Anda di halaman 1dari 12

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG


Politeknik Mekanik Swiss ITB

Laporan Electrical Maintenance

Disusun oleh
Nama
Kelas
Nim

: Dwi Anugrah Putra


: 3 MM
: 209131032

Jurusan Teknik Manufaktur

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG


Jln. Kanayakan no. 21 Dago 40135, Tromol Pos 851 Bandung 40008 Indonesia
Phone : (022) 2500241 Fax : (022) 2502469
Homepage : http :\\ www.polman.com E mail : polman@melsa.net.id

2011

Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT karena atas berkat rahmatnya
penulis masih diberikan kekuatan untuk menghela nafas hingga sekarang dan dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan penuh kegembiraan. Tidak lupa pula, shalawat serta
rasa cinta penulis tujukan kepada nabi Muhammad SAW, yang telah berkorban memberikan
ilmu untuk memahami arti hidup ini.
Pada penyusunan Makalah ini, judul dalam makalah ini adalah
Electrical
Maintenance untuk memenuhi salah satu tugas praktikum electrical maintenance . Dalam
penulisan makalah ini penulis menyadari banyaknya kekurangan dan kemampuan untuk
menuju kearah kesempurnaan. Untuk itu penulis berhasil mendapatkan bimbingan dalam
penyelesaian makalah ini sehingga dapat meminimalisasi berbagai aspek kekurangan yang
dimiliki.

Bandung, 28 November 2011

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Banyak teknologi baru dari alat sampai mesin teknologi sangat tinggi. Semua inovasi
dan pengembangan di atas, tidak jauh dari mempertahankan kegiatan atau selalu disebut
"Pemeliharaan".
Untuk menjaga kualitas produk dari proses produksi, perlu mesin dan alat-alat
dengan kondisi baik dan metode kualitas juga. Mesin atau alat memiliki kinerja rendah tepat,
kondisi yang akan berpengaruh dengan kualitas menurun. Dengan kasus ini, kegiatan
pemeliharaan harus dilakukan. Polman sebagai lembaga pendidikan yang memiliki sektor
produksi, juga menerapkan pemeliharaan dalam mesin semua digunakan.
Dalam senuah mesin itu sendiri terdapat bagian bagian tertentu yang saling
berhubungan dan saling mendukung dalam menjalankan fungsi masing masing. Terdapat
bagian kelistrikannya dan ada pula bagian mekanisnya. Oleh karena itu, kita perlu
memahami sistem kelistrikan pada mesin agar dapat menganalisa masalah yang terjadi
apabila terdapat masalah dalam mesin tersebut.
Electrical Maintenance merupakan suatu program untuk mempelajari dan juga
memperbaiki sistem kelistrikan pada mesin mesin yang berada di polman pada umumnya.
1.2. Tujuan
Pembuatan makalah electrical maintenance, selain untuk mengisi laporan mingguan,
dan meninjau dari teori-teori yang telah diterima selama praktik.Makalah ini juga dapat
digunakan sebagai referensi untuk pembaca jika menghadapi masalah yang sama dengan
masalah yang ada dalam makalah ini di samping belajar untuk menulis siswa ilmiah. Pada
praktik kali ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisis penyebab kerusakan dan
mengatasi masalah yang terjadi tersebut terutama pada sistem kelistrikannya.
1.3. Metode Penulisan Data
Data telah diperoleh dalam makalah ini didasarkan pada banyak aspek, yaitu:
Data dari buku, spesifikasi kerja, dan sejarah mesin. Selain itu diskusi dan dialog dengan
instruktur dan teman-teman juga melalui Media internet dan tentunya berdasarkan kegiatan
praktik selama 1 minggu.

