Anda di halaman 1dari 40

Manajemen Keuangan

POKOK BAHASAN DALAM MANAJEMEN KEUANGAN 1

Pendahuluan, Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan

Analisis Rasio Keuangan

Konsep Nilai Waktu Uang

Penilaian Surat Berharga

Konsep Biaya Modal

Manajemen Kas

Manajemen Persediaan

Manajemen Piutang

Pengertian manajemen keuangan

Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan


dengan usaha-usaha untuk mendapatkan dana menggunakan dana serta
mengalokasikan dana-dana tersebut secara efektif dan efisien.
Manajemen keuangan dan disiplin ilmu lain

Ilmu Ekonomi

Akuntansi

Pemasaran, Produksi dan Metode Kuantitatif

Manajemen SDM

TUJUAN MANAJemen keuangan


1. Maksimalisasi Profit
2. Memaksimalkan kekayaan/kemakmuran pemegang saham melalui nilai
perusahaan
FUNGSI manajemen keuangan
1. Keputusan Pendanaan (Financing)
2. Keputusan Investasi (Investing)
3. Keputusan Kebijakan Deviden (Deviden Policy)
Kegiatan-kegiatan utama manajer keuangan

2
Aktiva
Perusahaan:

Manajer
Keuangan

Modal Kerja

4b

Aktiva Tetap

Keterangan:

4a

Pasar
Keuangan

1). Dana dari pasar keuangan dibagi menjadi dua, yakni dana jangka pendek (pasar
uang) dan dana jangka panjang (pasar modal). Dalam rangka mendapatkan dana
tersebut, perusahaan menerbitkan sekuritas.
2). Manajer keuangan harus mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi
yang akan mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang.
3). Dari hasil investasi tersebut diharapkan mengharapkan laba
4a). Laba yang diperoleh perlu diputuskan oleh manajer keuangan untuk
dikembalikan ke pemilik dana (pasar keuangan).
4b). Atau menjadi laba ditahan (retained earning) guna diinvestasikan kembali di
dalam perusahaan

Analisis rasio keuangan


Arti penting analisis keuangan

Bagi Pemilik Perusahaan

Untuk menaksir bagian keuntungan yang akan diterima dan perkembangan


saham yang dimiliki.

Bagi Investor
Dapat menentukan kebijaksanaan penanaman modal

Bagi kreditur dan banker


Untuk pengambilan keputusan pemberian atau penolakan kredit

Arti penting analisis keuangan

Bagi pemerintah

sebagai alat untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh
perusahaan

Bagi manager

Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penilaian terhadap kebijakan


yang dianggap perlu

Mengorganisasikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas dalam perusahaan

Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Prosedur analisis keuangan


Data Laporan
Keuangan

Review Data

Men
ghitu
ng

-Neraca
-Lap. Laba Rugi

Solusi

Membandingkan
-Cross sectional
Approach
-Times series
Approach

Mengintepretasik
an

Pembagian analisis rasio


1. Rasio Likuiditas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial
jangka pendeknya yang jatuh tempo/ tepat pada waktunya.
2. Rasio aktivitas
Menunjukkan sejauh mana efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam
menggunakan sumber dayanya
Pembagian analisis rasio
3. Rasio Financial Leverage
Mengukur seberapa beasr perusahaan dibiayai dengan utang dan
menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek
maupun jangka panjang
4.

Rasio profitabilitas

Mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik


dalam hubungannya dengan penjualan, aktiva maupun laba bagi modal sendiri

Rasio likuiditas
a. Current Ratio, adalah rasio antara aktiva lancar dibagi dengan utang lancar.
Rasio ini merupakan alat ukur bagi likuiditas.

Current Ratio

Aktiva Lancar
x100%
Utang Lancar

b. b.
Quick Ratio (Acid test Ratio), rasio ini mnegukur solvabilitas jangka
pendek tetapi tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan
merupakan harta lancar yang kurang liquid

Acid Test Ratio

Aktiva Lancar - Persediaan


x100%
Utang Lancar

Rasio aktivitas
a. Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover/TATO), mengukur efisiensi
penggunaan aktiva secara keseluruhan untuk menciptakan penjualan dan
menghasilkan laba

Perputaran Total Assets

Penjualan
x1kali
Total Asset

b.
Perputaran Piutang (Account Receivable turnover), mengukur aktivitas dari
piutang perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik pengelolaannya

Perputaran Piutang

Penjualan Kredit/thn
x1 kali
Rata2 Piutang

c.
Periode Pengumpulan Piutang (Receivable Collecion Period), menunjukkan
lamanya piutang tertagih

Piutang Tertagih

Rata - rata piutang x 360


x1 hari
Penjualan Kredit per tahun

d.
Perputaran
Persediaan (Inventory Turnover/ITO), mengukur berapa kali dana yang dianam
dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio
ini maka semakin baik

Perputaran Persediaan

Harga pokok Penjualan


X 1kali
Rata - rata Persediaan

Rasio Financial leverage


a.
Debt to Total Asset Ratio / Debt Ratio, mengukur presentase total dana yang
dibiayai oleh utang.

