Anda di halaman 1dari 14

TUGAS ILMU GIZI KLINIK LANJUT I

VITAMIN LARUT AIR

Dosen Pengajar :
Prof.Dr.dr.Delmi Sulastri,MS,SpGK

Disusun Oleh
Nama : Tri Oktayunita
No. BP : 1420312024

PROGRAM STUDI S2 BIOMEDIK


PROGRAM PASCASARJANA UNAND PADANG
TAHUN 2015

VITAMIN LARUT AIR

A. Pengertian Vitamin Larut Air

Vitamin larut air merupakan komponen system enzim yang banyak terlibat
dalam membantu metabolism energy. Vitamin larut air biasanya tidak di simpan di
dalam tubuh dan di keluarkan melalui urin dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu vitamin
larut air perlu di konsumsi tiap hari untuk mencegah kekurangan yang dapat menggangu
fungsi tubuh normal.
Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain : tidak hanya
tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen, tidak memiliki provitamin, terdapat di
semua jaringan, sebagai prekusor enzim-enzim, diserap dengan proses difusi biasa,

tidak

disimpan secara khusus dalam tubuh, diekskresi melalui urin, relatif lebih stabil, namun pada
temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.

Vitamin larut air di kelompokan menjadi vitamin C dan vitamin B, viatamin B


terdiri dari 8 faktor yang saling berkaitan fungsinya di dalam tubuh dan terdapat di
dalam bahan makanan yang hampir sama. Fungsi terkait ddalam proses metabolisme sel
hidup, baik dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan sebagai koenzim atau kofaktor.
B. Macam-macam Vitamin Larut Air
1. Vitamin C
Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering
vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan
dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran
tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam.
Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.
a. Fungsi Vitamin C

Sintesis Kolagen
Fungsi vitamin C banyak berkaitan dengan pembentukan kolagen.
Vitamin

diperlukan

untuk

hidroksilasis

prolin

dan

lisin

menjadi

hidroksiprolin, bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen merupakan


senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan

ikat, seperti pada tulang rawan, dentin gigi, membrane kapiler, kulit dan tendon
(urat otot). Vitamin C berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang,
perdarahan di bawah kulit dan perdarahan gusi.
Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dan lain-lain.
Vitamin C berperan dalam perubahan triptofan

menjadi

5-

hidroksitriptofan dan pembawa saraf serotonin. Konsentrasi vitamin C di dalam


kelenjar adrenal menurun bila aktivitas hormone adrenal meningkat. Vitamin C
diperlukan untuk oksidasi fenilalanin dan tirosin dan perubahan folasin menjadi
asam tetrahidroflat.
Absorpsi dan metabolisme besi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga
mudah diabsorpsi. Vitamin C menghambat pembentukan kenosiderin yang sukar
dimobilisasi utuk membebaskan besi bila diperlukan.
Absorpsi Klasium
Vitamin C juga membantu absorpsi kalsium dengan menjaga agar kalsium
berada dalam bentuk larutan.
Mencegah infeksi
Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan
karena pemeliharaan terhadap membrane glukosa, atau pengaruh terhadap fungsi
kekebalan.
Mencegah kanker dan penyakit jantung
Vitamin C dapat mencegah pembentukan nitrosanin yang bersifat
karsinogenik, disamping itu peranan vitamin sebagai antioksidan diduga dapat
mempengaruhi pembentukan sel-sel tumor. Vitamin C diduga dapat menurunkan
taraf trigliserida serum tinggi yang berperan dalam terjadinya penyakit jantung.
b. Kebutuhan vitamin C yang dianjurkan
Vitamin C jika dimakan melebihi jumlah kecukupan dalm jumlah
sedang, sisa vitamin C akan dikeluarkan dari tubuh tanpa perubahan. Pada tingkat
lebih tinggi (500 mg atau lebih) akan di metabolisme menjadi asam oksalat dalam
jumlah banyak asam oksalat di dalam ginjal dapat diubah menjadi batu ginjal