BAB II
DASAR TEORI
2.1

Materi pendukung

2.1.1

Asal mula listrik

Setiap benda terdiri dari bagian-bagian yang sangat kecil, yang disebut molekul.
Apabila molekul ini dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, bagian-bagian kecil ini
disebut atom. Tiap-tiap atom mempunyai satu inti yang disebut proton. Proton mempunyai
listrik yang bermuatan positif(+), dan dalam keadaan tidak bergerak(diam). Proton ini
dikelilingi oleh satu atau beberapa benda yang sangat kecil, dan benda ini disebut electron.
Elektron ini mengandung muatan listrik negatif(-) dan berputar mengelilingi proton dengan
kecepatan kira-kira 300.000km/detik. Electron yang berada pada lapisan terluar (orbit)
disebut electron bebas. Elektron bebas ini cenderung dan mudah sekali untuk berpindah
keatom lain yang berada disekitarnya, dimana selanjutnya electron ini turut berputar
mengelilingi proton dari atom yang bersangkutan. Akibat dari perpindahan electron bebas
itu, meka terjadi kekosongan di dalam atom yang ditinggalkan dan diisi oleh electronelektron bebas yang berasal dari atom lain. Apabila pergerakan dari electron bebas ini
teratur kesatu arah (disebut aliran electron), maka timbul aliran listrik (muatan listrik).
2.1.2

Penghantar listrik

Listrik mengalir sebagai arus listrik seperti air dan melakukan kerja. Benda yang
mudah mengalirkan listrik disebut penghantar. Benda yang sukar mengalirkan listrik disebut
isulator. Dan benda yang dapat digunakan sebagai penghantar dan isulator disebut
semikonduktor.
2.1.3

Reaksi dari arus listrik

Arus listrik akan bereaksi jika mengalir. Itu termasuk panas, magnetic dan gerak
kimiawi. Dan disebut three action dari aliran listrik.
1. Reaksi panas
Ketika arus listrik mengalir pada konduktor, arus tersebut mengalami tahanan. Akibat
tahanan, aliran arus listrik menhasilkan panas didalam konduktor. Makin besar tahanan arus
listrik, makin besar panas yang dihasilkan.
2. Reaksi magnet
Arus listrik yang mengalir, menembus konduktor dan menghasilkan garis gaya
magnet, bisa dilihat dengan mengadakan percobaan sederhana yaitu taburkan serbuk besi
diatas selembar kertas, kemudian alilrkan arus listrik pada kawat menembus kertas.
3. Reaksi kimia
Ketika arus listrik mengalir dalam asam balerang, melelui elektroda platina asam
balerang terurai menjadi O2 dan H2 dinamakan Elektrolisa, yang mana merupakan gerak
kimia dari arus listrik. Baterai, elektro plating dan polising menggunakan gerak kimiawi dari
arus listrik.
2.1.4

Alternating current (AC)

Arus AC disuplay sering digunakan untuk keperluan dirumah kita. Arus AC serupa
dengan aliran arus DC intensitas dari aliran berganti secara teratur. Arus AC mempunyai
keuntungan bahwa voltage dapat bervariasi dengan voltage transformers. Kerugiannya

adalah bahwa arus AC tidak bisa disimpan dan jika digunakan untuk motor, ini tidak bisa
menggunakan torsi yang besar pada saat distart. Arus Ac ini memiliki frekueunsi tertentu
yaitu 50Hz. Arus AC ini memiliki dua jenis fasa yaitu yang memiliki 1 fasa dan 3 fasa.
1 Fasa = 220V /110V
F. __________________.
N - - - - - - - - - - - - - - -G ----------
3 Fasa = 380V /220 V
R . __________________.
S . __________________.
T . __________________.
N - - - - - - - - - - - - - - -- G -----------2.1.5

F N 220V
N G Tidak ada arus

RS
ST
RT
RN
SN
TN

380 V
380 V
380 V
220 V
220 V
220 V

Direct current (DC)

Arus DC seperti pada aliran searah dan inflasitas arus, dimana keduanya tidak bisa
dirubah. Arus DC mempunyai keuntungan bahwa arusnya bisa disimpan dan digunakan
Arus DC bisa menghasilkan torsi yang besar. Arus DC ini dapat diperoleh dari sumber
diantaranya yaitu batterai, Accu, Adaptor (Power Supply) yang merubah arus AC menjadi
Arus DC.
2.1.6

