tanpa elektrolit (Na) atau berkurangnya air jauh melebihi berkurangnya Na dari cairan ekstrasel peningkatan Na dalam ekstrasel cairan intrasel masuk ke ekstrasel . Pada dehidrasi terjadi hipernatremi karena cairan yang keluar bersifat hipotonik Dehidrasi dapat terjadi : keluarnya air melalui keringat, penguapan dari kulit, sal.intestinal, dll.
Penanggulangan Dehidrasi melibatkan pengurangan cairan ekstra dan intrasel, hipernatremi dan hipovolemia merupakan tanda klinis dehidrasi Defisit cairan tubuh total dapat dihitung dengan rumus Defisit cairan 0,4 x BB (Na PLASMA/140-1)
Untuk koreksi cairan, jenis cairan yang digunakan
cairan dekstrosa isotonik. Volume cairan yang dibutuhkan sesuai dengan rumus ditambah dengan insensible water losses + vol.urin 24 jam + vol. Cairan yang keluar dari saluran cerna. Cairan dapat diberi secara IV atau Oral jika pasien sadar Pemberian cairan harus tidak menimbulkan penurunan kadar Na plasma > 0,5 meq/jam. Tindakan lain adalah mengatasi penyebab dehidrasi