Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Rahma Al Qomaria
125020200111038
Mufrodatul Halimah
125020201111007
Kurniawuri Wimaflora
125020200111056
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
2. Tujuan yang sulit tetapi spesifik akan lebih baik untuk suatu organisasi.
Tidak cukup bila suatu tujuan organisasi hanya bersifat sulit dicapai dan
menantang bagi yang ingin mencapainya, tujuan harus pula bersifat
spesifik. Sifat tujuan yang spesifik sangat penting karena dengan
demikian tujuan secara pasti menunjukkan apakah kinerja pelaksana
kegiatan pencapaian tujuan itu memuaskan atau tidak. Tujuan spesifik
mengandung sifat-sifat :
a) Dinyatakan secara kuantitatif
b) Berupa suatu peristiwa tertentu
c) Berisikan kerangka waktu yang jelas
d) Kejelasan standar hasil yang harus tercapai
e) Kuota
f) Dana yang diperlukan
3. Tujuan jangan sampai begitu sulit, karena jika hal ini sudah dirasa tidak
mampu dilakukan sejak awal, individu maupun kelompok akan
merasajika hal ini tidak akan berhasil.
4. Sebagaimana halnya dengan berbagai aspek kehidupan organisasional
lainnya, penentuan tujuan sebaiknya dilakukan dengan pendekatan
partisipatif. Alasan utamanya ialah bahwa jika seseorang turut serta
memutuskan sesuatu, ia akan membuat komitmen terhadap keberhasilan
pelaksanaan keputusan tersebut.
5. Umpan balik dan tujuan meningkatkan kinerja. Menurut pengalaman
banyak individu menunjukkan bahwa adanya suatu sistem umpan balik
dan tujuan yang spesifik mempunyai dampak positif terhadap kinerja.
6. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa perbedaan-perbedaan individual
tidak terlalu berpengaruh pada penentuan tujuan. Penting untuk
diperhatikan bahwa penentuan tujuan tidak hanya penting bagi mereka
yang menduduki jabatan manajerial, akan tetapi juga untuk mereka yang
menduduki posisi teknikal dan operasional.
7. Dukungan manajemen sangat penting. Dalam suatu program penetapan
tujuan, dukungan semua tingkat manajemen sangat penting, bahkan
Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan Latham dan Locke yang telah
dikembangkan terdapat model yang berguna untuk menentukan tujuan seperti
gambar yang diatas. Penentuan tujuan dapat berhasil jika tujuan dikembangan
dengan baik dan individu berusaha untuk mecncapai tujuan sesuai dengan
komitmen yang telah dibuat. Program penetapan tujuan organisasi membutuhkan
perencanaan yang baik, yaitu :
dan sesuaai dengan standart tugas. Penentuan tujuan dalam organisasi dapat
dilakukan dan diatur bersama sama antara karyawan dan supervisor. Metode ini
sering menyebabkan karyawan menjadi berkomitmen dan merupakan salah satu
penetapan tujuan yang efektif. Mencapai tujuan yang berkomitmen dapat dicapai
dengan berbagai cara juga. Kepercayaan dalam manajemen atas, dukungan oleh
manajemen, dan penghargaan dan insentif merupakan sistem yang efektif adalah
semua membantu dalam mendapatkan sebuah hasil pekerjaan sesuai dengan
komitmennya. OD harus memiliki program dimana untuk membangun saling
percaya antara karyawan di semua tingkatan organisasi. Misalnya, kompetisi pada
karyawan dapat dilakukan namun manajer harus berhati hati dalam membuat
kompetisi tersebut sehingga karyawan tidak jadi saling tergantung karena saling
percaya dan terkadang bisa jadi persaingan yang tidak baik yang membuat
melupakan tujuan organisasi. Resistensi terhadap penerimaan tujuan dapat diatasi
dengan beberapa metode sehingga akan menghasilkan program penetepan tujuan
yang sukses. Misalnya, menyediakan pelatihan khusus bagi karyawan dengan cara
dan teknik yang baru dan memberikan penghargaan dan insentif sehingga
mendorong penerimaan tujuan. Partisipasi karyawan dalam menetapkan tujuan
dapat membuat karyawan dapat menerima tujuan organisasi.
