Yanuar Prakosa
061011090
Angkatan 2010
Anggota:
060710211
Angkatan 2007
Ni Made Pertiwi J.
080810757
Angkatan 2008
Septiyan Handayani
080810758
Angkatan 2008
Luinta Pratama K
061011095
Angkatan 2010
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2011
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul kegiatan
(Yanuar Prakosa)
NIM.061011090
Direktur Kemahasiswaan
Universitas Airlangga
Dosen Pendamping
ABSTRAK
Rumput laut merupakan salah satu sumber kekayaan hayati yang melimpah
di perairan laut Indonesia, namun potensinya belum dimanfaatkan secara optimal.
Padahal, dengan kandungan gizi yang kaya, rumput laut dapat dijadikan bahan olahan
bernilai tinggi seperti biskuit yang disukai oleh hampir seluruh masyarakat, terutama
anak-anak. Untuk itu program ini bertujuan menciptakan produk olahan biskuit
rumput laut, memasarkan produk tersebut kepada semua kalangan masyarakat, serta
meningkatkan daya jual dan nilai ekonomis dari rumput laut itu sendiri.
Biskuit rumput laut yang diberi nama SiKuit ini merupakan biskuit dengan
bahan campuran rumput laut jenis Eucheuma cottonii, yang dibuat dalam lima macam
bentuk hewan laut dan dikemas menggunakan kantong kertas bergambar yang
menarik. Harga produk Rp 1.800,00 per bungkus dengan produksi sejumlah 4.500
bungkus selama 2 bulan. Tahapan produksi terdiri dari penyiapan bahan, pembuatan
adonan, pencetakan, pengovenan, dan pengemasan. Produk dipasarkan di kota
Surabaya dengan membidik kantin Sekolah Dasar (SD), toko, warung, tempat kursus
anak-anak, serta dijual langsung kepada konsumen. Total produk yang terjual 4.401
bungkus dengan penghasilan penjualan Rp 7.921.800,00. Berdasarkan analisis, Break
Event Point (BEP) sudah tercapai saat volume 3.239 bungkus atau menghasilkan
penjualan Rp 5.830.500,00. Dengan demikian, produksi SiKuit sudah mendatangkan
keuntungan, besarnya kurang lebih 13%. Strategi ke depannya dalam upaya
pengembangan SiKuit adalah mendaftarkan produk ke instansi terkait (Badan POM)
dan memperluas area pemasaran.
Daya jual dan nilai ekonomis dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii
meningkat setelah diolah menjadi biskuit dimana penjualan SiKuit mendapat respon
yang baik dari masyarakat dan rumput laut semakin dikenal sebagai sumber makanan
yang bergizi tinggi.
Kata kunci: Biskuit rumput laut, Eucheuma cottonii, SiKuit
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
berkat karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Program Kreatifitas
Mahasiswa-Karya Cipta (PKM-KC) yang berjudul Rancang Bangun Kandang Susun
Komunal Tahan Gempa sebagai Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development) di Indonesia Dalam Menghadapi Tantangan Global ini dengan baik.
Laporan ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang turut membantu dalam menyelesaikan laporan akhir ini, yang terhormat:
1. Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) sebagai pihak penyelenggara dan pemberi
dana dalam pelaksanaan program kewirausahaan ini.
2. Direktorat Kemahasiswaan Universitas Airlangga selaku fasilitator pada
pelaksanaan program ini.
3. Hari Soepriandono, S.Si, M.Si. selaku dosen pembina Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) Penalaran Universitas Airlangga yang telah mendukung penulis.
4. drh. Soetji Prawesthirini, SU selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
saran dan bimbingan untuk menyelesaikan karya tulis ini.
5. Bapak dan ibu dosen Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Sains dan
Teknologi yang telah memberi dukungan dan semangat kepada penulis untuk
menyusun karya tuls ini.
6. Orang tua yang turut memberi motivasi dan doa kepada penulis.
7. Kakak-kakak dan teman-teman di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penalaran
Universitas Airlangga.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, segala kritik dan saran dari pembaca yang dapat membangun sangat penulis
harapkan. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak serta
perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Indonesia memiliki potensi yang besar dan sumber daya alam yang melimpah
untuk pengembangan produk pertanian, peternakan, dan perikanan. Bidang
peternakan kita memiliki berbagai jenis ternak yang dapat dibudidayakan, baik untuk
konsumsi dalam negeri maupun potensi ekspor. Ternak ruminansia yang banyak
diusahakan masyarakat di antaranya sapi potong, sapi perah, dan kambing.
