Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktikum
1.2.1 Terumbu Karang
1.2.2 Mangrove
1.2.3 Sosek
1.2.4 Penyu
1.2.5 Coastal Clean Up

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Terumbu Karang
2.2 Mangrove
2.2.1 Vegetasi Mangrove
2.2.2 Crustasea
Crustacea (baca: krustasea) adalah suatu kelompok besar dari arthropoda,
terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya
dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang
cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip.
Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa
kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat.
Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat
parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya (Anonim, 2012).
2.2.2.1 Karakteristik Crustacea
Dalam bahasa Latin, crusta berarti cangkang. Crustacea disebut juga hewan
bercangkang. Telah dikenal kurang lebih 26.000 jenis Crustacea yang paling
umum adalah udang dan kepiting. Habitat Crustacea sebagian besar di air tawar
dan air laut, hanya sedikit yang hidup di darat. Tubuh Crustacea bersegmen
(beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta
abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar,
sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit. Pada bagian kepala terdapat
beberapa alat mulut, yaitu: 2 pasang antenna, 1 pasang mandibula, untuk

menggigit mangsanya, 1 pasang maksilla, 1 pasang maksilliped. Maksilla dan


maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke
mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan
berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
Hewan crustasea meliputi jenis hewan yang memiliki banyak kaki (4 - 5
pasang), dan termasuk di dalamnya adalah udang, kepiting, kalomang dan teritip.
Umumnya hewan krustasea ini bersifat demersal, kecuali teritip saja yang
sifatnya melekat pada substrat. Sebagian besar cangkang dan krustasea yang
hidup di daerah terumbu karang memiliki pewarnaan yang terang dan beragam
dibanding jenis yang sama yang hidup di perairan ekosistem yang lain seperti
di mangrove dan estuari (Nybakken,J. W. 1992)
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu
(sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks
dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri
dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di
sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah.
Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian
ujungnya terdapat ekor. Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga
berfungsi untuk menyimpan telurnya. Sistem pencernaan Crustacea dimulai dari
mulut, kerongkong, lambung, usus, dan anus. Sisa metabolisme akan
diekskresikan melalui sel api. Sistem saraf Crustacea disebut sebagai sistem saraf
tangga tali, dimana ganglion kepala (otak) terhubung dengan antena (indra
peraba), mata (indra penglihatan), dan statosista (indra keseimbangan). Hewanhewan Crustacea bernapas dengan insang yang melekat pada anggota tubuhnya
dan sistem peredaran darah yang dimilikinya adalah sistem peredaran darah
terbuka. O2 masuk dari air ke pembuluh insang, sedangkan CO2 berdifusi dengan
arah berlawanan. O2 ini akan diedarkan ke seluruh tumbuh tanpa melalui
pembuluh darah. Golongan hewan ini bersifat diesis (ada jantan dan betina) dan
pembuahan berlangsung di dalam tubuh betina (fertilisasi internal). Untuk dapat
menjadi dewasa, larva hewan akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkalikali (Carl, 2009).
2.2.2.2 Jenis-Jenis Crustacea

Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut


1. Entomostraca (udang tingkat rendah).
Entomostraca umumnya berukuran kecil dan merupakan zooplankton yang
banyak ditemukan di perairan laut atau air tawar. Golongan hewan ini
biasanya digunakan sebagai makanan ikan. Entomostraca hidup sebagai
zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit. Hewan
ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu: Branchiopoda , Ostracoda ,
Copecoda , Cirripedia
2. Malakostraca (udang tingkat tinggi).
Malacostrata umumnya hidup di laut dan pantai. Hewan ini dikelompokkan
dalam tiga ordo, yaitu: Isopoda , Stomatopoda , Decapoda
(J. Forest, 2004).
2.2.2.3 Habitat Crustacea
2.2.2.4 Fungsi dan Manfaat Crustacea
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara
lain:
1. Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan
kepiting.
2. Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi

sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan


Copepoda.

Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:


1. Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2. Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
3. Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
(Smayani, 2009).

2.2.3 Gastropoda
2.2.4 Perifiton
2.2.5 Sedimen
2.2.6 Bivalvia
2.3 Sosek
2.4 Penyu
2.5 Coastal Clean Up

BAB III
MATERI DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Terumbu Karang
3.2.2 Mangrove
3.2.2.1 Vegetasi Mangrove
3.2.2.2 Crustasea
3.2.2.3 Gastropoda
3.2.2.4 Perifiton
3.2.2.5 Sedimen
3.2.2.6 Bivalvia
3.2.3 Sosek
3.2.4 Penyu
3.2.5 Coastal Clean Up
3.3 Metode
3.3.1 Terumbu Karang
3.3.2 Mangrove
3.3.2.1 Vegetasi Mangrove
3.3.2.2 Crustasea
3.3.2.3 Gastropoda
3.3.2.4 Perifiton
3.3.2.5 Sedimen
3.3.2.6 Bivalvia
3.3.3 Sosek
3.3.4 Penyu
3.3.5 Coastal Clean Up

BAB IV
HASIL
4.1 Terumbu Karang
4.1.1 Karang

4.1.2 Ikan Karang


4.1.3 Invertebrata
4.2 Mangrove
4.2.1 Vegetasi Mangrove
4.2.2 Crustasea
4.2.3 Gastropoda
4.2.4 Perifiton
4.2.5 Sedimen
4.2.6 Bivalvia
4.3 Sosek
4.4 Penyu
4.5 Coastal Clean Up

BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Terumbu Karang
5.1.1 Karang
5.1.2 Ikan Karang
5.1.3 Invertebrata
5.2 Mangrove
5.2.1 Vegetasi Mangrove
5.2.2 Crustasea
5.2.3 Gastropoda
5.2.4 Perifiton
5.2.5 Sedimen
5.2.6 Bivalvia
5.3 Sosek
5.4 Penyu
5.5 Coastal Clean Up

BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Terumbu Karang
6.2 Mangrove
6.3 Sosek
6.4 Penyu
6.5 Coastal Clean Up

DAFTAR PUSTAKA

Syamsani. 2012. http://smayani.wordpress.com/2009/05/13/crustacea/. Diakses:


Senin, 2 Juli 2012 (10:38)
Anonim. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Crustacea. Diakses: Senin, 2 Juli 2012
(09:30)
Carl L. Reiber and Iain J. McGaw (2009). "A Review of the Open and Closed
Circulatory Systems: New Terminology for Complex Invertebrate
Circulatory Systems in Light of Current Findings". International Journal of
Zoology. doi:10.1155/2009/301284
J. Forest and J.C. von Vaupel Klein (2004). The Crustacea.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai