Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Sejarah Berdirinya Pabrik


Pada Garis-garis Besar Haluan Negara disebutkan bahwa titik berat

pembangunan jangka panjang adalah bidang ekonomi dengan sasaran utama


mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan industri serta terpenuhinya
kebutuhan pokok masyarakat. Sebagai pelaksana program peningkatan produksi
pertanian

dalam

upaya

swasembada

pangan

yang

direncanakan

oleh

pemerintah pada tahun enam puluhan, pemerintah berinisiatif untuk membangun


pabrik pupuk baru karena produksi pupuk dari pabrik yang telah ada saat itu
Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk
nasional. Selain itu, pembangunan pabrik baru juga diperlukan sebagai upaya
pemerataan di sektor perindustrian. Menyusul ditemukannya sumber gas alam
dan minyak pada tahun 1969 di Jatibarang dan lepas pantai Cilamaya,
Karawang, bagian utara Jawa Barat, muncul gagasan untuk mendirikan pabrik
pupuk urea di Jawa Barat dengan memanfaatkan gas alam sebagai bahan
bakunya.
Rencana pemerintah kemudian direalisasikan dan pelaksanaannya
dilakukan oleh Departemen Pertambangan. Wewenang untuk melaksanakan
pembangunan ini kemudian dilimpahkan kepada Pertamina yang kemudian
menetapkan Jatibarang, Balongan sebagai lokasi proyek. Pada tahun 1978,
pelaksanaan Proyek Pabrik Pupuk Jawa Barat dialihkan dari Departemen
Pertambangan ke Departemen Perindustrian berdasarkan Surat Keputusan
No.16/1975 tertanggal 17 April 1975. Pada bulan April 1975, Menteri
Perindustrian membentuk sebuah tim untuk menyelesaikan proyek tersebut

berdasarkan Surat Keputusan No.25/M/SK/IV/1975 dengan Ir. A. Salmon Mustafa


yang merupakan ketua tim Dirjen Industri Kimia sebagai pimpinan proyek,
sedangkan Ir. Didi Suwardi sebagai pimpinan lapangan.
Guna mengelola pabrik pupuk urea yang akan dibangun tersebut,
dibentuklah suatu badan hukum (Persero) dengan Peraturan Pemerintah No.
19/1975 tertanggal 2 Juni 1975. Pemberian nama badan hukum tersebut
diberikan oleh Bapak Aang Kunaefi selaku Gubernur Jawa Barat, dan dipilih
nama Pupuk Kujang yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani no. 39 di Desa Dawuan,
Cikampek, Jawa Barat. Tanggal 9 Juni 1975 PT. Pupuk Kujang telah lahir dengan
Akta Notaris Sulaeman Ardjasasmitra, SH No. 19.
Pembangunan pabrik dimulai pada buan Juli 1976 dan dibangun selama
36 bulan dan diresmikan oleh Presiden RI Soeharto pada tanggal 12 Desember
1978. PT. Pupuk Kujang merupakan anak perusahaan dari BUMN Pupuk di
Indonesia yaitu PT. Pupuk Indonesia Holding Company. Pembangunan pabrik
menghabiskan dana US$ 260 Juta yang merupakan pinjaman dari Pemerintah
Iran sebesar US$ 200 Juta yang digunakan untuk membeli mesin-mesin dan
pipa gas, serta Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) Indonesia sebesar US$ 60
Juta yang digunakan untuk pembiayaan konstruksi. Pejanjian pinjaman dengan
Pemerintah Iran ditandatangani pada tanggal 9 Maret 1975 dan mulai berlaku
pada tanggal 24 Desember 1975. Pinjaman kepada Pemerintah Iran telah
dilunasi tahun 1989. Pabrik Pupuk Kujang ini mulai beroperasi secara komersial
pada tanggal 1 April 1979.
Kapasitas produksi yang dihasilkan PT. Pupuk Kujang sebesar 570.000
ton/tahun urea, 330.000 ton/tahun amoniak, dan 9.900 ton/tahun hasil samping
amoniak. Kontraktor utama Pembangunan pabrik Pupuk Kujang 1A dilaksanakan
oleh Kellog Overseas Corporation (USA) dan Toyo Engineering Coropration
(Japan) yang keduanya dipilih oleh Pemerintah RI sebagai hasil tender

