Anda di halaman 1dari 7

HIDROLISIS PATI MENJADI GLUKOSA

A. Tujuan
1. Melakukan hidrolisis pati menjadi glukosa
2. Melakukan konfirmasi hasil hidrolisa (glukosa)

dengan

cara

uji

Benedict, penentuan viskositas dan berat jenis


B. Dasar Teori
Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton
yang mengandung unsur unsur C, H dan O dengan rumus empiris (CH2O)n.
Karbohidrat terdapat pada tebu, singkong, sagu, jagung, ubi dan lain-lain.
Fungsinya dalam tubuh adalah sebagai sumber energi utama, mencegah
terjadinya ketidaksempurnaan proses oksidasi lemak, mengoptimalkan kerja
protein, dan mencegah terjadinya ketosis yaitu minimnya kadar karbohidrat
dalam tubuh sehingga menjadikan lemak tubuh sebagai sumber energi.
Karbohidrat diklasifikasikan menjadi sebagai berikut:
1. Monosakarida
Monosakarida

merupakan

karbohidrat

paling

sederhana

karena

molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan
dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain. Monosakarida dibedakan
menjadi aldosa (satu gugus aldehid) dan ketosa (satu gugus keton).
Contoh dari aldosa adalah glukosa dan galaktosa sedangkan contoh ketosa
adalah fruktosa.
2. Disakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul
monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan
molekul air. Contoh disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.
3. Polisakarida
Polisakarida

adalah

karbohidrat

gabungan

dari

banyak

molekul

monosakarida dan dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi


karbohidrat lain yang lebih sederhana. Contoh polisakarida adalah
selulosa, glikogen, dan amilum (pati).

Adanya karbohidrat dalam suatu bahan dapat dideteksi dengan


berbagai uji di antaranya:
1. Uji Molisch
Tujuan dari uji Molisch adalah untuk membuktikan adanya karbohidrat
secara kualitatif. Adapun prinsipnya yaitu bahan yang mengandung
monosakarida bila direksikan dengan H2SO4 pekat akan terhidrolisis
membentuk furfural. Furfural kemudian akan membentuk persenyawaan
naftol yang ditandai dengan terbentuknya cicncin berwarna ungu.
2. Uji Barfoed
Tujuan

dari

uji

Barfoed

adalah

untuk

membedakan

antara

monosakarida dan disakarida. Adapun prinsipnya yaitu berupa mekanisme


Cu2+

dari pereaksi Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih

cepat oleh gula reduksi monosakarida dari pada disakarida (biru) dan
menghasilkan Cu2O berwarna merah bata.
3. Uji Seliwanof
Tujuan dari uji Seliwanof adalah untuk membedakan gula aldosa
(mengandung satu gugus aldehid) dan ketosa ( mengandung satu gugus
keton). Adapun prinsipnya yaitu fruktosa dengan asam kuat akan
mengalami

dehidrasi

membentuk

hidroksimetilfurfural

dan

bila

ditambahkan recorsinol akan berkondensasi membentuk persenyawaan


yang berwarna merah orange. Reaksi positif yang ditunjukkan dengan
warna merah orange pada uji seliwanof ini membuktikan bahwa larutan
tersebut merupakan ketosa sedangkan yang menunjukkan hasil negatif
adalah aldosa.
4. Uji Iodin
Tujuan uji Iodin adalah untuk membuktikan adanya polisakarida.
Adapun prinsipnya yaitu polisakarida akan membentuk reaksi dengan iodin
dan

memberikan

warna

yang

spesifik

tergantung

pada

jenis

karbohidratnya. Iodin dengan amilosa memberikan warna biru, dengan


amilosa, glikogen dan dekstrin memberikan warna merah anggur.
5. Uji Benedict
Tujuan uji Benedict adalah untuk membuktikan adanya gula pereduksi.
Adapun prinsipnya yaitu gula yang mengandung gugus aldehida atau
keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis, menjadi Cu+,
yang mengendap sebagai Cu2O (kupro oksida) berwarna merah bata.
Amilum atau pati adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam
air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan
utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa
(sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.
Pati

adalah

suatu polisakarida

yang

mengandung

amilosa

dan

amilopektin. Amilosa adalah poliglukosa berantai lurus yang terdiri dari lebih
6000 glukosa dan dapat larut di dalam air. Sedangkan amilopektin adalah
poliglukosa bercabang dengan rantai utama terdiri dari 10 sampai 60 unit
glukosa, rantai samping terdiri dari 15 sampai 45 unit glukosa dan tidak
dapat larut di dalam air. Dengan penambahan iodium (I2), fraksi amilosa akan
memberikan warna biru sedangkan fraksi amilopektin berwarna merah.
Pati dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana yaitu
glukosa. Hidrolisis adalah suatu proses pemutusan ikatan antar glukosa
menggunakan air dengan bantuan katalis dan membutuhkan panas. Katalis
yang digunakan dapat berupa katalis asam, basa atau enzim.
Pada hidrolisis pati dengan menggunakan katalis asam, pati diubah
menjadi