Debt ratio

Total Utang
x100%
Total Aktiva

b.
Debt to Equity Ratio, mengukur utang dengan ekuitas, Bagi bank (kreditor),
semakin tinggi rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin
besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan

Debt to equity ratio

Total Utang
x100%
Total Modal Sendiri

c.
Time Interest Earned (TIE), mengukur kemampuan membayar bungan utang
melalui laba operasi

Rasio time interest Earned

Laba Operasi / EBIT


x1kali
beban Bunga/tahu n

Rasio Total debt Coverage

Laba Operasi
x1kali
Angs Pinjaman
Bunga (
)
1 tingkat pajak

d. Total Debt Covarage,


mengukur kemampuan perusahaan membayar beban bunga dan angsuran pokok
pinjaman

Rasio profitabilitas

GPM
a.

laba kotor penjualan


x 100%
Penjualan

Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin),


mengukur besar laba kotor yang dihasilkan dibanding total nilai penjualan
bersih. Semakin besar rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menekan kenaikan HPP

b. Margin Laba Bersih (NetProfit Margin), mengukur laba bersih (EAT) yang
dihasilkan dari setiap rupiah penjualan

Net profit margin

OPM
c.

Laba setelah pajak


x100%
Penjualan

laba Operasi
x 100%
Penjualan

Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin),


mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi dari penjualan
tunai

d. Return On Investment (ROI), mengukur tingkat keuntungan dari investasi


total

Return on investment

Laba setelah pajak / EAT


x100%
Total Aktiva

e. Return On Equity (ROE), menunjukkan efisiensi modal sendiri. Semakin tinggi


rasio ini, artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat

Return on equity

Laba setelah pajak / EAT


x100%
Modal sendiri

f. Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share/EPS) mengukur jumlah laba
yang diterima bagi setiap lembar saham biasa

Earning per Share

Laba yang tersedia bagi pemilik saham biasa


Jumlah lembar saham

Analisis indeks dan common size


Dengan menggunakan neraca dan laporan laba rugi selama beberapa
periode dapat dilakukan analisis persentase, yang berguna untuk mengetahui
kecederungan yang terjadi dan prospeknya dimasa datang. Analisis indeks
menyatakan elemen neraca terhadap tahun tertentu sebagai dasar, kemudian
mencari indeks untuk periode berikutnya (mengubah semua angka dalam laporan
keuangan pada tahun dasar menjadi 100%), begitu juga dengan laporan laba rugi.
Sedangkan Analisis common size menyajikan persentase setiap elemen terhadap
total aktiva, dan untuk laporan laba rugi persentase setiap elemen terhadap
penjualan.

NILAI WAKTU DARI UANG


BUNGA majemuk (compound interest) dan nilai kemudian (future value)
Nilai kemudian (Future Value) dapat diperoleh dengan mengalikan tingkat bunga
dengan pokok pinjaman untuk periode tertentu,

Tingkat bunga dapat dihitung setiap bulan, kuartalan, enam bulan atau satu tahun
sekali. Bahkan di duani perbankan di negara kita, dikenal dengan simpanan bunga
harian, walaupun tingkat bunga ditetapkan satu tahun
Contoh nilai kemudian (future value)

Misalkan Anda memiliki uang 10.000.000 dan disimpan di bank dengan


tingkat bunga majemuk 8%. Berapa nilai uang Anda satu tahun kemudian?
Jawab:
Nilai Kemudian (NK1) = Rp. 10.000.000 + (8% x 10.000.000)
= Rp. 10.800.000

Apabila uang tersebut disimpan dalam waktu dua tahun, maka nilai uang
Anda akhir tahun kedua adalah...
Jawab:
Nilai Kemudian (NK2) = Rp. 10.800.000 + (8% x 10.800.000)
= Rp. 11.664.000

RUMus nilai kemudian


NKn= X0(1+r)n
Keterangan:
NKn= Nilai Kemudian (Future Value) investasi di akhir tahun ke-n
X0 = Nilai Sekarang atau investasi awal pada tahun pertama
r

= tingkat bunga

n = jumlah tahun dimana pemajemukan terjadi


Atau dengan rumus : NKn = Xo (NKFBr,n)

CONTOH BUNGA MAJEMUK


DENGAN X0 Rp. 100.000
Tingkat bunga 8%
Periode

Nilai

Bunga

Nilai Kemudian

100.000,00

8.000

108.000,00

108.000,00

8.640

116.640,00

116.640,00

9.331,20

125.971,20

125.971,20

10.077,70

136.048,90

136.048,90

10.883,91

146.932,81

146.932,81

11.754,62

158.687,43

158.687,43

12.694,99

171.382,43

171.382,43

13.710,59

185.093,02

185.093,02

14.807,44

199.900,46

10

199.900,46

15.992,04

215.892,50

Nilai kemudian jika bunga dihitung lebih dari satu kali dalam satu periode
Dalam praktek sehari-hari terkadang kita jumpai bahwa bunga diperhitungkan lebih
dari satu kali dalam satu periode. Bila demikian halnya maka dengan mudah dapat
dicari nilai kemudian dengan membagi tingkat bunga dengan frekuensi perhitungan
bunga dalam satu periode kemudian memangkatkannya dengan frekuensi
perhitungan bunga kali jumlah tahun pemajemukan.
RUMUS:
NKn = Xo (1 + r/m)(m)(n)
Atau
NKn = Xo (NKFBr/m,mn)

Contoh nilai kemudian jika bungan dihitung lebih dari satu kali
Misalkan kita menyimpan uang di Bank Rp. 10.000.000 dengan bunga 8% per
tahun. Bunga dibayarkan 2 kali dalam setahun. Dengan asumsi bahwa bunga
dibiarkan tetap dalam tabungan. Hitunglah nilai tabungan pada akhir enam bulan
pertama, akhir tahun pertama dan akhir tahun kedua.
Jawab:
Pada akhir enam bulan pertama:
Nilai Kemudian (NK1/2) = Rp. 10.000.000 (1 + 0,08/2)2.1/2
= Rp. 10.400.000
Jawab:
Pada akhir tahun kedua:
Nilai Kemudian (NK2) = Rp. 10.000.000 (1 + 0,08/2)2.2
= Rp. 11.698.500
Nilai kemudian anuitas

