Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua bidang yang terus mengalami
perkembangan sehingga menjadi tolak ukur dalam peningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan. Lebih khususnya pada bidang energi dan ketenagalistrikan merupakan
dua bidang ilmu yang memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan akan
perkembangan teknologi. Permintaan akan energi listrik meningkat seiring dengan
meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi.
Didalam perkuliahan di Politeknik Negeri Semarang telah dipelajari
pengetahuan tentang energi dan cara untuk memanfaatkannya melalui proses belajar
di akademik khususnya melalui program studi Teknik Konversi Energi. Teknik
Konversi Energi mempelajari bagaimana energi dikonversikan atau diubah dari satu
bentuk ke bentuk lain. Seperti contohnya pada sistem pembangkitan listrik dimana
energi dari berbagai sumber diiubah sehingga dapat menjadi energi listrik. Maka
dapat dikatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, hanya dapat
diubah bentuknya.
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) merupakan salah satu pembangkit
listrik yang di kelola oleh PT. PLN (persero) untuk menyuplai sebagian besar
kebutuhan listrik ke konsumen. Pada PLTU Tanjung Jati B terdapat beberapa
komponen untuk menjalankan berbagai sistem maupun siklus yang ada pada
pembangkit. Komponen utama pada PLTU Tanjung Jati B adalah boiler, turbine,
generator, boiler feed pump (BFP), condenser. Selain komponen utama terdapat juga
komponen pendukung untuk membantu kinerja dari komponen utama, komponen

pendukung antara lain water treatment plant (WTP), waste water treatment plant
(WWTP), LP Heater, De-aerator, HP Heater, economizer, reheater.
1.2

Ruang Lingkup
PLTU Tanjung Jati B merupakan pembangkit listrik berbahan bakar batubara

dimana uap sebagai fluida kerja yang digunakan untuk memutar turbin, uap
dihasilkan dari air umpan (Feed water) yang diapanaskan dalam boiler. Proses
produksi listrik di PLTU Tanjung Jati B terdiri dari; Proses produksi uap, Sistem
genersai listrik dan system transmisi listrik. Tiap proses yang ada di PLTU Tanjung
Jati memiliki peran yang berbeda dan berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Komponen-komponen pendukung proses tersebut dibedakan lagi menjadi komponen
utama dan komponen bantu. Jadi, pembatasan masalah berupa ruang lingkup
penulisan digunakan untuk memberikan arah penulisan yang mengerucut pada
beberapa proses maupun system yang umum saja dalam proses produksi listrik di
PLTU Tanjung Jati B.
1.3

Tujuan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan dengan beberapa tujuan, yaitu :
1. Memenuhi syarat pembuatan Tugas Akhir
2. Mengetahui secara langsung berbagai pengetahuan yang ada di industri
khusnya dalam bidang pembangkitan lsitrik dan membandingkannya
dengan ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan.
3. Menambah pengetahuan tentang bidang yang diambil, yang belum didapat
saat kuliah.
4. Mengaplikasikan ilmu yang telah didapat saat perkuliahan di lapangan.
5. Mengetahui peralatan-peralatan apa saja yang terdapat di industri terkait
dengan bidang yang diambil.
6. Mampu menuangkan hasil kerja praktik ke dalam suatu laporan tertulis.

1.4

Manfaat
Pelaksanaan PKL diharapkan dapat bermanfaat, antara lain:
1. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai aplikasi dari teori-teori
yang telah didapat saat perkuliahan.
2. Menyesuaikan teori-teori yang diajarkan saat perkuliahan dengan
perkembangan di lapangan.
3. Menambah skill mahasiswa sesuai dengan bidangnya.

1.5

Metode Pengumpulan Data


Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman selama penulis melaksanakan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PLTU Tanjung Jati B. Metode-metode yang


digunakan untuk mengumpulkan data adalah :
1. Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mencari referensi yang menunjang
penyusunan laporan. Referensi bisa berbentuk buku, SOP (Standar
Operating

Procedure),

buklet,

laporan

analisis

permasalahan

dan

pemecahannya, serta informasi-informasi dari internet. Studi pustaka


dilakukan sebelum terjun ke lapangan untuk observasi langsung dan setelah
observasi.
2. Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung ke lapangan,
selain itu kegiatan walkdown juga mendukung metode observasi ini karena
dengan walkdown dapat diketahui komponen-komponen dalam proses
produksi listrik di PLTU. Pengamatan dilakukan selama beberapa kali,
sesuai dengan kelengkapan data yang dibutuhkan.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab baik dengan
instruktur maupun dengan operator yang berada di lapangan. Metode

wawancara ini dilakukan untuk melengkapi pengetahuan tentang beberapa


komponen dan proses produksi listrik yang ada di lapangan.
1.6

Sistematika Penyusunan
Laporan ini disusun terdiri dari lima bab, sistematikanya adalah sebagai

berikut :
1. Bab I : Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang, ruang lingkup masalah, tujuan
serta manfaat pelaksanaan kerja praktek, metode pengumpulan data, dan
sistematika penyusunan laporan.
2. Bab II : Landasan Teori
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang proses produksi listrik pada PLTU
Tanjung Jati B, serta hal hal yang berkaitan dengan pembakaran
batubara, dan faktor faktor yang mempengaruhi unburned carbon, cara
menentukan nilai unburned carbon dan effisiensi boiler.
3. Bab III : Metode Pengambilan Data
Pada bab ini akan dibahas mengenai metode pengambilan data serta
parameter ukur dalam menentukan nilai unburned carbon dan efisiensi
boiler. Tabel data parameter terukur juga di tuliskan pada bab ini
4. Bab IV : Pembahasan dan Analisis
Bab ini berisi contoh perhitungan dalam menentukan. nilai unburned
carbon dan efisiensi boiler. Tabel perhitungan dan analisis data sekaligus
dibahas pada bab ini.
5. Bab V : Kesimpulan
Bab ini ber isi kesimpulan dari hasil analisis.
6. Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan.
7. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai