1 - Revitalisasi SLB Pasca Implementasi Sekolah Inklusi
1 - Revitalisasi SLB Pasca Implementasi Sekolah Inklusi
Pengumpulan
Data
Analisis
Situasi
Model
Sharing Pakar
Refleksi,
evaluasi dan
Revisi
Uji Empirik -1
(Uji Model)
Model
Terevisi
Rekomendasi
Temukan
Dampak /
Model Solusi
Hasil-1
Tahun ke-1
Tahun ke-2
delapan SLB Swasta. Jenis ketunaan yang diteliti ada delapan yaitu: (1)
tuna netra, (2) tuna rungu wicara, (3) tuna grahita, (4) tuna daksa, (5) tuna
laras, (6) Autis, (7) tuna ganda, dan (8) lambat belajar;
Dari empat SLB Negeri, semuanya menyelenggarakan pendidikan
lebih dari satu jenis ketunaan dari tingkat TK sampai SLA. Dari delapan
SLB Swasta, ada empat SLB yang menyelenggarakan pendidikan dengan
lebih dari satu ketunaan, sedangkan empat SLB Swasta yang lain hanya
menyelenggarakan satu jenis ketunaan. Adapun jenis ketunaan yang
diselenggarakan SLB dan banyaknya siswa tiap jenjang pendidikan
nampak dalam tabel berikut:
Tabel 2
Jenis ketunaan peserta didik dan banyaknya siswa di 4-SLB Negeri
Jenis ABK
1.Tunanetra
2. Tuna rungu dan wicara
3.Tunagrahita
4.Tunadaksa
5.Tunalaras
6.Autis
7.Tunaganda
8.Lambatbelajar
Jumlah
TK
-
SD
11
SLP
1
SLA
-
Jumlah
12
29
31
2
62
89
309
24
28
21
482
14
58
2
75
24
28
4
56
156
426
24
0
32
0
25
675
Tabel 3
Jenis ketunaan peserta didik dan banyaknya siswa di 8-SLB Swasta
Jenis ABK
1.Tunanetra
2. Tuna rungu dan wicara
3.Tunagrahita
4.Tunadaksa
5.Tunalaras
6.Autis
7.Tunaganda
8.Lambatbelajar
Jumlah
TK
3
SD
22
SLP
19
SLA
4
Jumlah
48
18
15
21
4
3
64
105
254
37
60
1
2
2
483
24
94
45
24
1
207
7
48
34
93
154
411
137
84
5
6
2
847
Tabel 4
Jenis ketunaan peserta didik dan banyaknya siswa SLB Negeri dan
Swasta
Jenis ABK
1.Tunanetra
2. Tuna rungu dan wicara
3.Tunagrahita
4.Tunadaksa
5.Tunalaras
6.Autis
7.Tunaganda
8.Lambatbelajar
Jumlah
Persentase
TK
3
SD
33
SLP
20
SLA
4
47
46
21
6
3
126
8,28
194
563
61
60
29
2
23
965
63,40
46
144
45
24
2
1
282
18,53
39
68
34
4
149
9,79
Jumlah Persentase
60
3,94
326
821
161
84
37
6
27
1522
21,42
53,94
10,58
5,52
2,43
0,39
1,77
100
Dari tabel 4, ternyata penyandang tuna grahita adalah yang paling banyak
(53,94%), disusul tuna rungu wicara (21,42%), kemudian tuna daksa
(10,58%), tuna laras (5,52%), tuna netra (3,94%), autis (2,43%), lambat
belajar (1,77%) dan tuna ganda (0,39%). Disamping itu peserta didik yang
paling banyak adalah tingkat SD (63,40%), kemudian tingkat SLP (18,53%),
SLA (9,79%) dan TK (8,28%)
2. Penyelenggaraan Pendidikan
Dalam penyelenggaraan pendidikan, beberapa SLB menyediakan asrama
diantaranya:
Tingkat
Asrama
TK
1 SLB Swasta
2 SLB Negeri
SD
2 SLB Negeri
2 SLB Negeri
6SLB Swasta
8 SLB Swasta
2 SLB Negeri
1 SLB Negeri
6 SLB Swasta
8 SLB Swasta
1 SLB Negeri
2 SLB Negeri
4 SLB Swasta
SLP
SLA
Non Asrama
SLB Swasta
a. Standar Isi
Item
Ada/punya
Tidak ada
12 SLB = 100 %
12 SLB = 100 %
Kalender Pendidikan
12 SLB = 100 %
12 SLB = 100 %
12 SLB = 100 %
12 SLB = 100 %
Tidak
ada
c. Standar Proses
Item
Perencanaan Pembelajaran:
1. Silabus
2. Rencana Program Pembelajaran
(RPP)
3. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Ada/punya
