manusia tersebut. Perubahan ini berbeda antara wanita dan pria.
Perubahan ini meliputi perubahan primer dan sekunder. Perubahan primer adalah perubahan yang
menyangkut dengan hal reproduksi sedangkan yang sekunder hal yang diluar dari hal reproduksi.
Wanita
Vulva disebut juga RIMA PUDENDI adalah ruangan yang terletak antara labia majora kanan dan kiri.
Vulva bermuara pada vestibulum vagina. Di sebelah distal frenulum labiorum pudendi terdapat jaringan
ikat yang menyebrang disebut commisura posterior.1,2
Mons pubis / mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada
masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis. 2
Labia mayora
Labia majora adalah lipatan yang besar dari mons pubis ke arah peritoneum, bagian luar labia majora
berambut , sedangkan bagian dalam licin dan banyak mengandung kelenjar sebasea. Bagian depan atas
labia majora kanan dan kiri bertemu pada commisura labialis posterior. 1-3
Labia minora
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Labia minora merupakan lipatan jaringan tipis
di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan

ujung serabut saraf. Labia minora kanan dan kiri membatasi sebuah ruang yang disebut vestibulum.
Bagian distal vestibulum membentuk suatu lekukan yang disebut fossa naviculare. 1-3
Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang
tertanam di dalam dinding anterior vagina. Identik dengan penis pada pria. Terdapat juga reseptor
androgen pada clitoris. Glens klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya sangat sensitif karena
banyak memiliki pembuluh darah dan ujung serabut saraf. 1,2
Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet (lipatan membran pada ujung perineal vulva),
batas lateral labia minora. Vestibulum merupakan area yang ditutupi oleh labia minora dan menutupi
mulut uretra, mulut vagina, dan duktus kelenjar bartolini. Kelenjar bartolini identik dengan kelenjar
bulbouretral pada laki-laki. 1,3
Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum dan merupakan pintu masuk ke vagina. 2
Hymen (selaput dara)
Merupakan suatu membran yang bentuk dan ukurannya bervariasi, melingkari mulut vagina yang terdapat
lubang kecil untuk aliran darah menstruasi.2
Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal
sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4
kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding
ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid.
Vagina berfungsi untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi
(persetubuhan). 1-3
Perineum

Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani,
m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra).
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir
dan mencegah ruptur. 1,3
Uterus
Berbentuk seperti buah pir, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum (serosa), sedangkan bagian rongga
dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Uterus pada anak ukurannya lebih kecil dan akan membesar saat
usia pubertas karena pengaruh hormon estrogen. Terdiri dari fundus, corpus dan serviks uteri. 1,2
Fundus uteri berada diantara kedua pangkal tuba yang terletak di bagian proksimal rahim (diatas muara
tuba). Besarnya rahim berbeda-beda bergantung pada usia dan pernah melahirkan atau belum. Corpus
uteri, terdapat di bawah muara tuba. Corpus merupakan bagian uterus yang terbesar. Ke arah distal,
corpus akan menciut / mengecil dan berubah menjadi cervix. 1-3
Pada kehamilan, bagian ini berfungsi sebagai tempat utama bagi janin untuk hidup dan berkembang.
Cervix uteri merupakan uterus bagian bawah yang menyempit dan menembus dinding vagina terdiri dari
3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. 2
Serviks terbagi menjadi dua bagian, yaitu pars supravaginal dan pars vaginal yang disebut juga dengan
portio. Portio yang menonjol di atas vagina disebut dengan portio supra vaginalis cervicis uteri,
sedangkan yang menonjol ke dalam vagina disebut dengan portio vaginalis cervicis uteri. Serviks terdiri
atas banyak jaringan ikat. Struktur ini dilapisi oleh satu lapis epitel kelenjar penghasil mukus di bagian
dalam kanalis servikalis (endoserviks) dan epitel skuamosa berlapis pada bagian serviks yang terlihat
dalam vagina (ektoserviks). Transisi antara sel epital kelenjar dan skuamosa dikenal sebagai zona
transformasi. 1,3
Saluran yang menghubungkan orifisium uteri interna dan orifisium uteri eksterna disebut kanalis
servikalis, dilapisi oleh kelenjar-kelenjar serviks. Corpus uteri dan serviks uteri dihubungkan oleh isthmus
uteri. Bagian ini penting dalam kehamilan dan persalinan karena akan mengalami peregangan. Lapisan
dinding uterus terdiri atas endometrium, myometrium, dan perimetrium. Endometrium merupakan lapisan
dinding uterus yang terdalam, sedangkan lapisan uterus yang terluar adalah perimetrium. Myometrium
adalah lapisan otot polos yang banyak mengandung pembuluh darah dan terletak antara endometrium dan
myometrium. Secara histologi, endometrium dibagi menjadi 2, yaitu. 3,4

Endometrium stadium regenerasi / AUFBAU


Endometrium (mukosa) tampak tipis, epitelnya selapis silindris, kelenjarnya terlihat hampir
semuanya lurus, lumen kelenjar bulat atau lonjong dan kosong. Epitel kelenjar juga selapis silindris.
Miometrium (lapisan otot) terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang tersusun berlapis-lapis dengan
arah yang tampak kurang teratur. 3,4
Endometrium stadium sekretorik / UMBAU
Endometrium tampak tebal, kelenjar berkelok-kelok, dindingnya berlipat-lipat, lumen melebar dan berisi
banyak sekret. 4
Tuba uterina falopii
Dimulai dari fundus uteri sampai fimbriae. Muara tuba uterina pada corpus uteri disebut ostium
internum tuba uterina. Bagian luar tuba uterina diliputi oleh peritoneum viseral yang merupakan bagian
dari ligamentum latum. Bagian dalamnya dilapisi oleh silia, yaitu rambut getar yang berfungsi sebagai
jalan yang dilalui sperma untuk mencapai ovum. Tuba uterina dipendarahi oleh a.uterina (cabang a.iliaca
interna) dan a.ovarica (cabang aorta abdominalis). Aliran pembuluh balik mengikuti aliran pembuluh
nadinya. Mukosa tuba uterina mempunyai banyak lipatan yang sangat rumit, memenuhi lumennya.
Permukaan lipatan mukosa diliputi epitel selapis torak dengan lamina propia dibawahnya. Epitel terdiri
dari 2 macam sel yaitu sel bersilia dan sel yang tidak bersilia yang berfungsi sekresi. Tunika muskularis
terdiri atas dua lapisan, lapis sirkular yang tebal di sebelah dalam dan lapisan longitudinal yang tipis di
sebelah luar. Tuba uterina terdiri dari 4 bagian, yaitu. 3,4
o

Isthmus tuba uterina

Bagian tuba yang paling sempit,

Susunan lapisan sesuai dengan bagian ampula, tapi lipatan


mukosanya tidak rumit, hanya berupa lipatan longitudinal saja dan
lumennya sempit. Tunika muskularis relatif lebih tebal dibanding
ampula terutama tunika muskularis sirkular. Karena susunan
dinding isthmus ini hampir sama dengan ureter pars abdominalis.
o

