Anda di halaman 1dari 19

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

KATA PENGANTAR

2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

ii

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A.

Latar Belakang .......................................................................................................................... 1

B.

Tujuan ........................................................................................................................................ 3

C.

Ruang Lingkup .......................................................................................................................... 3

BAB II JUDUL BAB II ............................................................................................................................ 4


A.

Pengertian Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat ............................................ 4

B.

Konsep Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat .................................................. 8

BAB III MEKANISME DAN PROSEDUR ............................................................................................. 11


A.

Pengorganisasian .................................................................................................................... 11

B.

Langkah-langkah Penentuan Peminatan ............................................................................. 12

C.

Langkah-langkah Penyelenggaraan Lintas Minat dan Pendalaman Minat ..................... 13

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................................ 14


DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 15
LAMPIRAN ............................................................................................................................................ 16

2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

iii

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Sebagai konsekuensi keberadaan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pemerintah, dalam hal ini Direktorat
Pembinaan SMA menerbitkan berbagai model pendukung pembelajaran agar
penyelenggaraan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia dapat memenuhi acuan atau
standar tertentu. Berbagai standar tersebut adalah: (1) standar isi, (2) standar
kompetensi lulusan, (3) standar proses, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan,
(5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan,
dan (8) standar penilaian pendidikan.
Upaya pencapaian standar kompetensi lulusan (SKL) sebagaimana Permendikbud No.
54 tahun 2013, standar isi yang mencakup lingkup materi minimal dan tingkat
kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal sesuai Permendikbud
No. 64 tahun 2013 yang merupakan landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan
yuridis yang berfungsi sebagai acuan pengembangan struktur kurikulum pada tingkat
nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah serta pedoman
pengembangan kurikulum pada Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, merupakan
pengorganisasian kompetensi inti, matapelajaran, beban belajar, dan kompetensi dasar
pada setiap Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, isi kurikulum yang terdiri dari
kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), serta struktur kurikulum yang akan
dicapai dan diikuti oleh peserta didik melalui proses pembelajaran dalam jenjang dan
waktu tertentu.
Kurikulum 2013 mengamanatkan bahwa pembelajaran merupakan proses sistematik
untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri
(afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

SKL terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat
dicapai setelah menyelesaikan masa belajar secara tuntas di satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Agar KD, KI, maupun SKL tercapai, satuan
pendidikan perlu mengelola stuktur kurikulum dengan cermat sehingga pada
pelaksanaannya sejalan dengan kemampuan dan minat peserta didik.
Pilihan kelompok peminatan merupakan bagian penting dalam upaya pencapaian SKL,
KI, dan KD oleh peserta didik. Hal ini dikarenakan ketepatan dalam memilih kelompok
peminatan merupakan bagian dari rencana awal peserta didik untuk menentukan
fakultas atau jurusan pada jenjang pendidikan selanjutnya yakni perguruan tinggi.
Untuk membantu peserta didik mencapai berbagai kompetensi yang diharapkan,
pemilihan kelompok peminatan menjadi bagian penting diusahakan setepat mungkin.
Dengan demikian, matapelajaran yang diambil akan sesuai dengan minat dan
kemampuan serta berdampak pada perkembangan fisik dan psikologisnya.
Dalam PP nomor 32 tahun 2013 Pasal 77K ayat (1) bagian a, b, dan c dinyatakan bahwa
strukutur kurikulum di SMA terdiri dari muatan umum, muatan peminatan akademik,
dan muatan lintas minat akademik. Hal ini diperjelas dalam Permendikbud No. 69 tahun
2013 bahwa matapelajaran-matapelajaran dikelompokan ke dalam a). Kelompok
matapelajaran wajib, b). Kelompok matapelajaran peminatan, dan c). Pilihan Kelompok
Peminatan dan Pilihan Matapelajaran Lintas Kelompok Peminatan. Oleh karena itu,
satuan pendidikan sebaiknya memfasilitasi peserta didik dalam mengambil kelompok
matapelajaran peminatan sesuai minat yang didukung dengan kemampuan. Satuan
pendidikan diharapkan mampu melayani kebutuhan peserta didik yang dituangkan
dalam ketentuan khusus berupa dokumen sekolah. Dokumen ini selanjutnya menjadi
acuan untuk pelaksanaan pemilihan kelompok peminatan maupun pemilihan
matapelajaran lintas kelompok peminatan pada setiap awal tahun pelajaran dan acuan
pelaksanaan pendalaman minat awal tahun pelajaran bagi pesrta didik kelas XI atau XII.
Guna mengimplementasikan Permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang SKL,
Permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang SI, serta pedoman pelaksanaan peminatan
di SMA,, Direktorat Pembinaan SMA
2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