Sebagian besar (80%) pengusahaan ternak sapi potong di Indonesia dilakukan
oleh peternak tradisional, 20% selebihnya oleh perusahaan penggemukan. Pelaku
utama usaha agribisnis sapi potong pada umumnya peternak kecil dan bersifat
sambilan. Maka kelompok peternak perlu diarahkan agar mengusahakan sapi potong
lebih efisien dengan penerapan teknologi tepat guna (Ir Suswono MMA, 2010).
Dalam usaha peternakan, kandang merupakan salah satu faktor pendukung
produksi yang sangat penting disamping faktor bibit, perkembangbiakan, pakan,
pencegahan hama dan penyakit, pasca panen dan pemasaran. Tingginya impor sapi
potong bakalan dan daging sapi itu menekan pertumbuhan sapi dalam negeri. Oleh
karena itu impor dan distribusi sapi potong bakalan dan daging sapi impor perlu
dikendalikan (Ir Suswono MMA, 2010).
Isu-isu lingkungan hidup juga perlu menjadi perhatian dalam melaksanakan
pembangunan berkelanjutan (sustainable development) sektor pertanian dan
peternakan. Pertambahan jumlah penduduk akan menimbulkan berbagai dampak
berantai dan saling berkaitan dengan yang lain, misalnya pertambahan penduduk akan
mengakibatkan berkurangnya ketersediaan sumberdaya alam, lingkungan dan fasilitas
lainnya (Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, 2007
Pemanfaatan dan pengolahan limbah menjadi sangat penting mengingat
dampaknya pada lingkungan cukup besar. Maka pada tiap peternakan diharapkan bisa
mengolah sendiri limbahnya terutama limbah feses dan manure. Salah satu caranya
adalah dengan digester biogas. Karena selain meningkatkan kehidupan sosial dan
ekonomi peternak dengan mengendalikan polusi yang terjadi pada udara dan air
Sampai saat ini manusia belum dapat mencegah gempa bumi, tetapi manusia
dapat berusaha untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan melalui perencanaan dan
pendirian bangunan yang tahan gempa. Mengingat bahwa hampir seluruh wilayah di
Indonesia rawan gempa dan bencana tersebut akhir-akhir ini sering terjadi, maka
perlu dibangun bangunan kandang yang tahan gempa. Hal ini sangat penting selain
mencegah kerugian ekonomi yang lebih banyak akibat gempa.
Merujuk dari permasalahan yang tersebut di atas, diperlukan penyelesaian
berupa pembangunan kandang susun komunal dengan konstruksi bangunan yang
tahan gempa. Dengan adanya kandang susun ini para peternak tradisional dapat
menjadikannya sebagai kandang komunal dimana hewan ternak dipelihara secara
berkelompok dan dikelola secara bersama oleh peternak-peternak dalam suatu
wilayah.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah rancangan desain dan model aplikatif kandang susun komunal
tahan gempa?
2. Bagaimanakah efisiensi produksi dan mutu hasil kandang susun komunal
tahan gempa dari segi ekonomi dan lingkungan?
Tujuan Program
1. Merancang desain dan model aplikatif kandang susun komunal tahan gempa.
2. Mengetahui efisiensi produksi dan mutu hasil kandang susun komunal tahan
gempa dari segi ekonomi dan lingkungan.
II TINJAUAN PUSTAKA
Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah suatu konsep
pembangunan yang memadukan aspek ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup
dalam upaya mensejahterakan masyarakat. Hal itu mengacu pada pertumbuhan
dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya alam dan kemampuan institusi
masyarakat di dalam melaksanakan pembangunan, kebutuhan dan aspirasi
masyarakat yang merupakan dasar di dalam menyusun program-program
pembangunan. Di samping itu pembangunan berkelanjutan tidak akan tercapai tanpa
memasukkan unsur konservasi lingkungan ke dalam kerangka proses pembangunan
(Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, 2007).