Ampulla tuba uterina

bagian tuba yang paling lebar

dan merupakan tempat terjadinya proses filtrasi.


o

Infundibulum

mempunyai fimbriae.

bagian tuba berbentuk corong dan

Pars intertitialis

bagian tuba yang terdapat dalam dinding

uterus.
Ovarium
Terdapat dua ovarium kanan dan kiri. Ovarium berbentuk oval yang melekat pada bagian belakang
ligamentum latum uteri. Penggantung ovarium pada dinding belakang panggul adalah mesovarium.
Ovarium terletak dalam fossa ovarii waldeyer pada dinding lateral pelvis, pada bagian cranialnya dibatasi
oleh a.v iliaca externa, bagian distal dibatasi oleh a.uterina, bagian dorsal dibatasi oleh a.v iliaca interna
dan n. Obturatorius, bagian ventralnya dibatasi oleh perlekatan lig. Latum. 5
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel
germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan
sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum
pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae.
Fimbriae menangkap ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum
ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari
cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis. 5
Ovarium disebut juga indung telur, terdiri atas korteks dan medula. Epitel germinativum pada
permukaannya berupa epitel selapis kubis. Di bawahnya terdapat jaringan ikat fibrosa, membentuk tunika
albugenia ovarium. Korteks ovarium terdapat di bawah tunika albugenia, dalamnya terdapat sejumlah
folikel ovarium dari berbagai fase perkembangan. 5
Folikel primordial atau folikel primitif, folikel berkembang dan folikel de Graaf (matang). Stroma
korteks ovarium berupa jaringan yang banyak mengandung sel berbentuk gelendong mirip serat otot
polos. Sel-selnya tersusun tidak beraturan sangat rapat satu sama lain sehingga korteks terlihat sangat
padat dengan inti sel. Medula ovarium lebih longgar, banyak mengandung serat elastin, serat otot polos,
pembuluh arteri dan vena serta pembuluh limfe.5
System hormone wanita terdiri dari tiga hormone yaitu hormone yang dikeluarkan oleh hipitalamus ,
hormone pelepas gondaotropin (GnRH) , hormone sekresi hippofisis anterior hormon FSH dan LH
keduanya disekresi sebagai respons terhadap pelepasan GnRH dari hipotalamus, hormon ovarium
esterogen dan pregresteron yang diskeresikan oleh ovarium sebagai respons terhadap kedua hormon seks
wanita dari kelenjar hormon hipofisis anterior. 6

Siklus bulanan wanita durasi siklus ini rata-rata 28 hari pada wanita yang normal, siklus ini juga dapat
berlangsung singkat , selama 20 hari atau sepanjang 45 hari, walaupun siklus yang abnormal kadang
berkaitan dengan penurunan kesuburan.6
Terdapat dua hasil yang bermakana dari silus seksual wanita, pertama hanya satu ovarian matang yang
normalnya dikeluarkan dari ovarium setiap bulan , sehingga normalnnya hanya ada satu janin yang dapat
mulai tumbuh pada satu waktu. Kedua , endometrium uterus dipersiapkan terlebih dahulu untuk
impalntasi ovum yang telah dibuahi pada saat tertentu dalam bulan tersebut.
Perubahan ovarium yang terjadi selama siklus seksual bergantung seluruhnya pada hormon gonadotropin
FSH dan LH yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior. Tidak adanya hormon tersebut membuat
ovarium tetap tidak aktif yang merupakan keadaan anak-anak, ketika hampir tidak ada hormon
gonadotropik hipofisis yang disekresi, pad ausia 9-12 tahun , hipofisis secara progresis mulai menyekresi
lebih banyak FSH dan LH yang menyebabkan dimulainya siklus seksual bulanan normal yang terjadi
antara usia 11-15 tahun , periode perubahan ini disebut puberitas dan saat terjadinya siklus menstruasi
yang pertama disebut menarke.6
Setiap bulan siklus seksual wanita terjadi kenaikan dan penurunan jumlah FSH dan LH. FSH dan LH
merangsang sel target ovarium dengan cara bergabung dengan sel resepor FSH dan LH yang sangat
spesfik pada membrane sel ovarium target. Selanjutnya reseptor yang diaktivkan meningkatkan kecepatan
laju sekresi dari sel sel ini biasanya sekaligus meningkatkan pertumbuhan dan proliferasi sel. 6
Pertumbuhan folikel (fase folikular)
Ketika anak perempuan dilahirkan masing-masing ovum dikelilingi oleh selapis sel sel granulosa; ovum
dengan selubung sel granulose tersebut disebut folikel primodial. Sepanjang masa kanak-kanak sel
granulosa berfungsi untuk memberi makan pada ovum dan untuk menyekresi suatu factor penghambat
pematangan oosit yang membuat ovum tetap bertahan dalam keadaan primodial dalam fase profase
pembelahan meosis . kemudian sesudah puberitas bila FSH dan LH dari kelenjar hipofisis anterior mulai
disekresikan dengan jumlah yang cukup , seluruh ovarium, bersama dengan folikelnya akan mulai
tumbuh.6
Tahap pertama pertumbuhan folikel merupakan pembesaran sedang dari ovum itu sendiri yang
meningkatkan diameternya menjadi dua atau tiga kalilipat. Kemudian diikuti dengan pertumbuhan lapisan
sel-sel granulosea tambahan di dalam beberapa folikel; folikel-folikel ini dikenal sebagai follikel primer. 6
Perkembangan folikel antral dan vesicular

