Teori Akuntansi
Teori Akuntansi
ekonomi
pihak
lain
dalam
bentuk
Sensitif terhadap nilai kerja sama dan konflik dengan mengantisipasi terjadinya
konflik dan menciptakan adanya semacam penegakan kerja sama melalui penggunaan
teknik-teknik akuntansi manajemen,
Sifat akuntansi yang komunikatif dengan menceritakan pengalaman-pengalaman
ekonomi melalui dialog-dialog akuntansi,
Penyebaran informasi ekonomi dengan memberikan informasi mengenai ekonomi
untuk pengambilan keputusan.
Tetapi kadang kala realisasi dari sifat-sifat di atas di halangi oleh kendala-kendala
seperti:
Dominasi dari imbalan eksternal yang mengancam kebebasan auditor,
Kekuatan, institusi yang merusak,
Kegagalan membedakan antara sifat yang baik dan hukum.
Peranan dari akuntansi adalah untuk memberikan informasi mengenai perilaku
ekonomi yang diakibatkan oleh aktivitas-aktivitas perusahaan dalam lingkungannya.
Pemerataan Laba
Definisi awal mengatakan bahwa perataan laba (income smootine) adalah
pengurangan fluktuasi laba dari tahun ke tahun dengan memindahkan pendapatan
dari tahun-tahun yang tinggi pendapatannya ke periode-periode yang kurang
menguntungkan.
Definisi yang lebih akhir mengenai perataan laba melihatnya sebagai fenomena
proses manipulasi profil waktu dari pendapatan atau laporan pendapatan untuk
membuat laporan laba menjadi kurang bervariasi, sekaligus tidak meningkatkan
pendapatan yang dilaporkan selama periode tersebut.
Manajemen Laba
Ini adalah esensi dari manajemen laba (carnings management), yaitu suatu
kemampuan untuk memanipulasi pilihan-pilihan yang tersedia dan mengambil
pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan.
Bab 4 Pendekatan Tradisional untuk Perumusan Teori Akuntansi
Hakikat Akuntansi: Berbagai Gambaran
1. Akuntansi sebagai ideologi
Ideologi merupakan pandangan umum yang terlepas dari wawasannya yang perihal
dan mungkin penting, mencegah kita untuk memahami masyarakat di mana kita
tinggal dan kemungkinan untuk mengubahnya.
Akuntansi dipandang sebagai suatu fenomena ideology sebagai suatu sarana untuk
mempertahankan dan melegimitasi aturan-aturan social, ekonomi dan politik yang
berlaku saat ini.
Persepsi akuntansi sebagai instrument rasionalitas ekonomi digambarkan dengan
sangat baik oleh Weber, yang mendefinisikan rasionalitas formal dari suatu tindakan
ekonomi sebagai tingkat samapi sejauh mana perhitungan kuantitatif atau akuntansi
mungkin dilakukan secara teknis dan secara nyata dapat diterapkan\
2. Akuntansi sebagai bahasa
Akuntansi adalah satu alat mengkomunikasikan informasi suatu bisnis. Persepsi
akuntansi sebagai bahasa ini juga diakui oleh profesi akuntansi, yang menerbitkan
bulletin terminilogi akuntansi. Hal ini juga diakui dalam literature empiris, yang
mencoba untuk mengukur komunikasi dari konsep akuntansi.
Hal itu mungkin dapat dibuktikan sebagai berikut :
a. Symbol / Karakter Leksikal dari suatu bahasa adalah unit-unit atau kata-kata yang
memiliki arti dan dapat diidentifikasikan dalam bahasa mana pun.
b. Aturan tata bahasa dari suatu bahasa mengacu pada pengaturan sintaksis pada
bahasa apa pun.
3. Akuntansi sebagai catatan historis
Umumnya, akuntansi telah dipandang sebagai suatu sarana penyediaan
sejarah/historis (history) suatu organisasi dan transaksi-transaksinya dengan
lingkungannya. Baik bagi pemilik maupun pemegang saham perusahaan, pencatatan
Tujuan SFAC
No. 1 dan 4
Elemen
SFAC No. 3
Kriteria
Pengakuan
Laporan Laba
Kualitatif
karakteristik
SFAC No. 2
Laporan Keuangan
dan Pelaporan
Keuangan
Laporan arus dana dan
likuidasi
Pengukuran
SFAs No. 33
(Eksperimental)
Laporan posisi
keuangan
Penggunaan
Informasi Akuntansi
Pembatasan
Kualitas khusus
pemakai
Dapat Dimengerti
Kualitas khusus
untuk pengambilan
keputusan utama
Berguna untuk
Pengambilan Keputusan
Dapat Dipercaya
Relevan
Syarat-syarat kualitas
utama
Peramalan
Umpan
balik
Tepat
Waktu
Dipercaya sebagai
Representasi
Dapat
Diperiksa
Kualitas interaktif
dan sekunder
Dapat Dibandingkan
Konsisten
Ukuran Pengakuan
Materialitas
Netral
Nilai prediktif
2.
3.
Ketepatan waktu
Dapat diverifikasi
2.
Netralitas
3.
Ketepatan penyajian
Komparabilitas dan konsistensi adalah kulitas kedua yang di ususlkan oleh SFAC No.
2. Komparabilitas dijabarkan sebagai pennggunaan metode yang sama dalam suatu
waktu oleh perusahaan tertentu, akan tetapi , prinsip akuntansi tidak berati bahwa
metode akuntansi tertentu tidak dapat di ubah setelah digunakan.