Anuitas adalah sejumlah aliran kas yang besarnya sama setiap tahun

Misal kita ingin mengetahui berapa nilai kemudian atas tabungan sebesar Rp.
5.000.000 setiap tahun untuk jangka waktu lima tahun, apabila bunga
tabungan sebesar 10% per tahun. Tabungan tersebut diasumsikan terjadi
setiap akhir tahun. Perhitungan secara rinci dapat dilihat ditabel berikut.

Akhir tahun

Jumlah
simpanan

Lama
tabungan

(1)

(2)

NKBF(10%)
(3)

Nilai
Kemudian
Pada Akhir
Tahun
(1 x 3)

5.000.000

1,4640

7.320.000

5.000.000

1,3310

6.655.000

5.000.000

1,2100

6.050.000

5.000.000

1,1000

5.500.000

5.000.000

1,0000

5.000.000

ANUITAS PADA TAHUN KE-5

30.525.000

NK 5 Rp 5.000.000,- (1 0,10) t -1
t 1

Rp 5.000.000,- (6,105)
Rp 30.525.000,-

SOAL latihan
1. Bila dana Rp.65.000.000 didepositokan selama 5 tahun dengan bunga majemuk
12% pertahun. Berapa nilai kemudian pada akhir tahun ke-5?
2.

Bila kita menginvestasikan dana sebesar

Rp. 12.500.000 ke dalam surat berharga. Dengan bunga 8% per tahun.


Berapakah nilai investasi di akhir tahun ke 5, jika :
a. Bunga dibayar 1 kali dalam setahun
b. Bunga dibayar 2 kali dalam setahun
c. Bunga dibayar setiap kuartalan
d. Bunga dibayar bulanan
e. Bunga dibayar harian
3. Untuk perbaikan perguruan tinggi kita, kita akan mendepositokan Rp. 5.000.000
pada setiap akhir tahun, untuk 5 tahun berikutnya pada bank dengan tingkat suku
bunga 6%. Berapa jumlah uang kita pada akhir tahun ke 5?

4. Asumsikan mobil jaguar dijamin harganya akan tetap sebesar Rp.


1.350.000.000,-. Sekarang anda hanya punya uang Rp. 625.000.000. Berapa
tahun anda harus menabung sehingga anda mempunyai uang seharga mobil jaguar
tersebut, bila tingkat suku bunga majemuk 9% per tahun.

Nilai waktu dari uang


RUMUS NILAI SEKARANG / present value

atau
Atau NS = Xn (NSFBr,n)
Ket :
NS/PV: Nilai sekarang (present value)
Xn

: nilai dana pada tahun ke n

: tingkat bunga

: periode waktu

Contoh soal
1.
Misalnya Orang tua saudara menjanjikan akan memberikan uang sebesar Rp.
1.000.000 satu tahun yang akan datang. Tingkat bunga bank yang berlaku saat ini
adalah 8% per tahun. Timbul pertanyaan, berapakah orang tua saudara harus
menyimpan uangnya di bank agar satu tahun kemudian menjadi
Rp.
1.000.000

Contoh soal
2. Misalnya saudara diminta mencari berapa nilai sekarang penerimaan selama
lima tahun mendatang masing-masing adalah Rp400.000,-; Rp800.000,-;
Rp500.000,-; Rp400.000,-; Rp300.000,- yang terjadi setiap akhir tahun
apabila tingkat bunga yang berlaku adalah 9% per tahun.

Tahun

Penerimaan

NSFB

(n)

(1)

(2)

9%,n

Nilai Sekarang
(1) x (2)

Rp 400.000,-

0,917

Rp 366.800,-

Rp 800.000,-

0,842

Rp 673.600,-

Rp 500.000,-

0,772

Rp 386.000,-

Rp 400.000,-

0,708

Rp 283.200,-

Rp 300.000,-

0,650

Rp 195.000,-

NS Penerimaan 5 tahun

Rp 1.904.600,-

Nilai sekarang jika bunga dihitung lebih dari satu kali dalam satu periode

atau

NS Rp 10.000.000 X

1
(1 0,15/3) (5) (3)

Rp 10.000.000 X (1,05) -15


Rp 4.810.170,Misalkan saudara diharapkan akan menerima
uang kas sebesar Rp 10.000.000 lima tahun yang akan datang. Tingkat bunga 15%
per tahun dan bunga diperhitungkan setiap empat bulan sekali atau 3 kali dalam
satu tahun, maka nilai sekarangnya:

1
1

n
r r(1 r)

NSA A1

Nilai sekarang anuitas

Atau

NSA = A1 (NSFBAr,n)

NSA

A1 1
1

(n)(m)
m r/m r/m(1 r/m)

NSA

A1
NSFBA r/m, nm
m

Nilai sekarang anuitas jika bunga


dihitung lebih dari satu kali dalam satu periode

Tia akan memberikan beasiswa kepada seorang mahasiswa sebesar Rp 1 juta setiap
tahun. Beasiswa tersebut diterima 2 kali dalam setahun untuk jangka waktu 5
tahun. Bila diperkirakan tingkat bunga deposito selama 5 tahun yang akan datang
konstan sebesar 12%. Maka besarnya dana yang harus Tia sediakan adalah:
NSA
(NSFBA12/2, (2)(5))