Selama beberapa hari pertama setiap siklus seksual bulanan wanita, konsentrasi FSH dan LH yang
disekresikan dari kelenjar hipofisis anterior meningkat dari sedikit menjadi sedang, dengan peningkatan
FSH yang sedikit lebih besar dari pada LH dan lebih awal beberapa hari dari LH. Hormon ini kususnya
FSH dapat mempercepat pertumbuhan 6-12 folikel primer setiap bulan. Efek awalnya adalah proliferasi
sel-sel granulose yang berlangsung cepat , menyebabkan lebih banyak lapisan pada sel-sel tesebut. Selain
itu, sel-sel berbentuk kumparan yang dihasilkan dari interstisium ovarium berkumpul dalam beberapa
lapisan diluar sel granulose, memebentuk massa sel kedua disebut sel teka. Teka terbagi menjadi dua
lapisan. Di dalam teka interna sel-selnya mempunyai karakteristik epithelium yang mirip dengan sel-sel
granulose dan membentuk kemampuan untuk menyekresi hormon steroid seks tambahan (esterogen dan
progresteron) , lapisan luar , teka eksterna , berkembang menjadi kapsul jaringan yang sangat vascular.
Kapsul ini akan menjadi kapsul dari folikel yang sedang tumbuh. 6
Sesudah tahap awal pertumbuhan proliferasi yang berlangsung selama beberapa hari , massa sel
granulosea menyekresi cairan folikular yang mengandung esterogen dalam konsentrasi tinggi , salah satu
hormon kelamin wanita yang penting. Pengumpulan cairan ini menyebabkan munculnya antrum di dalam
masa sel granulose . pertumbuhan awal folikel primer menjadi tahap antral dirangsang oleh FSH sendiri .
kemudian peningkatan pertumbvuhan secara besar-besran terjadi, mmenuju kearah pembentukan folikel
yang kebih besar lagi yang disebut folikel vesicular. Peningkatan pertumbuhan ini terjadi sebagai berikut.
1. Esterogen disekresikan ke dalam folikel dan menyebabkan sel-sel granulosea membentuk jumlah
reseptor FSH yang semakinbanyak keadaan ini mnyebabkan suatu efek umpan balik positif karena
esterogen membuat sel-sel granulose jauh lebih sensitive terhadap FSH. 2. FSH daro hipofisis dan
esterogen bergabung untuk memicu resptor LH sel-sel granulose sebenarnya, sehingga terjadi rangsangan
LH sebagai tambahan terhadap rangsangan FSH dan membentuk peningkatan sekresi folikular yang lebih
cepat. 3. Peningkatan jumlah esterogen dai folikel ditambah dengan peninkatan LH dari kelenjar hipofisis
anterior bersama-sama bekerja untuk menyebabkan proliferasi selsel teka folikular dan juga
meningkatkan sekresi folikular.6
Sekali folikel antral mulai tumbuh pertumbuhan folikel folikel tersebut terjadi sangat cepat . diameter
ovum sendiri juga membesar tiga sampai empat kali lipat lagi, menghasilkan peningkatan diameter ovu,
total dari awal sampai menjadi 10 kali lipat atau penningkatan massa sebesar 1000 kalilipat . ketika
folikel membesar ovum sendiri tetap tertanam di dalam massa sel granulose yang terletak pada sebuah
kutup folikel.6
Hanya satu follikel yang mengalami pematangan penuh setiap bulan dan sisanya mengalami aresia.
Setelah pertumbuhan selama satu minggu atau lebih (tetapi belum terjadi ovulasi) salah satu dari folikel

mulai tumbuh melebihi semua folikel lailn sisa 5-11 folikel yang tumbuh berinvolusi (suatu proses yang
disebut atresia) dan sisa folikel ini dikatakan menjadi atretik. 6
Sebagian besar esterogen yang berasal dari folikel yang tumbuuh paling cepat tersebut bekerja pada
hipotalamus untuk menekan kecepatan sekresi FSH pleh kelenjar hipofisis anterior, dengan cara ini
menghambat pertumbuhan lebih jauh folikel-folikel yang kurang berkembang. Oleh karena itu folikel
yang paling besar dapat melanjukan pertumbuhannya karena pengaruh efek-efek umpan balik positif
interinsik yang dimilikinya, sementara semua folikel yang lain berhenti tumbuh dan mengalami involusi
dan disebut sebagai folikel matang.6
Ovulasi pada wanita yang mempunyai siklus seksual normal 28 hari terjadi pada 14 hari sesudah
menstruasi dimulai. Tidak berapa lama sebelum ovulasi dinding luar folikel yang menonjol akan
membengkak dengan cepat dan daerah kecil pada bagian tengah kapsul folikular yang disebut dengan
stigma akan meninjol. Dalam waktu 39 menit cairan akan mulai mengalir dari folikel melalui stigma dan
sekitar 2 menit kemudian stigma akan robek cukup besar , menyebabkan cairan yang lebih kental
menempati bagian tengah folikel

mengalami evaginasi keluar. Cairan kental ini membawa ovum

bersamanya yang dikelelilingi oleh massa dari beberapa ratus sel granulose kecil yang disebut corona
radiate.6
LH diperlukan untuk ppertumbuhan akhir folikel dan ovulai tanpa hormon ini walaupun ketika FSH
tersedia dalam jumlah besar folikel tidak akan berkembang ke tahap ovulasi. 6
Sekitar 2 hari sebelum ovulasi laju kecepatan sekresi LH oleh kelenjar hipofisis anterior meningkat
dengan pesat dan sampai puncaknya pada saat 16 jam sebelum ovulasi. FSH juga meningkat pada waktu
yang bersamaan, FSH dan LH akan bekerja secara sinergik untuk mengakibatkan pembekakan folikel
yang berlangsung cepat selama beberapa hari sebelum ovulasi. LH juga mempunyai efek kusus pada sel
granulose dan sel teka yang mengubah kedua jenis sel tersebut teutama berubah menjadi sel yang
menyekresikan progesterone . oleh karena itu kecepatan sekresi esterogen mulai menurun kira-kira satu
hari sebelum ovulasi, sementara sejumlah peningkatan peningkatan mulai disekresikan. 6
Pada lingkungan tempat terjadi 1. Pertumbuhan folikel yang berlangsung cepat 2. Berkurangnya
sekresi esterogen sesudah fase sekresi esterogen yang berlangsung lama dan dimulainya sekresi
progresteron terjadi ovulasi . tanpa adanya hormon LH praovulasi , ovulasi tidak akan nberlangsung.
Permulaan ovulasi peran LH dalam jumlah besar besar yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior
menyebabkan sekresi hormon-hormon steroid folikular dengan cepat , yang mengandung progresteron.
Dalam waktu beberapa jam akan berlangsung dua peristiwa keduanya dibutuhkan untuk ovulasi yaitu

pertama, teka eksterna (kapsul folikel) mulai melepaskan enzim proteolitik dan lisososm dan enzim
tersebut menyebabkan pelarutan dinding kapsul folikular akibatnya didingnya melemah, menyebabkan
semakin membengkakanya seluruh folikel dan degenerasi stigma. Kedua, secara bersamaan juga akan
terjadi pertumbuhan pembuluh darah yang baru yang berlangsung cepat kedalam dinding folikel, dan
pada saat yang sama prostaglandidn (hormon yang menyebabkan vasodilatasi) akan disekresikan kedalam
jaringan folikular . kedua efek ini akan menyebabkan transudasi plasma ke dalam folikel yang berperan
pada pembengkakan folikel. Akhirnya kombinasi dari pembekan folikel dan degenerasi stigma
mengakibatkan pecahnya folikel dan degenerasi stigma mengakibatkan pecahnya folikel disertai dengan
pengeluaran ovum.6
Fase luteal
Selama beberapa jam pertama sesudah ovum dikeluarkan dari folikel , sel-sel granulose dan teka interna
yang tersisa berubah dengan cepat menjadi sel lutein. Diameter sel ini berubah dua kali lebih besar dan
terisi dengan iklusi lipid yang memberi tampilan kekuningan. Proses ini disebut luteinisasi dan seluruh
massa dari sel bersama-sama disebut korpus luteum. Suplai vascular yang berkembng dengan baik juga
tumbuh kedalam korpus luteum.

