I.
PENDAHULUAN
1. Data Umum
Kegiatan
: Penanggulangan erosi & longsoran saluran
drainase di KM 20.5 Pematang Siantar Lima
Puluh
Pekerjaan
: Perencanaan konstruksi penanggulangan erosi
dan longsoran saluran drainase di KM 20.5
Pematang Siantar Lima Puluh
Lokasi
: Desa Tempel, Pematang Syahkuda Kecamatan
Dolok Malela Kabupaten Simalungun Provinsi
Sumatera Utara
Sumber Dana : APBN-P Kementerian Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran :
2014
2. Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun
2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
RTRW Provinsi dan Kabupaten
II.
LATAR BELAKANG
Kabupaten Simalungun merupakan salah satu kabupaten yang
mempunyai letak dan peran strategis di Provinsi Sumatera Utara,
berjarak 150 KM dari Kota Medan.
Kabupaten Simalungun secara historis dan sampai saat ini
merupakan penghasil devisa negara dari sektor pertanian,
perkebunan, pariwisata beserta industri hilirnya.
Dengan adanya program pemerintah pusat MP3EI (Masterplan
Percepatan Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia) dalam
hal ini pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangke
yang berada di Kabupaten Sumalungun yaitu pembangunan kawasan
IV.
SASARAN
Dengan
tersedianya
suatu
hasil
perencanaan
konstruksi
penanggulangan erosi dan longsoran saluran drainase di KM 20.5
Pematang Siantar Lima Puluh secara komprehensif
sebagai
panduan dalam pelaksanaan konstruksi kelak, diharapkan dapat
mencegah dampak yang telah dan akan terjadi, serta memulihkan
kelancaran transportasi dan memelihara perekonomian di daerah.
V.
VI.
VII.
LINGKUP PEKERJAAN
Untuk memperoleh suatu hasil perencanaan konstruksi yang
menyeluruh bagi penanggulangan erosi dan longsoran saluran di KM
20.5 Pematang Siantar-Lima Puluh tersebut, pihak penyedia jasa
konsultansi diharuskan melakukan pekerjaan-pekerjaan sebagai
berikut :
a) Pengumpulan data & melakukan kajian terhadap hasil data yang
tersedia. Meliputi :
persiapan administrasi dan teknis ;
mobilisasi personil dan peralatan kantor ;
penyusunan Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) ;
survey pendahuluan;
pengumpulan data sekunder terkait yang diperlukan seperti :
peta kerja, data hidrologi dan hidrolika, data topografi, data
social ekonomi (data kependudukan dan kepemilikan lahan),
data identifikasi dan inventarisasi kondisi sungai (bangunan
dan utilitas), data tata guna lahan, Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) dan Peraturan Daerah, desain teknis dan studi-studi
terdahulu terkait, dan sebagainya;
review metodologi pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja;
b) Survey Pendahuluan (Identifikasi lokasi longsoran dan situasi
daerah bantaran)
Identifikasi lokasi-lokasi yang akan di lakukan penataan di
sekitar saluran berikut deskripsi dan dokumentasi untuk setiap
daerah hasil identifikasi ;
inventarisasi bangunan bangunan yang berada di sempadan
maupun di badan saluran, termasuk dimensi dan kondisi fisik
bangunan tersebut ;
situasi daerah kiri/ kanan (bantaran),
membuat dokumentasi hasil identifikasi dan inventarisasi, serta
menyusun laporan identifikasi dan inventarisasi kondisi
c) Survey Topografi
Survey topografi dilakukan untuk mendapatkan gambaran
topografi di sepanjang daerah studi, dimana dalam survey
topografi tersebut harus terikat dengan titik tetap/ referensi
secara nasional baik vertikal maupun horisontal. Pengukuran GPS
dilakukan dengan metode Differential Static menggunakan alat
GPS Geodetik. Ketelitian titik kontrol horizontal 5 cm. Sistem
proyeksi yang digunakan adalah Transverse Mercator (TM) dengan
sistem grid Universal Transverse Mercator (UTM) dan elipsoid
referensi World Geodetic System 1984 (WGS84) sesuai dengan
ketentuan teknis dan referensi nasional. Untuk mendapatkan
tinggi ortometrik ditarik dari Titik Tinggi Geodesi (TTG) terdekat,
dan posisi dengan N-1.
Pengukuran dilakukan sampai minimal 300 meter di kanan/ kiri
bibir saluran yang akan dilakukan pengukuran untuk denah/situasi,
potongan memanjang dan potongan melintang. Titik tetap (BM)
dipasang setiap jarak 0,5 km, CP dipasang 5 (lima) buah di
seberang BM, pengukuran potongan melintang dilakukan tiap 50
m untuk ruas yang lurus dan interval lebih kecil untuk di tikungan
dan lokasi longsoran.
