Anda di halaman 1dari 45

RISIKO PASAR &

LIKUIDITAS

I.1. MEKANISME OPERASIONAL PERBANKAN

BANK SYARIAH
Menerima pendapatan

Pembayaran bagi hasil


Tergantung pendapatan / hasil yg
diterima

Shahibul Maal

Bagi hasil / Margin

Shahibul maal
Mudharib

Penghimpunan dana

Deposan

Penyaluran dana

Bank

Membayar bunga deposito tetap

Mudharib

Nasabah debitur

Menerima bunga kredit tetap

Tidak ada pengaruh pendapatan yang diterima

BANK KONVENSIONAL

I.2. PROFIT DISTRIBUTION

SUMBER DANA :
GIRO WADIAH
TABUNGAN MUDHARABAH
DEPOSITO MUDHARABAH
EQUITY

POOLING
DANA

PORSI NASABAH

Mark up based :
- Jual beli
- Sewa beli

Margin

Bagi Hasil :
Mudharabah
Musyarakah

Bagi
Hasil

Profit
Distribution

Aktivitas treasury :
- SWBI, Obligasi, dll

Fee base income:

Kiriman Uang
Inkaso
Garansi Bank
Fee Mudh. Muq

100% pendapatan Bank

PORSI BANK

II. 1. LIQUIDITY MANAJEMEN


Pada intinya bank harus mengelola likuiditas secara optimal,
untuk maksimumkan keuntungan, tanpa harus menyediakan
dana yang over likuid (sehingga idle) atau sebaliknya
kekurangan dana (sehingga terjadi pelanggaran GWM)
Hal-hal yang harus diperhatikan a.l:
a. Giro Wajib Minimum (GWM)
b. Rekening Antar Kantor (RAK)
c. Cash Reserve (Standing Order)
Kemampuan untuk memenuhi kewajiban
4

II.1.a. GIRO WAJIB MINIMUM (GWM)


1.
2.

3.

4.

Bank wajib memelihara Giro Wajib Minimum pada BI.


Untuk Bank Devisa, maka selain wajib memelihara
rekening giro dalam rupiah, wajib pula memelihara 1
(satu) rekening giro dalam valuta asing dalam USD
pada BI
GWM dihitung dengan membandingkan jumlah saldo
giro dari seluruh kantor Bank yang tercatat di BI setiap
hari dalam 1 (satu) masa laporan terhadap rata-rata
harian jumlah DPK Bank dalam 1 (satu) masa laporan
pada 2 (dua) masa laporan sebelumnya,
Perhitungan GWM tersebut adalah sbb:
- GWM Rupiah = x % x DPK t-2
- GWM Valuta Asing = 3 % x DPK t-2

II.1.b. REKENING ANTAR KANTOR (RAK)


RAK dibagi 3 macam:
1.
RAK Modal.
Merupakan modal disetor yang diberikan oleh Kantor Pusat Bank
Konvensional kepada UUS. Pada RAK ini tidak diberikan imbalan
bagi hasil.
2.
RAK Transakasi.
Digunakan untuk menampung transaksi harian antara cabang
konvensional dan syariah. Terhadap transaksi ini tidak dikenakan
bagi hasil.
3.
RAK Operasional.
Digunakan untuk menampung pendanaan yang diberikan KP.
Konventional. Misalnya UUS (cabang syariah) memerlukan dana
untuk investasi atau pembiayaan yang dananya berasal dari
pinjaman KP Konvensional. Terhadap transaksi ini akan diberikan
bagi hasil sebagai kompensasi.

