Anda di halaman 1dari 16

Ilmu Kealaman Dasar

Keruntuhan Teori Evolusi

OLEH:
Chanisah (NIM F0411284)
Ahmad Akmal
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014

Keruntuhan Teori EVOLUSI

Anggapan bahwa teori evolusi hanya berkaitan dengan bidang studi


biologi adalah anggapan yang keliru. Teori evolusi telah menjadi pondasi
bagi sebuah filosofi yang menyesatkan sebagian besar manusia. Filsafat
tersebut adalah materialisme yang mengandung berbagai kepalsuan
dan kebohongan. Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun
selain materi adalah esensi dari segala sesuatu. Atas dasar pemikiran
itulah paham materialisme tidak mengakui adanya Tuhan. Paham ini tidak
hanya akan merusak individu tetapi bisa menyebabkan suatu bangsa
kehilangan nilai-nilai dasar yang sudah dianutnya. Kejahatan lain dari
materialisme adalah dukungannya terhadap ideologi-ideologi anarkis dan
bersifat memecah belah. Komunisme adalah salah satu konsekuensi
politis alami dari filsafat materialisme. Teori evolusi menjadi semacam
landasan ilmiah bagi materialisme. Teori ini dapat mengubah manusia
menjadi makhluk yang hanya berorientasi kepada materi dan berpaling
dari nilai-nilai moral.
Teori evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup di muka bumi
tercipta sebagai akibat dari peristiwa kebetulan dan muncul dengan
sendirinya dari kondisi alamiah. Teori evolusi sebagaimana yang
dipertahankan sampai saat ini adalah pendapat seorang naturalis amatir
dari Inggris, Charles Robert Darwin. Darwin sebenarnya tidak pernah
mengenyam pendidikan formal dalam ilmu Biologi. Ia hanya mempunyai
sedikit ketertarikan pada alam dan makluk hidup. Minat yang dimilikinya
itu mendorong dia untuk bergabung secara sukarela dalam perjalanan
kapal HMS Beagle mengarungi belahan dunia. Dalam perjalanannya, kapal
ini berhenti di sebuah tempat yang bernama kepulauan Galapagos.
Darwin sangat takjub ketika melihat keragaman makhluk hidup yang ada,
terutama spesies burung finch. Dia mengira bahwa keragaman pada
burung finch terjadi karena adaptasi yang dilakukan burung tersebut. Dia
berpikir bahwa makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh
Tuhan, tetapi semua makhluk hidup berasal dari satu nenek moyang yang
sama.
Setelah melihat hal tersebut, Darwin kemudian menyatakan
hipotesisnya sebagai sebuah teori. Ia mengungkapkan hiotesisnya tanpa
didasari sebuah penelitian. Padahal dalam induktivisme telah dinyatakan
bahwa hipotesis yang diungkapkan oleh seseorang harus didasari oleh
pengamatan dan penelitian. Jika hipotesis itu sesuai dan relevan, barulah
bisa dijadikan sebuah teori. Pendapat yang khayal dan imajinatif tidak
akan mendapat tempat dalam sains. Sedangkan Darwin, tanpa penelitian
langsung mengemukakan sebuah teori. Dan anehnya, teori tersebut dapat
berkembang pada masa itu. Teori tersebut berkembang dengan dukungan
para ahli Biologi materialis.

Perkembangan Teori Evolusi


Perkembangan ilmu ini dapat dikatakan sangat maju pada saat itu.
Belum ditemukannya alat untuk meneliti bagian tubuh makhluk hidup
secara mendetail adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh. Pada
saat itu mikroskop belum ditemukandan struktur sel yang rumit belum
diketahui sedikitpun, sehingga pendapat Darwin diterima begitu saja
tanpa diuji dengan penelitian lebih lanjut. Teori ini kemudian dikenal di
seluruh dunia. Darwin pun dianggap sebagai orang hebat di dunia. Teori
ini kokoh bukan karena fakta ilmiah, tetapi karena tokoh evolusi berusaha
selalu menutupi fakta yang ada dan terus menyokongnya. Dalam
perkembangannya, teori evolusi tidak sepenuhnya terbukti. Bahkan ada
sebagian dari teori tersebut yang justru bisa menjatuhkannya. Darwin
sendiri mengakui kalau ada kelemahan dalam teori ini. Dalam bukunya,
dia menulis bab yang berjudul The Difficulties of Theory. Darwin
sebenarnya tidak yakin terhadap teori yang dikemukakannya. Hal itu
dikarenakan masih banyak bagian dari teori evolusi yang belum terbukti.
Darwin berharap penemuan di kemudian hari akan membuktikan adanya
evolusi. Tetapi kenyataannya tidak seperti yang dia harapkan. Penemuan
modern saat ini justru menjatuhkan teori yang dikemukakan oleh Darwin.
Satu hal yang menjadi keanehan pada saat ini adalah masih
banyak orang yang beranggapan bahwa teori evolusi sudah terbukti
kebenarannya. Bahkan akhir-akhir ini kata evolusi sering digunakan
dalam beberapa makna. Di antaranya, kini ada penambahan aspek sosial,
sehingga "evolusi" sekarang juga bisa berarti kemajuan umat manusia
dan perkembangan teknologi. Tak ada yang salah dengan konsep
"evolusi" bila digunakan dalam makna tersebut.
Teori evolusi sesungguhnya sangat berbeda dari apa yang diterima
oleh masyarakat saat ini. Seperti yang sudah dikemukakan di atas, teori
evolusi dilandasi oleh filsafat yang disebut materialisme. Pada umumnya,
orang tidak tahu betapa buruknya landasan berpijak teori ini; betapa teori
ini sudah digagalkan oleh bukti ilmiah pada setiap langkahnya; dan
betapa para evolusionis terus berupaya menghidupkan teori evolusi. Para
tokoh evolusi hanya mengandalkan hipotesa yang tidak terbukti,
pengamatan yang penuh prasangka dan tak sesuai kenyataan, gambargambar khayal, cara-cara yang mampu mempengaruhi kejiwaan, dusta
yang tak terhitung jumlahnya, serta teknik-teknik sulap.Mereka mencoba
terus memaksakan teori evolusi yang berisi kebohongan bahwa manusia
tidak diciptakan, tetapi muncul atas faktor kebetulan dan berevolusi dari
jenis binatang serta dengan segala cara, berupaya mempertahankan teori

