Anda di halaman 1dari 8

Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri bd terputusnya jaringan syaraf sekunder


tindakan pembedahan.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd intake makanan
inadekuat
3. Gangguan eliminasi bowel konstipasi b.d penurunan peristaltik usus.
4. Resiko infeksi b.d terbukanya jaringan sekunder tindakan pembedahan
Fokus intervensi
DIAGNOSA
Gangguan rasa

TUJUAN
Setelah dilakukan tindakan

INTERVENSI
Kaji nyeri,

RASIONAL
Merencanakan

nyaman nyeri b.d keperawatan selama 2x24 jam

catat lokasi,

intervensi yang

terputusnya

maka nyeri akan berkurang

karakteristik, beratnya

cepat

jaringan syaraf

dengan kriteria hasil:

(skala 1-10), selidiki

sekunder

Pasien tidak gelisah

dan laporkan

tindakan

Pasien tidak meringis

perubahan nyeri dg

pembedahan

kesakitan

cepat.

rasa nyeri

Ajarkan
teknik relaksasi dan

Membantu
pasien dalam

distraksi.

Mengurangi

mengatasi nyeri

Pertahankan
tirah baring.

Kolaborasi
dengan tim medis

Perubahan nutrisi

Kebutuhan nutrisi akan

kurang dari

terpenuhi setelah dilakukan

kebutuhan tubuh

tindakan keperawatan selama

bd intake

2 x 24 jam dengan kriteria

makanan

Hasil:

inadekuat

untuk pemberian

Monitor
intake nutrisi.

Mengetahui
kebutuhan nutrisi.

analgetik

Peningkatan status nutrisi


Terjadi peningkatan berat

Beri

Agar pasien
mengerti manfaat
nutrisi.

badan sesuai batasan

PenKes tentang

waktu

pentingnya nutrisi.

Membantu
menambah nafsu
makan.

asupan.

Pertahankan
oral hygien sebelum

makan.

Berikan
porsi kecil tapi sering.

Meningkatlkan
motivasi untuk

dan setelah makan.

Memanbah

Mencukupi
kebutuhan nutrisi.

Sajikan
makanan secara

Gangguan

Setelah dilakukan tindakan

eliminasi bowel

keperawatan selama 2 x24

konstipasi b.d

jam BAB pasien akan

penurunan

kembali normal dengan

peristaltic usus.

kriteria hasil:
Pasien dapat BAB
Frekuensi BAB pasien

menarik.

Kolaborasi

Untuk
melunakan dan

dengan tim gizi untuk

memudahkan

pemberian diiet TKTP

keluarnya feses

Lakukan
lavemen.

sesuai kebiasaan

yang keras.
-

Asam lemak
memperlambat
rangsang
peristaltik.

Himbau

mendorong

pasien untuk
mengurangi makanan
berlemak.

peristaltik.
-

Untuk
mencegah

Anjurkan
pasien untuk banyak
minum.

Membantu

pengerasan feses.

Resiko infeksi

b.d terbukanya
jaringan.

Himbau

Setelah dilakukan tindakan

pasien untuk segera

keperawatan selama 2 X 24

menanggapi respon

jam diharapkan tidak timbul

bowel.

infeksi dengan kriteria hasil:

Untuk
mengatasi secara
dini jika terjadi

Kolabirasi

Tidak muncul pus pada

pemberian diit tinggi

luka

serat.

infeksi.
-

Terbebas dari infeksi

Untuk
penyembuhan luka.

nosokomial

masuknya

Monitor

mikroorganisme.

tanda-tanda infeksi.

Menghindari

Lakukan
perawatan luka.

Pertahankan
antiseptik saat ganti
balut.

Anjurkan
pasien untuk tidak
menyentuh daerah
luka.

Kolaborasi
dengan tim medis
dalam pemberian
antibiotik.

Mematikan
mikroba parasit.

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN POST HERNIORAPHY
DI ZAAL F ( BEDAH ) RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Hernia adalah keluarnya isi rongga tubuh ( biasa abdomen ) lewat suatu celah
pada dinding yang mengelilinginya, daerah yang lemah biasa disebut dengan
locus minoris. (Smeltzer, Suzanne C. 2002)
Hernia abdominalis biasanya terdiri atas saccusperitonei dan jaringan yang
keluar ( biasanya didalam saccus meskipun tidak selalu ) bila demikian
dinamakan isi hernia misalnya usus, omentum dll, saccus atau kantong
mempunyai mulut, leher, badan dan fundus. (Price, Sylvia A)
Jenis Hernia
1.

Hernia Umbilikus Konginetal


Kantung hernia keluar melalui umbilical terjadi pada anak-anak karena
valsava yang berlebih, kegagalan pada penyatuan parut umbilicus.

2.

Hernia Paraumbilikus
Terjadi pada orang dewasa dimana kantung hernia melewati dinding
abdomen disebelah sentral tepat di atas umbilikus. Sering disebabkan

oleh obesitas, kelemahan otot abdomen pasca partus. Hernia ini dapat
besar sekali.
3.

Hiatus Hernia
Kantung hernia memasuki rongga torak dimana bagian proximal
lambung bersama esophagus
Para abdominal dengan sphincter cardiac masuk ( herniasi ) lewat
hiatus esophagealis ke dalam thorak ( sliding ), atau hanya bagian
fundus lambung yang dapat masuk. Penyebabnya peningkatan tekanan
abdominal karena obesitas, pemakainan korset ketat, kelemahan otot
diafragma karena menua.

4.

Hernia Insisional.
Kantung hernia memasuki celah bekas sayatan operasi. Biasanya luka
yang pernah terkena infeksi.

5.

Hernia Inguinalis
Kantung hernia memasuki celah inguinalis
Hernia ini mengikuti funikulus spermatikus atau ligamentum teres uteri.
Hernia dapat dimulai pada cincin inguinalis interna ( indirect) atau
terdorong lewat dinding posterior canalis inguinalis yang lemah (direct )
Tanda tandanya Adanya benjolan pada regio inguinalis.

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta:
EGC.
McFarland, Gertrude K et al. 1995. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.
Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis ProsesProses Penyakit. Jakarta : EGC.
Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol 2.
Jakarta: EGC.

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN POST HERNIORAPHY
DI ZAAL F ( BEDAH ) RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Disusun oleh :
MAH M U R
1.1.10459

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2006

Anda mungkin juga menyukai