Anda di halaman 1dari 24

MATEMATIKA SEKOLAH

PERSAMAAN LINIER
Disusun Oleh:
I Made Arya Gunawan

1013011039

Kadek Purna Bawa

1013011050

Made Ayu Rita Budiarweni

1013011051

Luh Putu Arya Putri Adnyani

1013011052

I Wayan Agus Wirasa

1013011070

I Made Adi Wirayana

1113011001

Ni Putu Ika Astri Utami

1113011018

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2012

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan
sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua
warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas. Maka
dari itu pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan agar peserta didik
atau siswa dapat mencapai tujuan pendidikan nasional. Adapun tujuan
pendidikan itu adalah untuk mengembangkan potensi diri siswa atau peserta
didik agar memiliki kekuatan spiritual-keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, berakhlak mulia serta memiliki ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Salah satu ilmu pengetahuan yang dibelajarkan kepada siswa adalah
pendidikan Matematika. Matematika yang secara khusus diajarkan di jenjang
persekolahan yaitu SD, SMP, SMA atau sederajat disebut matematika sekolah.
Sering juga dikatakan bahwa matematika sekolah adalah unsur-unsur atau
bagian-bagian dari matematika yang dipilih berdasarkan atau berorientasi pada
kepentingan kependidikan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang tengah berlaku di masyarakat.
Di tiap-tiap jenjang pendidikan khususnya di sekolah menengah pertama
dan menengah atas diajarkan berbagai macam materi bahan ajar matematika
yang

disesuaikan

dengan kurikulum yang

digunakan oleh

sekolah

bersangkutan. Salah satu materi bahan ajar yang diajarkan di sekolah adalah
persamaan linier dan sistem persamaan linier.
Banyak peserta didik yang masih belum bisa membedakan antara
persamaan linier dengan sistem persamaan linier. Begitu pula dengan cara
menyelesaikan persamaan linier maupun sistem persamaan linier tersebut.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai persamaan linier

dan sistem persamaan linier, cara menyelesaikannya serta aplikasinya dalam


kehidupan sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.2. 1. Apakah yang dimaksud dengan persamaan?
1.2. 2. Apakah yang dimaksud dengan persamaan linear dan sistem
persamaan linier?
1.2. 3. Bagaimanakah cara menyelesaikan persamaan linier satu variabel dan
sistem persamaan linier dua atau tiga variabel?
1.2. 4. Bagaimanakah aplikasi persamaan linier dan sistem persamaan linier
dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.3. 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan persamaan
1.3. 2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan persamaan linier dan
sistem persamaan linier
1.3. 3. Untuk mengetahui cara menyelesaikan persamaan linier satu variabel
dan sistem persamaan linier dua atau tiga variabel
1.3. 4. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi persamaan linier dan sistem
persamaan linier dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum membahas lebih jelas mengenai persamaan linear dan sistem
persamaan linier, terlebih dahulu harus diketahui apa yang dimaksud dengan
persamaan, variabel, dan konstanta. Kata-kata tersebut akan sering digunakan
dalam membahas mengenai persamaan linear dan sistem persamaan linier.
Persamaan merupakan kalimat terbuka yang menyatakan hubungan =.
Persamaan dalam matematika juga dikatakan suatu ungkapan kesamaan yang
melibatkan suatu konstanta, variabel, koefisien,

dan operasi-operasi dalam

matematika. (modul 6 sistem persamaan linear:zakaria)


Pada suatu persamaan terdapat konstanta dan variabel. Konstanta
merupakan lambang besaran/kuantitas sesuatu yang tertentu
Misalkan :

3,

, 5-2, -7, 5 log 7 adalah konstanta

32, 2+5, 2 x 3, 15 : 3

adalah kontanta

Berat Tika = z kg z bukan konstanta (variabel)


Sedangkan variabel/peubah adalah simbol dari anggota sembarang pada suatu
semesta.
Misal : 2x-3 = 5 x adalah variabel.
x pada persamaan di atas tersebut sebagai pemisal konstanta dalam sebuah
persamaan, komponen-komponen yang dijumlahkan atau dikurangkan disebut
dengan suku. Bilangan 2 pada 2x merupakan koefisien variabel x. Koefisien
merupakan konstanta yang terletak di depan variabel. Ungkapan disebelah kiri
tanda = disebut ruas kiri dan ungkapan disebelah kanan = disebut ruas kanan.
(modul 6 sistem persamaan linear:zakaria)