evolusi agar tetap hidup. Mereka meninggalkan akal sehat dan nalar,
serta mempertahankan kebohongan ini di setiap kesempatan, meskipun
bukti ilmiah dengan jelas telah menggagalkan teori evolusi dan
menegaskan fakta penciptaan.

Ketidakrasionalan Teori Evolusi


Teori yang di kemukakan oleh Charles Darwin ini sebenarnya
sangat tidak rasional dan bersifat khayal. Banyak bagian dari teori
tersebut yang sengaja dimanipulasi oleh tokoh evolusi. Hal tersebut
dilakukan untuk menutupi kelemahan dan menghindari pertanyaan yang
akan bermunculan. Tokoh evolusi sebenarnya tidak memiliki dasar yang
kuat, sehingga mereka berusaha untuk terus mengungkapkan
pendapatnya meskipun itu tidak rasional. Ketidakrasionalan itu belum
disadari oleh para ilmuwan pada zaman itu karena keterbatasan alat yang
ada untuk penelitian. Sebenarnya jjika diteliti satu persatu, maka akan
ditemukan ketidakrasionalan hampir di setiap pendapat evolusionis. Salah
satu contoh ketidakrasionalan tersebut adalah tentang peralihan hewan
dari air ke daratan. Darwin menyatakan bahwa hewan yang ada di darat
adalah hasil dari peralihan hewan yang ada di laut. Dia mengatakan
bahwa reptil yang ada di perairan telah mengalami differensiasi jaringan
dan beralih menjadi makhluk daratan. Hal ini sangat tidak bisa diterima
oleh akal sehat karena kita mengetahui bahwa struktur morfologi hewan
air dan darat sangat berbeda baik struktur umum maupun yang lebih
khusus.
Darwin beranggapan bahwa hewan-hewan tersebut mengalami
mutasi gen dan kromosom sehingga mereka mampu berpindah dari air ke
darat. Padahal tidak ada mutasi yang menguntungkan. Mutasi hanya akan
menyebabkan kerugian pada makhluk hidup yang mengalaminya. Tidak
ada mutasi yang membuat makhluk hidup itu semakin maju atau
berkembang. Setiap mutasi adalah kecelakaan dan merusak nukleotidanukleotida yang membangun DNA atau mengubah posisinya. Akibat
langsung mutasi sungguh berbahaya. Perubahan akibat mutasi hanya
akan berupa kematian, cacat dan abnormalitas. Hal ini karenaDNA
memiliki struktur teramat kompleks dan pengaruh yang acak hanya akan
menyebabkan kerusakan pada struktur tersebut. Tidak mengherankan,
sejauh ini tidak ditemukan satu mutasi pun yang berguna. Namun, para
evolusionis berusaha mengaburkan permasalahan, bahkan dalam bukubuku pelajaran evolusionis contoh-contoh mutasi yang merusak ini
disebut sebagai bukti evolusi. Tidak perlu dikatakan lagi, sebuah proses

