NAMA
NIM
12/333592/TK /39940
FREDERIK DARWIN
12/333506/TK/39857
12/333273/TK/39686
IMMANUEL ADVENTURA P. B. P.
12/333526/TK/39876
12/329869/TK/39099
M. RIZKI OKTAVIAN
12/333746/TK/40089
SITI HORIAH
12/330431/TK/39586
PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan
: PT PERTICLE Tbk
Bentuk perusahaan
Bidang Usaha
Jenis Poduk/Jasa
: Listrik
Alamat Perusahaan
Tanjung Uncang Batam
VISI
MISI
: 150 orang
Nomor Telepon
: 0274-123456
Web Address
: www.petricle.co.id
Logo Perusahaan
: N/A
38
= 63,16
=
Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang bahan bakar nuklir PERTICLE Tbk yang sebelumnya telah dibahas :
1. Kapasitas bahan bakar = 63,16 ton
2. Hanya 16% bahan fisil dari jumlah bahan bakar yang bisa digunakan yaitu Pu 239 sebanyak 16% x 63,16 = 10,1 ton
Mr fuel = 84% U238 + 16%Pu (53% Pu-239, 25% Pu-240, 15% Pu-241, 5% Pu-242 and 2% of Pu-238)=
199,92+16%(126,67+60+36,15+12,1+4,76) =199,92+16%x239,68=238,2688
Ar Pu(53% Pu-239, 25% Pu-240, 15% Pu-241, 5% Pu-242 and 2% of Pu-238)=239,68
Untuk mendapatkan molar bahan fisil digunakan rumus :
=
=
100% = 16%
100%
=
100%
=
100%
10,1 238,2688
100% = 15,90 %
63,16
239,68
9
10
Pada Sub-bab ini, PT PERTICLE Tbk akan menjabarkan teknologi yang digunakan untuk mendapatkan persentase molar sesuai keinginan
perusahaan. Metode yang digunakan adalah teknologi Purex.
1. Uranium dan plutonium dipisahkan dari bahan bakar nuklir bekas melalui proses plutonium-uranium extraction, atau disebut
Purex. Dalam proses ekstraksi solvent ini, cladding bahan bakar dipisahkan baik secara kimia maupun mekanik, dan bahan bakar
metal atau oksida dilarutkan dalam asam nitrat (nitric acid).
2. Selanjutnya plutonium dan uranium di-coekstraksi-kan menjadi larutan tributil fosfat yang secara praktis semua produk fisi dan
komponen nonradioaktif tertinggal di rafinasi (aqueous raffinate).
3. Ekstrak organik yang terambil lalu dicampur dengan reduktan untuk memisahkan plutonium dari uranium, dan uranium
dipisahkan dari pencampuran larutan tributil fosfat ke dalam asam nitrat.
4. Siklus ekstraksi diulang sesuai kebutuhan untuk menyelesaikan proses purifikasi dari koekstraksi produk fisi zirkonium dan
ruthenium.
5. Uranium nitrat yang terpurifikasi kemudian diubah menjadi oksida (bisa UO3 atau U3O8) untuk konversi lanjut menjadi UF6 dan
pengkayaan uranium-235. Plutonium nitrat yang terpurifikasi diubah menjadi plutonium dioksida (PuO2). Seperti halnya uranium,
plutonium metal didapatkan dari reduksi dengan suhu tinggi garam halida (plutonium tetraflorida atau plutonium triflorida)
dengan kalsium metal.
11
NILAI FEED FACTOR DAN SWU PADA FASILITAS PENGAYAAN PT PERTICLE Tbk
Studi tentang nilai feed factor dan SWU pada fasilitas pengayaan PT PERTICLE Tbk mengadopsi standar tingkat burnup normal
Amerika Serikat, yaitu berasal dari kajian tentang spent fuel reaktor LWR. Unsur-unsur yang terkandung adalah sebagai berikut ;
95,6% uranium, lebih dari 98,5% dari uranium adalah U 0,9% plutonium
238 (sisanya terdiri dari sebagian kecil U-232 dan U-233,
0,3% cesium & strontium (produk fisi)
kurang dari 0,02% U-234, 0,5-1,0% U-235 dan sekitar
0,1% iodium and technetium (produk fisi)
0,5% U-236 dan sekitar 0,001% U-237
0,1% produk fisi umur panjang lain
2,9% produk fisi stabil
0,1% aktinida minor (americium, curium, neptunium)
Sehingga untuk penggunaan plutonium dalam reaktor cepat (16% plutonium), dibutuhkan pengolahan lebih lanjut untuk mengayakan
spent fuel dengan plutonium. Metode ini biasa disebut dengan istilah PUREX (Plutonium Uranium Redox Extraction) atau ekstrasi redoks
plutonium uranium. PUREX merupakan metode untuk membersihkan bahan bakar untuk reaktor nuklir atau senjata nuklir.
Dengan mensubtitusi variabel-variabel yang diketahui, akan didapat nilai S dari reaktor GFR 2400 MWth PT PERTICLE Tbk adalah
1.556.825,3 kg SWU/tahun atau sama dengan 1.297 kg SWU/th/MWe.