memandang perlu menyusun

model

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

penyelenggaraan peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat SMA sehingga dapat
dijadikan acuan oleh satuan pendidikan.

B.

Tujuan
Model ini bertujuan :
1.

memberikan pemahaman lebih luas untuk melaksanakan pilihan kelompok


peminantan, lintas minat, dan pendalaman minat;

2.

memberikan gambaran strategi implementasi pelaksanaan pilihan kelompok


peminantan, lintas minat, dan pendalaman minat;

3.

mendorong

peningkatan

mutu

pembelajaran

melalui

pilihan

kelompok

peminantan, lintas minat, dan pendalaman minat yang tepat; dan


4.

C.

memberikan gambaran pindah pilihan kelompok peminatan.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup model ini meliputi pengertian dan konsep penyelenggaraan peminatan,
lintas minat, dan pendalaman minat serta pengorganisasiannya

2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

BAB II
JUDUL BAB II

A.

Pengertian Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat


1.

Pengertian Peminatan
Peminatan adalah suatu keputusan yang dilakukan peserta didik untuk memilih
kelompok matapelajaran sesuai minat, bakat, dan kemampuan selama mengikuti
pembelajaran di SMA. Pemilihan peminatan dilakukan atas dasar kebutuhan untuk
melanjutkan keperguruan tinggi.
Struktur kurikulum merupakan sekelompok matapelajaran yang dapat diikuti dan
diambil selama peserta didik menempuh pendidikan seperti tertuang dalam PP No.
32

tahun

2013,

Pasal

77B

ayat

(1)

Struktur

Kurikulum

merupakan

pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran,


matapelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program
pendidikan, dalam ayat (4) Struktur Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan pengorganisasian matapelajaran untuk setiap satuan pendidikan
dan/atau program pendidikan, serta ayat (7) Struktur Kurikulum untuk satuan
pendidikan menengah terdiri atas: a. muatan umum; b. muatan peminatan
akademik; c. muatan akademik kejuruan; dan d. muatan pilihan lintas
minat/peminatan.
Kelompok matapelajaran yang dapat diikuti dan diambil oleh peserta didik terdiri
atas Kelompok Matapelajaran wajib A, kelompok mata pelajaran wajib B, dan
kelompok matapelajaran pilihan. Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan
akademik untuk Sekolah Menengah Atas. Mata pelajaran pilihan ini memberi corak
kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan
minat peserta didik. Struktur ini menerapkan prinsip bahwa peserta didik
merupakan subjek dalam belajar yang memiliki hak untuk memilih matapelajaran
sesuai dengan minatnya.

2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

Tabel 1: Matapelajaran Pendidikan Menengah


ALOKASI WAKTU PER
MINGGU
X
XI
XII

MATAPELAJARAN
Kelompok A (Wajib)
1.
Pendidikan dan Budi Pekerti
2.
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
Sejarah Indonesia
6.
Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7.
Seni Budaya
8.
Pendidikan Jasmani, Olah
Raga, dan Kesehatan
9.
Prakarya dan Kewirausahaan
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B
per minggu
Kelompok C (Peminatan)
Matapelajaran Peminatan Akademik
(SMA/MA)
Matapelajaran Peminatan Akademik dan
Vokasi (SMK/MAK)
JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS
DITEMPUH PER MINGGU (SMA/MA)
JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS
DITEMPUH PER MINGGU (SMK/MAK)