Sel granulose

dalam korpus luteum mengembang kan reticulum

endoplasma halus intrasel yang luas, yang membentuk sejumlah besar hormon seks wanita progresteron
dan esterogen . sel-sel teka terutama lebih memebnetuk hormon androgen , androstenedion dan testoteron
dari pada hormom seks wanita. Akan tetapi sebagian besar dari hormon tersebut juga akan dikonversikan
pleh sel-sel granulose menjadi hormon-hormon wanita. 6
Pada wanita normal diameter korpus luteum tumbuh menjadi kira-kira 1,5 sentimeter. tahap
perkembangan ini dicapai dalam waktu 7 -8 hari setelah ovulasi. kemudian korpus luteum mulai
berinvolusi dan akhirnya kehilangan fungsi sekresi juga warna kekuningannya dan sifat lipid nya kedalam
waktu kira-kira 12 hari setelah ovulasi menjadi korpus albikans selama beberapa minggu korpus albikans
akan digantikan oleh jaringan ikat dna dalam hitungan bulan akan diserap.
Proses sel-sel granulose dan sl teka menjadi sel lutein sangat bergntung pada LH yang disekreikan oleh
kelenjar hippofisis ainterior. Pada kenyataannya fungsi inilah yang menyebabkan LH mendapatkan
julukan luteinisasai untuk kekuningan. Luteinisasi juga bergantung pada pengeluaran ovum dari folikel.
Sebuah hormon setempat yang masih belum diselidiki pada cairan folikel yang disebut

factor

penghambat luteunisasi, kelihatannya berfungsi menahan proses luteinisasi sampai sesudah ovulasi. 6
Korpus luteum adalah organ yang sangat sekretorik yang menyekresi sejumlah

progresteron dan

esterogen . seklai LH bekerja pada sel granulose dan sel teka untuk menimbulkan luteinsasi maka sel-sel

lutein yang baru terbentuk untuk meneruskan tahapan yang sudah diatur yaitu proliferasi , membearan
dan sekresi yang diikuti degenerasi.6
Involusi korpus luteum dan timbulnya siklus ovarium berikutnya . esterogen khususnya dan progresteron
dalam jumlah lebih sedikit yang disekresikan oleh korpus luteum selama tahap luteal dari siklus ovarium.
Mempunyai efek upan balik yang kuat terhadap kelenjar hipofisis anterior untuk mempertahankan
kecepatan sekresi FSH dan LH yang rendah.6
Selain itu sel lutein juga menyekresikan sejumlah kecil hormon inhibin yang sama yang disekresi oleh sel
sertoli dari testis pria. Hormon ini menghambat sekresi kelenjar hipofisis anterior , khususnya sekresi
FSH. Konsentrasi FSH dan LH dalam darah yang rendah terjadi dan hilangnya hormon ini akhirnya
menyebabkan korpus luteum berdegenerasi secara menyeluruh suatu proses yang disebun involusi korpus
luteum. Involusi akhir biasanya terjadi pada hampir tepat 12 hari masa hidup korpus luteum sekitar hari
ke 26 dari siklus seksual wanita normal, 2 hari sebelum menstruasi dimulai. Pada saat ini penghentian tiba
tiba sekresi esterogen, progresteron dan inhibin dari korpus luteum akan menghilangkan umpan balik
halangan dari kelenjar hipofisis anterior memungkinkan kelnejar meningkatkan FSH dan LH kembali.
FSH dan LH akan merangsang pertumbuhan folikel baru, memulai siklus ovarium yang baru. Terhentinya
hormon progresteron dan esterogen secara sementara pada waktu ini akan menyebabkan menstruasi oleh
uterus.6
Efek esterogen pada uterus dan organ kelamin luar wanita . selama kanak-kanak esterogen sekresinya
hanya dalam jumlah sedikit , tetapi pada saat puberitas jumlah yang disekresikan pada wanita di bawah
pengaruh hormon gonadotropin hipofisis meningkat sampai 20 kali lipat atau lebih. Pada saat ini, organorgan wanita akan berubah dari yang dimiliki seorang anak menjadi yang dimiliki orang dewasa .
ovarium,

tuba falopii, uterus, dan vagina semuanya bertambah besar. Selain itu genitalia eksterna

membesar denga deposisi lemak pada mons pubis dan labia mayora dan disertai pembesaran labia minora.
Selain itu estergen juga mengubah epitel vagina dati tipe kuboid menjadi bertingkat yang dianggap lebih
tahan terhadap trauma dan infeksi daripada epitel sel kuboid prapuberitas. Selama beberapa tahun
pertama sesudah puberitas ukuran uterus meningkat menjadi dua sampai tiga kali lipat tetapu yang lebih
penting dari bertambahnya ukuran uterus adalah perubahan yang berlangsung pada endometrium uterus
dibawah pengaruh esterogen. Esterogen menyebabkan terjadinya proliferasi yang nyata stroma
endometrium dan sangat meningkatkan perkembangan kelenjar endometrium yang nantinya akan
membantu member nutrisi pada ovum yang berimplatasi.6
Efekesterogen pada tuba falopii .

Esterogen berpengaruh pada mukosa yang membatasi tuba fallopii sama seperti efek esterogen terhadap
endometrium uterus. Esterogen menyebabkan jaringan kelenjar lapisan tersebut berpoliferasi dan
esterogen menyebabkan jumlah sel-sel epitel bersilia yang membatasi tuba falopii bertambah banyak.
Aktivitas silia juga meningkat . siilia tersebut selalu bergerak kearah uterus yang membantu mondorong
ovum yang telah dibuahi kea rah uterus.6
Efek esterogen pada payudara . payudara primodial baik pada wanita maupun pada pria pada dasarnya
sama nyatanya dan dibawah pengaruh hormon yang tepat payudara pria selama 2 dekade kehidupan yang
pertama dapat cukup berkembang untuk memproduksi susu dengan cara yang sama dengan wanita.
Esterogen menyebabkan perkembangan jaringan stroma payudara , pertumbuhan system duktus yang luas
dan deposit lemak pada payudara. Lobus dan alveolis payudara sedikit berkembang di bawah pengaruh
esterogen sendiri., tetapi sebenarnya progesterone dan prolaktin yang mengakibatkan terjadinya
pertumbuhan yang nyata dan berfungsinya struktur tersebut. 6
Esterogen juga berperan pertumbuhan karakteristik dan penampilan luar payudara wanita dewasa. Akan
tetapi esterogen tidak menyelesaikan tugas yaitu mengubah payudara menjadi organ memproduksi susu. 6
Efek esterogen pada tulang rangka . esterogen akan menghambat aktivitas osteolitik di dalam tulang
sehingga merangsang pertumbuhan tulang . pada saat puberitas ketika wanita memasuki ke masa
reproduksi laju pertumbuhan badannya menjadi cepat selama beberapa tahun. Akan tetapi esterogen
mempunyai efek poten lainya terhadap pertumbuhan tulang rangka esterogen menyebabkan terjadinya
penggabungan awal epifisis denga batang tulang panjang. Efek esterogen ini lebih kuat dibandingkan
dengan efek serupa dari testoteron pada pria. Sebagai akibatnya biasanya pertumbuhan wanita biasanya
berhenti beberapa tahun lebih cepat dari pada pertumbuhan pria. Wanita kasim wanita yang tidak
samasekali memproduksi esterogen biasanya tumbuh beberapa inci lebih tinggi daripada wanita dewasa
yang normal, karena epifisis nyatidak menyatu pada waktu yang normal. 6
Efek esterogen pada rambut akan tumbuh pada bagian mons pubis dan aksila.
Efek progresteron pada uterus yang paling penting adalah unuk meningkatkan sekretroik pada
endometrium uterus selama separuh terakhir siklus seksual bulanan wanita sehingga mempersiapkan
uterus untuk menerima ovum yang sudah dibuahi. Selain efek dai endometrium progresteron juga
mengurangi frekuensi dan intensitas kontraksi uterus sehingga membantu mencegah terlepasnya ovum
yang sudah berimpantasi.6