Nilai SWU pada reaktor GFR 2400 MWth memang sangat besar yang menandakan reaktor cukup boros pada pemakaiannya. Namun, hal
ini hanya akan berlangsung hingga reaktor mencapai breakeven breeding, dimana reaktor bisa mencukup kebutuhan fisil bahan bakar dan
hanya membutuhkan bahan bakar fertil berupa depleted uranium saja.
13
JUMLAH REAKTOR MAJU YANG DIPASOK DARI FASILITAS PENGAYAAN PT PERTICLE Tbk
JUMLAH REAKTOR MAJU YANG DIPASOK DARI FASILITAS PENGAYAAN PT PERTICLE Tbk
Berikut adalah kajian studi PT PERTICLE Tbk tentang jumlah reaktor maju yang dipasok dari fasilitas pengayaan. Teknologi yang
digunakan sendiri adalah teknologi Proses PUREX standar. Bahan bakar yang telah diiradiasi akan diberi cooling period selama kira-kira 5
tahun. Setelah cooling period selesai, bahan bakar akan diberi solusi untuk ekstraksi uranium dan plutonium oksida yang selebihnya dapat
dilihat pada kajian tentang teknologi yang digunakan untuk mendapatkan besar persentase molar yang diinginkan.
Dari berbagai metode yang digunakan untuk PUREX, kami pilih metode UOX fuel 45GWd/t 5-year cooled. Asumsi flowsheetnya
tersedia pada gambar.6. Dari Flowsheet tersebut, dapat didapatkan 12,6 kg Plutonium Oksida per ton bahan bakar bekas dengan
Teknologi PUREX.
Reaktor GFR yang PT PERTICLE Tbk gunakan memerlukan sekitar 16% Plutonium sebagai bahan bakar. Sehingga,16% * 63,16 ton
(bahan bakar yang digunakan reactor GFR 2400MW per tahun) = 10,106 ton / tahun atau 27,6 kg / hari. Dengan menggunakan fasilitas
PUREX yang mempunyai kapasitas 1200 T/tahun, Dapat diproduksi 15,12 ton Plutonium dari fasilitas PUREX yang dapat digunakan pada
reaktor maju. Dapat disimpulkan bahwa satu fasilitas pemisahan PUREX dapat digunakan untuk menghidupkan 1,5 reaktor maju atau jika
ada 2 fasilitas PUREX yang digunakan, 3 Reaktor Maju GFR PT PERTICLE Tbk dapat dipasok.
15
DAFTAR PUSTAKA
STUDI PENGOLAAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKAR NUKLIR PT PERTICLE Tbk
Anggo, D.H., dkk. 2013. Kajian Perkembangan PLTN Generasi IV. Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol.15, hal. 69-79.
Chersola, D., et al. 2014. The VHTR and GFR and Their in Innovative Symbiotic Fuel Cycles. Progress in Nuclear Energy xxx (2014), page:1-17.
Cirayath, Sunil, et al. 2009. Neutronic and nonproliferation characteristics of (PuO2UO2) and (PuO2ThO2) as fast reactor fuels. Nuclear
Engineering and Design, 239, 1916-1924
Darilek, P. & Zajac, R. Allegro-Introduction to GFR. Trnava: VUJE,inc.
Dr. Terry Todd. (2008). Spent Fuel Nuclear Reprocessing. Nuclear Regulatory Commission Seminar. - (-), p15-41.
Hejzlar, P., et al. 2014. Gas-cooled Fast Reactor for Generation IV Service. Progress in Nuclear Energy, Vol. 47, No.1-4, page: 271-282.
Jean-Paul Moulin, Bois d'Acry (FR). (2005). PUREX METHOD AND ITS USES. United States Patent. - (Fig. 1), p4.
Liska, P & Gerard, C. 2011. The Allegro project European Project of Fast Breeder Reactor. Warsaw : First International Nuclear Energy Congress.
M. Halsz, M. Szieberth, S. Fehr, T. Reiss. 2012. Fuel Cycle Studies on the Uranium Utilization Efficiency and Minor Actinide Burning in Gas Cooled
Fast Reactors
MIT. Nuclear Energy Economic and Policy Analysis. Classnote. mit.edu/22.812j/www/enrichment.pdf , diakses 9 April 2015
Putero, S.H. 2015. Bab III : Siklus Bahan Bakar Nuklir. Slide kuliah Pengelolaan dan Pengolahan Bahan Bakar Nuklir. Yogyakarta:Jurusan Teknik
Fisika.
Wallace W.Schulz.Uranium Processing12 April 2015. www.britannica.com/EBchecked/topic/619232/uranium-processing/81603/Conversion-andisotopic-enrichment , diakses 9 April 2015.
World Nuclear Association. 2015. Plutonium. http://www.world-nuclear.org/info/Nuclear-Fuel-Cycle/Fuel-Recycling/Plutonium/ , diakses 10 April
2015
World Nuclear Association. 2015. Processing of Used Nuclear Fuel. http://www.world-nuclear.org/info/Nuclear-Fuel-Cycle/FuelRecycling/Processing-of-Used-Nuclear-Fuel/ , diakses 11 April 2015.
16