3
2

3
2

3
2

4
4
2
2

4
4
2
2

4
4
2
2

2
3

2
3

2
3

2
24

2
24

2
24

18

20

20

42

44

44

48

48

48

Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok matapelajaran yang


substansinya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B adalah
kelompok matapelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat
dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah terdiri atas (a)
Kelompok

Matapelajaran

Wajib

yaitu

kelompok

dan kelompok B; (b)

Kelompok Matapelajaran C yaitu pilihan Kelompok Peminatan terdiri atas


Matematika dan Ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial, dan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya;
dan (c) Khusus untuk MA, selain pilihan ketiga kelompok peminatan tersebut,
dapatditambahdengan

peminatan

Kementerian Agama.
2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

lainnya

yang

diatur

lebih

lanjut

oleh

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

a.

Kelompok Matapelajaran Wajib


Kelompok Matapelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum
yaitu

pendidikan bagi semua

warganegara bertujuan memberikan

pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan


penting

untuk

mengembangkan

kemampuan

kehidupan pribadi peserta didik,

masyarakat dan bangsa.


Tabel 2: Struktur kelompok matapelajaran wajib dalam kurikulum Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
ALOKASI WAKTU PER
MINGGU
X
XI
XII

MATAPELAJARAN
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris
Kelompok B (wajib)
7. Seni Budaya
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per
minggu
Kelompok C (Peminatan)
Matapelajaran Peminatan Akademik
Matapelajaran Pilihan Lintas Kelompok
Peminatan
JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS
DITEMPUH PER MINGGU

b.

3
2
4
4
2
2

3
2
4
4
2
2

3
2
4
4
2
2

2
3

2
3

2
3

2
24

2
24

2
24

12
6

16
4

16
4

42

44

44

Kelompok Matapelajaran Peminatan


Kelompok
kesempatan

matapelajaran

peminatan

bertujuan (1) untuk memberikan

kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam

sekelompok matapelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan


tinggi, dan (2) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu
atau ketrampilan tertentu. Sebagaimana tercantum pada Tabel 3.

2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

Tabel 3: Matapelajaran Peminatan dalam Kurikulum Sekolah Menengah


Atas/Madrasah Aliyah

MATAPELAJARAN
Kelompok A dan B (Wajib)
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
I
1
Matematika
2
Biologi
3
Fisika
4
Kimia
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
II 1
Geografi
2
Sejarah
3
Sosiologi
4
Ekonomi
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
III 1
Bahasa dan Sastra Indonesia
2
Bahasa dan Sastra Inggris
3
Bahasa Asing Lain (Arab, Mandarin, Jepang,
Korea, Jerman, Perancis)
4
Antropologi
Matapelajaran Pilihan
Pilihan Lintas Kelompok Peminatan dan/atau
Pendalamn Minat
Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu
Jumlah jam pelajaran yang harus Ditempuh per
Minggu

ALOKASI
WAKTU PER
MINGGU
X
XI
XII
24
24
24

3
3
3
3

4
4
4
4

4
4
4
4

3
3
3
3

4
4
4
4

4
4
4
4

3
3
3

4
4
4

4
4
4

68
42

72
44

72
44

Kurikulum SMA dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta


didik

belajar

berdasarkan

minat

mereka.

Struktur

kurikulum

memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan


Kelompok Peminatan dan pilihan mata pelajaran antar Kelompok Peminatan
(Lintas Minat).
2.

Pengertian Lintas Minat


Dalam Kurikulum 2013, peserta didik selain memilih mata pelajaran dalam suatu
kelompok tertentu peserta didik juga diberi kesempatan untuk mengambil mata
pelajaran dari kelompok peminatan lain. Hal ini memberi peluang kepada peserta

2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

didik untuk mempelajari mata pelajaran yang diminati namun tidak terdapat pada
kelompok mata pelajaran peminatan.
3.