internasional terbatas yang dilakukan tanggal 30 Mei 1975. Kellog Oerseas


Corporation dari Amerika Serikat dengan tugas-tugas engineering, desain
procerument, dan start up dari pabrik amoniak dan utilitas, konstruksi dan
koordinasi dari pabrik urea. Toyo Engineering Corporation dari Jepan dengan
tugas-tugas engineering, procerument dan pengawasan konstruksi dari pabrik
urea.
PT. Pupuk Kujang diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya
dalam memasok kebutuhan pupuk di Jawa barat. Selain itu untuk melanjutkan
program pemerintah dan pemulihan ekonomi jangka menengah dan jangka
panjang, pada tahun 2002 dibangunlah pabrik Kujang 1 B. Pelaksanaan
peresmian tiang pancang pertama oleh Presiden RI Megawati Soekarno Putri
yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2002.
Pembangunan Pabrik Pupuk Kujang 1 B dengan kapasitas produksi
570.000 ton/tahun urea dan 330.000 ton/tahun amoniak dilaksanakan oleh
kontraktor utama Toyo Engineering Corporation (TEC) Japan dan didukung oleh
dua kontraktor dalam negeri yaitu PT. Rekayasa Industri dan PT. Inti Karya
Persada Teknik (IKPT). Penandatanganan kontrak dilaksanakan pada 15 Maret
2001 dan pembangunan Pabrik Kujang 1 B diselesaikan dalam waktu 36 bulan,
dimulai tanggal 1 Oktober 2003 sampai dengan 6 September 2005. Selain dari
equity yang dimiliki PT. Pupuk Kujang, pendanaan proyek ini diperoleh dari
pinjaman Japan Bank for International Corporation (JBIC) sebesar JP
27.048.700.000. Peresmian Kujang 1 B dilakukan oleh Presiden RI Susilo
Bambang Yudhoyono pada tangal 3 April 2006.
Pada tanggal 4 Januari 2011, PT. Pupuk Kujang melakukan Credit
Refinancing pembangunan pabrik Kujang 1B melalui proses Take Over oleh 4
perbankan nasional. Hal ini merupakan langkah untuk menghindari fluktuasi
hutang luar negeri atas mata uang asing, yen serta merupakan arahan dari para

pemegang saham serta implementasi dari Surat Kementerian BUMN No. S33/MBU/2008 tentang Pengelolaan Pinjaman & Dana dalam Valuta Asing.
Credit Refinancing ini, PT. Pupuk Kujang meminjam uang sebesar Rp. 1,9
triliun kepada 4 bank nasional yaitu Bank BRI, BNI, Mandiri, dan BCA. Uang
tersebut digunakan untuk membeli yen dan membayar hutang kepada JBIC.
Rencana pembayaran PT. Pupuk Kujang kepada 4 perbankan nasional akan
dilakukan dalam jangka waktu 8 tahun mulai 2012 hingga 2019.
Pemanfaatan ekses operasional Pabrik Pupuk Kujang maka dibangunlah
beberapa anak Perusahaan yang merupakan Joint Venture dengan pihak swasta
dalam negeri maupun luar negeri. Saat ini PT. Pupuk Kujang mempunyai 5 (lima)
anak perusahaan yang merupakan perusahaan patungan dengan pihak swasta
yaitu:
1.

PT. SINTAS KURAMA PERDANA (Pabrik Asam Formiat)


Pabrik Asam Formiat didirikan dengan tujuan memanfaatkan Gas CO 2

yang ada dalam gas proses pabrik Amoniakk dan Utilitas yang masih idle di
PT Pupuk Kujang. Asam Formiat digunakan sebagai koagulan pada industri
karet, bahan penolong pada industri tekstil dan penyamakan kulit.
2. PT. KUJANG SUD-CHEMIE CATALYST (Pabrik Katalis)
Pabrik ini didirikan dengan maksud untuk mendukung industri pupuk,
refinery dan methanol, sehingga Indonesia tidak tergantung katalis dari luar
negeri. Produksinya diutamakan untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri
dengan kapasitas 1.100 ton/tahun dan dikelola oleh PT. Kujang Sud-Chemie
Catalysts (PT. KSC).
3.

PT. PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA (Hidrogen Peroksida)


Pabrik Hydrogen Peroksida didirikan dengan tujuan memanfaatkan gas

H2 dari Hydrogen Recovery unit PT. Pupuk Kujang sebagai bahan baku.

Hydrogen Peroksida banyak digunakan sebagai bahan pemutih pada industri


tekstil dan industri kertas.
4.

PT. MULTI NITROTAMA KIMIA (Pabrik Ammonium Nitrat)


Pabrik ini didirikan untuk memanfaatkan bahan baku berupa amoniak dari

PT. Pupuk Kujang dengan menghasilkan Amonium Nitrat. Amonium Nitrat


digunakan sebagai bahan baku dalampembuatan bahan peledak. Sebagai
konsumen Amonium Nitrat adalah industri-industri pertambangan dan
konstruksi.
5. PT. KAWASAN INDUSTRI KUJANG CIKAMPEK (KIKC)
Mendukung usaha Perusahaan Patungan, maka didirikan Kawasan
Industri yang mengelola sebagian lahan milik PT. Pupuk Kujang seluas 140
Ha. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 24 Agustus 1990 dengan akta
Notaris Ny. Ida Rosida Suryana, SH dan telah beroperasi secara komersil
sejak April 1991 serta telah beberapa kali mengalami perubahan anggaran
dasar perseroan yaitu pada maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, dengan
akta notaris No. 04 tgl 27 Agustus 2008 dibuat dihadapan notaris Rochmat
Fattah SH.
1.2
1.2.1

