Pengertian Budaya
Pengertian Budaya
membantu
manusia
menjalankan
tugasnya
sebagai
abdullah
(hamba Allah).
Kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta, buddhayah, ialah
bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Demikianlah
kebudayaan itu dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
Dalam bahasa Arab terdapat istilah al tsaqafah dan al hadlarah. Para ahli
sosial cenderung berpendapat bahwa kata al tsaqafah merujuk pada
aspek ide, sedangkan kata al hadlarah menunjuk kepada aspek material.
Maka, al hadlarah lebih tepat diterjemahkan sebagaiculture. Kebudayaan
mengandung pengertian meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral,
hukum, dan adat istiadat dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari
anggota masyarakat (Munandar Soelaiman, 1992 dalam Zakky Mubarak,
2010). Adapun ahli antropologi tentang kebudayaan antara lain :
1.
E.B.
Taylor
(Inggris),
dalam
buku
yang
berjudul
: Primitive
R.
Linton,
dalam
bukunya
: The
Cultural
Background
of
4.
5.
Karsa
paran. Dari mana manusia sebelum lahir (sangkan) dan kemana manusia
sesudah
mati
(paran).
Hasilnya
berupa
norma-norma
keagamaan,
Rasa
Seni merupakan ekspresi dari jiwa yang halus dan indah yang lahir dari
bagian
yang
terdalam
dari
jiwa
manusia
yang
didorong
oleh
yang memiliki keindahan merupakan hasil seni. Seni ada yang bersal dari
hasil karya manusia ada pula yang bersifat alamiah. Seni selalu berusaha
memberikan
makna
yang
sepenuhnya
mengenai
obyek
yang
berbuat
baik
dan
mencegah
kemungkaran)
serta
Al-Quran secara tegas dan dengan bahasa yang sangat jelas berbicara
tentang patung.
Maka Ibrahim menjadikan berhala-berhala itu hancur berpotongpotong kecuali yang terbesar (induk)dari patung-patung yang lain, agar
mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya (Al-Anbiya: 51)
patung itu,bukan
sekadar
menolaknya,
tetapi
merestui
penghancurannya.
(Para jin) membuat untuknya (Sulaiman) apa yang dikehendakinya
seperti gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung ... (QS Saba :
13)
Dalam Tafsir Al-Qurthubi disebutkan bahwa patung-patung itu terbuat
dari kaca, marmer, dan tembaga, dan konon menampilkan para ulama
dan nabi-nabi terdahulu. Di sini, patung-patung tersebut --karena tidak
disembah
atau
diduga
akan
disembah--
maka
keterampilan
dan
Abu
al
Jahaf
menamakan
lagu
dengan
zur
dan
mentertawakan
dan
tidak
menangis.
Sedang
kamu
Rasulullah
bersabda
:"sesungguhnya
Allah
mengharamkan
dan
pembuangan".
Salah
seorang
berkata:"Kapan
itu
seruling
pengembara
maka
beliau
memasukkan
jarinya
mengatakan
:"
menjawab:"Ya."Maka
Hai
Ia
Nafi'Apakah
berlalu
kamu
sampai
mendengar
aku
?".Aku
mengatakannya,"
Rosululloh
bersabda
kemunafikan
dalam
:"Sesungguhnya
hati,
seperti
lagu
air
bisa
menumbuhkan
menumbuhkan
tanaman.
seperti
ciptaan-Ku?
Oleh
Karena
itu
cobalah
mereka
membuat biji atau zarrah (Hadist qudsi. Riwayat Bukhari dan Muslim)
menimbulkan keusrikkan
nyanyian juga digunakan dalam salawat Nabi. Dilihat dari segi ini
nyanyian diperbolehkan.