yang menyebabkan manusia cacat atau sakit tidak mungkin menjadi


mekanisme evolusi.
Evolusi seharusnya menghasilkan bentuk yang lebih baik dan lebih
mampu bertahan hidup. Ada tiga alasan utama mengapa mutasi tidak
dapat dijadikan bukti yang mendukung pernyataan evolusionis.
1. Efek langsung dari mutasi membahayakan. Mutasi terjadi secara
acak, karenanya mutasi hampir selalu merusak makhluk hidup yang
mengalaminya. Logika mengatakan bahwa intervensi secara tak sengaja
pada sebuah struktur senpurna dan kompleks tidak akan memperbaiki
struktur tersebut, tetapi merusaknya. Dan memang, tidak pernah
ditemukan satu pun mutasi yang bermanfaat.
2. Mutasi tidak menambahkan informasi baru pada DNA suatu
organisme. Partikel-partikel penyusuun informasi genetika terenggut dari
tempatnya, rusak atau terbwa ke tempat lain. Mutasi tidak dapat
memberi makhluk hidup organ atau sifat baru. Mutasi hanya
mengakibatkan ketidaknormalan seperti kaki yang muncul di punggung
atau telinga yang tumbuh di perut.
3. Agar dapat diwariskan pada generasi selanjutnya, mutasi harus
terjadi pada sel-sel reproduksi organisme tersebut. Perubahan acak
yang terjadi pada sel biasa atau organ tubuh tidak dapat diwariskan
kepada generasi selanjutnya. Sebagai contoh, mata manusia yang
berubah akibat efek radiasi atau sebab lain, tidak akan diwariskan kepada
generasi-generasi berikutnya.
Singkatnya, makhluk hidup tidak mungkin berevolusi karena di
alam tidak ada mekanisme yang menyebabkannya. Kenyataan ini sesuai
dengan bukti catatan fosil yang menunjukkan bahwa proses evolusi
sangat menyimpang dari kenyataan. Ketidakrasionalan tersebut berasal
dari banyak sisi ilmu pengetahuan. Berikut adalah beberapa contoh
pernyataan tidak rasional dalam teori evolusi:
1. Dongeng tentang transisi dari air ke darat.
Mungkin kita pernah mendengar cerita tentang transisi dari air ke
darat. Itu tidak lain hanyalah dongeng yang di buat-buat oleh para
evolusionis terutama Darwin sendiri. Evolusionis mengasumsikan
invertebrata laut yang muncul pada periode Kambirum berevolusi menjadi
ikan dalam waktu puluhan juta tahun. Perlu menjadi catatan bahwa
invertebrata dan ikan memiliki perbedaan struktur yang sangat jauh.
Invertebrata memiliki jaringan keras di luar tubuh mereka, sedangkan ikan
adalah vertebrata dengan jaringan keras di dalam tubuhnya. Evolusi
sebesar itu tentu melalui miliaran tahap dan seharusnya ada miliaran
bentuk transisi yang menunjukkan tahapan-tahapan tersebut. Belum
selesaidengan kasus ini, para evolusionis menyatakan bahwa ikan yang
berevolusi dari invertebrata kemudian berubah menjadi amfibi.

Para evolusionis meyakini bahwa makhluk semacam ini benar


adanya. Mereka mengajukan sebuah makhluk yang mereka beri
namaCoelacanth. Mahkluk ini adalah bentuk transisi dengan paru-paru
primitif, otak yang telah berkembang, system pencernaan dan peredaran
darah yang siap untuk berfungsi di darat, dan bahkan mekanisme berjalan
yang primitif. Sebenarnya mahkluk ini benar adanya, tetapi bukan
merupakan hasil dari mekanisme evolusi. Makhluk ini sepenuhnya adalah
ikan. Banyak fosil dari hewan ini ditemukan di berbagai penjuru dunia. Hal
ini membuat para evolusionis sangat terpukul. Ini menunjukkan seberapa
besar para evolusionis berspekulasi.
Kita harus berpikir jernih mengapa transisi dari air ke darat itu
sangat tidak rasional. Beberapa fakta yang mendukung pernyataan
tersbut antara lain:

Keharusan membawa beban tubuh.

Makhluk di dalam air sangat mudah untuk membawa


tubuhnya kesana kemari. Itu dikarenakan di dalam air kita dapat
melayang seperti di udara. Sedangkan di darat kita menghabiskan
hampir 40% energy kita untuk berpindah dari satu tempat ke
tempat yang lain. Mahkluk yang berasal dari air harus
mengembangkan system otot dan kerangka baru untuk
melakukannya. Suatu hal yang tidak mungkin terjadi.

Daya tahan terhadap panas.

Suhu di darat dan di lautan sangat jauh berbeda. Suhu di


lautan mengalami perubahan yang secara perlahan dan tidak terjadi
dalam rentang yang lama. Sedangkan suhu di daratan berubah
sangat cepat dan mengalami fluktuasi yang begitu hebat. Di siang
hari terkadang sangat panas, dan di malam hari terkadang sangat
dingin. Makhluk yang berasal dari lautan tidak akan mampu
bertahan hidup pada kondisi semacam ini.

Penggunaan air.