Gambaran Umum Pabrik


Bahan Baku dan Spesifikasi Produk

1.2.1.1 Bahan Baku


Bahan baku utama yang digunakan PT. Pupuk Kujang adalah gas alam,
udara dan air. Bahan baku utama tersebut akan diolah menjadi amoniak cair dan
gas CO2 yang selanjutnya akan menjadi bahan baku untuk unit urea.
1. Gas Alam
Suply gas alam PT. Pupuk Kujang diperoleh dari pertamina EP dan
Pertamina PHE yang mengambil gas alam dari sumur-sumur di laut Parigi

dilepas pantai Cilamaya dan sumber gas alam di Mundu Kabupaten


Indramayu. Penyediaan gas alam telah dipasang pipa bawah tanah sepanjang
114 km dengan diameter 24 inchi, serta digunakan kompresor, sedangkan
stasiun meterannya dibangun didekat kawasan pabrik, yang berfungsi sebagai
pencatat gas alam yang di pakai oleh PT. Pupuk Kujang. Jumlah gas alam
yang diperlukan rata-rata 25.462.000 m3/jam untuk memproduksi 950 ton/hari
amoniak.
Tabel 1. Komposisi Gas Alam
Analisa
Gas Alam (Komposisi % Volume)
CO2
4,0
Ar
0,12
N2
3,56
CH4
89,27
C2
1,61
C3
0,85
i-C4
0,22
n-C4
0,21
i-C5
0,10
n-C5
0,06
Total
100
(Laboratorium Pusat PT. Pupuk Kujang, 2015)

2. Udara
Udara yang digunakan diambil dari lingkungan sekitar pabrik, yang mana
telah dimurnikan terlebih dahulu dari impuritas-impuritasnya yang terkandung
didalamnya. Jumlah udara yang dibutuhkan oleh PT. Pupuk Kujang untuk
menunjang proses produksi yaitu sebesar 40.365 Nm3/jam. Komponen utama
yang diambil adalah gas Nitrogen (N2) yang digunakan sebagai bahan utama
pembuatan amoniak. Udara yang digunakan harus bebas dari debu, bebas
minyak dan mempunyai tekanan 7 kg/cm2. Komposisi udara kering yang
digunakan untuk proses produksi dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi Udara Kering


Komponen
Komposisi ( % Volume )
Nitrogen
78,030
Oksigen
20,99
Argon
0,93
Karbondioksida
0,033
Neon
0,0015
Hidrogen
0,001
Helium
0,0005
Krypton
0,0001
Xenon
0,000008
Jumlah
100
(Laboratorium Pusat PT. Pupuk Kujang, 2015)
3.

Air
Penyediaan air pabrik, diambil dari aliran sungai Citarum yang mengalir

dari waduk Jatiluhur menuju laut utara. Sampai saat ini telah dibangun
beberapa stasiun pompa air yaitu daerah Parung Kadali, Bendung Curug, dan
Cikao. Cikao adalah daerah yang paling dekat dengan Bendungan Jatiluhur,
daerah ini dipilih karena aliran air di stasiun pompa lainnya sudah mulai kotor,
sehingga dicariah lokasi yang dekat dengan hilir bendungan untuk mencari
aliran air yang masih bersih.
Cara Mengatasi masalah kekurangan air, telah dibangun 8 kolam
penampungan air hujan yang bertempat dikawasan pabrik yang berfungsi
sebagai cadangan sumber air.
1.2.1.2 Spesifikasi Produk
PT. Pupuk Kujang terdiri dari beberapa unit seperti unit amoniak, unit
urea, dan unit utilitas. Unit amoniak menghasilkan produk utama berupa amoniak
dan CO2, sedangkan unit urea menghasilkan produk utama berupa urea prill.
1) Amoniak
Amoniak adalah bahan dasar pembuatan pupuk yang berbasis nitrogen.
Amoniak dari hasil produksi unit amoniak berupa amoniak cair, yang pada
umumnya mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

Tekanan
: 18 Kg/cm2

Temperatur
: 25-30 C

Tabel 3. Komposisi Amoniak Cair


Komponen
Komposisi
Kadar amoniak
99,5% berat
Kadar air
0,5% berat
Jumlah
100
(Laboratorium PT.Pupuk Kujang 1A, 2015)
2)

Karbondioksia (CO2)
Umpan gas CO2 yang digunakan pada unit urea berasal dari unit produksi

amoniak, pada umumnya memiliki spesifikasi sebagai berikut :

Tekanan
: 0,6 Kg/cm2

Temperatur
: 38 C

Tabel 4. Komposisi Karbondioksida


Komponen
Komposisi
Kadar CO2
98,97 %
Kadar Air
0,005 %
Kadar N2
0,165%
Kadar H2
0,86%
Jumlah
100
(Laboratorium PT.Pupuk Kujang 1A, 2015)
3)

Urea
Produksi utama PT. Pupuk Kujang adalah urea yang berbentuk prill. Urea

yang dihasilkan dari unit produksi urea memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 5. Komposisi Urea
Komponen
Kadar Nitrogen
Kadar Air
Kadar Biuret
Kadar Abu
Kadar Besi
Kadar Amoniak bebas
Ukuran butir

Komposisi
46 % (min)
0,3 % berat (max)
0,5 % berat (max)
15 ppm b/b (max)
1 ppm b/b (max)
150 ppm b/b (max)
6-18 mesh 95 % (min)
25 mesh 2 % (max)
(Laboratorium PT.Pupuk Kujang 1A, 2015)
1.2.2 Unit-unit dalam Pabrik
PT. Pupuk Kujang terdiri dari beberapa unit. Unit-unit tersebut antara lain
adalah unit utilitas, unit amoniak, unit urea, unit pengantongan dan pemasaran.

1.2.2.1 Unit Utilitas


Unit utilitas adalah unit penunjang yang bertugas menyediakan bahan
penunjang bagi unit lainnya agar terjamin kelangsungan proses produksi secara
keseluruhan. Dalam hal ini unit utilitas dibagi menjadi beberapa unit lagi, yaitu :
1) Unit Penyediaan Air
2) Unit Penyediaan Uap
3) Unit Penyediaan Tenaga Listrik
4) Unit Pengolahan Air Limbah
5) Unit Penyediaan Udara Pabrik dan Udara Instrumen
1.2.2.2 Unit Amoniak
Unit amoniak bertugas untuk memproduksi amoniak dari gas
alam, air, udara, yang selanjutnya di kirim ke unit urea bersama-sama
dengan karbondioksida yang merupakan hasil samping dari unit amoniak.
Unit ini menghasilkan ammonia dengan kapasitas terpasang 1000
ton/hari. Pda unit ini dihasilkan amonia cair sebagai produk akhir yang
kemudian dikirim ke unit urea sebagai bahan baku serta di jual sebagian.
Disamping itu juga dihasilkan karbondioksida (CO2), Hidrogen (H2)
karbomonoksida (CO) dan Nitrogen (N) yang selanjutnya dikirim ke anak
perusahaan PT Pupuk Kujang. Secara garis besar, ada 5 bagian utama di
unit amoniak, yaitu:
1)

2)
3)

4)
5)

Unit Pemurnian Gas Alam


- Penghilangan debu dan tetes cairan
- Penghilangan merkuri
- Penghilangan senyawa sulfur
Unit Pembuatan Gas Sintesa
- Primary reforming
- Secondary reforming
Unit Pemurnian Gas Sintesa
Shift convertion
Absorbsi dan stripping CO2
Penghilangan H2O
Unit Sintesa Amoniak
Unit Pemurnian dan Refigerasi Amoniak

10

1.2.2.3 Unit Urea


Unit urea menghasilkan urea prill dengan mereaksikan amoniak cair
dengan gas karbondioksida yang diperoleh dari unit amoniak membentuk
amonium karbamat yang kemudian didehidrasi membentuk urea dan air. Secara
garis besar proses ini dibagi menjadi empat seksi yaitu :
1. Seksi Sintesa Urea
Pada seksi ini urea diproduksi melalui reaksi eksotermis antara amoniak
cair dan gas karbondioksida untuk membentuk ammonium karbamat
membentuk urea. Proses ini terjadi pada Urea Syntesis Reaktor (DC-101)
dengan kondisi operasi di reaktor pada suhu 195oC dan tekanan 200 kg/cm2.
2. Seksi Purifikasi
Seksi ini bertugas untuk memisahkan larutan urea dari senyawa lainnya,
yaitu dengan mendekomposisi ammonium karbamat menjadi gas CO 2 dan
NH3 dengan cara menurunkan tekanan dan menaikan suhu.
3. Seksi Recovery
Seksi ini berfungsi untuk mengabsorbsi campuran gas yang keluar dari
seksi purifikasi yang didekomposisi sebagai larutan recycle dan dikembalikan
ke Urea Syntesis Reaktor (DC-101) sebagai larutan karbamat.
4. Seksi Kristalisasi dan Pembutiran
Seksi Kristalisasi dan Pembutiran bertujuan mengkristalkan larutan urea
dengan cara memisahkan urea dari kandungan airnya untuk selanjutnya
dibentuk menjadi urea butiran (urea prill).
1.2.2.4 Unit Pengantongan dan Pemasaran

Unit Pengantongan bertugas untuk mengemas produk urea kedalam


kantong plastik

dengan berat masing-masing 50 kg atau 1 ton bila ada

permintaan konsumen dan menyimpan produk urea yang belum terjual kedalam
gudang penyimpanan. Kapasitas gudang penyimpanan untuk produk urea

11

adalah 40.000 ton. Produk yang telah dikemas kemudian didistribusikan ke


pasaran melalui unit pemasaran.
1.2.3

Organisasi Perusahaan
Organisasi di PT. Pupuk Kujang mempunyai tujuan jangka pendek dan

jangka panjang yang menjadi arah pengembangan perusahaan. Tujuan jangka


pendek yaitu menyelesaikan dan menyempurnakan pengembangan pabrik urea,
sedangkan tujuan jangka panjang, yaitu:
1. Mengolah bahan mentah menjadi bahan baku untuk pembuatan urea dan
2.

bahan kimia lainnya.


Penyediaan jasa dalam proyek industri pupuk, kimia, penelitian,

3.

pemeliharaan serta pembuatan alat-alat produksi.


Menyediakan jasa angkutan dan pergudangan untuk melengkapi

4.

pelaksanaan usaha-usaha diatas.


Menyalurkan dan menyediakan jasa pergudangan ekspor maupun impor
untuk hasil produksi.