Efek progresteron pada tuba falopii . progresteron juga meningikatkan sekresi pada mukosa yang
membatasi tuba falopii. Sekresi ini dibutuhkan untuk nutrisi ovum yang dibuahi dan sedang membelah
sewaktu ovum bergerak dalam tuba falopii sebelum berimpantasi. 6
Efek progresteron terhadap payudara adalah menigatkan perkembangan lobules dan alveoli payudara
mengakibatkan sel-sel alveolar berpoliferasi membesar dan menjadi bersifat sekretrooik. Akan tetapi
tidak menybabkam\n alveoli menyekresikan susu, air susu akan disekresikan sesudah payudara siap
dirangsang lebih lanjut oleh prolaktin dankelenjar hipofisis anterior. Progresteron juga menyebabkan
payudara membengkak . sebagian dari pembekakan ini terjadi karena perkembangan ekretorik dari
lobules dan alveoli tetapi sebagian lagi kelihatannya dihasilkan oleh peningkatan cairan di dalam jaringan
subkutan.6
Siklus bulanan endometrium
Produksi berulang dari esterogen dan progresteron oleh ovarium mempunyai kaitan dengan siklus
endometrium pada lapisan uterus yang bekerja melalui tahapan proliferasi endometrium uterus,
perubahan sekretoris pada endometrium dan deskuamasi endometrium yang dikenal semabagi
menstruasi.6
Setiap siklus seksual bulanana sebgian besar endometrium telah berdskumasi akibat menstruasi. Sesduah
menstruasi hanay selapsi tipis stroma endometrium yang tertinggal, dan sel-sel epitel yang tertinggal dan
sel-sel yang tertinggal adalah sel yang berada di bagian lebih dalam dari kelenjar yang tersisa serta pada
kriota endometrium. Dibawah pengaruh esterogen yang disekresikan lebih banyak oleh sel ovarium
sekana bagian pertama siklus ovarium sel stroma dan sel epitel berpoliferasi dengan cepat . permukaan
endometrium akan mengalami epitelisasi kembali dalam waktu 4-7 hari sesudah terjadinya menstruasi.
Kemudian selama satu setengah minggu berikutnya (sebelum terjadinya ovulasi) ketebalan endometrium
sangat menningkat karena sel jumlah sel stroma bertambah banyak dank arena pertamabahan kelenjar
endometrium serta pembuluh darah baru yang progresif kedalam endometrium. Pada saat ovulasi
endometrium mempunyai ketebalan 3-5 milimeter. Kelenjar endometrium khususnya pada daerah serviks
akan menyekresikan mucus encer yang mirip dengan benang. Benang ukus akan tersusun di sepanjang
kanalis servikalis membentuk suatu saluran yang membantu mengarahkan sperma kearah yang tepat dari
vagina menuju kedalam uterus.6
Fase sekretorik siklus endometrium yang terjadi setelah ovulasi.
Selama sebagian besar separuhakhir siklus bulanan setelah ovulasi terjadi progrestern dan esterogen
bersama-sama disekresi dalam jumlah besar oleh korpus luteum esterogen menyebabkan sedikit poliferasi

sel tambahan pada endometrium selama fase siklus ini sedangkan progresteron menyebabkan
pembengkakan yang nyata dan perkembangan sekretorik dari endometrium. Kelenjar makin berkelokkelok kelebihan substansi sekresinya bertumpuk di dalam sel epitel kelenjar. Selain itu sitoplasma dari sel
stroma bertambah banyak simpanan lipid dan glikogen sangat meningkat dlam sel stroma dan suplai
darah kedalam endometrium lebih lanjut akan meningkat sebanding dengan perkembangan aktivitas
sekresi dengan pembuluh darah yang menjadi sangat berkelok-kelok . Pada puncak fase sekretorik sekitar
1 minggu setelah ovulasi ketebalan endometrium sudah menjadi 5-6 milimeter. Maksud keseluruhan dari
semua perubahan endometrium ini adalah untuk menghasilkan endometrium yang sangat sekretorik yang
mengandung sejulah besar cadangan nutriuen yang membentuk kondisi yang cocok untuk implantasi
ovum yang sudah dibuahi selama separuh akhir siklus bulanan. Dari saat sebuah ovum yang sudah
dibuahi memasuki cavum uteri dari tuba falopii sampai waktu ovum berimpantasi , secret uterus yang
disebut susu uterus menyediakan makanan begai pembelahan ovum. Kemudian sekalli ovum
berimplantasi didalam endometrium, sel trofoblas pada permukaan blastokis yang berimplantasi mulai
mencerna endometrium dan mengabsorbsi substansi yang disimpan endometrium jadi menyediakan
jumlah persediaan nutrisu yang semakin besar untuku embrio yang berimplantasi. 6
Menstruasi jika ovum tidak dibuahi kira-kira 2 hari sebelum akhir siklus bulanan , korpus luteum di
ovarium tiba-tiba verinvolusi, dan hormon-hormon ovarium (esterogen dan progresteron) mennurun
dengan tajam sampai kadar sekresi yang rendah. 6
Menstruasi disebabkan oleh kurangnya esterogen dan progresteron terutama progresteron pada akhir
siklus ovarium bulanan. Efek pertama adalah penurunan rangsang terhadap sel-sel endometrium oleh
kedua hormon ini yang diikuti dengan cepat oleh involusi endometrium sendiri menjadi kira-kira 65
persen dari ketebalan semula . kemudian selama 24 jam sebelum terjadinya menstruasi, pembuluh darah
yang berkelok-kelok yang mengarah ke lamisan mukosa endometrium, akan menjadi vasospastik,
mungkin disebabkan oleh efek involusi seperti pelepasan bahan vasokonstriktor mungin salah satu tupe
vasokonstriktir prostaglandidn yang terdapat dalam jumlah sangat banyak pada saat ini. 6
Vasospasme penurunan zat nutrisi endometrium dan hilangnya rangsangan hormonal menyebabkan
dimulinya proses nekrosis pada endometrium khususnya dari pembuluh darah. Sebagai akibatnya darah
akan merembes ke lapisan vaskulat endometrium, dan daerah pendarahan akan bertambah besar dengan
cepat dalam waktu 14-36 jam. Perlahan-lahan lapisan nekrotik bagian luar dari endometrium terlepas dari
uterus pada daerah pendarahan tersebut, sampai kira kira 48 jam setelah terjadinya menstruasi, semua
lapisan superficial endometrium sudah berdeskumasi. Massa jaringan deskumasi dan darah di dalam

