Keterampilan Dasar Pelayanan Konseling
Keterampilan Dasar Pelayanan Konseling
Keterampilan Dasar Pelayanan Konseling
C. Pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka merupakan respon konselor dalam kalimat tanya yang yang
menuntut klien memberikan penjelasan yang panjang dan banyak..Pertanyaan terbuka
dapat membantu konselor dalam penggalian masalah dan penjelajahan masalah.
Melalui pertanyaan terbuka konselor bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan
dalam pemecahan masalah, sehingga konselor dapat membimbing klien kea rah yang
lebih tepat. Selama proses konseling hendaknya konselor selalu menggunakan
pertanyaan terbuka dan menghindari pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup
digunakan hanya dalam kondisi yang betul-betul diperlukan.
Meskipun konselor, katakanlah terpaksa menggunakan pertanyaan tertutup, sebaiknya
segera diikuti dengan pertanyaan terbuka, contoh: Anda betul-betul mencintainya? Atau
bagaimana?. Pertanyaan terbuka tanpa didahului oleh pertanyaan tertutup misalnya:
Bagaimana perasaan anda jika bertemu dengan dia?Apa yang anda fikirkan tentang
dia? Bagaimana kejadiannya?
D. Keruntutan
Keruntutan merupakan respon yang diberikan konselor kepada klien yang tepat
pada sasaran, tidak menyimpang dari isi pernyataan atau pertanyaan klien. Respon
konselor bisa menjadi runtut bila konselor benar-benar memahami isi pembicaraan
klien, untuk itu dibutuhkan konsentrasi penuh dan kemampuan konselor dalam
menangkap inti pembicaraan klien. Pembicaraan klien yang panjang lebar, mungkin
saja intinya hanya satu kata atau satu kalimat. Konselor tidak boleh terbawa arus
dengan pembicaraan klien yang panjang lebar, yang sebenarnya tidak terkait dengan
masalah yang sebenarnya. Disini dibutuhkan kepekaan konselor dalam menanggapi
perilaku klien. Konselor tidak boleh lengah sedikitpun memperhatikan dan
mendengarkan klien. Jika konselor tidak mampu menangkap inti pembicaraan klien,
maka akan terjadi peloncatan respon dari konselor dan akan terjadi pula respon yang
tidak tepat bahkan bias terjadi pula respon yang tidak positif. Hal ini tentunya membawa
dampak yang tidak baik, lebih jauh dari itu justru tidak tergalinya masalah klien yang
pada gilirannya masalah tidak terpecahkan.
E. Dorongan Minimal
Dorongan minimal merupakan respon konselor berupa gerakan, isyarat atau
suara yang sangat minim. Gerakan badan atau pengulangan kata-kata kunci dapat pula
di jadikan pendorong untuk klien terus melakukan pembicaraan.
Dorongan minimal dilakukan oleh konselor untuk mununjukkan kepada klien bahwa
konselor mempunyai perhatian dan ikut serta dalam pembicaraan klien. Disamping itu
dorongan minimal dapat pula membantu konselor dalam mengkonsentrasikan fikiran
dan perasaannya terhadap pembicaraan klien.
Dorongan minimal sangat berarti bagi klien dan mampu menumbuhkan kepercayaan
klien terhadap konselor bahwa konselor benar-benar mengerti tentang apa yang
sedang dibicarakan klien. Dengan dorongan minimal yang diberikan konselor, klien
merasa bahwa konselornya benar-benar memperhatikan dia dan memiliki rasa empati
yang tinggi terhadap dirinya.
Mengajak klien berfikir memungkinkan terciptanya suasana baru dalam alam fikiran
klien. Hal ini akan mendorong rasionalitas pemikiran dan menyeimbangkan
emosionalitas yang terdapat dalam diri klien.
Sikap konselor yang mengajak klien berfikir menunjukkan bahwa konselor bukanlah
seorang pemberi keputusan, tetapi seorang yang memiliki wawasan yang luas dan
mendalam tentang permasalahan yang dikemukakan oleh klien. Konselor seorang
pembimbing yang mengarahkan klien untuk mandiri, tidak tergantung pada keputusan
orang lain, tatapi memiliki keberanian untuk menentukan sikap yang menguntungkan
dirinya dan sesuai dengan norma yang berlaku, semua itu akan dapat tecipta jika klien
memiliki ide-ide baru dan fikiran-fikiran yang rasional.
Contoh: Ketika klien mengatakan Saya benar-benar bingung menghadapi bapak saya
yang selalu memaksa saya. Respon konselor Memaksa seperti apa yang anda
maksud?. Atau Memaksa dalam hal apa saja?
I. Konfrontasi
Konfrontasi merupakan mempertentangkan dua hal yang terjadi dalam diri klien,
baik sikap dengan sikap, kata-kata dengan kata-kata maupun kata-kata dengan
tindakan.