1.2.3.1 Struktur dan Job Description


Struktur dan Job Description memberikan wewenang kepada setiap
bagian perusahaan untuk melakukan tugas yang dibebankan kepadanya, juga
mengatur sistem dan hubungan struktural antar fungsi atau orang-orang dalam
hubungan satu dengan yang lainnya.
PT. Pupuk Kujang mempunyai struktur organisasi yang berbentuk lini dan
staf. Tugas kelompok lini adalah melaksanakan tugas pokok, sedangkan
kelompok staf melaksanakan tugas penunjang.
PT. Pupuk Kujang (Persero) telah mengalami beberapa kali reorganisasi
sejak pertama kali berdiri sampai sekarang. Struktur organisasi yang berlaku saat
ini berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 001/SK/DU/I/2011 tanggal 31

12

Januari 2011. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, PT. Pupuk Kujang dipimpin
oleh Dewan Direksi yang terdiri dari :
1. Direktur Utama
2. Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan
3. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
4. Direktur Komersil
Direktur-direktur tersebut mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:
1. Direktur Utama
Direktur Utama membawahi ketiga direktur yang lain. Selain itu Direktur
Utama juga membawahi langsung Sekretariat Perusahaan dan Satuan
Pengawasan

Intern.

Sekretariat

Perusahaan

membawahi

Departemen

Hubungan Masyarakat, Departemen Hukum dan Administrasi Perusahaan,


Departemen Pengamanan, Kantor Perwakilan Pupuk Kujang Jakarta,
DepartemenProgram Kemitraan dan Bina Lingkungan. Satuan Pengawasan
Intern membawahi Departemen Pengwasan Operasional,

Departemen

Pengawasan Keuangan, Departemen Manajemen Risiko. Tugas-tugas


Direktur Utama adalah :
i. Menyampaikan segala keputusan.
ii. Merumuskan kebijakan umum yang menyangkut semua departemen.
iii. Menjalankan kerjasama dengan pihak luar untuk memajukan organisasi
2.

perusahaaan.
Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan
Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan membawahi Kompartemen

Produksi,

Kompartemen

Pemeliharaan,

Kompartemen

Teknik

dan

Pengembangan, Staf. Kompartemen Produksi membawahi Departemen


Produksi-IA, Departemen Produksi-IB, Departemen Pengawasan Proses dan
Departemen

Keselamatan

Kesehatan

Kerja

dan

Lingkungan

Hidup.

Kompartemen Pemeliharaan membawahi Departemen Perencanaan dan


Pemeliharaan Lapangan, Departemen Pemeliharaan Listrik dan Instrumen,
Departemen Peralatan dan Fabrikasi, Departemen Inspeksi. Kompartemen
Teknik dan Pengembangan

membawahi

Departemen Pengembangan,

13

Departemen

Rancang

Bangun,

Departemen

Teknologi

Informasi

dan

Komunikasi, Departemen Riset. Tugas-tugas Direktur Produksi, Teknik dan


Pengembangan adalah:
i. Melakukan evaluasi produksi pabrik-pabrik di lingkungan PT. Pupuk
Kujang secara kualitas dan kuantitas dalam waktu tertentu.
ii. Memelihara pabrik-pabrik yang ada di PT. Pupuk Kujang agar dapat
beroperasi secara kontinyu.
iii. Mengawasi proyek-proyek yang sedang berjalan dan proyek-proyek yang
3.

akan dilaksanakan termasuk rancang bangun dan pengadaan pabrik.


Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum membawahi Kompartemen

Sumber

Daya

Manusia,

Kompartemen

Logistik

dan

Umum,

staf.

Kompartemen Sumber Daya Manusia membawahi Departemen Perencanaan


dan pengembangan Sumber Daya Manusia, Departemen Pengelolaan
Sumber Daya Manusia, Departemen Kesehatan, Departemen Manajemen.
Kompartemen Logistik dan Umum membawahi Departemen Pengadaan,
Departemen Pelayanan Jasa, Departemen Pelayanan Umum, Departemen
Material. Tugas-tugas Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum adalah :
i. Membantu direktur utama dalam bidang ketenagakerjaan.
ii. Menjamin kesejahteraan sumber daya manusia yang bekerja untuk
PT. Pupuk Kujang.
iii. Mengawasi semua pegawai yang ada di perusahaan.
4.

Direktur Komersil
Direktur Komersil membawahi Kompartemen Administrasi Keuangan,

Kompartemen Pemasaran, Staf, Departemen Sarana Riset Pupuk Organik.


Kompartemen Administrasi Keuangan membawahi Departemen Anggaran,
Departemen Keuangan, Departemen Akutansi, Bagian Usaha Patungan,
Bagian

Strategi

Korporasi.

Kompartemen

Pemasaran

membawahi

14

Departemen Perencanaan dan Promosi, Departemen Sarana Penjualan,


Departemen penjualan PSO, Departemen Penjualan Non PSO. Tugas-tugas
dari direktur komersil adalah :
i. Mengatur masalah keuangan pabrik.
ii. Melakukan pengolahan data untuk keperluan pabrik.
iii. Mengatur hubungan dengan masyarakat dan kesekretariatan.
Bagan struktur organisasi PT. Pupuk Kujang dapat dilihat pada gambar 1.