PEMENUHAN DANA CABANG


Treasury Syariah harus memastikan bahwa kegiatan
operasional yang terkait dengan likuiditas di cabangcabang syariah berjalan lancar
Treasury Syariah berfungsi menjembatani cabangcabang yang kelebihan dana dan cabang yang
kekurangan dana.
Untuk cabang pengumpul dana akan diberikan BHAK
dan pengguna dana akan dibebani BHAK yang
ditetapkan oleh ALCO Syariah.
Demikian pula bila pemenuhan dana Cabang Syariah
(melalui Treasury Syariah) menggunakan dana KP,
maka UUS harus membayar kompensasi berupa bagi
hasil.
7

RAK ANTAR CABANG SYARIAH


ALCO SYARIAH
b. Persetujuan
BHAK

a. Usulan BHAK

TREASURY
SYARIAH

1. Cover
Funding

2. Cover
Funding
Kekurangan
Dana

Kelebihan
Dana
4.Terima
Bagi Hasil
CABANG
SYARIAH A

3 Pembayaran
Bagi Hasil
CABANG
SYARIAH A

KETERANGAN GAMBAR
1. Cabang Syariah yang mengalami excess fund dan
belum dialokasikan ke pembiayaan wajib melakukan
cover dana ke Treasury Syariah.
2. Cabang Syariah akan mendapatkan pendapatan bagi
hasil antar kantor (BHAK) jika posisi pendanaan lebih
besar daripada posisi pembiayaan.
3. Cabang syariah yang mengalami kekurangan
dana/likuiditas akan dicover oleh Treasury Syariah.
4. Cabang syariah akan dikenakan beban bagi hasil antar
kantor (BHAK) jika posisi pembiayaan lebih besar
daripada posisi pendanaan.
Nisbah bagi hasil antar Kantor (BHAK) akan diusulkan oleh
Treasury Syariah dan diputuskan dalam rapat ALCO
khusus syariah.
9

BHAK DENGAN TREASURY


CONVENTIONAL
TREASURY
CONVENTIONAL

Excess
Fund

1.
2.
3.
4.

Inter bank placement


SIMA
Securities
SBIS

3. TS bayar
pokok dan
bagi hasil

1. Meminta
cover dana

2. TC cover
dana

TREASURY
SYARIAH

A. Investasikan
pada surat
berharga.

Lack of
fund

A. Pemenuhan
dana dari DPK

1.
2.
3.
4.

Inter bank taken


SIMA
FPJPS
FLIS

10

II. AKTIVITAS TREASURY SYARIAH

1.
2.
3.
4.

LIQUIDITY MANAGEMENT
MONEY MARKET
FEE BASED INCOME
CAPITAL MARKET

11

II. 1. LIQUIDITY MANAJEMEN


Dalam pengelolaan likuiditas mencakup:
1. Sasaran yang harus dicapai agar UUS/ Bank Syariah memiliki
kemampuan likuiditas yang memadai.
2. Upaya menghindari kemungkinan terjadinya risiko likuiditas.
3. Frequensi monitoring yang harus dilakukan dalam memantau
posisi likuiditas.
4. Penyediaan likuiditas untuk keperluan pembayaran kepada
pihak ketiga atau untuk ekspansi pembiayaan (portfolio) baru.
5. Tanggung jawab dan pelimpahan kewenangan dalam upaya
pengendalian likuiditas.
6. Pembatasan rasio-rasio yang harus dicapai, seperti GWM, CAR,
PDN dan lain-lain.

12

II.2. MONEY MARKET

Instrument Keuangan jangka pendek dalam


treasury syariah masih sangat terbatas.
Sesuai ketentuan BI dan Fatwa DSN, Instrumen
tersebut antara lain:
- Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)
- Sertifikat Investasi Mudharabah AntarBank
Syariah ( SIMA).
- Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek Syariah
(FPJPS).
- Fasilitas Likuiditas Intrahari Syariah (FLIS)
13

II.3. Fee Based Income

FX Trading (Al Sarf)


Agency (Wakalah bil Ujrah)
Valuta Asing
Reksadana
Bancasurance

14

II. 4. CAPITAL MARKET


Karakteristik Surat Berharga Capital Market:
Surat-surat berharga yang memiliki jangka waktu
(tenor) lebih dari 12 (dua belas) bulan, dihitung dari
tanggal penerbitan surat berharga sampai dengan
tanggal jatuh temponya.
Surat-surat berharga diperkenankan diperjual/belikan
atau dimiliki oleh Bank berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia dan ketentuan terkait lainnya.