Pengertian Pendalaman Minat


Peserta didik yang memiliki kemampuan akademik di atas peserta didik lain diberi
kesempatan untuk mendalami matapelajaran-matapelajaran pada kelompok
peminatannya. Hal ini memberi kesempatan bagi peserta didik yang pada
matapelajaran tertentu di kelompok peminatannya memiliki kemampuan dan
prestasi tertentu sehingga penguasaan terhadap substansi matapelajaran
bersangkutan menjadi tumpuan bagi kelangsungan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi.

B.

Konsep Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat


Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 12 ayat (1)
butir b, menyatakan bahwa peserta didik berhak mendapatkan pelayanan pendidikan
sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
Agar bakat, minat, dan kemampuan peserta didik terlayani maka salah satu kebijakan
penting dalam Kurikulum 2013 adalah memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
memilih kelompok mata pelajaran (peminatan) yang diminati.
Pemilihan kelompok matapelajaran tersebut dipilih peserta didik semenjak masuk ke
SMA atau kelas X semester pertama. Seperti tertuang dalam tabel 3 di atas, peserta
didik boleh memilih kelompok matapelajaran, yakni peminatan Ilmu Pengetahuan Alam,
Ilmu-ilmu Sosial, atau Ilmu Bahasa dan Budaya.
Sebagai contoh, apabila seorang peserta didik X, sesuai minat dan bakatnya,
rekomendasi dari guru BK SMP/MTs, dan angket dari guru BK SMA, serta didukung oleh
data prestasi, baik nilai rapor SMP/MTs dan nilai UN SMP/MTs memilih mata pelajaran
pada kelompok peminatan Ilmu

Pengetahuan Alam disamping matapelajaran-

matapelajaran yang ada di kelompok wajib A dan B, maka peserta didik tersebut juga
harus memilih mata pelajaran dari kelompok peminatan lain (lintas minat) dengan
ketentuan sebagai berikut;
1.

memilih minimal 3 mata pelajaran dari kelompok IPA, dan

2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

2.

memilih maksimal 3 mata pelajaran dari kelompok IPS dan / kelompok Ilmu
Bahasa dan Budaya.

Untuk peserta didik yang memilih kelompok peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya, maka
mata pelajaran peminatannya boleh memilih semuanya di kelompok tersebut.
Contoh pemilihan kelompok mata pelajaran dapat dilihat seperti pada tabel 5 berikut;
No.

Nama

1.

Agus

2.

Iwan

3.

Deden

Kelompok matap pelajaran


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Matematika
Fisika
Kimia
Bioligi
Ekonomi
Bahasa dan sastra Inggris
1. Matematika
2. Kimia
3. Biologi
4. Ekonomi
5. Bahasa dan sastra Inggris
6. Sosiologi
1. Bahasa dan satra Indonesia
2. Bahasa dan satra Inggris
3. Antropologi
4. Sejarah Budaya
5. Matematika
6. Kimia

Dst.

Contoh kedua, peserta didk Y memilih peminatan Ilmu-ilmu Sosial maka dia wajib untuk
mempelajari matapelajaran Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi beserta
matapelajaran-matapelajaran yang ada di kelompok wajib A dan B. Demikian pula
peserta didik Z

memilih peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya maka dia wajib

mempelajari matapelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris,
Bahasa dan Sastra Arab (misalnya sebuah SMA menetapkan Bahasa dan Sastra Arab
sebagai bahasa asing lain wajib pada peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya), dan
Antropologi.
Pada saat kelas XI, peserta didik dapat melanjutkan salah satu mata pelajaran lintas
minat atau mengambil mata pelajaran untuk pendalaman minat.