15

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Pupuk Kujang Cikampek


(Biro SDM dan Umum PT. Pupuk Kujang,2015)

16

1.2.3.2 Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang digunakan untuk menunjang kesejahteraan karyawan


beserta keluarganya, maka perusahaan menyediakan berbagai fasilitas yang
dikelola oleh suatu yayasan.
Beberapa fasilitas penunjang yang tersedia antara lain:
1.

Perumahan
Perusahaan menyediakan perumahan di dalam dan di luar area pabrik

dengan empat tipe rumah karyawan sesuai dengan jabatannya. Karyawan


lainnya juga disediakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari Bank Tabungan
Negara (BTN) yang pembayaran uang mukanya mendapat bantuan dari
perusahaan.
2.

Sekolah
Sarana pendidikan putraputri karyawan disediakan sekolah di komplek

perumahan pabrik yang terdiri dari TK, SD dan SMP. Bagi yang berprestasi
diberikan beasiswa. Sarana pendidikan ini juga terbuka bagi anak didik yang
berasal dari daerah sekitar kawasan pabrik.
3.

Transportasi
Perusahaan menyediakan armada bus untuk antar jemput karyawan dan

keluarganya, selain itu disediakan pula shelter-shelter di sepanjang jalan


dalam area pabrik.
4.

Balai Kesehatan
Perusahaan

menyediakan

balai

kesehatan

keluarganya dengan pelayanan secara gratis.

5.

Masjid

untuk

karyawan

dan

17

Perusahaan

membangun

masjid

Nahrul

Hayat

sebagai

sarana

peribadatan di tengah komplek perumahan pabik. Masjid ini mampu


menampung sekitar seribu orang.
6.

Sarana Olahraga dan Rekreasi


Perusahaan menyediakan fasilitas olah raga untuk karyawan dan

keluarganya antara lain : Lapangan sepak bola, Lapangan tennis, Lapangan


voli, Lapangan golf, Kolam renang, Gedung serba guna untuk bulu tangkis,
tenis meja, dan bola sodok.
7.

Asuransi
Perusahaan menyediakan pula asuransi bagi karyawan selama 24 jam.

Selama jam kerja karyawan ditanggung oleh Asuransi Tenaga Kerja


sedangkan di luar jam kerja ditanggung oleh Asuransi Jiwa Sraya.
1.2.3.3 Jumlah & Pendidikan Karyawan di Tiap Bagian
Jumlah karyawan PT. Pupuk Kujang yang tercatat pada Departemen
PSDM sampai bulan Maret adalah 1.189 orang. Jumlah ini tidak termasuk tenaga

harian lepas (karyawan honorer dan ikatan kerja). Menurut status/lokasi kantor
karyawan PT. Pupuk Kujang dapat dibedakan menjadi :
Tabel 6. Jumlah karyawan PT. Pupuk Kujang
Status/Lokasi Kantor
Tetap Trainning
Pupuk Kujang Cikampek
1101
62
Karyawan Alih Tugas
14
0
Pupuk Kujang Jakarta
9
0
Jumlah
1124
62
(Biro SDM dan Umum PT. Pupuk Kujang,2015)

Honorer
3
0
0
3

Jumlah
1166
14
9
1189

Tingkatan dari karyawan disesuaikan dengan pendidikan, pengalaman


dan masa kerja dari karyawan yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
Pasca Sarjana
Sarjana
Sarjana Muda
SLTA (DI & DII)

:
:
:
:

24
261
140
762

Orang
Orang
Orang
Orang

18

SLTP
SD

:
1 Orang
:
1 Orang
Jumlah :
1181 Orang
Berdasarkan waktu kerjanya, karyawan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
karyawan reguler dan karyawan shift. Pembagian kerja secara shift bertujuan
untuk menjamin lancarnya pabrik agar bisa beroperasi secara 24 jam penuh.

Jam karyawan reguler


Karyawan yang termasuk karyawan reguler adalah mereka yang tidak

terlibat langsung dalam kegiatan produksi maupun pengamanan pabrik, yaitu


karyawan yang bekerja selama 5 hari dalam seminggu.
Jam kerja untuk karyawan reguler adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Jam kerja reguler
Hari
Jam Kerja
Senin Kamis
07.00 16.00
Istirahat Siang
11.30 12.30
Jumat
07.00 16.30
Istirahat Siang
11.30 13.00
Sabtu Minggu
Libur (Off)
(Biro SDM dan Umum PT. Pupuk Kujang,2015)

Jam kerja Shift


Pabrik beroperasi terus menerus selama 24 jam. Diperlukan suatu

pembagian kerja yang disebut shift. Setiap shift bekerja selama 8 jam sehari.
Jumlah shift ada empat kelompok, yaitu kelompok A, B, C, dan D. Adapun
pembagian kerjanya adalah sebagai berikut:
Day Shift (DS)

: pukul 07.00 15.00

Swing Shift (SS)

: pukul 15.00 23.00

Night Shift (NS)