Ruang Pemeliharaan Hewan Ternak (Kandang)
Pengembangan sistem kandang modern didorong oleh kawanan ternak yang
semakin besar, produksi per sapi yang meningkat, serta mekanisasi dan otomatisasi
dalam cara pemberian pakan (Anonim, 2008). Beberapa hal terkait kandang dan
kadang konumal dijelaskan sebagai berikut.
1. Kandang
Kandang adalah bangunan sebagai tempat tinggal ternak, bertujuan untuk
melindungi ternak dari gangguan luar yang merugikan seperti terik matahari, hujan
dan angin serta memudahkan dalam pengelolaannya (Anonim, 2000). Menurut
LIPTAN atau Lembaga Informasi Pertanian (2000) persyaratan kandang, yaitu:
a. Lokasi kandang
Tidak menjadi satu dengan rumah, tinggal, jaraknya kurang lebih 10 m.
Tidak berdekatan dengan bangunan-bangunan umum atau lingkungan ramai.
Bangunan kandang lebih tinggi dari sekitarnya untuk mempermudah
pengaturan salurannya. Dilengkapi dengan penampungan kotoran dan tempat
untuk bergerak badan atau berjemur. Air bersih cukup tersedia. Jalan masuk ke
lokasi kandang harus cukup lebar.
b. Bahan Kandang
Harus mempertimbangkan segi ekonomis, tahan lama, mudah didapat dan
tidak menimbulkan refleksi panas terhadap ternak yang dipelihara. Kerangka
kandang bisa dari kayu, bambu atau beton. Atap kandang yang baik adalah
genteng karena tahan lama, tidak menimbulkan panas dan dapat mengalirkan
udara melalui celah-celah genteng. Dinding kandang bisa dari kayu, bambu
maupun tembok dengan ketinggian disesuaikan dengan kondisi setempat.
Lanatai kandang bisa mengguanakan semen, batu kali ditata, atau tanah
dipadatkan.
c. Arah kandang
Arah bangunan kandang komunal menghadap timur, sedangkan bangunan
kandang sebaiknya membujur arah utara selatan, tujuannya agar sinar
biogas ini juga sebagai bentuk konservasi lingkungan. Mencegah pencemaran air dan
udara serta merupakan solusi terhadap salah satu sumber penyebab pemanasan global.
IV PELAKSANAAN PROGRAM
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Program dilaksanakan selama empat bulan, dimulai pada bulan Februari
sampai bulan Mei tahun 2012. Bertempat di tempat tinggal pelaksana program yang
beralamat di Jalan Manyar Tegal 63 Surabaya.
Tahapan Pelaksanaan Program
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kegiatan
Bulan
Februari
Bulan
Maret
Bulan
April
Bulan
Mei
Studi pustaka
Penyiapan alat dan
bahan
Pembuatan desain
Pembuatan maket
Pembuatan buku
panduan
Pembuatan laporan
Instrumen Pelaksanaan
1. Bahan untuk pembuatan maket berupa kayu, lem, art paper, cat resin, triplek,
paku, miniatur pohon, katalis, RTV, packing miniatur dan tiner.
2. Peralatan pembuatan desain terdiri dari alat gambar (kertas gambar, milimeter,
penggaris dan pensil), perangkat komputer dan software Google Sketcup Pro 8.
serta peralat pembuatan maket terdiri dari kuas, spidol, bolpoin, jangka dan busur.
3. Sarana transportasi tediri dari lima buah sepeda motor.
4. Log book dan progress book (IKJP) serta buku kwitansi untuk bukti pengeluaran.
5. Sarana dokumentasi kegiatan terdiri dari kamera digital dan handphone.
Rancangan dan Realisasi Biaya
Rancangan Biaya
: Rp. 7.500.000
Realisasi Biaya
a. Bahan
: Rp. 4.425.000
b. Peralatan
: Rp. 2.525.000
c. Transportasi
: Rp. 550.000
d. Lain-lain
: Rp. 550.000 +
Total
: RP. 7.500.000
(Rincian realisasi biaya terlampir pada lampiran 12)
nyata sehingga pemirsa dapat melihat dengan perspektif mereka sendiri Pengerjaan
pada maket adalah sangat penting, terutama dalam mengembangkan potensi untuk
berkomunikasi dan meyakinkan klien.selanjutnya adalah animasi selain dengan
gambar desain dan maket animasi juga membantu dalam pemirsa memvisualisasikan
gambaran tentang gambaan tentang bangunan kandang serta dalam animasi ini juga
diberikan penjelasan bagaimana alur hewan yang baru datang hingga pemanfaatan
biogas itu sendiri.