cavum uteri ditambah efek kontraksi dari terdeskuamasi, seluruhnya bersama-sama akan merangsang
kontraksi uterus yang menyebabkan dikeluarkannya isi uterus. 6
Selama menstruasi normal kira- kira 40 mililiter darah dan tambah 35 mll cairan serosa dikeluarkan .
cairan menstruasi ini normalnya tidak membentuk bekuan, karena fibrinolisin dilepaskan bersama dengan
bahan nekrotik endometrium. Bila terjadi perdarahan yang berlebihan dari permukaan uterus jumlah
fibinolisin myngkin tidak cukup untuk mencegah pembekuan. Adanya pembekuan darah seama
menstruasi sering merupakan bukti bukti klinis adanya kelainan patologi dari uterus. Dalam waktu 4-7
hari sesudah dimulainya menstruasi pengeluaran darah akan berhenti karena pada saat ini endometrium
sudah memngalami epitelisasi kembali.6
Selama menstruasi sangat banyak leukosit dikeluarkan bersama dengan bahan nekrotik dan darah. Ada
kemungkinan bahwa beberapa substansi yang dilepaskan karena nekrosis endometrium merupakan
penyebab pengeluaran leukosit. Sebagai akibat dari pengeluaran leukosit ini dan kemungkinan factor
yang lain juga, uterus menjadi sangat resisten terhadap infeksi selama menstruasi, walaupun permukaan
endometrium telanjang. Tetntu saja ini merupakan perlindungan yang sangat bernilai. 6
Anatomi organ kelamin pria
Struktur Makroskopik Genitalia Masculine
Genitalia masculina (organ genitalia pria) dibedakan menjadi genitalia interna masculina dan
genitalia eksterna masculina. Adapun yang termasuk dalam genitalia interna masculina yaitu ductus
deferens, vesicula seminalis, dan glandula prostat ( Gambar 1 ). Sedangkan yang termasuk dalam
genitalia eksterna masculina yaitu penis dan scrotum (beserta testis) 7
Genitalia Masculine Eksterna
Penis
Penis adalah alat kelamin laki laki dan berisi saluran keluar bersama urin dan cairan mani .
Penis terdiri dari tiga badan jaringan erectile yang diliputi oleh capsula fibrosa , yakni tunika albugenia.
Di sebelah luar tunica albugenia terdapat fascia penis profunda yang membentuk pembungkus bersama
untuk corpus spongiosum penis dan kedua corpus cavernosum penis. Di dalam corpus carvenosum penis
melintas pars spongiosa urethra. Kedua corpus carvernosum penis saling bersentuhan di bidang median ,
kecuali disebelah dorsal karena bercerai untuk membentuk crus masing-masing yang melekat pada ramus
bersama os pubis dan os ischii disebeah kanan dan sebelah kiri. 8

Radiks penis terdiri dari crus penis , bulbus penis , dan musculus bulbospongiosum di kedua sisi. Corpus
penis adalah bagian bebas yang tergantung sewaktu penis berada dalam keadaan lemas. Kecuali serabut
musculus bulbospongiosus yang menutupi bulbus penis , dan serabut musculus ischiocavernosus pada
kedua crus penis, penis tidak memiliki otot . Penis terdiri dari kedua corpus cavernosum dan sebuah
corpus spongiosum dan diliputi oleh kulit. Kearah distal corpus spongiosum penis melebar untuk
membentuk glans penis. Tepi glans penis , yakni corona glandis , menjulang melewati ujung kedua corpus
cavernosum penis . Corona penis menganjur diatas sebuah penyempitan berupa alur serong , yakni collum
glandis , yang membatasi glans penis terhadap corpus penis . Lubang pars cavernosa urethra yang berupa
celah sempit , yakni ostium urethrae externum , terletak di dekat ujung glans penis . Kulit dan fascia penis
berkelanjutan sebagai lapis ganda kulit yang dikenal sebagai preputium dan menutupi glans penis sejauh
berbeda-beda.8
Scrotum
Scrotum Adalah sebuah kantong yang menonjol keluar dari bagian bawah dinding abdomen . Scrotum
berisi testis , epididymis , dan ujung bawah funiculus spermaticus
Genitalia Masculine Interna
Testis
Testis terletak di dalam scrotum. Testis pada pria memiliki bentuk oval dengan konsistensi lunak ,
dibungkus atau di kelilingi oleh capsula fibrosa yang kuat yaitu tunika albugenia testis. Pada potongan
midsagital dapat dilihat bawah di dalam testis terdapat lobus-lobus yang nantinya akan bersatu
membentuk rete testis dan berlanjut membentuk ductus efferent dan dari ductus efferent menjadi ductus
epididimis selanjutnya menjadi ductus deferens. 8 Pembungkus testis dari arah dalam ke luar disusun oleh
tunika albugenia , tunika vaginalis testis ( lamina viceralis dan lamina parietalis) , fascies spermatica
interna , M. cremaster , fascia spermatica externa , tunika dartos dan cutis scrota. 9
Epididymis
Merupakan struktur yang kuat yang terletak posterior terhadp testis , dengan ductus deferens
terletak pada sisi medialnya . Epididymis mempunyai ujung atas yang melebar , caput , corpus dan cauda
yang arahnya ke inferior . Epididymis merupakan saluran yang sangat berkelok kelok . ductus efferent
terletak pada caput epididymis dan cauda epididymis sebagai ductus epididymis. 9,3
Ductus deferens

Ductus derefens atau vas deferens adalah suatu saluran berdinding tebal yang merupakan lanjutan
dari cauda ductus epididymis . Mulai dari annulus inguinalis medialis menuju lateral A. epigastrica
inferior kemudia turun ke dorsocaudal pada dinding lateral pelvis , menyilang ureter disisi medialnya dan
menuju ke mediocaudal pada permukaan dorsal vesica urinaria . ductus ini menyalurkan sperma matang
dari epididymis ke ductus ejaculatorius dan urethra . Pada bagian ujung akhir ductus deferent terdapat
bagian yang melebar disebut : Ampulla ductus deferens . Ductus excretorius vas deferens bersama-sama
dengan ductus excretorius gl. Vesikulosa membentuk : ductus ejaculatorius ,ductus ini akan bermuara
pada urethra pars prostatica. 7,3
Urethra
Urethra masculine merupakan pipa fibromuscular dengan panjang 18-22 cm dan mempunyai
fungsi menyalurkan urine dari vesica urinaria sampai ke dunia luar dann juga tempat lewatnya semen/
sperma.
Urethra dibagi menjadi 4 bagian :8,3