2.1 PERSAMAAN LINIER


2.1.1

Pengertian Persamaan Linear


Persamaan linear adalah persamaan dengan pangkat tertinggi
variabelnya satu. Persamaan linier satu variabel adalah persamaan yang
terdiri dari satu variabel dengan pangkat variabelnya satu. Sedangkan,
persamaan linier dua variabel adalah persamaan yang terdiri dari dua

variabel dengan pangkat variabelnya satu. Begitu pula dengan tiga


variabel, empat variabel, dan seterusnya.
Adapun

bentuk

umum

dari

persamaan

linier

dalam

variabel/peubah x1 , x 2 , x3 ,..., x n adalah sebagai berikut :


a1 x1 a 2 x 2 ... a n x n b

Dimana a1 , a 2 , a3 , a 4 ,...a n dan b merupakan suatu konstanta real.


Agar lebih mudah dimengerti persamaan linear juga bisa ditulis
sebagai berikut :
ax + b = c
dx + ey = f
kx + ly + mz = n
...
dengan x, y, z adalah variabel, sedangkan a, d, e, k,l,m adalah koefisien,
dan b, c, f, dan n adalah konstanta pada bilangan real.
2.1.2 Penyelesaian Persamaan Linear
Diberikan persamaan :
ax + b = c
untuk mencari solusi dari persamaan tersebut :

langkah pertama, menambahkan ruas kiri dan ruas kanan dengan b (apabila
persamaannya dalam bentuk ax b = c, menambahkan ruas kiri dan ruas
kanan dengan +b).

ax + b b = c b
ax = c - b

langkah kedua, ruas kiri dan ruas kanan dikalikan dengan


diperoleh:

ax

= ( c- b )

x=

sehingga

Contoh:
Carilah solusi dari persamaan 2x + 13 =21 !
Jawab
a=2
b = 13
c = 21
2x + 13 13 = 21 13
2x = 8
2x

=8

x=4
jadi solusi dari persamaan tersebut adalah x = 4

2.1.3

Sistem Persamaan Linier


Suatu himpunan berhingga dalam persamaan-persamaan linear
dalam variabel-variabel x1 , x 2 , x3 ,..., x n dinamakan sistem persamaan
linear (SPL). (sistem persamaan linear dan matriks:diklat aljabar linear)
Lebih sederhananya, sistem persamaan linear merupakan gabungan
dari beberapa persamaan linier. Sebuah sistem persamaan linier paling
sedikit terdiri atas dua buah persamaan linier.
Bentuk umum dari sistem persamaan linear yang terdiri dari m persamaan
linear dan n variabel adalah sebagai berikut,
a11 x1 a12 x 2 ... a1n x n b1
a 21 x1 a 22 x 2 ... a 2 n x n b2

a m1 x1 a m 2 x1 ... a mn x n bm

Contoh sistem persaman linear dengan 2 variabel :

x 2y 7

3x 16 y 20

A.

Sistem Persamaan Linier dengan Dua Variabel


Persamaan linear dua variabel ialah persamaan yang mengandung dua
variabel dimana pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu.
Bentuk Umum PLDV :
ax + by = c
(system persamaan linear dua variabel :www.belajar-matematika.com)
Sistem Persamaan Linier dengan Dua Variabel adalah sistem persamaan
yang terdiri dari dua buah persamaan linier atau lebih dan mengandung dua
variabel pangkat satu (misalnya x dan y) serta tidak mengandung perkalian
antara kedua variabel tersebut (tidak mengandung suku xy).
Secara umum, sistem persamaan linier dengan dua variabel dapat ditulis
sebagai berikut :

ax by c

dx ey f
dengan a, b, d, e koefisien dan c dan f adalah konstanta pada bilangan real.
Jika c = f = 0, maka sistem persamaan linier itu dikatakan homogen.
Sedangkan jika c 0 atau f

0, maka sistem persamaan linier itu dikatakan

tak homogen. Tiap-tiap sistem persamaan linear homogen adalah sistem yang
konsisten, karena x1 x 2 x ... x n 0 selalu merupakan penyelesaian.
Penyelesaian ini dinamakan penyelesaian trivial. Jika ada penyelesaian lain
yang memenuhi persamaan homogen tersebut, maka penyelesaian tersebut
dinamakan penyelesaian tak trivial
Contoh :
a. Sistem persamaan linier homogen

2x 5 y 0
5x 2 y 0

b.