Air sangat dibutuhkan makhluk hidup untuk metabolisme. Dan


di darat, air harus digunakan sehemat mungkin karena keterbatasan
sumber air. Makhluk daratan memiliki rasa haus, karakteristik yang

tidak dimiliki oleh makluk air. Di samping itu, kulit tubuh hewan air
tidak sesuai untuk habitat darat
2.

Asal usul burung dan mamalia.

Asal usul burung.

Para evolusionis tidak henti-hentinya membuat pernyataan palsu.


Mereka menyatakan bahwa burung berevolusi dari reptil. Salah satu
bentuk
transisi
hipotesis
yang
mereka
ajukan
adalah archaeopteryx.Archaeopteryxdikatakan sebagai hasil evolusi
dari reptil. Akan tetapi timbul masalah bagaimana membuat reptil yang
di darat bisa terbang sebagaimana burung yang ada saat ini. Struktur
reptil sangat jauh berbeda dengan struktur burung yang khas. Misalnya
saja sayap, sebagai ciri khas burung, merupakan masalah besar bagi
para evolusionis. Beragam pertanyaan yang muncul mengenai
sayaparchaeopteryx belum mampu terjawab oleh para evolusionis.
Sangatlah tidak mungkin jika lengan yang terdapat pada reptile dapat
berubah menjadi sayap melalui mekanisme mutasi.
Jika hal itu terjadi, masih saja tidak cukup untuk membuat reptil
yang ada di darat bisa terbang. Kita ketahui bahwa burung tidak hanya
membutukan sayap untuk bisa terbang. Burung memiliki struktur khas
pada tulang, paru-paru dan system peredaran darah. Tulang burung
sangatlah ringan sehingga memudahkannya saat terbang. Burung juga
memiliki paru-paru yang sangat berbeda dibanding makhluk lain.
Selain itu, terdapat system peredaran darah yang sama pentingnya
seperti sayap. Semua mekanisme itu mustahil dimiliki oleh reptil.
Karena itulah teori yang menyatakan bahwa organisme darat
berevolusi menjadi organisme terbang benar-benar menyesatkan.
Kalaupun kisah ini kita anggap benar, mengapa para evolusionis tidak
menemukan fosil bersayap setengah atau bersayap tunggal untuk
mendukung kisah mereka?

Asal usul mamalia

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, evolusionis menyatakan


bahwa reptil adalah nenek moyang dari burung. Belum selesai masalah
tersbut, ternyata para evolusionis kembali mengenmukakan ide gila
nya. Kali ini mereka menyatakan bahwa reptile tidak hanya menjadi
nenek moyang dari burung, tetapi juga merupakan nenek moyang dari
mamalia. Dari hal tersebut, kita dapat melihat tidak adanya

peningkatan cara berpikir dari para evolusionis. Entah apa yang


mereka pikirkan sehingga masih saja mengemukakan ide-ide yang
tidak dapat diterima oleh akal sehat. Sebuah contoh perbedaan
structural antara reptile dan mamalia adalah struktur rahang mereka.
Rahang mamalia hanya terdiri dari satu tulang rahang dan gigi-gigi
ditempatkan pada tulang ini. Sedangkan rahang reptil memiliki tiga
tulang kecil pada kedua sisinya. Satu lagi perbedaan mendasar,
mamalia memiliki tiga tulang pada telinga bagian tengah, sedangkan
reptil hanya memiliki satu tulang pada bagian telinga.
3.

Skenario evolusi manusia


Darwinis menyatakan bahwa manusia modern saat ini berasal
dari makhluk serupa kera. Menurut para evolusionis, terdapat empat
kategori dasar pada bentuk transisi antara manusia modern dan
nenek moyangnya. Empat kategori dasar tersebut adalah:

Australophitechus

Homo habilis

Homo erectus

Homo sapiens
Evolusionis menyebut Australopithecus adalah nenek moyang
pertama dari manusia dan kera. Kemudian mereka menggolongkan
tahapan evolusi manusia selanjutnya sebagai homo. Menurut
mereka kelompok homo ini lebih berkembang dari australophitechus
dan tidak terlalu berbeda dengan manusia modern. Dan homo
sapiens dikatakan sebagai bentuk terakhir dari tahapan evolusi
manusia.

Bantahan-bantahan terhadap teori evolusi


Pada masa modern saat ini teori evolusi tidak berkembang
begitu pesat seperti masa Darwin. Teori evolusi mengalami
kemunduran, dan bahkan kebuntuan. Pada saat ini banyak ilmuwan
yang sudah menentang teori tersebut. Hal itu dikarenakan para
ilmuwan saat ini sudah memiliki pemikiran yang kritis. Mereka
melakukan berbagai penelitian untuk mengoreksi teori dan hukum
yang sudah ditemukan oleh ilmuwan pada zaman dulu. Teori evolusi
pun tidak luput dari pengoreksian para ilmuwan saat ini. Bahkan
bisa dikatakan kalau teori evolusi adalah teori yang paling sering
dikoreksi oleh para ilmuwan. Dari pengoreksian tersebut, para
ilmuwan telah menyatakan pendapat atau lebih tepatnya bantahan
mereka terhadap teori evolusi. Bukan hanya satu atau dua bagian
dari teori evolusi, tetapi hampir semua bagian dari teori tersebut
telah dibantah. Bantahan-bantahan tersebut antara lain dari:
1.
Catatan fosil.