2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

10

Pendalaman minat dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal seperti; 1) dilakukan


mulai kelas XI; 2) mendapat rekomendasi dari guru mata pelajaran yang akan dipilih
dan disetujui oleh guru bimbingan konseling; 3) bagi satuan pendidikan yang telah
memiliki kerja sama dengan perguruan tinggi, bentuk dan pelaksanaan kerja sama
diatur dengan perguruan tinggi bersangkutan; dan 4) memiliki peserta didik yang
memang mempunyai potensi lebih untuk mata pelajaran tertentu yang terdapat pada
perguruan tinggi tersebut dapat mengikutsertakan pembelajaran peserta didiknya pada
perguruan tinggi tersebut, antara lain memiliki nilai ratarata minimal 3,66 dan IQ
sebesar 130.

2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

BAB III
MEKANISME DAN PROSEDUR

A.

Pengorganisasian
Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik terdiri atas kelompok Ilmu Pengetahuan
Alam, Ilmu-Pengetahuan Sosial dan Ilmu Budaya dan Bahasa Sejak mendaftar ke SMA,
di Kelas X seorang peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan dan lintas
minat. mana yang akan dimasuki.
Penentuan

pemilihan

kelompok

peminatan

di

SMA

dilakukan

dengan

mempertimbangkan;
1.

nilai rapor SMP/MTs,

2.

nilai ujian nasional SMP/MTs,

3.

rekomendasi guru bimbingan dan konseling di SMP/MTs,

Untuk mengolah nilai rapor dan nilai ujian nasional SMP/MTs, satuan pendidikan dapat
membentuk tim pengolah data. Nilai-nilai tersebut selajutnya diurutkan sesuai
kebutuhan, bisa diurutkan berdasarkan nilai keseluruhan atau berdasarkan nilai setiap
matapelajaran. Pengurutan berdasarkan nilai matapelajaran sangat disarankan karena
akan membantu pihak SMA menempatkan peserta didik sesuai minat dan bakat serta
didukung oleh data nilai matapelajaran yang akan ditempuh di SMA. Sebagai contoh
seorang peserta didik yang memiliki minat mendalami kelompok matapelajaran
Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, maka nilai matematika dan IPA di SMP/MTs dapat
dijadikan rujukan untuk menempatkan peserta didik bersangkutan sesuai kriteria yang
ditetapkan SMA. Demikian juga nilai bahasa Indonesia dan bahasa inggris menjadi
rujukan bagi peserta didik yang berminat mengambil kelompok peminatan Ilmu Bahasa
dan Budaya.
Agar pelaksanaan peminatan dan lintas minat berjalan sesuai yang dikehendaki maka
perlu kerja sama antara panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan tim
kurikulum di bawah koordinasi kepala sekolah. Unsur-unsur yang terlibat dalam
peminatan dan lintas minat, sebagai berikut.
1.

Kepala sekolah sebagai penangungjawab seluruh kegiatan.

2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

11

12

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

2.

Wakil kepala sekolah bidang kurikulum sebagai pelaksana PPDB dan koordinator
peminatan-lintas minat.

3.

Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan sebagai pelaksana PPDB dan anggota tim
peminatan-lintas minat.

4.

Wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat sebagai pelaksana PPDB dan
anggota tim peminatan-lintas minat.

5.

Wakil kepala sekolah bidang sarana/prasarana sebagai anggota peminatan-lintas


minat yang bertugas selaku koordinator analisis SDM dan sarana/prasarana.

6.

Guru BK sebagai anggota tim peminatan-lintas minat yang bertugas membuat


kuesioner peminatan-lintas minat dan salah satu unsur penentu pemilihan
peminatan.

7.

Tim kurikulum sebagai anggota peminatan-lintas minat yang bertugas mengimput


data peserta didik baru.

B.

Langkah-langkah Penentuan Peminatan


1.

Pelaksana PPDB melakukan penerimaan peserta didik baru sesuai prosedur yang
telah ditetapkan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota setempat.

2.

Tim kurikulum mulai mengolah data nilai rapor SMP/MTs dan nilai UN SMP/MTs
seluruh calon peserta didik baru.

3.

Setelah

peserta

didik

dinyatakan

diterima,

satuan

pendidikan

dapat

menyampaikan informasi pelaksanaan peminatan pada kegiatan masa orientasi


siswa (MOS).
a.

Satuan pendidikan dapat memberikan kuesioner peminatan kepada peserta


didik baru untuk dikumpulkan pada hari terakhir MOS. Tujuan kuesioner
diberikan di hari pertama agar peserta didik bisa mempelajari dan
berkonsultasi dengan orang tua (contoh kuesioner dapat dilihat pada
lampiran 1a dan/atau 1b).

b.

Satuan pendidikan sebaiknya menjelaskan kepada peserta didik baru


mengenai peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat.

c.

Agar peserta didik memahami makna setiap mata pelajaran yang akan
dipilihnya,

satuan

pendidikan

memberikan

penjelasan

mengenai

kebermaknaan (tujuan, ruang lingkup materi, fakultas/jurusan di PT, profesi


yang memungkinkan, dan sebagainya) setiap mata pelajaran kelompok

2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

13

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

peminatan yaitu matematika, fisika, kimia, biologi untuk peminatan Ilmu


Pengetahuan Alam. Mata pelajaran geografi, sejarah, sosiologi dan
antropologi, serta ekonomi untuk peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Untuk peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya, mata pelajaran bahasa dan
sastra indonesia, bahasa dan sastra inggris, bahasa dan sastra bahasa asing
lain, dan antropologi.
4.

Guru BK dan tim kurikulum melakukan sinkronisasi antara data rekomendasi guru
bimbingan konseling SMP/MTs dengan hasil data dari angket.

5.

Tim kurikulum menentukan pembagian kelas X sesuai proses peminatan peserta


didik.

C.

Langkah-langkah Penyelenggaraan Lintas Minat dan Pendalaman Minat


1.

Setelah peserta didik dinyatakan diterima di SMA, satuan pendidikan dapat


menyampaikan informasi pelaksanaan peminatan, lintas minat

2.

Satuan pendidikan dapat memberikan kuesioner peminatan kepada peserta didik


baru. Tujuan kuesioner diberikan di hari pertama agar peserta didik bisa
mempelajari dan berkonsultasi dengan orang tua.

Tim kurikulum menentukan pembagian kelas X sesuai proses peminatan dan lintas minat
peserta didik untuk mengetahui komposisi hasil peminatan dan lintas minat
Pada semester kedua di Kelas X, peserta didik masih mungkin mengubah Kelompok
Peminatan,

berdasarkan

hasil

pembelajaran

di

semester

pertama

dan

rekomendasi guru bimbingan dan konseling. Apabila hal ini menimbulkan


kesulitan dalam pelasanaan maka pindah peminatan dimungkinkan dilakukan
setelah ulangan tengah semester. Ketentuan ini dituangkan dalam kurikulum dan
aturan akademik satuan pendidikan. Peserta didik yang mengganti kelompok mata
pelajaran peminatannya harus mengikuti matrikulasi.

2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

BAB IV
PENUTUP

Model penyelenggaraan peminatan ini dapat dijadikan acuan untuk membantu satuan
pendidikan dalam melaksanakan peminatan dan lintas bagi peserta didik sesuai tuntutan
Kurikulum 2013.
Peminatan pada Kurikulum 2013 dilaksanakan di semester pertama kelas X sehingga
menuntut satuan pendidikan untuk mempersiapkan sedini mungkin. Hal ini dilakukan, sebagai
upaya layanan satuan pendidikan terhadap peserta didik baru yang masih perlu diberikan
penjelasan dalam memilih kelompok mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan kemampuannya

2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

14

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

15

DAFTAR PUSTAKA
1.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003.

2.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan


Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

3.

Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan.

4.

Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi.

5.

Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum.

6.

Permendikdud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA

LAMPIRAN
Lampiran:
1. Contoh 1a Kuesioner Peminatan Peserta Didik
2. Contoh 1b Kuesioner Peminatan Peserta Didik
3. Contoh 2 Format Manajemen Peminatan

16

Anda mungkin juga menyukai