Sistem persamaan linier tak homogen


2x 5 y 8
5 x 2 y 10

Untuk menentukan penyelesaian dari suatu sistem persamaan linear


dengan dua variabel dapat dilakukan dengan menggunakan metode grafik,
metode eliminasi, metode substitusi, atau gabungan metode eliminasi dan
substitusi.
1.

Metode Substitusi
Menggantikan satu variabel dengan nilai variable tersebut dengan
persamaan lain pada sistem persamaan linier. Ada dua cara di dalam
metode ini yaitu:

Substitusi Variabel x
Cara ini digunakan untuk mengetahui besarnya nilai variabel y
Misalkan diberikan suatu persamaan linear seperti berikut :
ax by c persamaan(1)
dx ey f persamaan( 2)

Persamaan (1) disederhanakan menjadi:


ax = c by
x=

c by
a

setelah didapatkan x kemudian substitusi x pada persamaan (2)


menjadi:
dx + ey = f

c by
+ ey = f
a

dc dby

+ ey = f
a

dc dby aey
=f
a

dc dby + aey = af

(- bd + ae )y

= af dc

af dc
bd ae

Substitusi Variabel y
Cara ini digunakan untuk mengetahui besarnya nilai variabel x.
Bentuk substitusinya:
ax by c persamaan(1)
dx ey f persamaan( 2)

Persamaan (1) disederhanakan menjadi:


by = c ax
y=

c ax
b

setelah didapatkan y kemudian substitusi y pada persamaan (2)


menjadi:
dx + ey = f
dx+ e

dx +

ec eax dbx
=f
b

ec eax + dbx = bf

(- ea + db )x

2.

c ax
=f
b

ec eax
=f
b

= bf ec

bf ec
ea db

Metode Grafik
Penyelesaiannya didapatkan dengan menggunakan titik potong
antara dua garis lurus pada grafik garis lurus. Adapun langkahlangkahnya sebagai berikut:

Gambar kedua persamaan linier pada satu sumbu


koordinat

Tentukan titik potong antara kedua garis tersebut

Titik potong yang diperoleh merupakan penyelesaian dari


sistem persamaan linier tersebut.

Ada tiga kemungkinan hubungan antara dua buah garis lurus :


1.

Jika kedua garis berpotongan, sistem persamaan linier


mempunyai satu penyelesaian
y
Memiliki satu solusi

x
l

k
2.

Jika kedua garis sejajar, sistem persamaan linier tersebut


tidak memiliki solusi
y

Tidak ada solusi

x
h
3.

Jika kedua garis berhimpit, sistem persamaan linier


memiliki takhingga solusi.
y

Memiliki tak
hingga solusi

x
h=k

Dengan menggunakan metode grafik, kadang-kadang hanya


memberikan penyelesaian yang berupa taksiran, bukan penyelesaian
eksak.

3. Dengan Metode Eliminasi (penghilangan)


Ada dua macam cara di dalam metode eliminasi yaitu

Eliminasi x ( dengan menghilangkan variabel x )


Bentuk ini digunakan untuk mengetahui besarnya nilai dari
variabel y.
Bentuk Eliminasi:
ax by c
dx ey f

.. (dikalikan d)
.. (dikalikan a)

dax dby dc
adx aey af

dby aey dc af

y db ae dc af

dc af
db ae

Eliminasi y (menghilangkan variabel y)


Bentuk ini digunakan untuk mengetahui besarnya nilai
variabel x
Bentuk Eliminasi
ax by c
dx ey f

.. (dikalikan e )
..(dikalikan b)

eax eby ec
dbx edy bf

eax dbx ec bf

x ea db ec bf

10

ec bf
ea db

4. Gabungan Metode Eliminasi dan Substitusi


Gabungan metode eliminasi dan substitusi, biasanya
lebih mudah digunakan dibandingkan dengan metode substitusi
dan metode eliminasi karena tidak melibatkan pecahan pada
proses perhitungan.
Contoh :
Carilah penyelesaian dari S.P.L :

Jawab :
Cara eliminasi :

Jadi penyelesaiannya : (

Cara substitusi
Persamaan 2 diubah

didapat :

11

substitusikan ke persamaan 1,

subsitusikan

ke persamaan 2, didapat :

Jadi penyelesainnya adalah (

).