2.

Kendala utama dalam membuktikan teori evolusi selama ini


adalah catatan fosil. Catatan fosil belum pernah mengungkapkan
jejak-jejak jenis peralihan hipotesis Darwin. Ketika lapisan bumi dan
catatan fosil dipelajari, terlihat bahwa semua makhluk hidup muncul
bersamaan. Lapisan bumi tertua tempat fosil makhluk hidup
ditemukan adalah Kambrium, yang diperkirakan berusia 500-550
juta tahun.
Catatan fosil memperlihatkan, makhluk hidup yang ditemukan
pada lapisan bumi periode Kambrium muncul dengan tiba-tiba.
Beragam makhluk hidup yang kompleks muncul begitu tiba-tiba,
sehingga literatur geologi menyebut kejadian ini sebagai Ledakan
Kambrium. Ledakan Kambrium adalah satu-satunya penjelasan
mengenai kemunculan bentuk kehidupan yang sempurna secara
tiba-tiba di bumi ini. Catatan fosil juga membantah adanya transisi
dari air ke darat. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, transisi dari
air ke darat adalah sebuah dongeng khayal yang dibuat-buat oleh
para evolusionis. Tidak ada satu fosil pun yang menunjukkan bahwa
pernah terdapat makhluk separuh ikan-separuh amfibi. Evolusionis
telah menggali lapisan fosil selama kurang lebih 140 tahun untuk
mencari bentuk hipotesis yang mereka usulkan. Mereka telah
menemukan jutaan fosil invertebrata dan jutaan fosil ikan, tetapi
tidak pernah menemukan satu bentuk peralihan pun antara
invertebrata dan ikan.
Selain itu, catatan fosil juga membantah asal usul burung dan
mamalia. Evolusionis mengatakan bahwa burung dan mamalia
berasal dari reptil. Seperti yang sudah dipaparkan di atas,
evolusionis mengatakan bahwa terdapat seekor burung yang
dinamakan archaeopteryx. Menurut para evolusionis, archaeopteryx
adalah hasil evolusi dari reptil. Namun beberapa fosil baru yang
baru ditemukan menggugurkan rekayasa tersebut. Pada tahun 1995
ditemukan fosil burung baru yang dinamai confuciusornis.Usia fosil
burung ini sama dengan archeopteyx, tetapi tidak bergigi. Burung
ini tampak sangat mirip dengan burung modern. Kenyataan ini
menggugurkan semua anggapan evolusionis yang menyatakan
bahwa archeopteryx adalah nenek moyang dari semua burung.
Protein menggugat teori kebetulan
Jika kita berbicara tentang sel, maka kita tidak bisa
meniggalkan satu bahasan utama yaitu protein. Protein adalah
molekul raksasa yang terdiri dari satuan kecil yang disebut asam
amino yang tersusun dalam urutan tertentu, dengan jumlah dan
struktur tertentu. Molekul ini merupakan bahan pembangun sel
hidup. Protein yang paling sederhana terdiri dari lima puluh asam
amino, tetapi ada beberapa protein yang terdiri dari ribuan asam

amino. Teori evolusi yang menyatakan bahwa semua terjadi secara


kebetulan tidak bisa menjelaskan tentang keteraturan struktur
protein. Protein terlalu rumit untuk dijelaskan dengan teori
kebetulan. Pembentukan protein secara kebetulan sangatlah tidak
mungkin. Hal ini telah dibuktikan dengan perhitungan statistik. Dan
hasilnya perhitungan ini menghasilkan probabilitas nol atau
mustahil.

