Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang.
Lanjut usia merupakan proses alami yang tidak dapat hindarkan.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) ada 4 tahap lanjut usia yaitu :
usia pertengahan (middle age) adalah kelompok usia (45-59), usia lanjut
(elderly) adalah kelompok usia antara (60-70), usia lanjut tua (old ) adalah
kelompok usia antara (75-90), usia sangat tua (very old) adalah kelompok
usia di atas (90 tahun). (Notoatmojo 2007, p. 281).
Saat ini diseluruh dunia jumlah lanjut usia diperkirakan lebih dari
629 juta jiwa (satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun), pada tahun
2025 lanjut usia akan mencapai 1,2 milyar di negara maju, pertambahan
populasi/ penduduk lanjut usia telah diantisipasi sejak awal abad ke-20
(Wahyudi,Nugroho 2008, p.1).
Di indonesia jumlah lanjut usia meningkat dari 69,09 pada tahun
2007 menjadi 69,65 pada tahun 2012 (Kementrian Kesehatan RI 2013,
p.37).
Riskesdas Provinsi Sumatra Barat (2014) mencatat 72,20 jumlah
lanjut usia. Sementara itu, di Kota Solok sendiri terdapat 51,12 jumlah
lanjut usia (Dinas Kesehatan Kota Solok 2013).
Salah satu indikator pembangunan kesehatan Indonesia adalah
menigkatkan umur harapan hidup, tapi seiring dengan meningkatnya umur
harapan hidup juga akan meningkatkan jumlah penderita penyakit
degeneatif, yang salah satunya adalah hipertensi.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan keadaan perubahan


dimana tekanan darah meningkat secara tidak wajar dan terus menerus
karena kerusakan salah satu atau beberapa faktor yang berperan
mempertahankan tekanan darah tetap normal. Hipertensi merupakan salah
satu penyakit tidak menular yang sering di alami oleh lansia, karena
pertambahan usia merupakan salah satu dari faktor penyebab hipertensi
yang tidak dapat di hindari.
Di Kota Solok, Hipertensi merupakan penyakit nomor 3 terbanyak
pada lansia, jumlah penderitanya mencapai 1108 dari 5.112 jumlah lansia
keseluruhannya (Dinas Kesehatan Kota Solok 2014).
Dari 4 puskesmas lansia yang terdapat di Kota Solok, yaitu
puskesmas KTK, puskesmas Tanah Garam, puskesmas Tanjung Paku, dan
puskesmas Nan Balimo. Puskesmas Tanjung Paku memiliki jumlah lansia
penderita terbanyak yaitu mencapai 404 orang lanjut usia.
Puskesmas Tanjung Paku memiliki 11 posyandu lansia aktif, dan
tercatat 53 orang lansia penderita hipertensi di posyandu lansia Pulau
Belibis, yang merupakan jumlah terbanyak jika di bandingkan 10
posyandu lainnya (Dinas Kesehatan Kota Solok 2014).
Untuk mengurangi jumlah itu dapat di lakukan dengan
berolahraga. Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan fisik manusia. Bila
dilaksanakan dengan tepat dan terarah dalam arti bahwa telah
diperhitungkan pelaksanaan berdasarkan adanya keterbatasan dari tubuh
manusia. (Geriwijoyo 2005, p.12)
Secara laboratorium telah diketahui adanya peningkatan imunitas
dalam tubuh manusia setelah latihan teratur. Beberapa manfaat olah raga
bagi kesehatan lansia seperti pencegahan, pengobatan dan sebagai

rehabilitasi. Senam lansia adalah olah raga ringan yang mudah dilakukan
dan tidak memberatkan, yang dapat diterapkan pada lansia. Aktivitas
olahraga ini akan membantu tubuh lansia agar tetap bugar dan tetap segar,
karena senam lansia mampu melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung
bekerja secara optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang
berkeliaran di dalam tubuh (Widianti 2010, p.114).
Meski pada umumnya olahraga baik untuk kesehatan, tapi
mungkin ada beberapa bentuk olahraga yang tidak cocok dengan penyakit
yang diderita orang tersebut dikarenakan mengingat fisik pada usia lanjut
sudah berbeda pada saat usia muda, maka saat ini sudah diciptakan senam
khusus lansia. Senam lansia sudah ada standar gerakannya dan sudah di
akui dan aman dilakukan. Pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot dan
kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, toleransi latihan dan
terjadinya peningkatan lemak di tubuh. Dengan melakukan olahraga
seperti senam lansia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan
fungsional tersebut, bahkan dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa
latihan olahraga seperti senam dapat mengeliminasi berbagai resiko
penyakit seperti : hipertensi, diabetes militus, penyakit arteri koroner dan
kecelakaan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti lebih lanjut tentang Bagaimana pengaruh senam lansia terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia di Posyandu Lansia Pulau Belibis
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Paku Kota Solok.

B. Perumusan masalah.

Berdasarkan latar belakang diatas diatas, perumusan masalah


penelitian ini adalah apakah ada pengaruh senam lansia terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia di Posyandu Lansia Pulau Belibis
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Paku Kota Solok

C. Tujuan penelitian.
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam lansia
terhadap perubahan tekanan darah pada lansia di Posyandu Lansia Pulau
Belibis wilayah kerja Puskemas Tanjung Paku Kota Solok.
2. Tujuan khusus
a. Diketahui rata-rata tekanan darah sebelum diberi intervensi senam
lansia pada lansia di Posyandu Lansia Pulau Belibis wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Paku Kota Solok.
b. Diketahui rata-rata penurunan tekanan darah sesudah diberi intervensi
senam lansia pada lansia di Posyandu Lansia Pulau Belibis wilayah
kerja Puskesmas Tanjung Paku Kota Solok.
c. Diketahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan
senam lansia pada lansia di Posyandu Lansia Pulau Belibis wilayah
kerja Puskesmas Tanjung Paku Kota Solok.
D. Manfaat Penilitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai sarana latihan melakukan penelitian serta mengembangkan
ilmu pengetahuan tentang penelitian. Serta sebagai pengembangan
kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan
selama perkuliahan.

2. Bagi Lansia
Agar lansia tahu manfaat senam lansia bagi penurunan tekanan darah
dan termotivasi untuk melakukannya untuk menghindari resiko lebih
lanjut.
3. Bagi Instansi
Sebagai bahan masukan bagi puskesmas bahwa melakukan senam
lansia dapat dimanfaatkan untuk menurunkan tekanan darah dan
memperbaiki kualitas hidup lansia.
4. Bagi Masyarakat
Untuk menambah pengetahuan masyarakat sehingga dapat
meningatkan motivasi lansia dalam memanfaatkan senam lansia.

E. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini di lakukan pada lanjut usia penderita hipertensi di
posyandu lansia Pulau Belibis wilayah kerja puskesmas Tanjung Paku
Kota Solok, yang akan di laksanakan pada bulan maret tahun 2015 oleh
mahasiswa STIKes Fort De Kock Bukittinggi prodi DIII Fisioterapi. Untuk
mengetahui pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah
pada lansia, dengan menggunakan metode penelitian Quasi-Eksperimen
dengan rancangan One Group Pretest-Postest.

Anda mungkin juga menyukai