Cara gabungan eliminasi dan substitusi :

Substitusikan

ke persamaan :

Jadi penyelesaiannya adalah (

).

Cara grafik
Pada metode grafik, titik potong kedua grafik adalah sebagai
penyelesaian SPL yang dicari

12

Bila diihat gambar di atas, kedua garis berpotongan di titik (

),

maka penyelesainnya adalah

Tinjauan :
.

a1 b1
a1 x b1 y c1

mempunyai penyelesaian tepat satu, jika


a 2 b2
a 2 x b2 y c 2

SPL :

a1 b1 c1
a1 x b1 y c1

tidak mempunyai penyelesaian jika


a 2 b2 c 2
a 2 x b2 y c 2

. SPL :

. SPL :

a1 x b1 y c1

a 2 x b2 y c 2

mempunyai tak hingga penyelesaian, jika

a1 b1 c1

a2 b2 c2

Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linier Dua variabel

13

a) Menggunakan Invers Matriks


Langkah-langkah :
Langkah 1 :
Mengubah sistem persamaan linier dua variabel menjadi bentuk perkalian
matriks.
=
Langkah 2 :
Dengan memisalkan A =

,X=

, dan B =

maka diperoleh

persamaan A.X = B
Langkah 3 :
Menyelesaikan persamaan matriks A.X = B
Contoh :
Tentukan penyelesaian sistem persamaan linier :
dengan menggunakan matriks.
Penyelesaian :
=
A.X = B
X=

.B

14

X=

.B

Jadi penyelesaiannya adalah x = 13 dan y = 32.


b) Menggunakan Determinan (Aturan Cramer)
Selain menggunakan invers matriks, dapat pula menggunakan aturan
Cramer dalam menentukan penyelesaian suatu sistem persamaan linier dua
variabel.

Jika AX = B maka

, ... ,

adalah matriks yang diperoleh dengan mengganti elemen-elemen pada


kolom-j dari matriks A dengan elemen-elemen matriks B.
Contoh :
Tentukan penyelesaian sistem persamaan linier :
dengan menggunakan aturan Cramer.

Penyelesaian :
Persamaan matriks :
=
Terlebih dahulu tentukan
=

, dan

= 1

= 13

Jadi, x =

= 13 dan y =

15

= 32

Dengan demikian, penyelesaian sistem persamaan linier tersebut adalah x = 13


dan y = 32

5.

Aplikasi Sistem Persamaan Linier 2 Variabel


Sistem persamaan linear sering digunakan dalam memecahkan
berbagai permasalahan dimasyarakat terutama dalam hal ekonomi.
Untuk mempermudah menyelesaikan permasalahan yang ada tersebut,
ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mempermudah dalam
menyelesaikan soal, yaitu sebagai berikut:
Langkah 1 : pilih besaran yang akan dimisalkan sebagai variabel x dan
variabel y,
Langkah 2 : buat model matematika,
Langkah 3 : susun model matematika menjadi bentuk umum persamaan
linier (ax + by =c),
Langkah 4 : selesaikan Sistem Persamaan Linier pada langkah 3 untuk
mendapatkan nilai x dan y,
Langkah 5 : jawablah sesuai pertanyaan yang diajukan pada soal.
Contoh :
Made membelisebuah es krim dan 2buah permen seharga Rp. 6.000,
kemudian apabila Komang membeli 5 buah es krim dan 2 buah
permen adalah Rp 22.000,-. Berapa jumlah uang yang harus dibayar
apabila Putu akan membeli 2 buah es krim dan 2 buah permen?
Jawab :
Dalam menyelesaikan persoalan cerita seperti di atas diperlukan
penggunaan model matematika.
Misal, harga 1 buah es krim adalah x dan harga 1 buah permen adalah
y. Maka model matematika soal tersebut di atas adalah :

