HUBUNGAN JUMLAH LIMFOSIT T CD4 DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA
PASIEN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY
SYNDROME Oleh : dr. Taqwa Unaira
RALAT 1. Hal 33, Kerangka Teori, ditulis pada kolom kanan
Robertson dkk (2009) dan Ciccarelli dkk
(2010) Insiden HIV-associated neurocognitive disorder (HAND) paling berat yaitu HIVassociated dementia (HAD) mengalami penurunan setelah digunakannya antiretroviral (ARV) sedangkan prevalensi gangguan neurokognitif ringan berupa Mild Neurocognitive Disorder (MND) semakin meningkat yaitu berkisar 51,5%
Seharusnya
Menurut Child dkk (1999) individu dengan
dasar plasma viral load HIV> 30.000 kopi / mL memiliki bahaya relatif untuk demensia 8,5 kali (p <0,001) yang dari mereka dengan <3000 kopi/mL, dan pasien dengan jumlah CD4 < 200 sel/mm3 memiliki 3,5 kali lipat (p = 0,003) bahaya lebih besar dibandingkan dengan pasien yang memiliki jumlah CD4 > 500 sel/mm3
2. Hal 40, Pengambilan Sampel
Di tulis Semua penderita HIV-AIDS di Poli VCT dan Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Divisi Penyakit Tropik Infeksi (PTI) RSUP H. Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, mengisi kuisoner, dilakukan pemeriksaan MoCA-Ina, kemudian menandatangani surat persetujuan ikut penelitian dan diambil darah venanya untuk dikirim ke Laboratorium Patologi Klinik RSUP H. Adam Medan sebanyak 3 ml setelah penderita datang ke RSUP H. Adam Malik Medan untuk pemeriksaan Limfosit T CD4. Seharusnya Semua penderita HIV-AIDS di Poli VCT dan Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Divisi Penyakit Tropik Infeksi (PTI) RSUP H. Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, kemudian menandatangani surat persetujuan ikut penelitian dan diambil darah venanya untuk dikirim ke Laboratorium Patologi Klinik RSUP H. Adam Medan sebanyak 3 ml untuk pemeriksaan Limfosit T CD4 dan kemudian mengisi kuisoner, dilakukan pemeriksaan MoCA-Ina.