c. Sumber

Vitamin C pada umumnya hanya terdapat didalam pangan nabati yaitu


sayur dan buah-buahan terutama yang asam, seperti jeruk, nanas, rambutan,
papaya, dan tomat. Vitamin C banyak terdapat di dalam sayuran, daun-daunan
dan jenis kol.
d. Akibat kekurangan vitamin C
Kekurangan vitamin C tanda-tanda awal antara lain lelah, lemah, nafas
pendek, kejang otot, tulang, otot dan persendian sakit serta kurang nafsu makan,
kulit menjadi kering, kasar dan gatal, warna dan mata kering, dan rambut rontok,
selain itu luka sukar sembuh, terjadi anemia, kadang-kadang jumlah sel darah
putih menurun serta depresi dan timbul gangguan saraf.
e. Akibat kelebihan vitamin C
Mengkonsumsi vitamin C secara berlebihan tiap hari dapat menimbulkan
hiperoksaluria dan resiko lebih tinggi terhadap batu ginjal. Mengkonsumsi 5-10
gram vitamin C baru sedikit asam aksorbat dikeluarkan melalui urin.
2.

Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine).

Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan kering
vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan panas bila berada
dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali vitamin B1mudah rusak oleh panas atau oksidasi.
Kehilangan tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air yang
digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku.
a. Fungsi Vitamin B1

Tiamin berfungsi sebagai koenzim berbgai reaksi metabolism energi.


Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif pirufat menjadi asetil KoA
dan memungkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi ke dalam siklus
krab untuk pembentukan energi. Tiamin juga merupakan koenzim reaksi
transketolase yang berfungsi dalam pentose fosfat shunt, jalur alternative
oksidasi glukosa.

b. Kebutuhan Tiamin yang Dianjurkan

FAO/WH0 1967 menetapan kecukupan tiamin yang dianjurkan sebesar


0,4 mg atau 1000kkal.
c. Sumber
Sumber utama Tiamin di dalam makanan adalah serealia tumbuk atau
setengah giling atau yang difortifikasi dengan tiamin dan hasilnya. Di Indonesia
serealia yang dimakan sebagai makanan pokok adalah beras. Sumber tiamin lain
adalah kacang-kacangan termasuk sayur, kacang-kacangan, semua daging organ,
daging tanpa lemak, dan kuning telur. Ungags dan ikan juga merupakan sumber
tiamin yang baik.
d. Akibat kekurangan vitamin B1
Kekurangan tiamin terlihat pada masyarakat miskin yang menderita
gangguan gizi pada penyakit kronis dan anoreksia ( kurang nafsu makan),
kecanduan alcohol kronis,dan gangguan absorpsi. Gejala klinik kekurangan
tiamin terutama menyangkut system saraf dan jantung yang dalam keadaan berat
dinamakan beri-beri yaitu beri-beri basah dan beri-beri kering. Beri-beri basah
ditandai oleh sesak nafas dan edenma setelah mengalami rasa lelah
berkepanjangan. Tanda-tanda ini menunjukkan kegagalan jantung. Beri-beri
kering ditandai oleh kelemahan otot luar biasa dan generasi saraf perifer yang
dapat berlanjut dengan kelumpuhan kaki. Beri-beri dapat disembuhkan dengan
pemberian tiamin bila kerusakan belum terlalu parah. Gejala awal adalah nafsu
makan berkurang, gangguan pencernaan, sukar kebelakang, lelah, rasa
kesemutan, berdebar-debar dan reflek berkurang.
3.

Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah Kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas,

oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam proses
pemasakan tidak banyak yang rusak.

a. Fungsi Vitamin B2

Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk


menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada
tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.

b. Kebutuhan Riboflavin yang Dianjurkan


Standar kecukupan riboflavin didasarkan atas kecukupan energi, yaitu 0,5
mg/1000 kkal (FAO/WHO, 1967). Tidak ada akibat samping bila mengkonsumsi
ribloflavin dalam jumlah tinggi
c. Sumber
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, antara lain susu,
keju, ayam, hati, daging, brokoli, bayam, jamur, dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan
serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya meningkatkan konsumsi
riboflavin.
d. Akibat Kekurangan Vitamin B2
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan
keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang
berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada
sudut mulut (cheilosis).
Tanda-tanda awal kekurangan ribovlofin antara lain mata panas dan gatal, tidak
tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas,
pembesaran kapiler darah di sekeliling mata. Di samping itu dapat pula mengakibatkan
bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhannya.
4.

Niasin (Asam Nikotinat)


Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan alamiyah nikotinamida

(niasin amida). Niasin merupakan Kristal putih yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin.
Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh
pengolahan dan pemanasan normal, kecuali kehilangan melalui air masakan yang dibuang.
Nisin mudan diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida.
a.