Runtuhnya Teori Evolusi


Teori evolusi yang telah bertahan selama 150 tahun akhirnya
runtuh. Perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang
biologi adalah salah satu penyebabnya. Biologi saat ini telah
berkembang begitu pesat. Bahkan dalam perkembangannya biologi
berhasil mengungkap berbagai permasalahan mengenai makhluk
hidup. Permasalahan yang pada masa Darwin belum bisa dijawab
kini telah terjawab. Tapi seperti yang sudah dijelaskan di atas,
berkembangnya ilmu biologi justru menjadikan teori evolusi
semakin terpojok dan akhirnya runtuh. Teori evolusi tidak tiba-tiba
runtuh. Tetapi keruntuhan teori ini disebabkan adanya berbagai
pertanyaan yang tidak mampu terjawab oleh tokoh evolusi hingga
saat ini. Beberapa pertanyaan tersebut antara lain:
1. Mengapa pernyataan genom manusia 99% sama dengan
genom kera tidak benar?
Banyak sumber yang menyatakan bahwa manusia dan kera
memiliki kesamaan sebesar 99% dalam informasi genetik keduanya.
Pernyataan ini adalah pernyataan yang menyesatkan. Sebuah studi
di tahun 2002 Sebuah studi di tahun 2002 mengungkapkan bahwa
propaganda evolusionis dalam perihal ini adalah sepenuhnya tidak
benar. Pernyataan evolusionis ini terutama terpusat pada simpanse,
dan menyatakan bahwa jenis kera inilah yang terdekat dengan
manusia, dan oleh karena itu terdapat hubungan kekerabatan di
antara keduanya.
Manusia dan simpanse tidaklah "99% sama" seperti kata
dongeng evolusionis. Kesamaan genetis ternyata tak sampai
95%.Ahli biologi dari California Institute of Technology yang
bernama Roy Britten berkata dalam sebuah studi bahwa cara baru
pembandingan gen memperlihatkan bahwa kesamaan genetis
antara manusia dan simpanse hanyalah 95%. Britten mengambil
kesimpulan ini berdasarkan sebuah program komputer yang
membandingkan 780.000 dari 3 miliar pasang basa dari heliks DNA
manusia dengan yang ada pada simpanse. Ia menemukan lebih
banyak ketidakcocokan daripada yang ditemukan para peneliti

sebelumnya, dan menyimpulkan bahwa sedikitnya 3,9 persen basa


DNA adalah berbeda.
2. Mengapa pernyataan bahwa dinosaurus berevolusi menjadi
burung adalah mitos tidak ilmiah?
Teori
evolusi
bersandar
pada
komentar-komentar
berprasangka dan pemutarbalikkan kebenaran untuk menjelaskan
kemunculan makhluk hidup dan seluruh keberagamannya. Teori
evolusi menyatakan bahwa nenek moyang dari burung adalah
dinosaurus. Pernyataan ini memunculkan dua pertanyaan yang
harus
dijawab.
Pertama,
"bagaimana
dinosaurus
mulai
menumbuhkembangkan sayap?".Kedua, "mengapa tidak ada jejak
perkembangan semacam itu dalam catatan fosil?". Ada dua teori
yang diajukan oleh tokoh evolusi dalam masalah ini. Teori yang
pertama disebut teori kursorial.
Menurut teori ini, dinosaurus berubah menjadi burung dengan
cara melompat dari tanah ke udara untuk menangkap serangga
terbang. Sedangkan teori yang kedua disebut teori arboreal.
Menurut teori arboreal dinosaurus yang hidup di dahan pepohonan
berubah menjadi burung karena berusaha melompat dari dahan ke
dahan. Tetapi kedua teori tersebut tetap saja tidak bisa digunakan
sebagai jawaban atas pertanyaan diatas. Untuk menutupi hal itu
para
tokoh
evolusi
mengajukan
sebuah
makhluk
yang
disebut archaeopteryx. Seperti yang sudah dijelaskan di atas,
archaeopteryx dianggap sebagai bentuk peralihan antara burung
dan
dinosaurus. Tetapi,
kajian
terakhir
atas
fosil archaeopteryx menunjukkan bahwa penjelasan ini tidak
memiliki dasar ilmiah.Archaeopteryx bukan bentuk peralihan,
melainkan spesies burung yang sudah punah, yang tidak jauh
berbeda dengan burung modern. Studi lanjutan mengenai
fosil archaeopteryxtelah menjatuhkan landasan teori evolusi yang
mengatakan bahwa dinosaurus berevolusi menjadi burung. Kajian
terbaru mengenai burung unta juga ikut menggugurkan dongeng
burung-dino.
3. Bagaimana struktur tubuh hewan purba meruntuhkan teori
evolusi?
Dalam catatan fosil, makhluk hidup membentuk untaian atau
rantai. Bila kita perhatikan rantai ini dari makhluk paling purba
sampai yang paling muda, tampaklah bahwa makhluk hidup muncul
dalam bentuk mikroorganisme, hewan laut tak bertulang belakang
(invertebrata), ikan, amfibi, reptil, unggas, dan mamalia. Pendukung
teori evolusi membahas rantai ini dengan penuh praduga, sambil
berupaya menyajikannya sebagai bukti teori evolusi. Mereka