= Rp 1.000.000,-/2
= Rp 500.000,- (NSFBA6,

10)
= Rp 500.000,- (7,360)
= Rp 3.680.000,Penetuan tingkat bunga
1. Bila aliran kas terjadi hanya satu kali
NS = Xn (NSFBr, n)
NSFBr,n = NS/Xn
Contoh:
Besar tabungan Saudara saat ini Rp 2.990.000,-. Bila besar tabungan saudara 5
tahun kemudian sebesar Rp 4.815.425,- maka berapa tingkat bunga (IRR) tabungan
saudara? maka IRR adalah:
NSFBr, 5
4.815.425,-

= Rp 2.990.000/ Rp

NSFBr, 5

= 0,621

Konsultasikan nilai 0,621 pada tabel compound value interest factor (CVIF) dan cari
angka yang sama besar atau paling mendekati hasil bagi tersebut (0,621) pada

n=5. Dari tabel tersebut diketahui nilai 0,621 berada pada kolom 10%. Dengan
demkian tingkat bunga yang digunakan adalah sebesar 10%
2. Bila aliran kas terjadi berulang kali dengan jumlah yang sama
NSA =
NSFBA

A1 (NSFBA
r, n

r, n

= NSA/A1

3.Bila aliran kas tidak sama dalam setiap periode


Persoalan seperti ini akan sedikit lebih sulit untuk diselesaikan. Karena aliran kas
tidak sama setiap periode, kita harus menyelesaikan dengan cara coba-coba.

Lanjutan..
Contoh:
Carilah IRR atas aliran kas masuk Rp 100.000,- pada tahun pertama dan tahun
kedua Rp 200.000,- dan Rp 400.000,- pada tahun ketiga. Nilai sekarang aliran kas
tersebut adalah Rp 500.000,Maka kita harus lakukan coba-coba
500.000= (100.000)(NSFBr,1)+(200.000)(NSFBr,2)+(400.000)(NSFBr,3)
Misal kita pilih tingkat bunga sebesar 20%, maka nilai sekarang aliran kas tersebut
adalah:
NS
(0.833)+(200.000)(0.694)+(400.000)(0.579)

= (100.000)
= 83.300 + 138.800 +

231.600
= Rp 453.700
Lanjutan
Karena nilai sekarang alira
kas dengan tingkat bunga 20% tidak sama dengan Rp 500.000,- (kurang dari
Rp500.000,-) Maka kita harus mencoba mencari tingkat bunga yang lain agar
diperoleh nilai sekarang yang lebih besar dari Rp500.000,Misalkan kita gunakan tingkat bunga 15% pertahun

NS=100.000)(0.870)+(200.000)(0.756)+(400.000)(0.658)
= 87.000 + 151.200 + 263.200
= Rp 501.400
Lanjutan
Dari dua tingkat bunga tersebut kita dapat simpulkan bahwa IRR terletak antara
15% - 20%. Selanjutnya kita dapat melakukan interpolasi untuk mendapatkan
tingkat bunga yang relatif lebih pasti.
Tingkat Bunga

Nilai Sekarang

20%

Rp. 453.700

Rp. 500.000

15%

Rp. 501.400

NS1 - NS0

x (R 1 - R 2 ) atau
NS1 - NS2

IRR R 1 -

NS0 - NS2

x (R 1 - R 2 )
NS1 - NS2

IRR R 2

IRR dapat dicari dengan rumus berikut:

Lanjutan
KET:
R1

Tingkat bunga pertama yang menghasilkan nilai sekarang aliran


kas yang lebih besar dari seharusnya

R2

NS0

Nilai sekarang aliran kas yang seharusnya

NS1

Nilai sekarang aliran kas apabila digunakan tingkat bunga sebesar R 1

NS2

Nilai sekarang aliran kas apabila digunakan tingkat bunga sebesar R 2

Tingkat bunga kedua yang menghasilkan nilai sekarang kas yang


lebih kecil dari seharusnya

Latihan soal
1.Misalnya Paman saudara menjanjikan akan memberikan uang sebesar Rp.
12.000.000 tiga tahun yang akan datang. Tingkat bunga bank yang berlaku saat ini
adalah 9% per tahun. Timbul pertanyaan, berapakah paman saudara harus
menyimpan uangnya di bank agar tiga tahun kemudian menjadi
Rp. 12.000.000
2.PT. Hemat Selalu mempunyai proyek investasi yang akan menghasilkan
keuntungan selama 4 tahun, proyeksi keuntungan yang akan diterima Citra
Persada diperkirakan sebagai berikut:
Tahun 1

: Rp 50.000.000,-

Tahun 2

: Rp 60.000.000,-

Tahun 3

: Rp 70.000.000,-

Tahun 4

: Rp 80.000.000,-

Diminta hitunglah:

Present value bila bunga sebesar 20%, dan

Present value bila bunga sebesar 16%,

3. PT. Hemat Selalu akan memberikan beasiswa kepada lima orang anak
karyawannya yang berprestasi masing-masing sebesar Rp 6 juta setiap tahun.
Beasiswa tersebut diterima setiap caturwulan untuk jangka waktu 5 tahun. Bila
diperkirakan tingkat bunga deposito selama 5 tahun yang akan datang konstan
sebesar 12%. Maka besarnya dana yang harus disediakan PT. Hemat Selalu
adalah...?
4. Motor merek JANGAN NGEBUT setahun yang akan datang dijual dengan harga
Rp.15.000.000,-. Berapa uang yang harus saudara tabung saat ini untuk membeli
motor tsb pada tahun mendatang bila tingkat bunga sebesar 18%/thn, dan berapa
pula bila pembelian dilakukan 5 thn yang akan datang?
5. Misalnya Saudara diminta mencari internal rate of return atas anuitas Rp.
300.000 selama 8 tahun apabila kas keluar saat ini Rp.1.500.000

PENILAIAN SURAT BERHARGA


Model peniliaian saham

Return Capital Gain (loss) Yield


Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif
dengan harga periode lalu.