2. Tujuan
Tujuan sebaiknya disesuaikan dengan atribut dan karakteristik organisasi.
Tujuan sebaiknya menantang, jelas, dan mudah dipahami. Karyawan perlu tahu apa
yang diharapkan organisasi dalam mencapai sehingga dapat mengetahui bagaimana
caranya mencapai tujuan tersebut.
3. Periode Kinerja
Dalam jangka waktu atau periode kinerja karyawan, manajer harus
memberikan perhatian yang sukses sehingga dapat mencapai tujuan organisasi.
Manager lebih support sehingga mengetahui karyawan mungkin memerlukan
pelatihan, sumber daya tambahan seperti peralatan baru atau informasi. Manjer
harus memberikan umpan balik ke karyawan ketika tujuan selesai sesuai dengan
periode kinerja.
4. Hasil
Hasil kinerja karyawan dapat menghasilkan sesuatu yang positif dan negatif.
Ketika hasil positif dapat dikatakan bermanfaat akan menjadi dampak baik bagi
individu dan organisasi. Dimana berhasil memenuhi tujuan, karyawan akan menjadi
lebih mendapatkan peran penting dari organisasi dan menjadi karyawan yang
berkompeten. Sedangkan, hasil yang negatif atau tidak berhasil akan menjadi
masalah bagi organisasi bisa saja kurangnya memberikan tujuan yang spesifik.
Proses MBO
Meskipun praktisi memiliki cara yang berbeda menerapkan MBO,
kebanyakan dari mereka menekankan perlunya komitmen dari manajemen puncak.
Seperti dengan program OD keseluruhan, MBO dimulai di bagian atas organisasi
dan bekerja jalan ke bawah. MBO program pabrik ban Bridgestone Corporation di
Tennessee dimulai dengan presiden mengusulkan pernyataan kebijakan awal untuk
komite eksekutif. Panitia menyusun pernyataan kebijakan presiden akhir yang
disajikan kepada manajer departemen. Para manajer departemen, bekerja dengan
atasan mereka, menyusun rencana implementasi yang rinci untuk departemen
mereka berdasarkan pernyataan kebijakan presiden.
Sebagai contoh Bridgestone, proses MBO dimulai dengan tim manajemen
puncak mempelajari sistem operasi. Dari penelitian ini, tim menyiapkan langkahlangkah luas kinerja organisasi. Sesi penetapan tujuan kemudian diadakan di
berbagai tingkatan organisasi, satu per satu, bergerak dari atas ke bawah. Dalam
divisi dan pada setiap tingkat berturut-turut, tujuan yang lebih khusus didefinisikan.
Manajemen berdasarkan sasaran dapat digambarkan sebagai suatu proses yang
terdiri dari serangkaian lima langkah yang saling terkait:
Langkah 1. Bawahan mengusulkan kepada manajer serangkaian tujuan untuk
jangka waktu yang akan datang yang kongruen dengan tujuan yang
ditetapkan pada tingkat berikutnya yang lebih tinggi. Proposal
menetapkan tujuan spesifik beserta ukuran kinerjanya.
Langkah 2. Bawahan dan manajer bersama-sama mengembangkan tujuan dan
sasaran tertentu. Ini harus, tujuan yang terukur spesifik untuk setiap
bidang tanggung jawab. Bawahan dan manajer harus saling
menyepakati tujuan. Tanggung jawab utama, tentu saja, terletak pada
bawahan. Tujuan harus mencakup tujuan kinerja dan tujuan karir
pribadi.
Langkah 3. Ada saat-saat di mana kinerja usaha individu ditujukan untuk
mencapai tujuan individu.
Langkah 4. Manajer memberi umpan balik terhadap hasil kinerja para bawahan
dan memberikan imbalan yang sesuai. Penilaian kinerja individu