Pembahasan
Rancang bangun kandang susun komunal tahan gempa ini mampu menjadi
solusi pengmbangan peternakan ditengah sempitnya lahan peternakan akibat
pembangunan rumah serta industri karena dengan bangunan ini dengan luas lahan 50
X 50m mampu menampung 600 ekor sapi sedang dengan luas yang sama 300 ekor
saja. Selain itu juga rancang bangun kandang susun komunal tahan gempa dibentuk
dalam sebuah komplek bangunan untuk mencegah tersebarnya penyakit karena dalam
rancangtan ini kita juga memasukkan kandang karantina dan kandang isolasi untuk
penanganansapi yang baru dating dan sakit selanjutnya adalah kandnag jepit udah
memudahkan pemeriksaan sapi yang sakit serta penanganan pada saat kawin suntik.
Dengan adanya sistem peternakan yang berkelompok maka peternak akan
lebih mudah pengawasan terhadap ternakanya selain itu adanya rasa tanggung jawab
dalam kelompok ternak karena pada tiap kelompok akan diberi rute harian pengerjaan
dan pengawasan selain itu rancang bangun ini mampu mengefisiensikan waktu yang
digunakan oleh peternak sehingga peternak dapat mengisi waktu senggangnya untuk
berproduksi lagi sehingga penghasilan peternak meningkat peternak pun juga dapat
memanfaatkan listrik yang dihasilkan dari kotoran yang berasal hewan untuk
dijadikan biogas serta dalam rancangan ini kami juga membuat reaktor listrik dari
bahan bakar biogas yang nantinya dapat digunakan sebagai reaktor listrik untuk
kebutuhan peternak, selain itu untuk produksi hewan ternaknya mampu meningkat
karena adanya perwatan yang intensif karena ternak selain dkandangkan juga di
gembalakan sehingga pembentukan otot serta pertumbuhannya bisa sempurna.
Dengan adanya digester biogas pada rancang bangun ini kita mampu
mengolah kotoran secara efisien dalam bentuk gas padat dan cair untuk keperluan
peternakan antara lain sebagai sumber listrik serta pupuk yang nantinya dapat dijual
maupun dimanfaatkan sendirti sebagai kompos untuk produksi pakan sapi sehingga
tingkat pencemaran pada kandang dapat di minimalisir bahkan dihilangkan.
rancangan kandang yang dibangun untuk mampu menahan gempa hingga skala 8,5
richter dan dapat didirikan pada lahan yang terbatas. Selain itu, kandang susun
komunal ini memiliki efisiensi produksi dan mutu hasil yang tinggi dengan
pengolahan limbah berupa digester biogas dan menghasilkan pemasukan yang besar
dari operasionalnya sehingga rancangan ini juga dapat membantu dalam konservasi
lingkungan serta memberikan kebebasan pada hewan dengan menggunakan sistem di
dalam dan di luar kandang.
Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah kepada pemerintah agar
memberdayakan rancangan kandang susun komunal tahan gempa yang diharapkan
dapat menjadi menjadi penopang swasembada daging 2014 dengan merubah sistem
peternakan sampingan menjadi peternakan utama.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Pelaksana Kegiatan
Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Yanuar Prakosa
b. NIM
: 061011090
c. Jurusan
: Kedokteran Hewan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga
e. Alamat/HP
: Jl. Manyar Tegal 63 Surabaya085648769561
f. Email
: yp_yanuar@yahoo.co.id
g. Tanda Tangan
:
Anggota Pelaksana 1
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Perguruan Tinggi
e. Alamat/HP
f. Email
g. Tanda Tangan
Anggota Pelaksana 2
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Perguruan Tinggi
e. Alamat/NP
f. Email
g. Tanda Tangan
Anggota Pelaksana 3
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Perguruan Tinggi
e. Alamat/HP
f. Email
g. Tanda Tangan
: Nararya Wijaya C D M P
: 060710211
: Kedokteran Hewan
: Universitas Airlangga
: Kedung Anyar Tengah 3 Surabaya/085649048430
: nararya_wijaya@yahoo.co.id
:
: Septiyan Handayani
: 080810758
: Ilmu dan Teknologi Lingkungan
: Universitas Airlangga
: Ds. Ngariboyo RT 03 RW 03 Magetan/
08563490320
: chepty_han@yahoo.com
:
Anggota Pelaksana 4
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Perguruan Tinggi
e. Alamat/HP
f. Email
g. Tanda Tangan
: MK Melischa NA
: 060710257
: Kedokteran Hewan
: Universitas Airlangga
: Jl. Manukan Mukti XI A/10
Surabaya/085655771785
: melischa@yahoo.com
:
B. Bangunan utama
D. Finishing maket
No
Perlengkapan
Jumlah
Harga / satuan
Biaya
Kertas A4 80 gr
2 rim
Rp 42.500,00/rim
Rp
85.000,00
Tinta
8 bh
Rp 45.000,00/bh
Rp
360.000,00
Penjilidan
8 bh
Rp. 7.500,00/bh
Rp
60.000,00
CD-RW
5 bh
Rp. 4.000,00/bh
Rp
20.000,00
Jumlah
Rp 525.000,00
Peralatan
Jumlah
Harga / satuan
Biaya
Lem kayu
10 m
Rp 20.000,00/m
Rp
200.000,00
Lem kertas
5 kg
Rp 60.000,00/kg
Rp
300.000,00
Gunting
5 pack
Rp 10.000,00/pack
Rp
50.000,00
Pensil
1 lusin
Rp 75.000,00/lusin
Rp
75.000,00
Bolpoin
1 lusin
Rp 25.000,00/lusin
Rp
25.000,00
Spidol
2 lusin
Rp 105.000,00/lusin
Rp
210.000,00
Penggaris
1 pack
Rp 98.000,00/pack
Rp
98.000,00
1 pack
Rp 30.000,00/pack
Rp
30.000,00
Cat (5 warna)
5 pack
Rp 25.000,00/pack
Rp
125.000,00
10
Kuas
10 bh
Rp 5.500,00/bh
Rp
55.000,00
11
Kayu 4/6
3 bh
Rp 50.000,00/bh
Rp
150.000,00
12
Resin
1 botol
Rp 94.000,00/botol
Rp
94.000,00
13
Art Paper
12 lembar
Rp 5000,00/lembar
Rp
60.000,00
14
Papan triplek
3 lembar
Rp130.000,-/lembar
Rp
390.000,00
15
Paku
1 pack
Rp 35.000,00/pack
Rp
35.000,00
16
Miniatur pohon
1 pack
Rp 675.000,00/pack
Rp
675.500,00
17
Katalis
1 pack
Rp 8.000,00/pack
Rp
8.000,00
18
RTV
1 pack
Rp 150.000,00/pack
Rp
150.000,00
19
Packing miniatur
1 pack
Rp 500.000,00/pack
Rp
500.000,00
20
Tiner
1 botol
Rp 4000,00/botol
Rp
4.000,00
21
Pemutih resin
1 pack
Rp 7.500,00/pack
Rp
7.500,00
22
Buku gambar A3
1 bh
Rp 18.000,00/buah
Rp
18.000,00
23
1 bh
Rp 12.000,00/buah
Rp
12.000,00
24
Software Sketchup
1 pack
Rp 1.216.000,-/pack
Rp 1.216.000,00
Jumlah
Rp 3.921.000,00
Bahan
Jumlah
Harga / satuan
Rp 115.000,00/buku
Rp
575.000
Rp 5.000,00/bh
Rp
25.000
Rp
600.000
Pencetakan
5 buku
penjilidan
5 bh
Jumlah
Biaya
2. Transportasi
No
Keperluan
Jumlah
Rp
400.000,00
Rp
12.500,00
Rp
412.500,00
Jumlah
3. Lain-lain
No
Keperluan
Jumlah
Pembuatan animasi
Rp 1.500.000,00
Rp
50.500,00
Buku referensi
Rp
281.000,00
Pulsa
Rp
100.000,00
Dokumentasi
Rp
50.000,00
Rp
60.000,00
Jumlah
Rp 2.041.500,00
Rp 7.500.000,00
Tanggal
1.