16

Ditanya

eliminasi variable :

substitusikan

ke dalam salah satu persamaan :

didapatkan

(harga sebuah es krim) dan

(harga

sebuah permen)
Sehingga, uang yang harus dibayar Putu untuk membeli 2 buah es krim
dan 2 buah permen adalah

= 2. 4000 + 2. 1000 = 8000 + 2000

= Rp. 10.000,A. Sistem Persamaan Linier dengan 3 Variabel


Sistem persamaan linier dengan 3 variabel adalah Sistem
Persamaan Linier yang mengandung 3 buah persamaan linier dengan
3 variabel, secara umum dapat ditulis:

ax by cz d

ex fy gz h

ix jy kz l

dengan a, b, c, e, f, g, i, j, dan k adalah koefisien dan d, h, dan l


adalah konstanta bilangan real.

17

Seperti halnya Sistem Persamaan Linier dengan 2 variabel,


Sistem Persamaan Linier dengan 3 variabel juga dapat diselesaikan
dengan 3 cara. Yaitu dengan metode eliminasi, metode substitusi,
atau gabungan metode eliminasi dan substitusi.
1. Metode Substitusi

Untuk mencari solusi dari sistem persamaan linier tiga variabel


dapat menggunakan cara yang sama seperti menyelesaikan sistem
persamaan linier dua variabel.
Contoh:
Selesaikan Sistem Persamaan Linier berikut
6x 5y 2z = 2

(Persamaan 1)

4x + y + 3z = 10

(Persamaan 2)

5x + 3y + 7z = 13

(Persamaan 3)

Jawab:
Langkah 1
Pilih salah satu variabel untuk dinyatakan dalam ke 2 variabel
lainnya dari persamaan (1), misalkan dipilih variabel z untuk
dinyatakan dalam x + y.
6x 5y 2z = 2
2z = 6x 5y 2
z=

6x 5 y 2
2

Langkah 2

18

(Persamaan 4)

Substitusi persamaan dalam langkah 1 ke salah satu


persamaan asli yang belum digunakan, misalnya substitusi
persamaan (4) ke persamaan (2)
4x + y + 3z = 10
4x + y + 3(

6x 5 y 2
) = 10
2

8x + 2y + (18x 15y 6) = 20
26x 13y = 26
2x y = 2

( Persamaan 5 )

Langkah 3
Dari persamaan linier 2 variabel yang diperoleh dari langkah
2, variabel yang satu dapat dinyatakan ke variabel yang
lainnya, misalnya nyatakan y dalam x.
2x y = 2 y = 2x 2

( Persamaan 6 )

Kemudian, substitusikan persamaan (6) ke dalam persamaan


(4) sehingga diperoleh:
z=
=

6 x 5( 2 x 2) 2
2
4x 8
= -2x + 4
2

( Persamaan 7 )

Langkah 4
Substitusikan

persamaan (6) dan persamaan (7 )

yang

diperoleh pada langkah 3 ke dalam satu persamaan asli yang


belum digunakan yaitu persamaan (3), sehingga diperoleh
persamaan linier dengan satu variabel x. dengan demikian
nilai x dapat dihitung.
5x + 3(2x 2 ) + 7(-2x + 4 )= 13
5x + 6x 6 14x + 28 = 13
-3x = -9

19

x=3

Langkah 5
Substitusi kembali nilail x = 3 ke dalam persamaan linier dua
variabel pada persamaan (6) dan (7), sehingga diperoleh nilai
y dan z.
y = 2x 2

z = -2x + 4

y = 2(3) 2

z = -2(3)+ 4

y= 4

z = -2

Dengan demikian penyelesaian sistem persamaan linier adalah


(x, y, z) = ( 3, 4 ,-2)
2. Metode Eliminasi

Untuk mencari solusi dari sistem persamaan linier tiga variabel


dapat digunakan dengan cara yang sama seperti menyelesaikan
sistem persamaan linier dua variabel.
3. Gabungan Metode Eliminasi dan Substitusi

Selain dari metode-metode yang telah dipaparkan di atas, seperti


halnya

Sistem

Persamaan

mengkombinasikan

metode

linier

tersebut

variabel,
untuk

dapat

juga

mempermudah

penghitungan, salah satunya adalah kombinasi antara metode


eliminasi dan substitusi dalam mencari himpunan penyelesaian dari
suatu Sistem Persamaan linier 3 variabel
4. Aplikasi Sistem Persamaan Linier dengan Tiga Variabel.

Contoh:
Aplikasi pada produksi mesin pabrik.

20

Sebuah pabrik memiliki 3 buah mesin A, B, dan C yang digunakan


untuk membuat koper.

Jika ketiganya bekerja, dihasilkan 222

koper per- hari. Jika A dan B bekerja, tetapi C tidak, dihasilkan 159
koper per-hari. Jika B dan C bekerja tetapi A tidak, dihasilkan 147
koper per-hari. Berapa produksi harian tiap mesin?
Jawab:
Misalkan, Produksi harian mesin A = x koper, mesin B = y koper,
dan mesin C = z koper. Model matematika dari masalah tersebut
terdiri atas tiga persamaan linier yaitu:
Jika ketiganya bekerja, dihasilkan 222 koper perhari
x + y + z = 222

(Persamaan 1)

Jika A dan B bekerja, tetapi C tidak, dihasilkan 159 koper


perhari
x+y

= 159

(Persamaan 2)

Jika B dan C bekerja, tetapi A tidak, dihasilkan 147 koper


perhari
y+z

= 147

(Persamaan 3)

dari persamaan (1), (2), dan (3) diperoleh sistem persamaan linier
berikut:
x + y + z = 222

(Persamaan 1)

x+y

(Persamaan 2)

y+z

= 159
= 147

(Persamaan 3)

Selesaikan sistem persamaan linier di atas dengan metode


substitusi atau eliminasi.
Penyelesaian sistem persamaan linier ini adalah
x = 75,
y = 84,

21

z = 63.
Dengan demikian, produksi harian mesin A, B, dan C masingmasing adalah 75, 84, dan 63 koper.

BAB III
PENUTUP
3.1

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan makalah di atas penulis dapat menarik
suatu kesimpulan sebagai berikut:
a. Persamaan merupakan kalimat terbuka yang menyatakan hubungan
=. Dan sistem persamaaan linier merupakan gabungan dari
beberapa persamaan linier atau paling sedikit terdiri atas dua buah
persamaan linier.
b. Sistem persamaan linier merupakan gabungan dari beberapa
persamaan linier yang paling sedikit terdiri atas dua persamaan
linier.
c. Sistem persamaan linier dua variabel dapat diselesaikan dengan
menggunakan empat metode, yaitu metode grafik, metode
substitusi, metode eliminasi dan gabungan metode substitusi dan
eliminasi. Sedangkan sistem persamaan linier tiga variabel dapat
diselesaikan dengan tiga metode, yaitu metode substitusi, metode
eliminasi dan gabungan metode substitusi dan eliminasi.
d. Persamaan dan sistem persamaan linier sangat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari.

22

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, dkk. 2008. Matematika aplikasi untuk sma/ma kelas XII jilid 3. Jakarta:
pusat perbukuan departemen pendidikan nasional.
Sibaroni S.Si, yuliant. 2002. Buku Ajar Aljabar Linear. Bandung: STT Telkom
Mursita D. 2000. Diktat Kuliah Aljabar Linear Elementer. STT Telkom
modul 6 sistem persamaan linear:zakaria.
http://ml.scribd.com/doc/16462829/Modul-6-Spldv-Dan-Prolin-Xii-Ipa.
(Diunduh tanggal 23 september 2012)
sistem persamaan linear dan matriks:diklat aljabar linear.
http://cyberg06.weebly.com/uploads/1/5/0/1/1501579/sistem_persamaan_linear_d
an_matriks.pdf(Diunduh tanggal 23 september 2012)
system persamaan linear dua variabel :www.belajar-matematika.com.
http://www.docstoc.com/docs/20904879/SISTEM-PERSAMAAN-LINEARDUA-VARIABEL.
(Diunduh tanggal 23 september 2012)

23

Anda mungkin juga menyukai