TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsumsi Makanan Sumber Lemak dan Karbohidrat
1. Definisi Pola Konsumsi Makanan
Pola konsumsi makanan adalah susunan makanan yang
merupakan suatu kebiasaan yang dimakan seseorang mencakup jenis
dan jumlah bahan makanan rata-rata per orang per hari yang umum
dikonsumsi /dimakan penduduk dalam jangka waktu tertentu (Harap,
VY. 2012).
2. Pengukuran Pola Konsumsi Makanan
Survey konsumsi makanan merupakan metode yang dapat
digunakan untuk menentukan status gizi perorangan atau kelompok.
Tujuan survey konsumsi makanan adalah untuk pengukuran jumlah
makanan yang dikonsumsi pada tingkat kelompok, rumah tangga dan
perorangan, sehingga diketahui kebiasaan makan dan dapat dinilai
kecukupan makanan yang dikonsumsi seseorang.
Berdasarkan jenis data yang didapat, metode survey konsumsi
makanan dibagi dua yaitu yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Metode yang bersifat kualitatif antara lain :
a) Metode frekuensi makanan (food frequency)
b) Metode dietary history
c) Metode telepon
d) Metode pencatatan makanan (food list)
Sedangkan metode kuantitatif antara lain :
a) Metode recall 24 jam
b) Penimbangan makanan (food weghting)
c) Metode food account
d) Metode perkiraan makanan (estimate food record)
e) Metode inventaris (intentory method)
f) Metode pencatatan (Household food Records)
konsumsi
gizi
individu
lebih
disarankan
recall
dapat
dilakukan
untuk
makanan
dan
minuman
termasuk
2.
3.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
keju, dan mentega. Lemak nabati yaitu lemak yang berasal dari
tumbuhan. Bahan makanan sumber lemak nabati antara lain kacang
tanah, alpokat, kemiri, minyak wijen, dan biji bunga matahari.
Dalam
proses
pencernaan,
bahan
makanan
yang
yang
terdapat
pada
makanan
dapat
Avaible Carbohydrate
Avaible Carbohydrate (Karbohidrat yang tersedia), yaitu
karbohidrat yang dapat dicerna, diserap serta dimetabolisme
sebagai karbohidrat.
2.
Unvaible Carbohydrate
Unvaible Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia),
yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa oleh enzimenzim pencernaan manusia, sehingga tidak dapat diabsorpsi.
Tabel 2 Kategori Tingkat Konsumsi Karbohidrat
Kategori
Tingkat Konsumsi (% AKG)
Kurang
< 80% AKG
Baik
80-110% AKG
Lebih
> 110% AKG
Sumber : WNPG, 2004
10
11
pati,
termasuk
jenis
karbohidrat
kompleks.
fisik
secara
teratur
memiliki
efek
yang
12
menyebabkan
pengeluaran
tenaga
yang
cukup
banyak
Pengeluaran Energi
2,5-4,9 kcal/menit
5-7,4 kcal/menit
7,5-12 kcal/menit
Aktifitas Fisik
Berjalan kaki, tenis
meja,
golf,
mengetik,
membersihkan
kamar, berbelanja
Bersepeda,
ski,
menari,
tennis,
menaiki tangga
Basket, sepak bola,
berenang, angkat
beban
13
Berat
1. Pekerja Kasar
2. Buruh Industri Berat
3. Buruh Tambang
4. Penarik Kaca
5. Pengemudi Bus dan
Truk
dalam
menghitung
total
aktivitas
menggunakan kuesioner.
Rumus Tingkat Aktivitas Fisik :
PAL =
24
Keterangan :
14
fisik
dengan
PAL
PAR
ketidakseimbangan
asupan
energi
dan
protein.
Kelebihan Antropometri
a) Alat murah, mudah di dapat, dan digunakan
b) Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah
dan objektif
c) Pengukuan dapat dilakukan oleh tenaga lain setelah dilatih.
d) Prosedurnya mudah, sederhana, aman dan dapat dilakukan
dalam jumlah sampel yang besar.
e) Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas
(cut off points) dan baku rujukan yang pasti.
15
ini
tepat
dan
akurat.
Secara
ilmiah
diakui
kebenarannya.
II.
Kekurangan Antropometri
a) Tidak sensitif, tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi
tertentu
b) Faktor di luar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan
penggunaan sumber energi) dapat menurunkan spesifikasi dan
sensitivitas pengukuran antropometri
c) Kesalahan
yang
terjadi
pada
saat
pengukuran
dapat
Keterangan :
RLPP
Lingkar Pi
Lingkar Pa
16
Mengukur
lingkar
pinggang,
dikatakan
obesitas
jika
(Gunawan, I. 2010):
Perempuan
: > 80 cm
Laki-laki
: > 90 cm
: > 0,80 cm
Laki-laki
: > 0,90 cm
17
mengenakan
pakaian
yang
tidak
terlalu
menekan
2. Responden berdiri tegak dengan kedua lengan berada pada
kedua sisi tubuh dan kaki rapat
3. Pengukur jongkok di samping responden sehingga tingkat
maksimal dari panggul terlihat
4. Alat pengukur dilingkarkan secara horizontal tanpa
menekan kulit. Seseorang pembantu diperlukan untuk
meletakkan alat ukur dengan tepat
5. Dibaca dengan teliti hasil pengukuran pada pita hingga 0,1
cm terdekat.
4) Kelebihan Metode Rasio Lingkar Pinggang Panggul
Pengukuran lingkar pinggang juga dapat digunakan
sebagai estimasi lemak tubuh, dan ini juga dapat memprediksi
resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler (Gibson, 2000)
5) Kelemahan Metode Rasio Lingkar Pinggang Panggul
Pengukuran
lingkar
pinggang dan
pinggul
harus
18
19
F. Kerangka Teori
Diukur dengan
Indeks (RLPP)
Status Gizi
Asupan
Infeksi
Tingkat Konsumsi
(Lemak dan
Karbohidrat)
Aktivitas
Fisik
Sosial
Ekonomi
Faktor
Geografi
Variabel Terikat
4.
Tingkat Konsumsi Lemak
Status Gizi
Aktivitas Fisik
Diukur dengan
Indeks (RLPP)
Gambar 2. Kerangka Konsep
Keterangan :
: di analisa
: tidak di analisa
20
B. Hipotesis
1. Ada hubungan tingkat konsumsi lemak dengan rasio lingkar pinggang
panggul
2. Ada hubungan tingkat konsumsi karbohidrat dengan rasio lingkar
pinggang panggul
3. Ada hubungan aktivitas fisik dengan rasio lingkar pinggang panggul
21