Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SUHU/TEMPERATUR
SUHU
Suhu didefinisikan sebagai derajat panas dinginnya suatu benda. Alat
untuk mengukur suhu adalah termometer, termometer ini memiliki sifat
termometrik zat yang berubah jika dipanaskan. Jenis dan paparan
skala pada termometer ada beberapa macam, coba sebutkan?. Pada
prinsipnya semua termometer mempunyai acuan yang sama dalam
menetapkan skala, titik lebur es murni dipakai sebagai titik tetap
bawah, sedangkan suhu uap diatas air yang sedang mendidih pada
tekanan 1 atm sebagai titik tetap atas. Termometer Celcius menandai
titik tetap bawah dengan angka 0 oC dan titik tetap atas dengan 100 oC,
jarak antara kedua titik tetap dibagi atas 100 skala dan tiap bagian
adalah
1 oC. Termometer Reamur menggunakan skala dari 0 oR sampai dengan
80 oR. Pada Termometer Fahrenheit titik lebur es diberi angka 32 oF dan
titik didih air diberi angka 212 oF sehingga memiliki range 180 skala.
Sedangkan skala Kelvin yang disepakati sebagai satuan Internasional
memiliki skala dari 273 Ksampai dengan 373 K. Maka tiap-tiap
termometer
dapat dikalibrasi skalanya dengan termometer lainnya.
SKALA SUHU
Gambar 1:
Perbandingan skala Celcius(C), Kelvin(K), Fahrenheit(F), dan
Reamur(R).
100 --
C-- l
c
0 -bawah(ttb)
373--
K --
212--
g
k
273--
F-f
32--
80--
s
r
R-0--
titik tetap
KALOR
Kalor atau bahang adalah salah satu bentuk energi
yang mengalir karena adanya perbedaan suhu dan atau
karena adanya usaha atau kerja yang dilakukan pada
sistem.
Kalor mempunyai satuan kalori, satu kalori didefinisikan
sebagai kalor yang dibutuhkan 1 gram air untuk
menaikkan suhunya 1OC. Dalam sistem SI satuan kalor
adalah Joule. Satu kalori setara dengan 4,18 joule.
Kalor jenis (c) adalah kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu setiap 1kg massa benda dan setiap 1
C kenaikan suhu.
Kapasitas kalor ( C ) adalah banyaknya kalor yang
digunakan untuk menaikkan suhu benda setiap 1 C.
Dari kenyataan bahwa:
Kalor yang diberikan pada benda sebanding dengan
kenaikan suhu.
Kalor yang diberikan pada benda menaikkan suhu
sebanding massa benda.
Kalor yang diberikan pada benda menaikkan suhu
tergantung jenis benda.
Q=m.L
Q=jumlah kalor, satuannya joule.
m=massa zat, satuannya kg.
L=kalor laten (kalor lebur, kalor beku, kalor uap, dan kalor
embun) satuannya joule/kg.
ASAS BLACK
Jika ada dua macam zat yang berbeda suhunya dicampurkan
atau disentuhkan, maka zat yang suhunya lebih tinggi akan
melepas kalor yang sama banyaknya dengan kalor yang
diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah.
Q lepas = Q serap
Kekekalan energi pada pertukaran kalor seperti persamaan
diatas pertama kali dikemukakan oleh Black seorang ilmuwan
Inggris.
Air panas
t2= 80 C ;m2= 50 gr
O
Qdiserap=Qdilepas
Q1=Q2
m1.c1.T1=m2.c2.T2
100.1.(t-30) = 50.1.
(80-t)
2t-60 = 80-t
Air dingin
t1= 30 C ;m1= 100
O
3t = 140
Pemuaian
L = LoT
A = AoT
V = VoT
= 3 dan = 2
L, A, V = Perubahan panjang,
luas dan volume
lo
l
lt
lo = initial length
lt = panjang pada suhu t
l = the length increases
to = suhu awal
t = suhu akhir
-6
Cara lain:
(coba dihitung)
At = AO(1+
t)
Penyelesaian:
t)
Keterangan:
= koef. Muai volume zat
cair (diket. Dari data
muai volume zat
cair)
Diket:
Vt ?
Ditanya:
VO = 2 liter
t = 50OC-20OC= 30OC
= 210. 10-6/OC
Jawab: Vt = VO ( 1 +
= 2 ( 1 + 210.10-6.30 )
= 2 (1,0063)
Contoh:
Air sebanyak 2 liter bersuhu 20OC
dipanaskan dalam panci hingga suhunya
50OC. Berapa volume air setelah
dipanaskan?(=210.10-6/OC)
t)
= 2,0126 liter
PEMUAIAN GAS
Contoh:
Formula:
Vt = V O ( 1 +
t)
Keterangan:
= koef. Muai volume gas
= 1/273
T = suhu harus dlm Kelvin
Maka formula dapat
dalam
bentuk:
V1 V2
T1 T2
Ditanya:
V1 = 2 liter
K
V
V2
T2= 77+273=
T1 350
T2K
1
Jawab:
2
V2
300
350
V2 2,33liter
PERAMBATAN KALOR
1.
Konduksi
Perambatan kalor secara konduksi terjadi pada logam yang
dipanaskan. Partikel-partikel logam tidak berpindah,
perpindahan kalornya terjadi secara berantai oleh partikel
yang bergetar semakin cepat pada saat kalor yang masuk
logam semakin besar dan getaran partikel akan
memindahkan kalor pada partikel disampingnya, demikian
dan seterusnya. (cari contohnya perambatan kalor dalam
kehidupan sehari-hari, minimal 3 contoh)
Formula:
Q
k.A
(T2 T1 )
t
L
K
= kondusivitas bahan
(W/m.K)
O
2. Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi
pada zat cair dan gas. Pada perpindahan kalor
ini bagian yang mendapat kalor partikelpartikelnya akan berpindah ke suhu yang
lebih rendah, demikian dan seterusnya
sehingga terjadi arus konveksi. (cari contoh
perambatan kalor ini dalam kehidupan sehari-hari,
minimal 3 contoh)
Formula:
Q
h. A.(T2 T1 )
t
= 0,4
= 5,67.10-8 W/m2.K4
Q= ..A.T4.t
= 0,4. 5,67.10-8. 0,001.
(1000)4.60
= 136,08 j
GOOD LUCK