Aliran dari listrik

Jika kutub positif (+) dari baterai dihubungkan dengan kutub negatif (-), melalui
konduktor, maka arus mengalir. Aliran arus listrik bisa dianalogikan dengan aliran air,
seperti ilustrasi disamping. Jika ada reservoir air, A dan B yang mana A lebih tinggi dari B
dan dihubungkan satu dengan yang lain dengan pipa, air mengalir dari A ke B. Jika
permukaan air di A lebih tinggi dari B dihasilkan tekanan air. Sebab air mengalir kebawah.
Aliran listrik terjadi seperti aliran air, dari positif (+) ke negatif (-). Jika potensial positif (+)
lebih tinggi dari pada potensial kutub negatif (-) dan ini voltage antara terminal yang
berseberangan. Listrik tidak akan mengalir jika tidak ada perbedaan potensial (sama
halnya dengan air) antara sumber dan kutub yang lain. Aliran listrik ini disebut arus listrik
sama dengan aliran air yang disebut dengan aliran air.
2.1.7

Arus listrik ( I )

Arus listrik timbul karena adanya aliran electron. Arus listrik diluar sumbernya
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif dan di dalam sumbernya dari kutub negatif ke
kutub positif. Jadi aliran arus listrik adalah kebalikan dari arah aliran electron.
Arus listrik dihasilkan oleh voltage. Kita menunjukkan arus listrik dengan symbol (I)
dan menghitung dalam satuan ampere (A). influsitas dari arus listrik didefinisikan sebagai 1
ampere,jika mengalir melalui penghantar yang mempunyai tahanan 1 Ohm dan voltage 1
volt yang dikerjakan.
Apabila suatu sumber listrik dihubungkan dengan sebuah lampu pijar, dengan
memakai kawat penghantar maka arus listrik akan mengalir melalui penghantar ke lampu
pijar dan kembali ke sumber. Pengaliran arus listrik menybabkan lampu itu menyala.
Arus listrik biasanya tidak diperiksa pada saat sepeda motor sedang diservis.
Namun demikian pemeriksaan tetap dilakukan saat sepeda motor dihidupkan untuk
memeriksa kondisi komponen-komponennya.

2.1.8

Tegangan ( V )

Suatu sumber listrik menghasilkan tegangan listrik yang disingkat dengan huruf E
(electromotive force). Tegangan listrik di dalam suatu sumber listrik terjadi karena perbedaan
potensial antara kedua kutub-kutubnya. Potensial yang tertinggi dinyatakan dengan tanda +
(positif) dan potensial yang terendah dinyatakan dengan tanda (negatif).
Perbedaan potensial adalah juga menunjukkan voltage. Kita menunjukkan voltage
dengan symbol (E) dan menghitung dalam satuan volt (V). 1 volt adalah voltage yang
dibutuhkan untuk mengalirkan arus listrik 1 Ampere melalui penghantar yang mempunyai
tahanan 1 Ohm.
2.1.9

Hambatan ( R )

Tahanan (R) adalah hambatan pada aliran listrik dan ditunjukkan dengan symbol (R)
dan menghitung dalam satuan Ohm. 1 Ohm adalah harga dari hambatan yang
memperbolehkan arus listrik 1 ampere untuk mengalir dibawah tegangan 1 volt. Tahanan,
merupakan suatu kemampuan untuk menahan arus listrik di dalam benda itu. Arus listrik
yang mengalir melalui kawat pijar di dalam lampu dan kawat-kawat penghantar listrik lainnya
juga mengalami hambatan/tahanan, yang besarnya tergantung dari:
Sifat-sifat logam yang dipakai.
Panjangnya kawat.
Besarnya penampang kawat .
Tahanan yang lebih besar mengakibatkan berkurangnya aliran listrik.
Tujuan mengukur tahanan :
Memeriksa apakah komponen bekerja dengan semestinya.
Memeriksa apakah ada kabel yang rusak/robek
2.1.10 Hubungan antara V,I,R dan P
Hukum Ohm yakni :
V=IxR
V = Volt, I = Ampere, R = Ohm.