Capital Gain (loss)

Pt Pt 1
Pt -1

Keterangan:
Pt

Return

Harga saham periode sekarang

Pt Pt 1
Pt -1

Yield
Pt-1

Harga saham periode sebelumnya

Mengukur tingkat keuntungan yang diharapkan

Re

D1 P1 P0

P0
P0
n

P0
t 1

Dt

1 k e

Pn

1 k e n
Atau dapat dihitung dengan cara:

Dimana:
P0 = harga pasar pada tahun 0
Dt = dividen yg diharapkan setiap akhir tahun
Pn = harga pasar saham pada tahun ke n
K = tingkat keuntungan yang diisaratkan
Contoh soal

Re

1.000 8.600 8.000

20%
8.000
8.000

harga saham PT. Senang Makmur saat ini


sebesar Rp 8.000,- /lembar dan diharapkan akan memberikan dividen Rp
1.000,- di tahun depan. Pada tahun depan tersebut harga saham menjadi Rp
8.600. maka tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar:

Latihan soal
1.Harga saham PT. Astra Argo Lestari saat ini sebesar Rp 4.000,- /lembar dan
diharapkan akan memberikan dividen Rp 200,- / lbr di tahun depan. Pada tahun
depan harga saham tersebut diharapakan menjadi Rp 6.000. maka tingkat
keuntungan yang diharapkan sebesar?
2.Misalkan seorang membeli saham sebuah perusahaan dengan harga Rp. 5000,
diharapkan perusahaan akan membagikan dividen sebesar Rp.200 pada akhir

tahun, dan harga pasar setelah pembayaran dividen diharapkan menjadi Rp. 5.500.
Maka keuntungan yang diharapkan adalah...?
1.

Model Diskonto dividen

Merupakan model untuk menentukan estimasi harga saham dengan


mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima di masa data. Secara
matematis adalah sebagai berikut:
D1 = D 2 = = D ~

P0

atau sama dengan D

D
D
D
D

...
1
2
3
1 k e 1 k e 1 k e
1 k e t
Maka nilai saham biasa adalah:

P0
t 1

Dt

1 k e t
Karena t mendekati tidak terhingga, maka menjadi:

P0

= Nilai intrinsik saham dengan model diskonto dividen

D1, D2, D =Dividen yang akan diterima di masa datang


k

tingkat return yang disyaratkan

2.Model Pertumbuhan Nol (Zero Growth)

P0

D
k

Merupakan pendekatan sederhana dalam penilaian dividen, yaitu


dengan asumsi bahwa dividen yang dibayarkan perusahaan tidak mengalami
pertumbuhan (pertumbuhan nol), dengan kata lain jumlah dividen yang dibayarkan
akan tetap sama dari waktu ke waktu. Adapun rumusnya adalah:

P0

800
Rp 4.000
0,20

Contoh: misalkan saham A menawarkan dividen tetap sebesar


Rp 800,-. Tingkat keuntungan yang diisaratkan investor sebesar 20%, maka harga
saham A adalah:

P0

D
k

3.Model Pertumbuhan Konstan (Constant Growth)


Model ini dipakai untuk menentukan nilai saham, jika dividen yang akan
dibayarkan mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas,
dimana gt+1 = gt untuk semua waktu t. (Model Gordon)
D1 = D0(1+g)
D2 = D0(1+g)2
D3 = D0(1+g)3 dan seterusnya
Maka:

2
3

D
(1

g)
D
(1

g)
D
(1

g)
D
(1

g)
0
0
P0 0
0

.......

(1 k)
(1 k)2
(1 k)3
(1 k)
D1
P0
k-g
Jika disederhanakan rumus tersebut dapat ditulis sbb:

Dimana: g = tingkat pertumbuhan.

Contoh soal

1000 (1 0,05) 1050


P0

Rp. 10.500
0,15 - 0,05
0,10
Misalkan PT Omega membayarkan dividen
Rp. 1.000, per tahun. Pertumbuhan dividen direncanakan sebesar 5% per
tahun. Tingkat return yang disyaratkan investor sebesar 15%. dan harga
pasar saham PT Omega saat ini adalah Rp. 10.000.