menyatakan bahwa makhluk hidup berkembang dari bentuk


sederhana menuju bentuk yang lebih kompleks, dan selama proses
ini berlangsung, beraneka ragam makhluk hidup pun tercipta.
Perkembanganmakhluk hidup dari bentuk primitif ke bentuk
kompleks adalah praduga evolusionis yang tak benar sedikit
pun. Profesor biologi asal Amerika, Frank L. Marsh, yang mengkaji
pernyataan kaum evolusionis, dalam bukunya Variation and Fixity
in Nature menyatakan makhluk hidup tak dapat disusun dalam
sebuah urutan yang senantiasa bersambung tanpa putus dari
bentuk sederhana ke bentuk rumit.
Banyak fosil dari hewan purba yang bisa dijadikan fakta untuk
meruntuhkan teori evolusi. Salah satu contoh hewan purba yang
sangat berpengaruh dalam keruntuhan teori evolusi adalah
trilobita. Trilobita yang termasuk filum Arthropoda, adalah makhluk
sangat rumit dengan cangkang keras, memiliki tubuh yang
bersendi, dan organ-organ kompleks. Hewan ini memiliki mata yang
sangat rumit. Mata trilobita terdiri atas beratus-ratus faset kecil,
yang masing-masing terdiri atas dua lapisan lensa. Begitu juga
dengan lalat yang memiliki mata juga rumit. Dan butuh insinyur
yang handal dan kreatif pada saat ini untuk bisa mengembangkan
mata seperti itu. Sehingga kedua hewan ini sudah bisa digunakan
sebagai dasar untuk meruntuhkan teori evolusi. Maka dapat diambil
kesimpulan bahwa makhluk hidup tidak berkembang dari bentuk
sederhana ke bentuk yang kompleks. Pada saat pertama kali
muncul, makhluk hidup sudah teramat kompleks.
4. Mengapa peristiwa metamorfosis bukanlah bukti kebenaran
teori evolusi?
Metamorfosis adalah proses perkembangan yang dilakukan
oleh beberapa makhkuk hidup. Metamorfosis biasanya terjadi pada
serangga. Mereka yang tak begitu memahami biologi, serta mereka
yang
mendukung
teori
evolusi,
kadang-kadang
mencoba
menggambarkan proses itu sebagai bukti evolusi. Sumber-sumber
yang menyatakan metamorfosis sebagai "contoh evolusi" adalah
omong kosong. Hal ini merupakan hasil propaganda dangkal dan
sempit, yang bertujuan menyesatkan mereka yang kurang paham
tentang perihal ini, pendukung evolusi yang masih baru, serta guruguru
biologi
Darwinis
yang
tidak
benar-benar
tahu
masalahnya.Metamorfosis
merupakan
proses
yang
sudah
direncanakan, dan tidak ada kaitannya dengan mutasi ataupun
faktor kebetulan. Metamorfosis tidaklah disebabkan oleh kebetulan.
Penyebab proses ini adalah data genetis yang sudah menjadi bagian
terpadu makhluk tersebut sejak lahir.Penelitian ilmiah terakhir

tentang metamorfosis telah menunjukkan bahwa peristiwa


metamorfosis adalah proses rumit yang dikendalikan oleh beberapa
gen yang berlainan.Yang terjadi dalam peristiwa metamorfosis
adalah irreducible complexity (kerumitan tak tersederhanakan).
Proses metamorfosis terjadi melalui keseimbangan dan
pewaktuan hormon yang sangat teliti, yang dipengaruhi oleh
beragam gen. Kesalahan terkecil sekali pun akan mengakibatkan
kematian makhluk hidup tersebut. Oleh sebab itu, tidak mungkin
proses serumit ini dapat terjadi secara kebetulan dan bertahap.
Karena kesalahan sekecil apa pun akan mengakibatkan kematian
hewan tersebut. Sehingga mustahil menjelaskan peristiwa ini
dengan mekanisme "trial and error" (coba-coba) atau seleksi alam,
seperti pendapat evolusionis. Tidak ada satu pun makhluk yang
dapat bertahan berjuta-juta tahun, untuk menunggu bagian tubuh
yang diperlukannya muncul secara kebetulan.
5. Mengapa DNA tidak mungkin dijelaskan sebagai sebuah
kebetulan?
Seperti yang sudah kita ketahui, DNA adalah sebuah materi
yang membawa kode genetik. DNA berisi informasi genetik yang
berperan dalam pewarisan sifat. DNA dari satu sel manusia saja
sudah berisi informasi yang cukup untuk mengisi ensiklopedi yang
terdiri dari sejuta halaman. Kita tidak mungkin habis membacanya
dalam seumur hidup. Jika seseorang mulai membaca satu kode DNA
per detik, tanpa henti, sepanjang hari, setiap hari, akan diperlukan
waktu 100 tahun. Sebab, ensiklopedia tersebut berisi hampir tiga
miliar kode yang berbeda-beda. Jika kita tulis semua informasi DNA
pada kertas, maka panjangnya akan membentang dari Garis
Katulistiwa mencapai Kutub Utara. Ini berarti sekitar 1000 jilid buku,
cukup untuk mengisi sebuah perpustakaan yang besar. Lebih dari
itu, semua informasi ini terkandung dalam inti setiap sel. Artinya,
bila setiap individu terdiri dari sekitar 100 triliun buah sel, maka
akan terdapat 100 triliun versi dari perpustakaan yang sama.
Sisi menarik lainnya adalah semua makhluk hidup di planet ini
telah diciptakan menurut paparan kode yang ditulis dalam bahasa
yang sama ini. Tidak ada bakteri, tumbuhan ataupun hewan yang
tercipta tanpa DNA. Terlihat jelas bahwa seluruh kehidupan muncul
sebagai hasil berbagai pemaparan yang menggunakan satu bahasa,
dan berasal dari sumber pengetahuan yang sama.Hal ini membawa
kita kepada satu kesimpulan yang jelas. Semua kehidupan di bumi,
hidup dan berkembang biak menurut informasi yang diciptakan oleh
satu kecerdasan tunggal. Hal ini menjadikan teori evolusi sama
sekali tak berarti. Sebabnya, dasar teori evolusi adalah "kebetulan",

