Anda di halaman 1dari 3

Pengemasan atau pembungkusan atau

pewadahan bertujuan agar makanan yang


diterima oleh konsumen masih tetap baik
atau tidak mengalami kerusakan.

Klasifikasi kemasan berdasarkan kedudukan


kemasan dalam sistem kemasan:
1. Kemasan primer, yaitu kemasan yang
letak/kedudukannya langsung
berhubungan dengan bahan pangan.
(kemasan gelas, kaleng, plastik, foil,
kertas)
2. Kemasan sekunder, yaitu kemasan
yang letak/kedudukannya tidak
langsung berhubungan dengan bahan
pangan, merupakan kemasan yang
mengemas kembali kemasan primer
(karton, plastik, kayu)
3. Kemasan tersier, kuartener, yaitu
kemasan selanjutnya yang mengemas
kembali kemasan sekunder (untuk
kemasan tersier) dan mengemas
kemasan tersier (untuk kemasan
kuartener) (karton, kayu)

Kemasan mempunyai 6 fungsi utama yaitu:


1. Menjaga bahan pangan tetap bersih dan
merupakan pelindung terhadap kotoran &
kontaminasi lain.
2. Melindungi bahan pangan terhadap
kerusakan fisik, perubahan kadar air,
kerusakan oleh oksigen & penyinaran
(cahaya)
3. Mempunyai fungsi yang benar, efisien &
ekonomis selama penempatan bahan
pangan ke dalam kemasan.
4. Mempunyai kemudahan dalam membuka
atau menutup & juga memudahkan dalam
tahap-tahap penanganan, pengangkutan
& distribusi.
5. Mempunyai ukuran, bentuk & bobot yang
sesuai dengan norma atau standar yang
ada mudah dibentuk & mudah dibuang.
6. Menampakan identifikasi, informasi &
penampilan yang jelas agar dapat
membantu promosi atau penjualan.
Jenis bahan/material yang biasa digunakan
untuk mengemas produk pangan yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Plastik (film plastik, botol plastik)


Logam (kaleng tinplate, k. Alumunium)
Kayu (peti kayu, krat kayu)
Gelas (botol, jar)
Kertas & karton (kantong kertas, dus
karton)
6. Komposit
Klasifikasi kemasan berdasarkan frekuensi
pemakaian:
1. Kemasan sekali pakai (disposable),
yaitu kemasan yang langsung dibuang
setelah satu kali pakai (kaleng
hermetis, kemasan plastik, kertas,
karton, karton dus)
2. Kemasan yang dapat dipakai berulang
kali (multitrip), yaitu kemasan yang
dikembalikan oleh konsumen untuk
dimanfaatkan ulang oleh pabrik (botol
minuman ringan, bir, kecap, galon)
3. Kemasan yang tidak dibuang dan juga
tidak dikembalikan oleh konsumen
(semi disposable), yaitu kemasan yang
setelah dipakai digunakan untuk
keperluan lain oleh konsumen
(beberapa jenis kemasan gelas dan
kaleng, jar yg digunakan wadah
bumbu)

Material kemasan kaleng:


a. Tinplate (pelat baja berlapis timah
putih) (pelat timah)
b. Tin Free Steel (TFS) (baja bebas timah),
seperti ECCS (electrolitic chromium
coated steel)
c. Aluminium (kemasan kaleng coca cola)
Teknik pembuatan kaleng terdiri dari:
1. Three piece can
Langkah pembuatan jenis kaleng three piece
can:
a.
b.
c.
d.

Pembuatan can body


Pembuatan can ends
Pemberian rubber compound
Penyambungan (seaming): Double seam
2. Two piece can

Langkah pembuatan kaleng two piece can:


a. Draw and wall ironing (DWI)
Lembaran tinplate (0,30mm) atau
aluminium (0,42mm) ditekan kedalam
membentuk mangkok atau lekukan
dangkal.
Lalu lekukan mengalami proses wall
ironed (mangkokdilewatkan berturutturut pada lingkaran logam)
(alas kaleng lebih tebal dibanding
badan kaleng)
b. Draw and re-drawn (DRD)
Tekniknya sama dengan pembuatan
kaleng secara DWI, bedanya pada akhir
proses diperoleh ketebalan dan luas
permukaan yang sama dengan bahan
awal.

Kelebihan kaleng Two piece can:


1.
2.
3.
4.

Mengurangi resiko kerusakan


Seluruh permukaan luar untuk label
Lebih hemat dalam penggunaan bahan
Lebih mudah & stabil ditumpuk/disusun
ke atas

Bahan baku utama gelas adalah:


a. Pasir silika (SiCO2) 75% silikon oksida
b. Soda abu (Na2CO3) yang dalam
pembakaran suhu tinggi berubah
menjadi Na2O (berfungsi menurunkan
suhu peleburan dari +/- 1800 oC
menjadi 1500 oC) & 13%
c. Batu kapur (CaO) untuk menstabilkan
dan memperkuat gelas 12%
d. Pecahan cullet untuk mempermudah
proses peleburan
Teknik pembuatan (peniupan) kemasan gelas:
1. Hembus ganda (blow&blow), khusus
untuk pembuatan botol
2. Tekan dan hembus (press and blow),
untuk pembuatan jar
Jenis-jenis tutup pada kemasan gelas:
1. Screw cap (model ulir)
Model tutup yang mempunyai ulir terus
menerus. Baik untuk mengemas bahan
yang bersifat higroskopis seperti instan
coffee
2. Lug cap
Jenis tutup yg ulirnya tidak terus
menerus, terdiri dari 2,3,4 atau 6 lugs
atau cams.
Mudah ditutup buka, jar dapat ditutup
secara otomatis pada kecepatan tinggi
& dapat memperhatikan keadaan
vakum
3. Crown cap
Biasa digunakan untuk menutup
kemasan soft drink, bir.
4. Roll on cap
Tipe kemasan bentuk screw cap, tetapi
bedanya ulir pada tutup terbentuk
pada saat proses penutupan.
5. Pry-off
Tipe kemasan yang dibuka dengan
menekan bagian tengah tutup hingga
tutup mengembang.
Kelebihan kemasan plastik:

Tidak korosif
Murah
Mudah dibentuk dengan produktivitas
tinggi
Relatif ringan

Transparan
Mudah dalam pewarnaan

Kekurangan kemasan plastik:

Kurang tahan terhadap panas


Mudah retak
Dapat menimbulkan listrik statis
Memiliki dimensi yang kurang stabil
Kurang dapat menghambat rembesnya
gas

Berdasarkan sifat-sifat terhadap perubahan


suhu, plastik terdiri dari:
1. Termoplastik
Memiliki sifat menjadi lunak/meleleh
bila dipanaskan & mengeras kemudian
bila didinginkan. Hal ini dapat dilakukan
berulang-ulang tanpa terjadi perubahan
sifat kimia (reversible)
2. Termoset
Tidak akan menjadi lunak bila
dipanaskan, bahkan dengan
pemanasan dengan suhu tinggi akan
menjadi arang & bila didinginkan tidak
kembali ke sifat awal (irreversible)
Komponen Plastik:
1. Monomer
Monomer
Polimer
Amorp: gabungan rantai monomerpilimer dalam satu pola acak
Kristalin: gabungan rantai monomerpolimer dalam satu pola teratur
sejajar
2. Kopolimer
Kopolimer: kombinasi 2 monomer
yg berbeda
Tripolimer: kombinasi 3 monomer
yg berbeda
3. Bahan aditif
Bahan aditif pada plastik bertujuan untuk
memperbaiki sifat-sifat plastik.
Beberapa bahan aditif pada plastik yaitu:
1. Pemlastik (plasticizer)
Diberikan pada waktu proses agar
plastik lebih halus dan luwes.
Fungsinya yaitu untuk memisahkan
bagian-bagian dari rantai molekul yang
panjang.
2. Antioksidan
Untuk mencegah degradasi polimer
karena bereaksi dengan oksigen dari
udara baik pada waktu pencetakan
kemasan maupun pada saat

3.

4.

5.

6.

7.

penggunaan, disamping itu juga untuk


mencegah perapuhan selama
penyimpanan.
Antiblok
Untuk membuat permukaan film
menjadi kasar dan tidak mudah lengket
satu sama lain.
Antistatik
Untuk menahan muatan listrik statik
yang dihasilkan akibat gesekan dengan
mesin pengolahan.
Pelumas
Untuk mengurangi gaya gesek yang
bisa digunakan yaitu hidrokarbon
dengan berat molekul rendah hingga
menengah.
Penyerap cahaya UV
Untuk melindungi dari cahaya matahari
atau sinar fluoresent, terutama
terhadap produk yang antara lain
banyak mengandung vitamin C.
Bahan pengisi dan penguat
Untuk pengisi dan meningkatkan
kekuatan dan untuk meningkatkan
kekakuan untuk plastik yang terlalu
luwes, sehingga mengurangi kerutan
dan kecenderungan untuk bengkok.

Grup termoplastik Etilen:

Propilen
Tetra fluoroetilen
Viniliden khlorida
Vinil khlorida
Vinil asetat
Akrilonitril
Butadien
Stiren

Jenis-jenis kemasan plastik:

Polietilen (PE)
PEDR/LDPE (segitiga 4)
PEDT/HDPE (segitiga 2)
Polipropilen (PP) (segitiga 5)
Polivinil khlorida (PVC) (segitiga 3)
Saran
Cryovac
Polistiren (PS) (segitiga 6)
Politetrafluoroetilen (PTFE)
Poliester / Polietilentereptalat (PET)
(segitiga 1)
Nilon/Poliamida (PA)

Rubber hydrochloride/Pliofilm
Polikarbonat (segitiga 7)
Kopolimer etilen-vinil asetat (EVA)
Kopolimer vinil khlorida
Selulosa
Selopan
Selulosa asetat (CA)
Kopolimer etilen-vinil alkohol (EVOH)

Plastik yang aman:

Poliester / Polietilentereptalat (PET)


(segitiga 1)
(soda bottlees, botol air, jar selai
kacang)
PEDT/HDPE (segitiga 2)
(susu, air, jus, yoghurt, margarine tubs)
PEDR/LDPE (segitiga 4)
(Bread bags, frozen food bags,
squeezable bottles (mustard, honey))
Polipropilen (PP) (segitiga 5)
(botol saus, yoghurt, margarine tubs)

Jenis-jenis selopan:
(Penggunaan: kemasan keju, deging, acar
(pickle))

A, B: anchored (dilapisi)
C : colored
D : du Pont (kedap menurun)
L : Kedap sedang
M : Kedap
O : dilapisi sebelah
P : tidak dilapisi
R : dulapisi vinil
S : direkat dengan panas
T : tembus pandang
V, X, K : dilapisi saran
WO : white opaque

Kemasan plastik untuk buah segar:


Polistiren (PS)
Rubber hydrochloride / pliofilm
Kemasan untuk produk dengan kerenyahan:
Polipropilen (PP)
Kemasan produk yang baik untuk
pengemasan vakum:
Polivinilidin khlorida (PVdC) Cryovac

Anda mungkin juga menyukai