Saham dengan model pertumbuhan


Model Pertumbuhan Dua Tahap

P0
t 1

D 0 1 g 1

1 k e

Pm

1 k e m

Jika g1 adalah tingkat pertumbuhan dividen di atas


normal untuk periode m tahun dan g2 adalah tingkat pertumbuhan yang normal
mulai tahun m+1 dan berlangsung terus untuk selamanya, maka nilai saham dapat
dicari dengan cara:

P0
t 1

D 0 1 g 1

1 k e

D m 1
1
x

m
k e g 2
1 k e

Kita tahu bahwa dengan model pertumbuhan


konstan maka nilai Pm+1/(ke-g2) sehingga persamaan tersebut akan menjadi:

Model Pertumbuhan Tiga Tahap

Tidak jarang perusahaan mengalami pertumbuhan tiga tahap, yakni


pertumbuhan di atas normal, normal dan pertumbuhan di bawah normal. Untuk
menyelesaikan persoalan tersebut hanya diperlukan modifikasi atas persamaan di
atas.
5

P0
t 1

D 0 1 g 1

1 k e

10

t 6

D 5 1 g 2

1 k e

1 k e

11

D101

k e g 3

Misalkan saham PT
Centex mengalami pertumbuhan sebesar g1 selama 5 tahun, kemudian
menurun jadi g2 dari tahun 5 hingga 10 dan setelah itu tumbuh dengan g3
untuk selamanya. Bila tingkat keuntungan yang disyaratkan investor
sebesar ke, maka nilai saham tersebut adalah:

Penilaian saham preferen

P0

Dp
kp

dimana D p dividen setiap periode


k p required rate of return saham preferen
Pemegang saham preferen akan
mendapatkan dividen dalam jumlah yang tetap setiap periode. Saham preferen
biasanya akan tertanam untuk jangka waktu yang panjang atau tak hingga. Dengan
demikian penilaian saham preferen adalah:

Penilaian obligasi

P0

I1

I2

1 k d 1 1 k d 2

...

I n -1

In M

1 k d n -1 1 k d n
A. Obligasi Jatuh tempo

Po

present value obligasi tahun 0

Kd

required rate of return

nilai jatuh tempo

bunga obligasi

P0
t 1

1
M

t
1 k d 1 k d n
Karena besarnya I1= I2== In-1=In, maka persamaan di atas

dapat diubah menjadi:

Latihan soal
1.
Suatu obligasi mempunyai nilai nominal Rp. 1.000.000, mempunyai jangka
waktu 3 tahun dengan coupon rate 16% per tahun. Berapa harga obligasi tersebut
saat ini apabila pemodal menginginkan keuntungan yang diisyaratkan 17%, dan
berapa jika keuntungan yang diisyaratkan sebesar 14%?

2.
PT. Hemat Selalu melakukan investasi pada obligasi dengan nominal Rp
100.000,-dengan cupon rate sebesar 8%, akan jatuh tempo 10 tahun yang akan
datang. Apabila tingkat keuntungan yang diisyaratkan kd sebesar 6%, Dan jika
keuntungan yang diisyaratkan kd sebesar 10%, Berapa harga obligasi tersebut?

Praktek yang umum terjadi, perusahaan membayar bunga atau kupon


kepada pemilik obligasi setiap 6 bulan sekali dengan demikian persamaan di
atas perlu disesuaikan yaitu denga membagi kupon atau bunga dan tingkat
keuntungan yang diisyaratkan menjadi dua:

Contoh kasus: berikut contoh kasus pembayaran kupon 2 kali setahun:

2n

P
t 1

Pp
C i /2

(1 r/2) t (1 r/2) 2n

P = nilai sekarang obligasi pada saat ini (t=0)


n = jumlah tahun sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = pembayaran kupon untuk obligasi i setiap tahunnya
r = tingkat diskonto yang tepat atau tingkat bunga pasar
Pp= nilai par dari obligasi
Contoh soal
Obligasi XYZ akan jatuh tempo pada 20 tahun mendatang. Obligasi tersebut
mempunyai nilai par sebesar Rp 1.000 dan memberikan kupon sebesar 16% per
tahun (pembayarannya dilakukan 2 kali dalam setahun). Jika diasumsi bahwa
tingkat bunga pasar juga sebesar 16%, maka harga obligasi tersebut adalah:

40
160/2
1000
P

t
t 1 (1 0.16/2)
(1 0.16 /2) 40

= Rp 954 + Rp 46 = Rp 1.000 (sama dengan nilai par)


B.Obligasi Tanpa Jatuh Tempo
~

P0
t 1

P0

1
1 k d t

1
1
1
1

...
1
2
3
1 k d 1 k d 1 k d
1 k d t

Untuk menilai obligasi yang tidak


memiliki jatuh tempo dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan
formula:

kd

I
P0

Apabila t mendekati tak terhingga. Maka I/(1+k d)t akan sama dengan nol,
maka persamaan di atas menjadi:

Konsep biaya modal (coc dan wacc)


Pengertian biaya modal

Biaya modal

Biaya Riil
x100%
Penerimaan Bersih

Biaya modal adalah semua biaya yang secara


riil dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana.

Contoh soal 1
Misal perusahaan mengambil kredit berjangka satu tahun sebesar Rp.10.000.000
dengan bunga 20% per tahun. Disamping itu perusahaan juga harus membayar
biaya provisi sebesar Rp.200.000, biaya adm&materai Rp.25.000, dan biaya notaris
sebesar Rp.50.000. Maka berapa biaya modalnya?
Biaya modal individual
1. Biaya Hutang
(cost of debt= Kd) adalah biaya yang ditanggung perusahaan karena
menggunakan sumber dana yang berasal dari pinjaman. Biaya hutang yang biasa
diperhitungkan adalah biaya obligasi

Kd

N Nb
n
x100%
Nb N
2

nilai nominal

jangka waktu obligasi

Bunga satu tahun

Nb

Penerimaan bersih

Contoh soal 2
1. PT. Abadi mengeluarkan obligasi berjangka 4 thn, dengan nilai nominal Rp
100.000,- per lembar dengan bunga 24%/thn. Harga jual obligasi sebesar Rp
92.000,- per lembar. Maka biaya modalnya adalah:
2. Obligasi yang dikeluarkan dengan nilai nominal sebesar Rp 200.000,-/lbr,
dengan bunga 20%/tahun, dan jangka waktu 5 thn. Obligasi dijual dengan
harga jual Rp 185.000,-/lbr, serta pajak 30%.
Biaya modal individual....(lanjutan)
2. Biaya Modal saham Preferen (cost of preferred stock= Kp)

Kp

D
x100%
Pn

Adalah biaya surat bukti kepemilikan saham yang memberikan


penghasilan tetap berupa dividen yang besarnya telah ditentukan prosentasenya
terhadap harga sahamnya.