desktrin,

yaitu

zat

yang

strukturnya

kurang

kompleks

dan

ukurannnya lebih kecil dibandingkan dengan pati tetapi memiliki rumus


umum yang sama dengan pati. Kemudian dekstrin berubah menjadi maltose
dan isomaltosa yang selanjutnya berubah menjadi glukosa.
Glukosa yang terbentuk dari hasil hidrolisis ini dapat difermentasi
menjadi bioetanol. Bioetanol adalah salah satu bahan bakar yang terbuat
dari biomassa yang mengandung komponen pati. Fermentasi adalah proses
produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen) dengan

cara menambahkan ragi (yeast). Pada proses fermentasi, penguraian bahanbahan karbohidrat tidak menimbulkan bau busuk dan menghasilkan gas
karbondioksida. Suatu fermentasi yang busuk merupakan fermentasi yang
mengalami kontaminasi. Mikroba yang biasa digunakan dalam proses ini
adalah Saccharomyces cereviseae. Reaksi yang terjadi yaitu :
C6H12O6 + ragi
Etanol

2C2H5OH + 2CO2
yang

dihasilkan

dari

proses

fermentasi

memiliki

kadar

kemurnian sekitar 40% sehingga untuk mendapatkan etanol yang berkadar


lebih dari 95% agar dapat digunakan sebagai bahan bakar maka harus
melewati proses distilasi. Distilasi adalah suatu metode pemisahan bahan
kimia

berdasarkan

perbedaan

kecepatan

atau

kemudahan

menguap

(volatilitas) bahan. Campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali.
Etanol adalah salah satu contoh energi terbarukan yang harus terus
dikembangkan mengingat persediaan energi fosil yang semakin lama
semakin menipis. Etanol dapat meningkatkan efisiensi pembakaran karena
mengandung 35% oksigen. Selain itu, etanol juga ramah lingkungan karena
emisi gas buangannya seperti kadar karbon monoksida, nitrogen oksida, dan
gas-gas lain rendah (19-25%). Beberapa keunggulan lain yang dapat
diperoleh dari bioetanol sebagai bahan bakar adalah nilai oktannya yang
tinggi menyebabkan campuran bahan bakar terbakar tepat pada waktunya
sehingga

tidak

menyebabkan

fenomena

knocking,

pembakaran

tidak

menghasilkan partikel timbal dan benzena yang bersifat karsinogen,


mempunyai efisiensi yang tinggi dibandingkan bensin dan mengurangi emisi
fine-particulates yang membahayakan kehidupan manusia. Akan tetapi
penggunaan bioetanol sebagai pengganti bahan bakar juga mempunyai
kelemahan yaitu mesin kendaraan memerlukan modifikasi terlebih dahulu
apabila menggunakan etanol murni dan juga ada kemungkinan etanol akan
mengeluarkan emisi polutan beracun.
C. Alat dan Bahan

1. Alat

Neraca
Penangas
Termometer
Magnetic stirrer
Labu reaktor

2. Bahan

Pati
HCl 25%
NaOH

Kondensor
Hotplate
Gelas kimia
Gelas ukur
Tabung reaksi

Pereaksi Benedict
Glukosa

D. Cara Kerja
1. Hidrolisis Pati

Timbang pati sebanyak 2 gram


kemudian pindahkan ke gelas
kimia 500 ml.
Tambahkan 200 ml aquades dan
diaduk secara merata
menggunakan batang pengaduk.
Tambahkan ke dalam larutan
pati, 10 ml HCl 25% lalu aduk
sampai merata.
Pindahkan larutan ke dalam labu
reaktor yang sudah dilengkapi
termometer, pengaduk dan
kondensor.
Lakukan pemanasan dalam
penangas air sampai suhu 94C.
proses pemanasan berlangsung
selama satu jam dengan tetap
menjaga suhu larutan 94C.
Setelah pemanasan berlangsung
satu jam, angkat labu reaktor
dari penangas kemudian
dinginkan pada suhu ruang.
Ambil sampel sebanyak 5 ml
kemudian tambahkan NaOH
sampai pH larutan netral

2. Uji Pati


Masukkan 2 ml larutan sampel (pati 5%,
glukosa 5%, glukosa 1% dan sampel
hidrolisis) ke dalam tabung reaksi.

Tambahkan 5 ml pereaksi Benedict.


Kocok. Lalu masukkan ke dalam penangas
air yang telah mendidih. Biarkan dingin dan
amati!

Anda mungkin juga menyukai