a)
d=
1
2 sin
keluar dan jarak d akan akurat. Hukum Bragg bergantung pada interferensi
antara gelombang yang dibuat di lokasi molekul. Hal ini bergantung pada
kejadian gelombang yang koheren. Kita tidak bisa mendapatkan efek
interferensi dari gelombang koheren. Cahaya terpolarisasi dapat digunakan
karena lentur tetapi memunculkan kesulitan karena bidang polarisasi harus
sesuai dengan bidang difraksi atau tidak ada difraksi yang akan diamati. Kami
akan membahas ini dengan rinci nanti (tanpa poin pada bagian ini).
c) Untuk aturan praktis 10 keV elektron dengan panjang gelombang 1,5 yang
dekat dengan jenis sinar-x yang umumnya digunakan pada generator
laboratorium sinar-x (radiasi Cu K-). Energi yang lebih tinggi menghasilkan
panjang gelombang yang lebih rendah karena E = hc / . Mengingat nilai dari
pertanyaan, 15 KeV sinar-x memiliki panjang gelombang 0,83 .
Mekanisme untuk menghasilkan sinar-x ini tidak diketahui. Makalah ini
mendalilkan bahwa pita poliakrilat menjadi bermuatan positif dan pita
polietilen menjadi bermuatan negatif sehingga sebuah bentuk busur saat
potongan mengarah ke elektron yang dipercepat oleh tegangan yang turun dari
1.000 kV. Elektron melambat ketika berbenturan dengan pita positif dan
perubahan dalam momentum dari partikel bermuatan menyebabkan emisi
gelombang elektro magnetik. Satu masalah dengan deskripsi ini adalah bahwa
skenario ini akan menyebabkan penumpukan panas yang signifikan dan cukup
untuk membakar pita.
d) E = hc / sehingga untuk panjang gelombang pada urutan meter E adalah di
urutan 1 x 10-6 eV. Ini cukup untuk memindahkan elektron dalam logam tetapi
tidak dapat mengionisasi DNA, RNA atau protein yang menyebabkan kanker.
Tidak ada energi yang cukup per foton untuk mengionisasi molekul dan
menyebabkan kanker.
e) | p| = h /
Kejadian ini elastis sehingga tidak ada perubahan energi dan nilai absolut
momentum juga tidak berubah. Perubahan momentum dan dari angka
2h
h
perubahan momentum diperoleh |p|= sin=