: pukul 23.00 07.00

Di PT. Pupuk Kujang terdapat 4 kelompok shift, masing-masing kelompok


bekerja selama tujuh hari tiap shift kemudian libur dua hari atau tiga hari. Adapun
pembagian kerja tiap shift disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Jam kerja shift
Group Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin
A
DS
DS
SS
SS
Off
Off
Off
B
SS
SS
Off
Off
NS
NS
NS

19

C
NS
NS
DS
DS
SS
D
Off
Off
NS
NS
DS
(Biro SDM dan Umum PT. Pupuk Kujang,2015)

SS
DS

SS
DS

Setiap kelompok shift bekerja selama lima hari, seminggu atau sebanyak
40 jam dan beristirahat selama dua atau tiga hari.
Perbaikan pabrik yang biasanya disebut PERTA (Perbaikan Tahunan)
atau TA (Turn Arround) yaitu menghentikan produksi untuk perbaikan atau
pemeriksaan seluruh alat-alat dilakukan sekali dalam setahun, memakan waktu
kurang lebih satu bulan. Sehingga pada prakteknya dalam satu tahun hanya ada
sekitar 330 hari kerja.
1.2.3.4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Undang-undang No.1 tahun 1970 menetapkan bahwa setiap tenaga kerja
berhak mendapat perlindungan demi keselamatan hidup dan meningkatkan
produksi serta produktifitas nasional. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT.
Pupuk Kujang No. 067/DIR/X/1978 tentang pemberian wewenang kepada bagian
keselamatan dan pemadam kebakaran maka perusahaan mengambil langkahlangkah

yang

pada

prinsipnya

adalah

melakukan

pencegahan

dan

penanggulangan terhadap kemungkinan terjadinya bahaya. Jenis bahaya di


tempat kerja bermacammacam, seperti :
1.

Bahaya zat kimia, baik berupa gas maupun cairan yang beracun
atau mudah terbakar.

2.

Debudebu disekitar tempat kerja yang dapat mengganggu


pernafasan.

3.

Aliran listrik tegangan tinggi.

4.

Kebisingan yang melebihi ambang batas pendengaran.

5.

Mesin-mesin yang bekerja pada tekanan dan suhu yang tinggi


sehingga dapat menimbulkan ledakan dan kebakaran.

6.

Penerangan / lampu yang kurang memadai.

20

7.

House keeping yang tidak baik mengakibatkan tempat kerja kotor


serta

alat-alat

yang

tidak

teratur

sehingga

menyulitkan

dalam

penanggulangan kebakaran dan kecelakaan.


8.

Jam kerja yang berlebihan dan kerja rutin sehingga dapat


menyebabkan kelelahan dan kejenuhan.
Cara mengatasi akibat yang ditimbulkan oleh jenis-jenis bahaya tersebut,

diperlukan kesatuan kelompok kerja dalam sistem terpadu. Sistem keselamatan


kerja di lingkungan PT. Pupuk Kujang melibatkan 6 kelompok kerja, yaitu: bagian
Keselamatan

dan

Pemadam

Kebakaran,

bagian

Keamanan,

bagian

Pemeliharaan Lapangan, bagian Kesehatan, bagian Ekologi, serta bagian


Asuransi dan Perbendaharaan.
Selain kelompok kerja di atas, sangat penting juga adanya kesadaran
dari seluruh karyawan untuk mencegah serta menghindari adanya bahaya
yang dapat merugikan diri sendiri, orang lain maupun perusahaan.
Mengingatkan karyawan, maka setiap pagi dan sore selalu dibacakan pesanpesan keselamatan kerja oleh bagian keselamatan dan pemadam kebakaran.
1.

Bagian Keselamatan dan Pemadam Kebakaran


Bagian ini berkedudukan di bawah divisi inspeksi dan keselamatan yang

dibagi menjadi dua seksi yaitu seksi pencegahan dan seksi penanggulangan
kecelakaan atau kebakaran. Bagian ini dilengkapi sarana penunjang, seperti:
mobil ambulance, kendaraan pemadam kebakaran, APAR (Alat Pemadam Api
Ringan), jaringan air hydrant dari kawasan pabrik sampai perumahan, masker
gas dan debu, racun api, pendeteksi api dan peralatannya, kotak PPPK,
poster-poster keselamatan kerja, mengumumkan safety talk yang berisi
pesan-pesan keselamatan kerja, serta memberikan pendidikan dan latihan
penanggulangan secara berkala untuk seluruh karyawan.
2.

Bagian Kemananan

21

Bagian keamanan terdiri dari dua pasukan yaitu pasukan penjagaan,


pasukan penyelidikan dan pasukan penanggulangan. Tugas utama dari
bagian ini adalah menjaga keamanan lingkungan.
3.

Bagian Pemeliharaan dan Lapangan


Bagian ini menyediakan sarana bagi karyawan berupa perlengkapan

kerja, misalnya pakaian kerja dan peralatan lainnya. Bagian ini juga
menyediakan konsultasi bagi karyawan yang ditangani oleh seorang psikolog.
4.

Bagian Kesehatan
Bagian ini dilengkapi dengan dokter umum, perawat dan dokter gigi,

bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh karyawan


dan keluarga.

5.

Bagian Ekologi
Bagian ini bertugas untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah

terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran udara, pencemaran air,


maupun pencemaran suara.
6.