P=VxI
P = Daya, V = Volt, R = Ohm

Dari hubungan tersebut kita dapat menganalisa penyebab terjadinya gosong atau
terbakar pada komponen atau kabel, yaitu :
Arus ( I ) naik
Terjadinya fluktuasi (naik turun ) tegangan (V)
Short circuit
Kelebihan daya (P)

2.1.11 Gambar hubungan pada motor


1. Hubungan Y

2. Hubungan Delta

2.2 Alat ukur


Hal utama yang harus dipelajari dan dikuasai dalam praktek Electrical Maintenance
adalah bagaimana cara menggunakan peralatan ukur elektrik. Adapun peralatannya sebagai
berikut:
1. Multitester digital

Merupakan suatu alat ukur elektrik yang dapat mengukur tegangan, arus, hambatan
dan dapat juga untuk mengecek fungsi komponen elektronik seperti dioda. Hasil
pengukuran ditampilkan pada layar digital untuk memudahkan pembacaan.
2. Multitester analog

Merupakan suatu alat ukur elektrik yang dapat mengukur tegangan, arus, hambatan
dan dapat juga untuk mengecek fungsi komponen elektronik seperti dioda. Hasil
pengukuran ditampilkan pada skala dengan penunjuk jarum.
Dalam kesempatan kali ini saya akan membahastentang Peralatan Elektronika,
Khusunya Avometer atau yang biasa disebut multimeter. Avometer ada 2 jenis yaitu
avometer analog dan digital. Fungsi utamanya adalah untuk mengukur Ampere, Voltage dan
OHM (resistansi). Sebagai penunjuk besaran, avometer ada yang menggunakan jarum dan
ada yang menggunakan display angka. Alat ini dilengkapi dengan dua kabel penyidik yang
berwarna masing-masing merah dan hitam. Untuk dapat bekerja, avometer memerlukan
sumber listrik berupa battery. Dalam penyimpanan yang cukup lama, battery ini harus
dilepaskan. Umumya pada avometer terdapat tombol-tombol sebagai berikut ini:
Saklar Jangkah.
Saklar jangkah digunakan untuk memilih jenis besaran yang diukur dan jangkah
pengukuran.
Sekerup Kontrol NOL.
Sebelum pengukuran, jarum harus menunjukkan tepat angka NOL, bila tidak sekerup
kontrol NOL diatur ulang.
Tombol NOL.
Setiap pengukuran resistansi, tombol NOL diatur sehingga jarum menjukkan tepat
pada angka NOL.
Kabel Penyidik.
Kabel MERAH dipasang pada lubang PLUS dan kabel hitam dipasang pada lubang
MINUS atau COMMON.
Pada penggunaan alat ini perlu selalu diperhatikan pemilihan jangkah yang tepat.
Kesalahan pemilihan jagkah dapat mengakibatkan kerusakan avometer misalnya
pengukuran voltage dengan jangkah pada OHM, maka akibatnya akan fatal. Bila besaran
yang diukur tidak dapat diperkirakan sebelumnya, harus dibiasakan memilih jangkah
tertinggi. Setiap selesai pengukuran, dibiasakan meletakkan jangkah pada posisi OFF atau
VDC angka tertinggi.
MENGUKUR RESISTANSI