Dimana:
D

dividen yang dibayarkan

Pn

penerimaan bersih

Contoh soal
3. PT. Abadi dalam memenuhi dananya mengeluarkan saham preferen yang
laku diual dengan harga Rp 7.500 per lembar. Saham ini memberikan dividen

secara tetap sebesar Rp 1.400 per lembar, dengan biaya emisi sebesar Rp
150 per lembar. Maka biaya modalnya adalah:
4. Saham preferen dijual dengan harga Rp.12.500/lbr, dengan memberikan
dividen secara tetap sebesar Rp 1.800/lbr, dan biaya emisi Rp 250/lbr.

Biaya modal individual


3. Biaya Modal Saham Biasa (cost of common stock= Kc)

Kc

D1
g
P

Saham biasa adalah bukti kepemilikan atas perusahaan yang tidak


memiliki hak istimewa seperti saham preferen, sehingga pemberian dividen
diberikan apabila perusahaan mendapatkan laba, manakala mengalami rugi tidak
ada kewajiban memberikan dividen

Dimana
D1

dividen yang dibayarkan

harga pasar

pertumbuhan dividen

contoh soal
1. PT. Abadi dalam memenuhi dananya mengeluarkan saham biasa yang laku
diual dengan harga Rp 7.000 per lembar. Dividen direncanakan akan dibayar
sebesar Rp.1.200 per lembar dengan pertumbuhan 5%. Maka biaya
modalnya?
2.
Saham biasa dijual dengan harga Rp 9.000/lbr, dan akan memberikan
dividen sebesar Rp 1.250/lbr dengan pertumbuhan 4%.
Biaya modal rata-rata tertimbang

Konsep biaya ini mendasarkan pada pemikiran bahwa suatu investasi akan dibiayai
dengan berbagai sumber dana, masing-masing sumber dana tersebut mempunyai
biaya yang bebeda-beda. Maka pendekatan yang digunakan adalah konsep
weighted average cost of capital (WACC) yakni total dari seluruh kombinasi biaya
modal.
Contoh soal
PT. Abadi dalam membiayai proyek investasinya menggunakan beberapa sumber
modal dana secara bersamaan. Jumlah dana dan biaya modal dana tersebut adalah
sebagai berikut:
Sumber Dana

Jumlah

Cost of Capital (COC)

Obligasi

Rp 400.000.000

21%

Saham Preferen

Rp 300.000.000

18%

Saham biasa

Rp 900.000.000

16%

Pajak : 30%
Sumber
Dana

Jumlah

Komposisi

COC

Rata-rata

(2)

(3)

(4)

= (3)*(4)

Obligasi

Rp 400.000.000

25%

14,7%

3,675%

Saham
Preferen

Rp 300.000.000

18,75%

18%

3,375%

Saham biasa

Rp 900.000.000

56,25%

16%

9,000%

Jumlah

Rp 1.600.000.000

100%

16,05%

(1)

Latihan soal
PT. HEMAT SELALU yang bergerak di bidang pengadaan barang industri, mempunyai
struktur permodalan sebagai berikut:
SUMBER DANA

JUMLAH (RP)

OBLIGASI

600.000.000

SAHAM PREFEREN

800.000.000

SAHAM BIASA

1.400.000.000

A. Obligasi memepunyai nilai nominal Rp.500.000 per lembar dengan jangka


waktu 5 tahun, memberikan bunga 21%. Harga jual obligasi sebesar
Rp.445.000. Pajak 25%.
B. Saham preferen mempunyai harga per lembar Rp.25.000 dengan
memberikan deviden secara tetap Rp.3.150 per lembar. Biaya emisi Rp.500
per lembar
C. Saham biasa mempunyai harga pasar Rp.11.500 per lembar dan memberikan
deviden Rp.1.650 dengan pertumbuhan 5%
Diminta:Menghitung biaya modal yang harus ditanggung oleh perusahaan dari
struktur modal yang dipunyai
Manajemen kas
Aliran kas dalam perusahaan

Motif memiliki kasMotif Transaksi

Motif Transaksi (transaction motive) berarti seseorang atau


perusahaan memegang uang tunai untuk keperluan realisasi dari
berbagai transaksi bisnisnya, baik transaksi yg rutin (reguler)
maupun yang tidak rutin.

Motif Berjaga-jaga
Motif Berjaga-jaga (precautionary motive) berarti seseorang atau
perusahaan memegang uang tunai untuk mengantisipasi adanya
kebutuhan-kebutuhan yang bersifat mendadak.

Motif Spekulasi
Motif Spekulasi (speculatif motive) berarti seseorang atau
perusahaan memegang uang tunai karena adanya keinginan
memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan
investasi, biasanya investasi yang bersifat liquid.