15

JENIS INSTRUMEN CAPITAL


MARKET SYARIAH
Jenis-jenis instrumen yang dapat diperjual/
belikan dalam capital market syariah (Efek
Syariah) mencakup:

Saham Syariah.
Obligasi Syariah.
Reksa Dana Syariah, dan
Surat berharga lainnya yang memiliki karakteristik jangka
waktu lebih dari 12 bulan, dan sesuai dengan prinsip-prinsip
Syariah.

Dalam rangka memenuhi prinsip kehati-hatian,


sampai saat ini BI belum mengijinkan bank untuk
melakukan tansaksi jual beli saham.
16

RISIKO PASAR & LIKUIDITAS

DAFTAR ISI

AGENDA PRESENTASI

DEFINISI RISIKO PASAR


MANAJEMEN RISIKO PASAR
PROSES MANAJEMEN RISIKO PASAR
IDENTIFIKASI RISIKO PASAR
PENGUKURAN RISIKO PASAR

DEFINISI RISIKO PASAR (MARKET RISK)

DEFINISI RESIKO PASAR


Risiko Pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya
pergerakan (adverse movement) variabel pasar dari portofolio
yang dimiliki oleh Bank-LK, yang dapat merugikan Bank-LK.
Variabel pasar = marjin/bagi hasil dan nilai tukar.
Risiko Pasar juga didefinisikan sebagai risiko yang timbul akibat
terjadinya fluktuasi dalam nilai aset yang diperdagangkan
(termasuk sukuk) dan pada off-balance sheet individual portfolio
(mudharabah muqayyadah).
Risiko pasar juga dapat diartikan sebagai risiko kerugian pada
posisi on dan off-balance sheet yang timbul sebagai akibat
pergerakan harga pasar.

Risiko Pasar antara lain terdapat pada aktivitas Bank-LK seperti


kegiatan treasury dan investasi dalam bentuk:
- surat berharga dan pasar uang
- penyertaan pada lembaga keuangan lainnya,
- penyediaan dana (pinjaman dan bentuk sejenis)
- kegiatan pendanaan, serta
- kegiatan pembiayaan perdagangan.
Risiko Pasar terkait dengan volatilitas nilai pasar dari aset-aset
tertentu (misalnya: harga komoditas dalam salam, nilai pasar dari
sukuk/obligasi, nilai pasar dari aset murabahah yang dibeli untuk
diserahkan dalam periode tertentu serta nilai tukar valuta asing).

MANAJEMEN RISIKO PASAR

Manajemen Risiko Pasar merupakan serangkaian

prosedur dan metodologi yang digunakan untuk


mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan
mengendalikan Risiko Pasar yang timbul dari kegiatan
usaha Lembaga Keuangan-LK (Bank,Koperasi), dimana
seluruh aktivitias fungsional yang terlibat langsung
maupun tidak langsung wajib mengelola aktivitas yang
terkait dengan Risiko Pasar sesuai dengan Buku Pedoman
Perusahaan Risiko Pasar

PROSES MANAJEMEN RISIKO PASAR

IDENTIFIKASI RISIKO PASAR

Setiap jenis risiko yang melekat pada setiap


transaksi yang mengandung Risiko Pasar harus dapat
diidentifikasi sebagai dasar untuk memastikan
bahwa pengukuran Risiko Pasar dapat dilakukan
secara akurat dan tepat waktu.
Setiap jenis transaksi harus dianalisis dan
dicermati, karena satu transaksi bisa memiliki
lebih dari satu jenis risiko yang akan
mempengaruhi permodalan Bank-LK.

PENGERTIAN IDENTIFIKASI
Identifikasi Risiko Pasar merupakan kajian terhadap
karakteristik Risiko Pasar yang melekat pada aktivitas
fungsional tertentu, seperti pembiayaan (penyediaan
dana), tresuri, dan investasi, atau kegiatan yang terkait
dengan nilai tukar.

1)
2)
3)

Ada tiga jenis risiko yang perlu diidentifikasi, yaitu :


Risiko perubahan suku bunga - marjin/bagi hasil
Risiko fluktuasi harga (price risk)
Risiko nilai tukar (foreign exchange risk)

TUJUAN IDENTIFIKASI
Identifikasi Risiko Pasar bertujuan untuk
mengidentifikasi seluruh jenis risiko yang melekat pada
setiap aktivitas fungsional Bank-LK akibat perubahan
suku bunga (marjin/bagi hasil), nilai tukar dan
fluktuasi harga yang berpotensi merugikan Bank-LK.