1 - 2 - 2012
2.
2 - 2 - 2012
3.
4.
5.
9 - 2 - 2012
17 - 2 - 2012
21 - 2 - 2012
6.
23 - 2 2012
7.
5 - 3 - 2012
8.
7 - 3 - 2012
9.
14 - 3 - 2012
10.
15 - 3 - 2012
11.
16 - 3 - 2012
12.
17 - 3 - 2012
13.
19 - 3 2012
14.
21 - 3 2012
15.
22 - 3 2012
16.
26 - 3 2012
17.
29 - 3 2012
18.
5 - 4 2012
19.
6 - 4 2012
20.
7 - 4 2012
21.
10 - 4 2012
Uraian
Pembuatan log book
Pembelian pulsa untuk mencari
info terkait desain kandang dan
keperluan komunikasi lainnya
Transportasi pelaksana
Pembelian peralatan sketsa
Transportasi pelaksana
Pembuatan laporan kemajuan
dan pembelian keperluan
monev internal I
Pembelian buku referensi
untuk pembuatan desain
Pembelian software Sketchup
untuk penggambaran desain
Pembelian buku referensi
terkait bangunan tahan gempa
Pembuatan laporan kemajuan
dan pembelian keperluan
monev internal II
Transportasi pelaksana
Pemesanan animasi
(pembayaran uang muka)
Pembelian peralatan
pembuatan maket
Transportasi pelaksana
Pembelian buku referensi
terkait maket
Penerimaan animasi
(pelunasan)
Pembelian peralatan tambahan
pembuatan pondasi maket
Pembuatan laporan kemajuan
dan pembelian keperluan
monev internal III
Transportasi pelaksana
Pembelian peralatan
pembuatan sapi untuk maket
Pembelian peralatan tambahan
untuk pembuatan gedung
utama maket
No.
Bukti
01
Rp
50.500,-
02
Rp
50.000,-
03
04
05
Rp
75.000,Rp 148.000,Rp
75.000,-
06
Rp
234.000,-
07
Rp
168.000,-
08
Rp 1.216.000,-
09
Rp
68.000,-
10
Rp
11.500,-
11
Rp
75.000,-
12
Rp
500.000,-
13
Rp 1.145.000,-
14
Rp
75.000,-
15
Rp
45.000,-
16
Rp 1.000.000,-
17
Rp
429.000,-
18
Rp
11.500,-
19
Rp
75.000,-
20
Rp
197.500,-
21
Rp
60.000,-
Jumlah
22.
17 - 4 2012
23.
25 - 4 2012
24.
26 - 4 2012
25.
27 - 4 - 2012
26.
30 - 4 - 2012
27.
3 - 5 - 2012
28.
4 - 5 - 2012
29.
30.
31.
7 - 5 - 2012
8 - 5 - 2012
9 - 5 - 2012
32.
10 - 5 - 2012
33.
11 - 5 - 2012
34.
12 - 5 - 2012
35.
13 - 5 - 2012
22
Rp
675.500,-
23
Rp
75.000,-
24
Rp
54.000,-
25
Rp
50.000,-
26
Rp
50.000,-
27
Rp
50.000,-
28
Rp
120.000,-
29
30
31
Rp
Rp
Rp
15.000,187.500,12.500,-
32
Rp
45.000,-
33
Rp
480.000,-
34
Rp
62.500,-
35
Rp
26.500,-
Rp 7.500.000,-
Keterangan :
Pemasukan dari anggaran DIKTI sejumlah Rp 7.500.000,-
Yanuar Prakosa
NIM. 061011090
Bukti 02
Bukti 03
Bukti 04
Bukti 05
Bukti 06
Bukti 07
Bukti 08
Bukti 09
Bukti 10
Bukti 11
Bukti 12
Bukti 13
Bukti 14
Bukti 15
Bukti 16
Bukti 17
Bukti 18
Bukti 19
Bukti 20
Bukti 21
Bukti 22
Bukti 23
Bukti 24
Bukti 25
Bukti 26
Bukti 27
Bukti 28
Bukti 29
Bukti 30
Bukti 31
Bukti 32
Bukti 33
Bukti 34
Bukti 35