Keuntungan saldo kas yang cukup

Memperoleh bunga

Dengan memiliki kas yang cukup, perusahaan dapat memperoleh


potongan pembelian yang diberikan supplier

Likuiditas terjaga

Anggaran kas

Anggaran kas (Cash Budget) adalah Proyeksi posisi kas yang berupa
penerimaan dan pengeluaran kas pada saat tertentu di masa yang
akan datang.

Anggaran kas biasanya disusun untuk periode bulanan, dan pada


dasarnya dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu:
Estimasi penerimaan-penerimaan kas
Estimasi pengeluaran kas
Contoh soal 1
Perusahaan YUDHA akan menyusun anggaran kas untuk 6 bulan pertama
tahun 2000. Data-data estimasi adalah sbb:

Estimasi penerimaan:

Penerimaan dari penjualan tunai setiap bulannya adalah:


Jan

Rp 240.000.000,-

Apr

Rp 400.000.000,-

Feb

Rp 250.000.000,-

Mei

Rp 400.000.000,-

Mar

Rp 310.000.000,-

Jun

Rp 450.000.000,-

Penerimaan dari pengumpulan piutang setiap bulannya adalah:


Jan

Rp 230.000.000,-

Apr

Rp 350.000.000,-

Feb

Rp 250.000.000,-

Mei

Rp 330.000.000,-

Mar

Rp 320.000.000,-

Jun

Rp 335.000.000,-

Penerimaan-penerimaan lainnya adalah:


Jan

Rp 120.000.000,-

Apr

Rp 90.000.000,-

Feb

Rp 130.000.000,-

Mei

Rp 70.000.000,-

Mar

Rp 110.000.000,-

Jun

Rp 65.000.000,-,

Estimasi pengeluaran:

Pembelian bahan baku secara tunai setiap bulannya


Jan

Rp 240.000.000,-

Apr

Rp 225.000.000,-

Feb

Rp 260.000.000,-

Mei

Rp 300.000.000,-

Jun

Rp 300.000.000,-

Mar

Pembayaran gaji dan upah perbulan


Jan

Rp 120.000.000,-

Apr

Rp 125.000.000,-

Feb

Rp 120.000.000,-

Mei

Rp 125.000.000,-

Jun

Rp 150.000.000,-

Mar

Rp 250.000.000,-

Rp 100.000.000,-

Pembayaran untuk biaya pemasaran


Jan

Rp 100.000.000,-

Apr

Rp 150.000.000,-

Feb

Rp 150.000.000,-

Mei

Rp 125.000.000,-

Mar Rp 100.000.000,-

Jun

Rp 115.000.000,-

Pembayaran untuk biaya adm dan umum


Jan

Rp 160.000.000,-

Apr

Rp 200.000.000,-

Feb

Rp 170.000.000,-

Mei

Rp 200.000.000,-

Mar Rp 200.000.000,-

Jun

Rp 210.000.000,-

Pembayaran pajak perusahaan pada bulan maret 2000 sebesar Rp


50.000,-

Dari data-data tersebut, susunlah anggaran kas untuk 6 bulan


pertama tahun 2000!!

Anggaran Kas (Transaksi Operasi)


(dalam ribuan rupiah)
URAIAN

JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUN

Penjualan tunai

240.00
0

250.00
0

310.000

400.000

400.000

450.000

Penerimaan piutang

230.00
0

250.00
0

320.000

350.000

330.000

335.000

Penerimaan lainnya

120.00
0

130.00
0

110.000

90.000

70.000

65.000

Jumlah penerimaan

590.00
0

630.00
0

740.000

840.000

800.000

850.000

Estimasi Penerimaan:

Estimasi Pengeluaran:
Pembelian bahan
baku

240.00
0

260.00
0

250.000

225.000

300.000

300.000

Pembayaran gaji &


upah

120.00
0

120.00
0

100.000

125.000

125.000

150.000

Biaya pemasaran

100.00
0

150.00
0

100.000

150.000

125.000

115.000

Biaya adm & umum

160.00
0

200.00
0

200.000

200.000

200.000

210.000

Pembayaran pajak

50.000

Jumlah pengeluaran

620.00
0

700.00
0

700.000

700.000

750.000

755.000

SURPLUS (DEFISIT)

(30.00
0)

(70.000
)

40.000

140.000

50.000

95.000

Misalnya dari contoh di atas ada tambahan data yang berkaitan dengan
rencana pinjaman sbb:

Saldo kas minimum yang harus dipertahankan ditetapkan Rp


10.000.000,-

Saldo kas awal tahun 2000 diperkirakan sebesar Rp 15.000.000,-

Pinjaman dari salah satu bank yang diterima pada awal bulan dan
pembayaran bunganya pada akhir bulan. Bunga ditetapkan 2% per
bulan.

Anggaran Kas (Transaksi Financial)


(dalam ribuan rupiah)
URAIAN

JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUN

Saldo kas
awal bulan

15.000

10.000

10.000

48.050

146.900

139.430

Terima Kredit
awal bulan

25.520

71.950*)

Pembayaran
pinjaman

(40.000)

(57.470)

Kas tersedia

40.520

81.950

10.000

8.050

89.430

139.430

Surplus
(defisit)

(30.000)

(70.000)

40.000

140.000

50.000

95.000

Pembayaran
Bunga

(520)

(1.950)

(1.950)

(1.150)

Saldo Kas
Akhir bulan

10.000

10.000

48.050

146.900

139.430

234.430

Hutang
Kumulatif

25.520

97.470

97.470

57.470

Anda mungkin juga menyukai