Pilih jangkah pada OHM, kemudian ujung kabel pnyidik merah dan hitam
disentuhkan dan lakukan zero seting dengan memutar tombol nol.
MENGUKUR TEGANGAN DC
Perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan jangkah pada skala yang lebih
tinggi. Penyidik merah pada positif dan hitam pada negative.
MENGUKUR DAYA
Daya dihitung dari hasil pengukuran arus dan tegangan.
MENGUKUR TEGANGAN AC
Seperti halnya pada pengukuran VDC, perkirakan tegangan yang akan diukur,
letakkan jangkah pada skala yang lebih tinggi. Pada umumnya avometer hanya dapat
mengukur arus berbentuk sinus dengan frekuensi antara 30 Hz30 KHz. Hasil pengukuran
adalah tegangan efektif (Veff).
MENGUKUR ARUS (SEARAH)
Rangkaian yang akan diukur diputuskan pada salah satu titik, dan melalui kedua titik
yang terputus tadi arus dilewatkan melalui avometer, sebelumnya muatan semua elco
didischarge.
MENGUJI KONDENSATOR
Sebelumnya muatan kondensator didischarge. Dengan jangkah pada OHM,
tempelkan penyidik merah pada kutub POS dan hitam pada MIN. Bila jarum menyimpang ke
KANAN dan kemudian secara berangsurangsur kembali ke KIRI, berarti kondensator baik.
Bila jarum tidak bergerak, kondensator putus dan bila jarum mentok ke kanan dan tidak
balik, kemungkinan kondensator bocor. Untuk menguji elco 10 F jangkah pada x10 k atau 1
k , untuk kapasitas sampai 100 F jangkah pada x100 , di atas 1000 F, jangkah x1 dan
menguji kondensator non elektrolit jangkah pada x10 k .
MENGUJI HUBUNGAN PADA CIRCUIT
Suatu circuit atau bisa juga kumparan trafo diperiksa resistansinya, dan koneksi baik
bila resistansinya menunjukkan angka NOL.
MENGUJI DIODA.
Dengan jangkah OHM x1 k atau x100 penyidik merah ditempel pada katoda (ada
tanda elang) dan hitam pada anoda, jarum harus ke kanan. Panyidik dibalik ialah merah ke
anoda dan hitam ke katoda, jarum harus tidak bergerak. Bila tidak demikian berarti
kemungkinan diode rusak. Cara demikian juga dapat digunakan untuk mengetahui mana
anoda dan mana katoda dari suatu diode yang gelangnya terhapus.
MENGUJI BAHAN DIODA
Dengan jangkah VDC, bahan suatu dioda dapat juga diperkirakan dengan circuit
pada gambar 10. Bila tegangan katodaanoda 0.2 V, maka kemungkinan dioda germanium,
dan bila 0.6 V kemungkinan dioda silicon.
MENGUJI TRANSISTOR
Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang digabung, sehingga prisip
pengujian dioda diterapkan pada pengujian transistor. Untuk transistor jenis NPN, pengujian
dengan jangkah pada x100 , penyidik hitam ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor,
jarum harus meyimpang ke kanan. Bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus ke
kanan lagi. Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus
tidak menyimpang dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak
menyimpang. Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k , penyidik hitam ditempel pada kolektor
dan merah pada emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik jarum