Bagian Asuransi
Bagian ini bertugas mengurusi masalah asuransi tenaga kerja dan

pemberian

santunan

kepada

karyawan

yang

mendapatkan

musibah

kecelakaan. Adanya asuransi ini diharapkan akan memberikan rasa aman


kepada karyawan dalam menjalankan tugasnya.
1.2.3.5 Jaminan Sosial
Jaminan sosial yang diperoleh karyawan PT. Pupuk Kujang adalah
sebagai berikut:

Gaji

22

Sistem penggajian untuk karyawan PT Pupuk Kujang adalah sebagai


berikut :
1.

Gaji

karyawan

tetap,

ikatan dinas, dan honorer


Karyawan tetap, karyawan yang bekerja karena ikatan dinas, maupun
karyawan honorer, gaji diberikan setiap akhir bulan. Gaji ini meliputi:
tunjangan istri, tunjangan anak, kesehatan dan perumahan.
2.

Gaji tenaga harian lepas


Tenaga harian lepas, gaji diberikan setiap hari Sabtu yang jumlahnya

disesuaikan dengan jumlah jam kerja.


Disamping gaji rutin, setiap karyawan mendapat bonus keuntungan
tahunan yang besarnya tergantung pada laju produksi. Bagi karyawan
yang bekerja lembur diberikan upah tambahan dengan perhitungan
sebagai berikut :
1.

Hari biasa, lembur 1 jam


pertama sebesar 1,5 kali upah/jam.

2.

Hari Minggu dan hari libur


besarnya 2 kali upah/jam.

3.

Bagi

karyawan

yang

dipanggil untuk bekerja di pabrik di luar jam kerja akan diberikan


tambahan upah.

Uang Cuti
Disamping

gaji

rutin

dan

bonus,

setiap

karyawan

yang

akan

melaksanakan cuti tahunan diberi uang saku sebesar satu kali gaji dasar.

Jaminan Kesehatan
Perusahaan

juga

menyediakan

jaminan

kesehatan

dengan

memperhatikan masalah kesehatan dari karyawan dan keluarganya. Oleh

23

karena itu dibangun Balai Kesehatan untuk melayani para karyawan. Para
karyawan diberi pelayanan kesehatan secara gratis.
1.2.4 Sistem Pemasaran Hasil
Sesuai

Peraturan

Menteri

Perdagangan

No.17/MDAG/PER/6/2011

tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi, dan Surat Direktur Utama
PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) No. U-909/A00000.UM/2011 tanggal 11 Agustus
2011 bahwa terhitung mulai tanggal 1 September 2011, seluruh Provinsi Jawa
Barat menjadi daerah tanggung jawab PT. Pupuk Kujang.
Penyaluran Pupuk Urea Kujang dilakukan oleh lima distributor yang
ditunjuk oleh PT. Pupuk Kujang yaitu PT. Pertani, PT. Hurip Utama, PT. Selini, PT.
Cipta Niaga dan PT. Muara Teguh Perkasa. Sedangkan untuk eksport ke luar
negeri ditangani oleh PT. Pupuk Kujang sendiri.
Sedangkan amoniak, yang merupakan kelebihan dari produksi amoniak
yang diproses menjadi urea, sebagian besar disalurkan ke

PT. Multi Nitrotama

Kimia serta sebagian lagi dipasarkan ke wilayah Jawa Barat, Jawa Timur dan
diekspor dalam partai kecil (small cargo).
1.3

Lay Out Pabrik


PT. Pupuk Kujang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No. 39, Desa Dawuan,

Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini


didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain :
1.

Dekat

dengan

sumber

pembangkit listrik Jatiluhur.


2.

Dekat dengan sumber gas


alam di Cilamaya.

3.

Dekat dengan sumber air


tawar di Waduk Curug (sebelah bawah
Jatiluhur)

dari bendungan

24

4.

Tersedianya

fasilitas

Dekat

daerah

transformasi yang memadai


5.

dengan

pemasaran pupuk dan fasilitas transportasi yang memadai


6.

Penyediaan tenaga kerja


dapat dijamin keberadaannya
Posisi strategis Perusahaan yang terletak di Propinsi Jawa Barat dan

berdekatan dengan Ibukota DKI Jakarta menjadi salah satu tantangan tersendiri,
mengingat Jawa Barat sebagai lumbung padi nasional harus ditunjang dengan
pasokan pupuk yang memadai sehingga ketahanan pangan Nasional dapat
terjamin.
Pemilihan tata letak/lay out pabrik dirancang dengan tujuan :
1. Pengolaha produk dapat efisien.
2. Memudahkan dalam penanggulangan bahaya, ledakan, dan kebocoran
gas.
3. Mencegah polusi gas maupun suara sehingga tidak mengganggu
masyarakat sekitarnya.
4. Memudahkan jalan masuk dan keluar kendaraan di area pabrik.
Adapun Lay Out PT. Pupuk dapat dilihat pada Gambar 2.

25

Skala 1 : 300

Gambar 2. Lay Out PT Pupuk Kujang


(Biro SDM dan Umum PT. Pupuk Kujang,2015)

Anda mungkin juga menyukai