RISIKO INHEREN
Risiko Inheren adalah risiko yang melekat pada
produk dan aktivitas fungsional Bank-LK, seperti
kegiatan investasi dan pendanaan.
Pada umumnya Risiko Inheren untuk Risiko Pasar
berkaitan dengan aktivitas atau kegiatan tresuri dan
investasi serta pendanaan

RISIKO PASAR INHERENT RISK

No

Komponen

Keterangan

1.

Sensitivity

Sensitivity adalah suatu ukuran untuk mengetahui sampai sejauh mana


faktor suku bunga (marjin/bagi hasil), nilai tukar (FX) dan harga
mempengaruhi Risiko Pasar yang berdampak terhadap harga atau
pendapatan. Sensitivitas Risiko Pasar diperoleh dengan cara menghitung
faktor volatilitas suku bunga (marjin/bagi hasil), nilai tukar dan harga.

2.

Earning at Risk

Earning at Risk ialah rasio untuk mengetahui sejauh mana suatu


instrumen memiliki risk dan return.

3.

Economic Value of Capital

Economic Value of Capital ialah rasio untuk menghitung sejauh mana


alokasi permodalan yang diperlukan untuk menutup risiko suku bunga
(marjin/bagi hasil), risiko nilai tukar dan risiko harga tersebut.

a. Risiko Spesifik dan Umum

Perhitungan kebutuhan modal untuk meng-cover risiko yang timbul


sebagai akibat perubahan kredibilitas penerbit dan perubahan suku
bunga (marjin/bagi hasil) pasar dan perubahan harga.

b. Risiko Nilai Tukar

Perhitungan kebutuhan modal untuk meng-cover risiko yang timbul


sebagai akibat perubahan nilai tukar, termasuk emas.

Net Open Position (NOP)

NOP adalah posisi neto eksposur valuta asing, baik posisi on balance
sheet maupun off balance sheet dibandingkan dengan modal Bank-LK.
Semakin besar NOP maka semakin besar pula inherent risk untuk valuta
asing.

4.

PENETAPAN LIMIT

Counterparty Limit
Portfolio Limit
NOP Limit
Volume Limit
Cut Loss Limit
Credit Spread
Frekuensi Pelanggaran Limit
Materialitas Pelanggaran Limit

AKTIVITAS MANAJEMEN RISIKO


TERKAIT RISIKO PASAR

Aktivitas yang terkait dengan Risiko Pasar adalah sbb:


1. Transaksi Pasar Uang
2. Transaksi Pasar Modal

TRANSAKSI PASAR UANG (MONEY MARKET)

Yaitu pasar transaksi dana dan surat berharga jangka pendek


(kurang dari 1 tahun).

Transaksi pasar uang ini bertujuan untuk pengelolaan likuiditas atau


memanfaatkan dana untuk memaksimalkan keuntungan (trading).

Aktivitas pasar uang yang dapat dilakukan saat ini meliputi:


- Penempatan (placement)
- Peminjaman (borrowing)
- SBWI (Sertifikat Wadiah Bank-LK Indonesia)
- IMA (Investasi Mudharabah AntarBank-LK)
- PUAS (Pasar Uang Antar Bank-LK Syariah)
- FPJPS (Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek Syariah)

TRANSAKSI PASAR MODAL (CAPITAL MARKET)


Yaitu tempat yang secara konkrit maupun abstrak
mempertemukan pihak yang memerlukan dana dengan
pihak yang memiliki dana, melalui jual-beli surat berharga
jangka panjang (lebih dari 1 tahun) baik berupa surat
bukti kepemilikan (saham syariah), sukuk (obligasi
syariah) maupun Reksa Dana Syariah.

PROSES IDENTIFIKASI

Setiap jenis risiko yang melekat pada setiap transaksi


yang mengandung risiko pasar harus dapat
diidentifikasikan sebagai dasar untuk memastikan bahwa
pengukuran risiko pasar dapat dilakukan secara akurat.
Setiap jenis transaksi harus dianalisa dan dicermati,
karena satu transaksi bisa memiliki lebih dari satu jenis
risiko yang akan mempengaruhi besarnya risiko yang
dihadapi.