Fungsi Niasin
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan
NADP (NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini
diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam
lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana perannya adalah melepas dan menerima
atom hydrogen. NAD juga berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin membantu kesehatan
kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.

b. Sumber
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah. Susu
dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak
merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan. Untuk
membuat suatu penafsiran kasar, protein rata-rata makanan dapat dianggap mengandung
1% triptofan.
c. Akibat Kekurangan Niasin
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot,
anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan
Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan
dementia . Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah,
pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik
bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.
d. Akibat Kelebihan Niasin
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak
darah dan gula darah. Gejala gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan
dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat
mengakibatkan tekanan darah rendah.
5.

Biotin
Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu

dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan panas, larut air
dan alcohol serta mudah dioksidasi.
a. Fungsi Biotin
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut
penambahan atau pengeluaran karbon dioksida dari senyawa aktif. Sintesis dan oksidasi
asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim. Demikian pula deaminasi, yaitu
pengeluaran NH2 dari asam-asam amino tertentu, terutama asam aspartat, treonin, dan
serin serta sintesis purin yang diperlukan dalam pembentukan DNA dan RNA
membutuhkan biotin. Secara metabolic, biotin erat kaitannya dengan asam folat, asam
pantetonat, dan vitamin B12.

b. Sumber
Hati, kuning telur, serelia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran
dan buah-buahan (jamur,pisang, jeruk, semangka, strowberi)
c. Akibat Kekurangan Biotin
Gejala kekurangan pada manusia atau hewan bisa terjadi bila terjadi
memakan putih telur mentah lebih dari 24 butir telur sehari. Gajala kekurangan
biotin bisa terjadi bila seseorang bergantung secara total pada pemberian zat gizi
melalui parenteral (tidak melelui saluran cerna). Gejala kekurangan pada orang
dewasa adalah rasa lelah, kurang nafsu makan, rasa enek dan muntah-muntah.
Otot sakit, kulit kering dan bersisik, alopesi (kebotakan setempat), dan kesemutan.
Pada bayi berumur di bawah 6 bulan terlihat gejala sebote dan alopesia.
6.

Asam Pantotenat
Asam pantotenat adalah Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam

keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering. Dalam
keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap panas basah.

a. Absorpsi, Metabolisme, dan Ekskresi


Asam Pantotenat dikonsumsi sebagai bagian dari KoA yang oleh enzim
fosfatase dalam saluran cerna dihirdrolis menjadi 4-fosfo pantotein dan asam
pantotenat yang kemudian diabsosi. KoA disintesis kembali di dalam sel-sel hati.
Asam pantotenat dikeluarkan melalui urin, terutama sebagai hasil
metabolisme koenzim A. nilai darah normal adalah >100 g/dl dan ekresi melalui
urin sebanyak

1-15 mg/hari.

Dengan makanan adekuat, sebanyak

2-7

mg/haribdikeluarkan melalui urin dan 1-2 mg/hari melalui feses. Nilai ini
merupakan indikator yang sensitif tentang konsumsi makanan.
b. Fungsi Asam Pantotenat
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A.
Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam
lemak dan metabolisme energi. Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis hormone
steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin yang diperlukan untuk pembentukan
hemoglobin.
c. Sumber

Sumber yang paling baik adalah hati, ginjal, kuning telur, khamir,
daging, ikan unggas,serelia utuh, dan kacang-kacangan. Sekitar 33% asam

pantotenat hilang dalam proses pemasakan dan sekitar 50% hilang pada proses
penggilingan beras.
d. Akibat Kekurangan Asam Pantotenat
Karena Asam Pantotenat banyak terdapat di dalam bahan makanan, kekurangan
asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangannya adalah rasa tidak enak pada
saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah, diare yang timbul
sekali-sekali, rasa lelah dan susah tidur.
7.

Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)


Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin, piridoksal, dan

piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat.
Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B6 berperan sebagai koenzim berupa piridoksal fosfat
(PLP) dan piridoksamin (PMP) dalam berbagai reaksi transaminasi. Di samping itu PLP
berperan dalam berbagai reaksi lain.
a. Fungsi Vitamin B6
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin
B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan
dalam produksi sel darah merah.

b. Kebutuhan Piridoksin yang diperlukan


Kecukupan vitamin B6 di Amerika Serikat adalah 0,016mg/gram protein
atau rata-rata 2mg sehari untuk laki-laki dewasa dan 1.6mg untuk wanita dewasa.
c. Sumber
Vitamin B6 paling banyak terdapat dalam kecambah, gandum, hati,
ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur, dan
buah mengandung sedikit B6. vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani lebih
mudah diabsorpsi daripada yang terdapat di dalam bahan makanan nabati
d. Akibat Kekurangan Vitamin B6
Kekurangan vitamin B6 dapat menimbulkan gejala-gejala yang berkaitan
dengan gangguan metabolisme seperti lemah, mudah tersinggung, dan sukar tidur,
gangguan lain yaitu gangguan pertumbuhan, gangguan fungsi motorik, kejang,
anemia, penurunan pembentukan antibodi, peradangan lidah, serta luka pada bibir,
sudut-sudut mulut dan kulit.

e. Akibat Kelebihan Vitamin B6


Kelebihan mengkonsumsi B6 selama berbulan-bulan akan menyebabkan
kerusakan syaraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai kesemutan pada kaki dan
mati rasa pada tangan dan akhirnya tidak mampu bekerja. Gejala kelebihan B6
dikonsumsi sebanyak 25mg sehari.
8.

Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat)


Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara

kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim
dalam transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan
sintesis asam nukleat.
a. Fungsi Folat
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa
sel-sel baru. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah
putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan sebagai
pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi folat dapat
banyak menyembuhkan anemia parnisiosa, namun gejala gastrointestian, dan
gangguan saraf tetap bertahan.
b. Sumber
Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk
poliglutamat. Folat terutama terdapat didalam sayuran hijau (istilah folat berasal
dari kata latinfolium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia
utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada pada jeruk
menghambat kerusakan folat.
Sebanyak 75% folat dalam makanan terdapat dalam bentuk poliglutamat
dan sisanya sebagai monoglutamat. Karena folat mudah rusak pada pemanasan,
dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur mentah, atau sayur yang dimasak tidak
terlalu matang. Diperkirakan hanya 50% folat berasal dari makanan dapat
diabsorpsi. Folat ternyata disintesis dalam jumlah cukup banyak oleh bakteri usus.
c. Akibat Kekurangan Folat
1. Akibat kekurangan menyebabkan gangguan metabolism DNA.
2.
Menghambat pertumbuhan.

3.
4.

Menyebabkan anemia megaloblastik, dan gangguan darah lain.


Peradangan lidah dan gangguan saluran cerna.
Kekurangan folat terjadi karena kurangnya konsumsi, terganggunya

absorpsi, kebutuhan metabolism yang meningkat akan vitamin ini atau


pembelahan sel yang berjalan sangan cepat, pengaruh obat-obatan dan
kecanduan alcohol.
d. Akibat Kelebihan Folat
Gangguan absorpsi, anemia, dan penyakit saluran cerna
9.

Vitamin B12 (Kobalamin)


Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt.

Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan
pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B12 dapat
dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dank arena itu diproduksi secara
komersial dari fermentasi bakteri.
a. Fungsi Vitamin B12
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan
cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf
dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan
metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga
dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
b. Sumber
Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani.
Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan
defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti
sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian
yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin
B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan
vitamin B12.
c. Akibat Kekurangan Vitamin B12

Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang


sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat
berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel
darah merah menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang
lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada
regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan
hipersensitif pada kulit.
C. Pencernaan Vitamin Larut Air
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh tubuh,
melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B kompleks
dan C tidak disimpan, melainkan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya selalu
dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari produk
sayur, buah dan produk hewani. Seringkali makanan yang terkandung dalam makanan atau
minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia.
Proses pencernaan makanan, baik didalam lambung dan usus halus akan membantu melepaskan
vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus.Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan
mekanisme yang berbeda. Vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan
ditransportasikan ke hati.

D. Angka Kecukupan Vitamin yang di Anjurkan Untuk Orang Indonesia


(Perorang Perhari)

DAFTAR PUSTAKA

Moehji, Sejahmin. 1986. Ilmu Gizi. Jakarta: PT Bhratara Karya Aksara


Rusdiana.2004.Vitamin.
rusdiana2.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3543/1/biokimia-

Angka Kecukupan Gizi Vitamin (AKG). http://halosehat.com/gizi-nutrisi/kebutuhan-nutrisimanusia-berdasarkan-akg-resmi

Anda mungkin juga menyukai