Urethra pars intramularis ( preprotatica ) : panjangnya adalah 0.5 1,5 cm


Urethra pars protatica : berawal dari ostium urethane internum pada puncak trigonum vesicae
dan melintas ke kaudal menembus prostate degan membentuk sebuah lengkung yang sedikit

mencekung ke ventral
Urethra pars membranacea : merupakan bagian urethra yang terpendek , tertipis dan dan
tersempit. Berawal pada apex prostate dan berakhir pada bulbus penis untuk beralih menjadi pars

spongiosa urethra, dan di sebelah kanan dan kiri terdapat glandula bulbourethralis yang kecil.
Urethra pars spongiosa : bagian urethra yang terpanjang . melewati bulbus penis dan corpus
spongiosum penis dan berakhir pada ostium urethrae externum ( pada glans penis ). Kedalam pars
spongiosa dan pada bagian anterior bermuara glandula urethralis littrei yang menghasilkan
lender.

Testis terdiri dari 900 lilitan tubulus seminiferus, yang masing-masing mempunyai panjang rata-rata lebih
dari setengah meter , dan tempat pembentukan sperma. Kemudian s[erma dialirkan ke epididimis suatu
tubulus lain yang membentuk liilitan dengan panjang kira-kira 6 meter. Epididimis bermuara ke dalam
vas deferens yang memebesar ke dalam ampula vas deferens tepat sebelum vas deferens memasuki
korpus kelenjar prostart. Dua vesikula seminalis yang masing-masing terletak di sebelah prostarst
bermuara ke dalam ujung ampula prostart dan isi dari ampula dan vesikula seminalis masuk ke dalam
ductus ejakulatorius terus melalui korpus kelenjar prostart dan kemudain masuk kedalam uretra pars

interna. Ductus prostarticus juga bermuara dari kelenjar prostart ke dalam ductus ejakulatorius dan dari
tempat ini ber,uara ke dalam uretra pars prostartika. Akhirnya uretra merupakan rantai penghubung
terakhir dari testis ke dunia luar uretra disuplai dengan mucus yang berasal dari sejumlah besar kelenjar
uretra kecil ang terletak di samping dan bahkan lebih jauh lagi dari kelenjar bulbouretralis bilateral yang
terletak di dekat asal uretra.6
Spermatogenesis
Selama pembentukan embrio sel germinal primodial bermigrasi ke dalam testis menjadi sel germinal
imatur disebut spermatogonia yang berada di dua atau tiga lapisan permukaan dalam tubulus seminiferus .
spermatogonia mulai mengalami pembelahan mitosis yang dimulai saat puberias dan terus berpoliferasi
dan berdeferiansi melalui berbagai yahap perkembangan memebenuk sperma. 6
Tahap-tahap spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus selama masa seksual aktif akibat stimulasi oleh hormon
gonadotropin hipofisis anterior yang dimulai rata-rata pada umur 13 tahun dan terus berlanjut sampai
hampir di seluruh sisa kehidupan namun sangat menurun pada usia tua. 6
Pada tahap pertama spermatogenesis, spermatogonia bermigrasi di antara sel-sel sertoli menuju lumen
sentral tubulus seminiferus. Sel-sel sertoli ini sangat besar dengan pembungkus sitoplasma yang
berlebihan yang mengelilingi spermarogonia yang sedang berkembang sampai menuju bagian tengah
lumen tubulus.6
Meiosis. Spermatogonia yang melewati lapisan pertahanan masuk kedalam lapisan sel sertoli akan
dimodifikasi secara berangsur-angsur dan membesar untuk membentuk spermatosit primer yang besar ,
setiap spermatosit tersebut, selanjutnya mengalami pembelahan mitosis untuk membentuk dua
spermatosit sekunder . setelah beberapa hari spermatosit sekunder ini juga akan membelah menjadi
spermatid yang akhirnya dimodifikasi menjadi spermatozoa (sperma). 6
Keseluruhan proses spermatogenesis dari spermatogonia menjadi spermatozoa membuntuhkan waktu
sekitar 74 hari.6
Pembentukan sperma. Ketika spermatid dibentuk pertama kali spermatid tetap memiliki sifat-sifat lazim
dari sel epiteloid tetapi spermatid tersebut segera berdeferensiasi dan memanjang.

Masing-masing

spermatozoa terdiri dari kepala dan ekor. Kepala terdiri dari inti sel yang padat dengan hanya sedikit
sitoplasma dan lapisan membrane sel do sekeliling permukaanya. Dibagian luar dia pertiga anterior
kepala terdapat selubung tebal yang disebut akrosom yang terutama dibentuk oleh apparatus golgi.

Selubung ini mengandung sejumlah enzim yang serupa dengan enzim yang ditemukan pada lisosom dari
sel-sel yang khas meliputi hialuronidase dan enzim proteolitik yang sangat kuat. Enzim ini memainkan
peranan penting sehingga memungkinkan sperma untuk memasuki ovum dan membuahinya. 6
Ekor sperma yang disebut flagellum memiliki tiga komponen utama yaitu kerangka pusat yang dibentuk
dari 11 mikrotubulus yang secara keseluruhan disebut aksonema struktur tersebut serupa dengan struktur
silia , membrane sel tipis yang menutupi aksonema dan seklompok mitokondria yang mengelilingi
aksonema di bagian proksimal ekor.6
Gerakan maju mundur ekor (gerakan flagella) memberikakn motilitas pada sperma. Gerakan ini
desebabkan oleh gerakan meluncur longitudinal secara rit,is di antara tubulus posterior dan anterior yang
membentuk aksonema energy untuk proses ini disuplai dalam bentuk trifosfat yang disintesis oleh
mitokondria di badan ekor. Sperma normal bergerak dalam medium cair dengan kecepatan 1sampai 4
mm/menit. Kecepatan ini akan memungkinkan sperma untuk bergerak melalui tratus genitalia wanita
untuk mencapai ovum.6
Factor-faktor hormonal yang merangsang spermatogenesis yaitu testoteron yang disekresikan oleh sel-sel
leydig yang terletak di ainterstisium testispenting bagi pertumbuhan dan pembelahan sel-sel germinal
testis yang merupakan tahap pertama pembentukan sperma. LH yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis
anterior merangsang sel-sel leydig untuk menyekresi

testoteron. FSH yang juga disekresikan oleh

kelenjar hipofisis anterior merangsang sel-sel sertoli tanpa rangsangan ini pengubahan spermatid menjadi
sperma tidak akan terjadi. Esterogen yang dibentuk dari testoteron oleh sel sertoli ketika sel sertoli
dirangsang oleh hormon perangsang folikel mungkin juga penting untuk spermiogenesis. Hormon
pertumbuhan diperlukan untuk mengatur latar belakang fungsi metabolism testis. Hormon pertumbuhan
secara spesifik meningkatkan pembelahan awal spermatogonia itu sendiri bila tidak ada hormon
pertumbuhan, spermatogenesis sangat berkurang atau tidak sama sekali sehingga menyebabkan
infertilisasi.6
Pengaruh testoteron pada perkembangan sifat kelamin primer dan sekunder orang dewasa
Setelah peburitas , peningkatan sekresi testoteron menyebabkan penis, scrotum dan testi membesar kirakira delaoan kali lipat sebelum mencapai usia 20 tahun. Selain iitu testoteron menyebabkan sifat kelamin
sekunder pria berkembang dimulai saat puberitas dan berakhir pada maturitas. Sifat seksual sekunder ini
selain organ seksual itu sendiri membedakan pria dan wanita. 6
Pengaruh pada distribusi rambut pada tubuh

