Anda di halaman 1dari 4

Nama

:Herdiyanti Rupmana

Nim

:1106103030051

Fakultas/Jurusan :Keguruan Ilmu Pendidikan/Fisika


Tanngal resensi

: 21 November 2011

RESENSI FILM WALL- E


Sebuah film animasi yang berjudul WALL-E ditangani sutradara ternama
Andre Stantom terkesan sangat menarik. Namun pada detik-detik pertama tampak
sedikit kaku, karena tidak adanya komunikasi. Namun film ini diiringi dengan musik
yang sangat mengagumkan, itulah sebabnya film ini sangat cocok untuk semua
kalangan.
Film animasi ini sangat berbeda dengan film lain, sebab film ini
memprediksikan sesuatu yang mungkin akan terjadi di masa depan. Yaitu keadaan
bumi yang dipenuhi dengan sampah. Hal itu disebabkan karena kurang pedulinya
manusia terhadap lingkungan. Dalam film WALL-E diperlihatkan bahwa keadaan
bumi sudah tidak layak dihuni lagi. Manusia mulai kebingungan, tidak tahu harus
tinggal di mana. Mereka mulai berfikir untuk mencari planet lain. Kita tahu bahwa
tidak ada planet selain bumi yang ada tanda-tanda kehidupan. Oleh sebab itu mereka
membuat sebuah pesawat yang sangat besar, di sinilah mereka tinggal.
Keadaan bumi yang dipenuhi sampah, mendorong mereka untuk membuat
robot yang khusus menangani masalah sampah. Robot itu bernama Wall E, ribuan
Wall-E di kirim ke bumi. Tetapi cuma satu Wall-E yang masih aktif. Karena Wall-E
yang satu ini dapat menyesuaikan diri. Wall-E tinggal sendirian, merasa kesepian dan
ingin memiliki sahabat. Untungnya, ada binatang kecil yang menjadi sahabatnya,
yaitu kecoa. Setiap hari mereka selalu bersama-sama. Walaupun sering kali kecoa
diinjak oleh Wall-E, namun kecoa tetap setia menjadi sahabat Wall-E. Setiap hari
Wall-E bekerja mendaur ulang sampah yang selalu ditemani sahabatnyanya. Tiap kali
Wall-E bekerja, banyak barang-barang menurutnya unik dan menarik akan dijadikan

barang koleksi yang disimpan di sebuah gubuk yaitu tempat tinggalnya. Di antara
banyak barang koleksinya, ada satu yang paling ia senangi yaitu sejenis rekaman
dansa, yang selalu ditontonnya tiap kali pulang kerumah.
Suatu ketika pesawat luar angkasa datang ke bumi dengan menurunkan robot
aneh bernama Eve. Eve sangat hebat dibandingkan Wall-E, dengan bentuk yang
bagus, bersih dan kekuatan yang luar biasa. Eve mampu menghancurkan tumpukantumpukan sampah yang menjulang tinggi. Eve bertugas menyelidiki kehidupan di
bumi. Wall-E hanya bisa melihat kehebatan Eve dibalik sampah. Setelah melihat aksi
kehebatan Eve beberapa menit, Wall-E baru memberanikan diri untuk berkenalan
dengan Eve. Dari segi sikap dan perilaku terlihat bahwa Eve adalah salah satu robot
perempuan, hal ini terlihat dari sikapnya yang sedikit lembut. Wall-E sangat senang
dengan kedatangan Eve di bumi.
Sekarang lenyaplah kesepian yang selama ini dirasakannya. Wall-E mengajak
Eve untuk bermain ke rumahnya. bermacam cara dilakukan agar Eve senang
kepadanya, Wall-E memperlihatkan barang-barang koleksinya kepada Eve. Wall-E
memutar video dansa yang dulunya dia tonton sendirian, dan sekarang mereka
menontonnya berdua. Terlihat dari wajah Wall-E yang menginginkan hal yang sama
seperti yang dilakukan orang-orang dalam video tersebut, yaitu berdansa dengan
Eve. Namun, hal itu kurang dimengerti oleh Eve. Wall-E juga memperlihatkan
barang koleksinya yang lain yaitu tumbuhan kecil yang masih hidup. Eve
memperhatikan bentuk tumbuhan tersebut dan gambarnya di simpan pada bagian
dalam perutnya.
Tiba-tiba Eve tidak dapat bergerak lagi, sebab tugasnya telah selesai. Dengan
adanya tumbuhan yang ditemukan, itu menandakan bahwa di bumi sudah mulai ada
tanda-tanda kehidupan lagi. Eve tinggal menunggu dijemput oleh pesawat luar
angkasa untuk kembali ke asalnya. Tentunya hal itu membuat Wall-E bingung, tidak
tahu apa yang harus dilakukan. Beberapa saat, tibalah saatnya Eve harus kembali.
Demi membuktikan cintanya, Wall-E mengikuti Eve keluar angkasa. Yang
mengagumkan, sahabatnya tetap ikut bersamanya.

Sesampai di pesawat induk yang bernama Axiom Wall-E tampak heran


karena banyak orang yang tinggal di dalamnya. Tentunya sangat berbeda dengan
keadaan di bumi. Dan juga mereka terlalu dimanjakan oleh robot-robot. Mereka
berjalan menggunakan sejenis kursi roda yang jalurnya telah diatur, mereka juga
menggunakan pakaian yang sama. Orang-orang dalam pesawat ini tampak gemuk
karena tidak ada satu kegiatanpun yang mereka lakukan tanpa bantuan robot. Bahkan
untuk makan, ganti pakaian, dan gosok gigi pun dilakukan oleh robot-robot.
Adanya tanaman yang ditemukan Eve membut kapten sangat tertarik.
Namun, ketertarikan kapten bertolak belakang dengan satu jenis robot yang
kinerjanya telah diatur untuk tidak mengizinkan kapten kembali ke bumi. Robot ini
disebut Auto (pilot), di sinilah terjadi pertentangan antara kapten dan Auto yang
merupakan anak buahnya sendiri. Tentunya Wall-E, Eve dan orang-orang seisi kapal
berpihak pada kapten, dan Auto dibantu oleh robot-robot. Banyak hal yang dilakukan
agar bisa kembali kebumi. Namun hal itu tidak mudah untuk dilakukan, butuh
sebuah perjuangan yang besar. Semangat untuk kembali ke bumi terlihat pada orangorang seisi pesawat. Mereka mulai belajar berdiri sendiri tanpa bantuan robot-robot.
Dengan semangat cinta Wall-E dan Eve kemenangan dapat diraih, hal itu juga tidak
lepas dari perjuangan kapten. Dengan kemenangan itu semua orang dapat kembali ke
bumi lagi.
Namun sayangnya, keadaan Wall-E mulai melemah karena seluruh tubuhnya
sudah dirusak oleh robot-robot pembantu Auto. Dan juga Wall-E mengalami
amnesia. Dengan susah payahnya Eve mengembalikan ingatan Wall-E, ditambah lagi
Eve harus memperbaiki sedikit demi sedikit dengan alat dan bahan yang ada dirumah
Wall-E dulu. Berkat Eve, Wall-E telah sembuh dan dapat beraktifitas lagi.
Dalam film ini banyak terdapat pesan moral, salah satunya ialah menjaga
lingkungan sangat penting, karena kerusakan bumi disebabkan oleh tangan manusia
itu sendiri.

Judul film

: WALL E

Jenis film

: Animation

Produksi

: Pixar Animation Studion

Sutradara

: Andrew Stanton

Skenario

: Andrew stanton dan Pete Docter

Anda mungkin juga menyukai