harus tidak menyimpang. Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, maka kemungkinan
transistor rusak.
Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah pada Basis
dan itam pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Demikian pula bila penyidik
merah dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang ke kanan lagi. Selanjutnya analog
dengan pangujian NPN. Kita dapat menggunakan cara tersebut untuk mengetahui mana
Basis, mana Kolektor dan mana Emitor suatu transistor dan juga apakah jenis transistor
PNP atau NPN. Beberapa jenis multimeter dilengkapi pula fasilitas pengukur hFE, ialah
salah parameter penting suatu transistor.
Dengan circuit seperti pada gambar 13, dapat diperkirakan bahan transistor.
Pengujian cukup dilakukan antara Basis dan Emitor, bila voltage 0.2 V germanium dan bila
0.6 V maka kemungkinan silicon.
MENGUJI FET
Penentuan jenis FET dilakukan dengan jangkah pada x100 penyidik hitam pada
Source an merah pada Gate. Bila jarum menyimpang, maka janis FET adalah kanalP dan
bila tidak, FET adalah kanal-N.
Kerusakan FET dapat diamati dengan rangkaian pada gambar 14. Jangkah
diletakkan pada x1k atau x10k, potensio pada minimum, resistansi harus kecil. Bila potensio
diputar ke kanan, resistansi harus tak terhingga. Bila peristiwa ini tidak terjadi, maka
kemungkinan FET rusak.
MENGUJI UJT
Cara kerja UJT (Uni Junktion Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau masih bisa
onoff berarti masih baik. Jangkah pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan
harus kecil. Setelah potensio diputar pelan-pelan jarum naik sampai posisi tertentu dan
kalau diputar terus jarum tetap disitu. Bila jaum diputar pelan-pelan ke arah minimum lagi,
pada suatu posisi tertentu tibatiba jarum bergerak ke kiri dan bila putaran potensio
diteruskan sampai minimum jarum tetap disitu. Bila peristiwa tersebut terjadi, maka UJT
masih baik.
3. Multitester jepit

Merupakan suatu alat ukur elektrik yang dapat mengukur tegangan, arus dan
hambatan. Perbedaannya dari multimeter analog maupun digital di atas adalah cara
pengukuran yang tidak menggunakan kawat tetapi menggunakan medan magnet yang
dapat menangkap gelombang.
2.3 Menginstall Software CNC
1 . Teknologi Setting
Menginstall : 1. Tech_Mill.ini
2. Cyclefile

2 . Setting Parameter
Machine Data : 1. General MD : berkenaan dengan simulasi atau machine
2. Axis MD : berkenaan dengan Axis (bubut 2 Axis, Frais 3
Axis)
3. Other MD : berkenaan dengan display
Tahapan dalam menginstall software CNC ini yaitu:
1. Menentukan mesin yang akan digunakan apakah mesin bubut (2 Axis) atau
mesin frais (3 Axis)
2. Mengkonfigurasi teknologi setting dengan mengupload file tech_mill.ini dan
cyclefile
3. Mengkonfigurasi General MD dengan mengisi data pada MD 14510 [16]
dengan angka 2 untuk mesin milling
4. Mengkonfigurasi Axis MD dengan mengisi data pada MD 30130 dengan
angka 0 untuk simulasi, pastikan data pada sumbu X, Y, Z diisi dengan angka
0
5. Mengkonfigurasi General MD untuk mendefinisikan alamat tombol dan
definisi tombol dengan cara mengisikan data :
MD 14510 [26] dengan angka 25 untuk sumbu X+
MD 14510 [27] dengan angka 27 untuk sumbu XMD 14510 [28] dengan angka 24 untuk sumbu Y+
MD 14510 [29] dengan angka 28 untuk sumbu YMD 14510 [30] dengan angka 29 untuk sumbu Z+
MD 14510 [31] dengan angka 23 untuk sumbu Z6. Mengecek diagnosis yang timbul dan merubah data yang muncul pada
diagnosis, yaitu :
MD 14512 [0] dengan angka 11111111
MD 14512 [4] dengan angka 11111111
Pastikan dalam melakukan setiap langkah password di edit terlebih dahulu dan
setelah melakukan proses lakukanlah save data.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Program mahasiswa Electrical Maintenace ini melatih mahasiswa untuk mengatasi
masalah yang terjadi mengenai sistem kelisrikan dan sistem kontrol pada sebuah mesin.
Selain itu mahasiswa diharapkan mengerti mengenai dasar dasar ilmu tentang kelistrikan
dan dapat menggunakan alat ukur kelistrikan. Jadi di sini mahasiswa diminta untuk
menyelesaikan masalah yang ada dengan mempelajari prinsip/sistem kerja kelistrikan
maupun pemrograman dari sebuah mesin. Sehingga para mahasiswa dapat bekerja
memahami dan mengerti mengenai sistem kelistrikan pada mesin.

Anda mungkin juga menyukai