Jenis risiko pasar berdasarkan transaksi adalah :


Money Market
:
Fixed Income
:
Foreign Exchange Market :

Interest Rate Risk (marjin/bagi hasil)


Price Risk
Foreign Exchange Risk

1. RISIKO TINGKAT BUNGA


(INTEREST RATE RISK)

Risiko suku bunga (marjin/bagi hasil) adalah risiko


yang timbul akibat fluktuasi tingkat suku bunga
(marjin/bagi hasil).
Bank-LK wajib melakukan identifikasi risiko suku
bunga (marjin/bagi hasil) secara tepat terhadap
asset, dan instrumen keuangan lain baik pada
aktivitas fungsional tertentu maupun aktivitas BankLK secara keseluruhan.

RISIKO TINGKAT BUNGA


(INTEREST RATE RISK)

Meskipun Bank-LK Syariah tidak menetapkan tingkat bunga baik dari sisi
pendanaan maupun sisi pembiayaan, namun Bank-LK Syariah tidak
dapat terlepas dari risiko tingkat bunga.
Hal ini disebabkan pasar yang dijangkau oleh Bank-LK Syariah tidak
hanya untuk nasabah-nasabah yang loyal penuh terhadap syariah.
Karena itu Bank-LK Syariah menghadapi hal yang semacam tingkat
bunga berupa Pricing Risk yaitu:
- Direct Competitor Market Rate (DCMR), yaitu tingkat bagi hasil dari
bank-bank yang menjalankan usahanya dengan prinsip Syariah.
- Indirect Competitor Market Rate (ICMR), yaitu tingkat bunga pada
bank-bank konvensional.
- Expected Competitive Return for Investor (ECRI), yaitu hasil
investasi yang kompetitif yang diharapkan oleh investor.

Pada perbankan syariah dikenal pula istilah rate of return risk yaitu
risiko yang terkait dengan hasil investasi dana pihak ketiga.
Rate of return risk berbeda dengan risiko tingkat bunga. Dalam hal
ini Bank concern dengan hasil investasi dana pihak ketiga pada akhir
periode investasi. Hasil investasi ini tidak dapat ditetapkan dimuka.
Konsekuensi dari rate of return risk ini adalah displaced commercial
risk. Bank-LK Syariah mungkin dalam tekanan pasar untuk membayar
hasil investasi yang melebihi tingkat hasil yang diperoleh atas aset
yang dibiayai dengan dana investor, ketika tingkat pendapatan yang
diperoleh Bank-LK Syariah lebih rendah dibandingkan dengan tingkat
imbalan/ suku bunga dari Bank-LK pesaing.
Displaced commercial risk berasal dari tekanan yang kompetitif
terhadap Bank-LK, untuk menarik dan menahan investor.

3. RISIKO HARGA (PRICE RISK)

Risiko harga adalah kemungkinan kerugian akibat perubahan


harga instrument keuangan.
Untuk perbankan syariah disamping risiko harga atas instrument
keuangan (Obligasi Syariah, Reksadana Syariah dan Saham
Syariah), juga terkait risiko harga komoditas baik dalam transaksi
pembiayaan Ijarah, Murabahah, Salam, Istishna maupun dalam
Ijarah Mutahiyah bi Tamlik / IMBT.
Bank-LK wajib melakukan identifikasi secara tepat terhadap
risiko-risiko terkait dengan harga instrument keuangan maupun
harga komoditas.

RISIKO HARGA (PRICE RISK)

Risiko harga adalah kemungkinan kerugian akibat perubahan harga baik


berupa instrumen keuangan maupun persediaan.

Untuk Bank-LK syariah terdapat beberapa risiko harga yaitu:


- Risiko harga atas instrumen keuangan berbasis syariah:
1) Obligasi Syariah
2) Reksadana Syariah
3) Saham Syariah
- Risiko harga komoditas
1) Transaksi ijarah (sewa menyewa)
2) Murabahah (jual-beli)
3) Salam (pembayaran dimuka dengan penyerahan kemudian)
4) Istishna (pembayaran per termin dengan penyerahan kemudian)
5) Ijarah Mutahiyah bit Tamlik / IMBT (sewa menyewa
dengan opsi beli atau hibah pada akhir jangka waktu).