Penggambaran peta situasi.
Detail lapangan digambar
Kontur dibuat dengan cara interpolasi.
Interval kontur ialah 1 meter.
Tiap lembar peta harus overlap 3 cm.
Pada tiap lembar peta dicantumkan keterangan detail menurut
legenda yang lazim dipergunakan pada peta situasi (hitam
putih).
Skala peta ialah 1 : 1.000.
Penggambaran penampang memanjang.
Penampang memanjang digambar dengan skala vertikal 1:100
1 : 200, dan skala horizontal 1 : 1.000 1 : 2.000
Pada gambar penampang memanjang harus digambarkan
permukaan dasar saluran, permukaan air normal, permukaan
air terendah, permukaan air banjir.
Apabila ada bangunan silang, maka letaknya harus tercantum
pada gambar penampang memanjang tersebut.
TENAGA PELAKSANA
TENAGA PROFESIONAL / AHLI
Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus
menyediakan Tenaga Ahli yang memenuhi ketentuan dari Pengguna
Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat
Komitmen, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan maupun tingkat
kompleksitas pekerjaan. Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah tenaga
ahli yang cukup berpengalaman dibidangnya masing-masing, yaitu
terdiri dari:
1. Ketua Tim (5 OB)
Pemimpin Tim sekurang-kurangnya seorang Sarjana Teknik Sipil
(S1) lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi
Swasta yang telah diakreditasi oleh instansi yang berwenang atau
yang lulus ujian negara, atau perguruan tinggi luar negeri yang
ijazahnya telah disahkan/diakui oleh instansi pemerintah yang
berwenang di bidang pendidikan tinggi, dan berpengalaman
profesional dalam bidang perencanaan teknis struktur tanah
Sipil,
TENAGA PENDUKUNG
1. Chief Surveyor (2 OB)
Seorang Diploma III Teknik Sipil, berpengalaman 3 (tiga) tahun
dalam bidangnya.
2. Cad Draftman (3 x 3 OB)
Cad Draftman yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan
ini sebanyak 3 (tiga) orang minimal tamatan Diploma III Teknik
Sipil, berpengalaman 3 (tiga) tahun dalam bidangnya.
3. Surveyor (4 x 2 OB)
Surveyor topografi yang dibutuhkan dalam melaksanakan
pekerjaan ini sebanyak 4 (empat) orang minimal tamatan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), berpengalaman 3 (tiga) tahun dalam
bidangnya.
4. Aministrasi (5 OB)
LAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah
sebagai berikut :
1. Laporan Bulanan
Laporan bulanan ini berisi mengenai kemajuan hasil pekerjaan
yang telah selesai ataupun sebagian selesai menurut jadual yang
telah ditetapkan (bulanan), sehingga dapat terlihat hasil
pekerjaan sementara maupun pencapaian target pekerjaan
secara keseluruhan. Dalam laporan ini juga perlu dikemukakan
mengenai hambatan-hambatan yang dihadapi (apabila ada) dan
penyelesaiannya serta rencana kerja pada bulan berikutnya.
Laporan bulanan dibuat sebanyak 3 (tiga) rangkap tiap bulan.
2. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Laporan ini memuat antara lain : metodologi yang digunakan,
langkah kerja yang akan dilaksanakan dan gambaran mutu
produk yang akan dihasilkan. Selain itu juga harus memuat
Diagram Alir tahap kegiatan, Daftar Standar Prosedur (SP) dan
Standar Studi (ST), serta Laporan Audit Mutu (Laporan Audit Mutu,
Form Usulan Pebaikan). Rencana Mutu Kontrak diserahkan 2 (dua)
Minggu Setelah SPMK sebanyak 3 (tiga) rangkap.
3. Laporan Pendahuluan
Draft Laporan pendahuluan diserahkan 1 (satu) minggu sebelum
Diskusi Laporan Pendahuluan yang memuat antara lain :
persiapan pendahuluan, studi kepustakaan, mobilisasi tenaga dan
peralatan, program kerja selanjutnya beserta alternative program
kerja studi ini, metodologi kerja serta hambatan yang dihadapi,
serta terutama lokasi dan rencana pengukuran yang akan
dilaksanakan yang diplot ke dalam peta. Draf laporan
pendahuluan telah mengulas hasil survey pendahuluan yang telah
dilakukan, serta mengulas analisa data sekunder dalam kaitannya
dengan perencanaan struktur tanah. Draft laporan pendahuluan
juga menjelaskan upuya-upaya yang akan dilakukan dalam
rangka pencapaian output dari lingkup pekerjaan studi ini.
Laporan Pendahuluan yang telah direvisi dari hasil diskusi dibuat
sebanyak 5 (lima) rangkap .
4. Laporan Hidrologi