Testoteron menimbullkan pertumbuhan rambut di atas pubis ke atas disepanjang linea alba kadang sampai
ke umbilicus dan di atasnya pada wajah biasanya oada dada dan kurang sering pda bagian tubuh yang lain
seperti pungung. Testoteron juga meneybebkan pertumbuhan rambut yang berlebihan di bagian tubuh
yang lain.6
Pengaruh pada suara . testoteron yang disekresikan oleh testis akan disuntikan kedalan tubuh akan
menimbulkan hipertrofi mukosa laring dan pembesaran laring. Pengaruh terhadap suara pada awalnyya
secaa relative menjadi tidak sinkron suara seraknnamun secara betahap berubah menjadi suara orang
dewasa maskulin yang khas.6
Testoteron akan memacu penebalan kulit dan dapat memicu acne. Testoteron meningkatkan ketebalan
kulit di seluruh tubuh dan meningkatkan kecepatan sekresi beberapa atau mungkin semua kelenjar
sebasea tubuh. Yang paling penting adalah kelebihan sekresi oleh kelenjar sebasea wajah karena hal
tersebut yang menyebabkan acne. Oleh karena itu acne merupakan sakah satu gambaran yang umum dari
remaja pria ketika tubuh pertama kali mengenali peningkatan sekresi testoteron. Setelah beberapa tahun
sekresi testoteron kulit normalnya beradaptasi terhadap testoteron sedemikian rupa sehingga
memungkinkan kuli tersebut mengatasi acne.6
Testoteron meningkatkan pembentukan protein dan perkembangan oo. Salah satu karakteristik pria yang
terpenting dalah peningkatan perkembangan otot yang mengikuti masa puberitas rata-rata sekitar 50
persen massa otot pria meningkat melebihi massa otot wanita. Hal ini juga berhubungan dengan
peningkatan protein di bagian lain dari tubuh yang tidak berotot. Banyak perubahan pada kulit dan
sebagian perubahan pada suara juga disbabkan oleh fungsi anabolic sbagian protein testoteron. Kerena
pengaruh testoteron dan androgen lalin yang sangat besar pada oot tubuh andreogen sintetik digunakn
secara luas oleh atlet untuk meningkatkan kinerja otot mereka. Penggunaan ini sangat membahayakan
katena efek berbahaya yang panjang akibat kelebihan androgen. Testoteronn atau androgen sintetik
kadang juuga digunakan di usia tua sebagai hormon peremajaan untuk meningkatkan kekuatan dan
tenaga otot namun hasilnya masih dipertanyakan.6
Testoteron meningkatkakn matriks tulang dan menimbulkan retensi kalsium. Setelah terjadinya
peningkatan sirkulasi testoteron yang sangat besar pada saat puberitas , tulang menjadi lebih tebal dan
mengendapkan sejumlah besar garam kalsium tambahan. Jadi, testoteron meningktankan jumlah total
matriks tulang dan menyebabkan retensi kalisum. Peningktan matriks tulang diyakini akibat dari fungsi
anabolic protein umum testoteron dan pengendapan garam-garam kalsium sebagai respon terhadap
peningkaran protein.6

Testoteron memberikan pengaruh kusus pada panggul yang menyebabkan penyempitan pintu atas
panggul membuat panggul lebih panjang, menyebabkan panggul berbentuk terowongan dan berbentuk
ovoid yang lebar seperti pada panggu wanita dan sangat meningkatkan kekuatan seluruh panggul sebagai
penahan beban. Bila tidak terdapat testoteron panggul pria berkembang menjadi panggul yang mnyerupai
panggul wanita.6
Bila sejumlah besar testoteron disekresikan secara abnormal pada anka yang masih berkembanng
kecepatan pertumbuhan tulang meningkat dengan tajam sehingga menyebabkan pertumbuhan tinggi total
tubuh dengan ceapt. Akan tetapi testoteron juga menyebabkan penyatuan epifisis tulang dengan batang
tulang pada usia muda. Oleh karena itu meskipun pertumbuhann tulang menjadi cepat penyatuan dini
epifisinini mencegah orang tersebut tumbuh setinggi yang ia mampu tumbuh bila testoteron tidak
disekresi sama skali. Bahkan pada pria normal, tinggi badan akhir pada orang dewasa sedikit berkurang
daripada tinggi badan pria yang dikastrasi sebelumm puberitas. 6
Bagian utama dari 0engaturan fungsi seksual baik pada pria mauoun wanita dimulai dengan sekresi
gonadotropin releasing hormone (GnRH) oleh hipotalamus . hormon ini iselanjutnya merangsang kelenjar
hipofisis anterior untuk menyekresikan dau hormon lain yang disbeut hormon-hormon gondatropin :
luteinzing hormone (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) selanjutnya LH merupakan rangsangan
utama untuk sekresi testoteron olhe testis dan FSH terutama merangsang spermatogenesis. 6
Kesimpulan
Setiap individu akan bertumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan wanita dan pria memiliki ciri khas
yang berbeda. Pada wanita yang memasuki puberitas ditandai dengan adanya menstruasi pertama
sedangkan pada pria disebut dengan mimpibasah.

Daftar pustaka:
1. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern. Ed.2. jakarta: EGC, 2002.h.343,388
2. Yulaikhah L. Kehamilan. Jakarta : EGC, 2008.h.1-10

3. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC, 2003.


4. Fawcett DW. Buku ajar histology. Ed.12. Jakarta: EGC, 2002.h.731-10
5. Faiz O, Moffat D. Anatomy at a glance. Jakarta: Erlangga, 2003.h.57
6. Guyton
7. Snell RS. Anatomi klinis berdasarkan sistem. Jakarta : EGC ; 2011.h. 779- 95
8. Moore KL. Anatomis klinis dasar. Jakarta : Hipokrates ; 2002.h. 162, 184-6.
9. Drake RL, Vogl AW, Mitchell AWM. Gray : dasar-dasar anatomi. Singapore : Elsevier ; 2014 . h. 22339

Anda mungkin juga menyukai