sedangkan
informasi.

peristiwa

kebetulan

tidak

mampu

menciptakan

Soal-soal Keruntuhan Teori Evolusi


1. Berikut adalah beberapa contoh pernyataan tidak rasional dalam
teori evolusi, yaitu kecuali. . . .
a. Dongeng tentang transisi dari air ke darat, Asal usul Burung,
asal usul mamalia
b. Dongeng tentang transisi dari darat ke air, Asal usul
Burung, scenario evolusi manusia
c. asal usul mamalia, scenario evolusi manusia, Dongeng
tentang transisi dari air ke darat

2.

Beberapa fakta yang mendukung pernyataan mengenai transisi


hewan air ke darat
antara lain, kecuali . . .
a. Daya tahan terhadap panas
b. Penggunaan air
c. Ketidakharusan membawa beban tubuh

3. Struktur reptile dan burung sangatlah berbeda, burung memiliki


struktur yang khas yaitu, . . .
a. tulang, paru-paru dan system peredaran darah
b. kebutuhan akan biologis, cenderung memiliki banyak anak,
dan tulang yang ringan
c. system peredaran darah, kebutuhan akan biologis, dan tulang
yang ringan
4.

Salah satu perbedaan antara mamalia dan reptile adalah . . .


a. Rahang mamalia hanya terdiri dari satu tulang rahang, rahang
reptil memiliki tulang kecil pada salah satu sisinya.
b. mamalia memiliki satu tulang pada telinga bagian tengah,
sedangkan reptil hanya memiliki tiga tulang pada bagian
telinga.
c. mamalia memiliki tiga tulang pada telinga bagian
tengah, sedangkan reptil hanya memiliki satu tulang
pada bagian telinga.

5. Beragam makhluk hidup yang kompleks muncul begitu tiba-tiba,


disebut literature geologi menyebut kejadian ini sebagai . . .
a. Ledakan Kambrium
b. Lapisan Kambrium
c. Gelombang Kambrium
6. Evolusionis menyatakan bahwa burung dan mamalia berasal dari
kecuali . . .
a. Reptil
b. Melata
c. Pisces
7. Tiga alasan utama mengapa mutasi tidak dapat dijadikan bukti yang
mendukung pernyataan evolusionis adalah . . .
a. 1. Efek langsung dari mutasi membahayakan
2. Mutasi menambahkan informasi baru pada DNA suatu
organisme
3. Agar dapat diwariskan pada generasi selanjutnya, mutasi
harus terjadi pada
sel-sel reproduksi organism tersebut.
b. 1. Efek langsung dari muatsi membahayakan
2. Mutasi tidak menambahkan informasi baru pada DNA

suatu organism
3. Agar dapat diwariskan pada generasi selanjutnya,
mutasi harus terjadi
pada sel-sel reproduksi organism tersebut.
c. 1. Efek langsung dari muatsi membahayakan
2. Mutasi menambahkan informasi baru pada DNA suatu
organism
3. Agar tidak dapat diwariskan pada generasi selanjutnya,
mutasi harus
terjadi pada sel-sel reproduksi organism tersebut.
8. Pernyataan berikut ini yang salah pada runtuhnya teori evolusi
adalah, . . .
a. DNA dapat dijelaskan dengan teori kebetulan
b. Metarmorfosis bukanlah merupakan bukti kebenaran teori
evolusi
c. Dinosaurus berevolusi menjadi burung adalah mitos tidak
ilmah
9. Dua teori yang diajukan oleh evolusionis dalam pernyataan
dinosaurus berevolusi menjadi burung adalah . . .
a. Teori
b. Teori
c. Teori Kursorial dan Teori Arboreal
10.
Menurut teori kursorial, dinosaurus berevolusi menjadi burung
karena . . .
a. Dinosaurus melompat dari tanah ke udara untuk terhindar dari
predator
b. Dinosaurus melompat dari tanah ke udara untuk
menangkap serangga terbang
c. Dinosaurus yang hidup di dahan pepohonan berusaha
melompat dari dahan ke dahan.

Anda mungkin juga menyukai