OUTPUT IDENTIFIKASI
SENSITIVITAS
PASAR
TRADING
BOOK
DIVISI
TRESURY
DAN
INVESTASI

AKTIVITAS
TRESURY
DAN
INVESTASI

BANKING
BOOK
NILAI TUKAR

PROFIL RISIKO PASAR

CAR
RISIKO
PASAR

Gambar di atas adalah contoh bagaimana proses identifikasi risiko


pasar dilakukan dan output apa yang dihasilkan dari proses
tersebut.
Unit kerja yang terkait dengan risiko pasar adalah pengelolaan
bisnis.
Aktivitas yang dijalankan oleh unit kerja ini terkait dengan
transaksi pada trading book dan banking book yang terkait erat
dengan fluktuasi harga dan nilai tukar.
Dari kedua jenis transaksi di atas akan didapatkan profil risiko
pasar.
Kemudian dilakukan pengukuran atas risiko tersebut dan
penghitungan besarnya alokasi modal yang harus disediakan untuk
meng-cover risiko tersebut (CAR/ratio kecukupan modal atas risiko
pasar).

PENGUKURAN RISIKO PASAR

PENGERTIAN

Pengukuran risiko pasar merupakan langkah melakukan


penghitungan terhadap faktor-faktor risiko pasar.

Proses pengukuran risiko pasar meliputi:


- Mengukur atau menghitung nilai kerugian
yang akan timbul
- Memprediksi seberapa besar nilai kerugian
yang akan terjadi
- Mengukur return yang diharapkan sehubungan
dengan pengambilan risiko tersebut.

TUJUAN PENGUKURAN
Tujuan pengukuran Risiko Pasar adalah agar dapat
diketahui berdasarkan hasil kuantifikasi
ukuran/kriteria profil risiko pasar.
Tujuan pengukuran lainnya adalah untuk mengetahui
seberapa besar modal yang harus dicadangkan untuk
mengcover risiko pasar guna memenuhi Ketentuan
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan menerapkan
Risiko Pasar.

METODOLOGI PENGUKURAN RISIKO PASAR

Risk Calculation

Internal Model

Standard Model
FX Risk

8% of the higher of
either the net long
currency positions or
the net short currency
positions

Daily basis Calculation

FX Risk

99% confidence level


10 days HoldingPeriod
250 days historical data

Interest
Rate Risk

General Market Risk

correlation effect

Capital Charge due to


changes in market
factors

VaR : Exp. X Vol. x C.F

Capital charge due to


individual issuer

Free Selection ;

Specific Risk

Historical Simulation

Variance Co variance

Monte Carlo Simulation

Interest
Rate Risk

RISIKO PASAR PERBank-LKAN SYARIAH

Jenis risiko pasar dalam perbankan syariah yang terkena persyaratan


dalam penyediaan modal adalah:
1. Equity Position Risk dalam trading book
2. Market Risk dalam Trading Positions pada obligasi (Sukuk)
3. Foreign Exchange Risk
4. Commodities and Inventory Risk.

4. RISIKO KOMODITAS DAN RISIKO PERSEDIAAN


(COMMODITY AND INVENTORY RISK)

Dalam perbankan syariah diatur juga tentang Ketentuan


Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) untuk meng-cover risiko
posisi long dalam komoditas dan persediaan (tidak termasuk
emas dan perak).
Komoditas diartikan sebagai barang-barang yang dapat
diperdagangkan pada pasar sekunder misalnya produk pertanian,
mineral (termasuk minyak) dan logam mulia (bukan emas dan
perak).
Inventory risk (risiko persediaan) adalah risiko yang timbul
akibat adanya persediaan baik untuk penjualan kembali dalam
murabahah atau dalam Ijarah (IMBT).
Dalam hal inventory risk ini digunakan metode simplified
approach (metode yang disederhanakan) sebagaimana terlihat
pada paragraph berikut tentang Risiko Komoditas.

Anda mungkin juga menyukai