Materialitas dipandang sebagai ambang batas untuk pengakuan.
1.
Biaya historis
2.
3.
4.
5.
2.
2.
3.
Setiap fakta dari prinsip pendapatan menimbulkan masalah yang menarik dan
controversial dalam teori akuntansi.
Hakikat dan Komponen-komponen Pendapatan
Pendapatan dapat diinterpretasikan sebagai:
1.
Arus masuk aktiva bersih yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa;
2.
3.
Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa oleh usaha
selama periode waktu tertentu.
Hendriksen mempertimbangkan bahwa:
1.
Konsep produk lebih superior dibandingkan dengan konsep arus keluar, yang
lebih superior dibandingkan dengan konsep arus masuk; dan
2.
Konsep produk adalah netral dalam hal pengukuran (jumlah) dan penentuan
waktu (tanggal pengakuan) dari pendapatan, tetapi konsep arus masuk
membingungkan baik pengukuran maupun penentuan waktu dengan proses
pendapatan.
Pengukuran pendapatan
Pendapatan diukur dalam hal nilai dari roduk atau jasa yang dipertukarkan dalam
transaksi wajar. Nilai ini mewakili ekuivalen kas bersih atau nilai sekarang
terdiskonto atas uang yang diterima dalam pertukaran dengan produk atau jasa yang
ditransfer oleh perusahaan kepada pelangganya.
Penentuan waktu dari pengakuan pendapatan
Pada umumnya diakui bahwa pendapatan dan laba diperoleh sepanjang seluruh
tahapan dari siklus operasi (yaitu, selain penerimaan pesanan, produksi, penjualan,
dan penagihan). Dengan adanya kesulitan dalam mengalokasikan pendapatan dan laba
ke tahapan yang berbeda dari siklus operasi akuntan menggunakan prinsip realisasi
untuk memilih kejadian penting untuk penentuan waktu pendapatan dan pengakuan
laba.
Prinsip Pengaitan (Matcing Principle)
Prinsip ini menganggap bahwa beban sebaiknya diakui dalam periode yang sama
dengan pendapatan terkait; yaitu pendapatn diakui dalam suatu periode tertentu
menurut prinsip pendapatan, dan beban terkait kemudian diakui. Asosiasi antara
pendapatn dengan beban tergantung pada salah satu dari empat criteria berikur ini:
1.
Pengaitan langsung dari biaya yang habis masa berlakunya dengan suatu
pendapatn.
2.
Pengaitan langsung dari biaya yang telah habis masa berlakunya pada periode
tersebut.
3.
Alokasi biaya sepanjang periode yang memperoleh manfaat dari biaya tersebut.
4.
Membebankan semua biaya lainnya dalam periode terjadinya, kecuali
ditunjukkan bahwa biaya tersebut memiliki manfaat masa depan.
Prinsip Objektivitas (objectivity Principle)
Prinsip ini digunakan untuk membenarkan pilihan prosedur pengukuran. Tetapi,
prinsip objektivitas memiliki interpretasi yang berbeda :
1.
Pengukuran objektif adalah ukuran yang bersifat tidak memihak dalam arti
bahwa pengukuran tersebut bebas dari bias pribadi si pengukur.
2.
Pengukuran objektif adalah pengukuran variable dalam hal bahwa pengukran
tersebut didasarkan pada bukti.
3.
Pengukuran objektif adalah hasil dari kesepakatan di antara sekelompok
pengamat atau pengukur tertentu.
4.
Ukuran dari penyebaran distribusi pengukuran dapat digunakan sebagai
indicator dari tingakat objektivitas system pengukaran tertentu.
Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Prinsip ini menganggap bahwa kejadian ekonomi yang serupa sebaiknya dicatat dan
dilaporkan dengan cara yang konsisten dari period eke periode. Penerapan konsep
konsistensi membuat laporan keuangan menjadi lebih dapat diperbandingkan dan
lebih berguna. Secara serupa, distorsi laba dan jumlah neraca serta manipulasi yang
mungkin dari laporan keuangan dihindari dengan penerapan yang konsisten atas
prosedur akuntansi sepanjang waktu. Oleh karena itu, konsistensi adalah batasan
pengguna untuk memfasilitasi keputusan pengguna dengan memastikan dapat
diperbandingkannya laporan keuangan dari suatu perusahaan sepanjang waktu,
sehingga meningkatkan kegunaan dari laporan tersebut. Prinsip konsistensi tidak
menghalangi suatu perusahaan untuk mengubah prosedur akuntansinya ketika hal
tersebut dibenarkan oleh situasi yang berubah, atau jika prosedur alternative lebih
baik. Sesuai APB Opinion no.20 perubahan yang membenarkan perubahan dalam
prosedur adalah:
1.
2.
3.
titik dekat dengan saat realisasi arus kas terjadi. Hubungan laba akuntansi dengan laba
ekonomi mendefinisikan ketepatan waktunya sebagai berikut:
EARNit =a0j+a1jRETit+it
Dimana:
EARNit = laba sebelum pos luar biasa, operasi yang dihentikan, dan pos-pos khusus
yang dideflasi oleh nilai pasar awal tahun dari ekuitas perusahaan tertentu pada tahun
t.
RETit = tingkat pengembalian sakham tahunan untuk tahun t.