Tidak
ada
12 SLB = 100 %
12 SLB = 100 %
12 SLB = 100 %
Terlaksana
Tidak
12 SLB = 100 %
Ada
Tidak ada
12 SLB = 100 %
12 SLB = 100 %
Pelaporan
12 SLB = 100 %
Tindak lanjut
12 SLB = 100 %
Bangunan Gedung
Kelengkapan sarana
dan prasarana
Ruang penunjang
Ruang Perpustakaan
Kurang
4 SLB Negeri
6 SLB Swasta
2 SLB Swasta
3 SLB Negeri
1 SLB Negeri
6 SLB Swasta
2 SLB Swasta
3 SLB Negeri
1 SLB Negeri
5 SLB Swasta
3 SLB Swasta
2 SLB Negeri
2 SLB Negeri
4 SLB Swasta
4 SLB Swasta
3 SLB Negeri
1 SLB Negeri
6 SLB Swasta
1 SLB Swasta
1 SLB S
1 SLB Negeri
3 SLB N
2 SLB S
5 SLB S
Ruang Laboratorium
1 SLB S
Kompetensi Guru
Tenaga Kependidikan
Tidak
ada
1 SLB N
3 SLB N
2 SLB S
6 SLB S
1 SLB N
3 SLB N
3 SLB S
5 SLB S
2 SLB N
2 SLB N
Tenaga laboratorium
Tenaga Perpustakaan
6 SLB S
-
Kurang
memenuhi
2 SLB S
4 SLB N
1 SLB S
7 SLB S
1 SLB N
3 SLB N
1 SLB S
f. Standar Pengelolaan
Item
Perencanaan Program
1. Visi dan Misi Sekolah
2. Tujuan Sekolah
Rencana Kerja Sekolah
2 SLB S
Ada
Semua
SLB
Semua
SLB
Kepemimpinan Sekolah
Semua
SLB
Semua
SLB
Ada
Pedoman Penilaian
Semua
SLB
Semua
SLB
Semua
SLB
Semua
SLB
h. Standar Pembiayaan
Item
Tidak ada
Semua
SLB
g. Standar Penilaian
Item
5 SLB S
Ada
Semua SLB
Biaya pengembangan
3 SLB N
Tidak ada
Tidak ada
1 SLB N
8 SLB S
Biaya pengadaan sarana dan
prasarana
Seminar Nasional Pendidikan Matematika
Surakarta, 15 Mei 2013
2 SLB N
5 SLB S
2 SLB N
3 SLB S
Sertifikasi
Pria
Wanit
a
Jml
Sudah
Belum
1.
Tuna netra
2.
12
16
12
3.
17
37
54
32
22
4.
Tuna daksa
5.
Tuna laras
6.
Autis
7.
Tuna ganda
8.
Lambat belajar
15
19
19
Jumlah
37
74
111
40
71
Ada
Tida
k
Jml
tenaga
Kerjasama dg
Instansi
1.
Dokter
4 SLB
RS, Puskesmas
2.
Psikolog
9 SLB
UNS
3.
Pakar
Pendidikan
Pakar lainnya
8 SLB
UNS, Diknas
7 SLB
4.
a.
Tuna netra
b.
Tuna rungu
wicara
Tuna daksa
c.
Tidak
mencukupi
3 SLB
3 SLB
dan 4 SLB
3 SLB
2 SLB
4 SLB
Cukup
memadahi
Kurang
memadahi
1.
Tuna netra
3 SLB
1 SLB
2.
2 SLB
1 SLB
3.
1 SLB
10
f.
Sertifikasi
jabatan
Guru
11
1
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrmahman, M. 1996, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta. Depdibud
Dirjen Dikti PPPG.
Agustiyawati.2007. Pelaksanaan Program Pendidikan Terpadu (Integrasi) Pelaksanaan
Program Pendidikan Terpadu (Integrasi) Bagi Tuna Netra di Indonesia.
http://agustiyawati.blogspot.com/. Accessed:
Amuda Heryanto. 2009. Pedoman Resourcece Centre. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat Bidang Pendidikan Luar Biasa.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Standar Pelayanan Minimal Sekolah Luar
Biasa, Jakarta. Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Perangkat Untuk Mengembangkan Lingkungan
Inklusif, Ramah Terhadap Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Luar Biasa Depdiknas.
Djadja Rahardja. 2010. SLB dulu dan sekarang . Download Senin 6 Desember
2010. Jam 12.15
Hadi, Sutarto, 2003,2006. Paradigma Baru Pendidikan Matematika. Makalah Forum
Komunikasi Sekolah Inovasi Kalimantan Selatan, 2003; Workshop Lokal PMRI
15-17 Juni 2006 di Yogyakarta.
13