Konfrontasi efektif untuk membangunkan dan menyadarkan klien terhadap sikap
dirinya sendiri. Namun konfrontasi juga dapat tidak efektif dan bahkan dapat
menghentikan konseling tanpa membawa hasil, lebih jauh lagi dapat pula menciptakan
masalah baru. Oleh karena itu konfrontasi tidak boleh dilakukan pada awal-awal
pertemuan, konselor dituntut jeli membaca situasi, kapan waktu yang pas untuk
melakukan konfrontasi tersebut. Dianjurkan kepada konselor untuk melakukan
konfrontasi setelah masalah dieksplorasi dan konselor menemukan hal-hal yang
bertentangan dalam diri klien.
Contoh: Anda senang pacar anda pergi jauh, tapi mata anda berkaca-kaca, bagaimana
itu..?
J. Pemberian Informasi
Informasi diberikan jika klien membutuhkan. Pada umumnya klien butuh banyak
informasi dari konselor, disini konselor dituntut memiliki wawasan yang luas dan
informasi yang lengkap. Informasi yang tidak jelas dan tidak tepat tidak boleh diberikan
oleh konselor. Jika konselor ragu-ragu tentang suatu hal, konselor harus memilih untuk
tidak memberikan informasi tersebut.
Dalam pemberian informasi, konselor harus menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh klien, informasi harus jelas dan tepat.
Contoh: Jurusan yang anda inginkan itu ada di fakultas B, di universitas A. Jl C daerah D di
kota E propinsi F.
K. Pemberian Nasehat/ Saran
Pernyataan
Assalamualaikum Pak..,
selamat sore
Teknik konselg
Walaikum salam.Sore
Opening &
attending
Ki
Iya
Oh..iya
Ki
Ki
Ki
Ki
Ki
Hm,,,kebetulan bapak juga punya teman kuliah pasca sarjana, namanya Risma
Ki
Ohgitu pak
Ki
Kalimat
Jembatan
Ki
Mmya Pak..ada, kebetulan saya sedang ada masalah, tapi mungkin waktu
saya sekitar 30 menit, soalnya saya sudah janji dengan teman untuk
mengerjakan tugas kelompok
Structuring
(Time Limit)
dari klien
Structuring
(Time Limit)
Opening
Topik Netral
Topik Netral
Topik Netral
Topik Netral
Gini Pak, saya susah dalam membagi waktu, antara tugas kuliah, organisasi,
dan pacar
Ki
Begini, misalkan saja kalau mau mengerjakan tugas, buat besok dikumpulin,
tapi pada waktu itu juga, saya harus rapat, mau gak ikut rapat, gak enak sama
teman, tapi kalau ikut rapat, bisa jadi tugas terlantar.
Ada lagi, contoh konkret yang lain mas Gilang? Coba ceritakan
Ki
Begitu juga kalau pas saya rapat, saya ditelpon pacar, saya harus nemenin
nonton, shopinglah, saya bingung kalau diturutin tapi sedang ada rapat, kalau
tidak diturutin, bisa ngambek tuh, padahal saya sudah menjelaskan, tetep aja
gak mau tahu alasan saya.
Ki
Iya, PakAhkalau begini terus saya putusin pacar saya dan keluar dari
organisasi agar biar fokus pada tugas-tugas saya saja!
Ki
Untuk mas Gilang ketahui, saya sebagai konselor tidak bisa langsung
memberikan nasihat, namun mari kita cari pemecahan ini bersama
Ki
IyaPak
Okekita mulai dari kegiatan mas gilang, adakah yang paling diprioritaskan
kegiatanya antara tugas kuliah, organisasi, atau pacar?
Ki
Hmm,.. Bagus kalau mas Gilang memprioritaskan tugas lebih dulu, setidaknya
tidak mustahil kuliah mas Gilang tidak terlantar, Nahmas Gilang sendiri
membagi waktunya apakah salah satu ada yang dikorbankan atau semua
kegiatan terlaksana, namun tidak optimal?
Ki
Pada dasarnya sihsemua kegiatan itu bisa terlaksana, tapi hasilnya kurang
optimal..,
Restatement &
Lead umum
Lead umum
Restatement
Rejection
Structuring
(Role Limit)
Lead umum
Prediction
Reassurance
Ki
Kalau saya melakukan kegiatatan dimulai dari kegiatan yang deadline paling
dekat
OhPada dasarnya mas Gilang tahu tentang apa yang dilakukan terlebih
dulu?
Ki
Emang saya tahu Pak,, nah,,yang masih saya bingungkan saya terlalu
menyepelekan waktu yang kelihatanya lama, tapi setelah dekat deadline, saya
baru sadar untuk mengerjakan tugas,,
Ki
Pendapat saya, perlu sekali tindakan seperti itu, tapi saya sendiri belum bisa
memunculkan tindakan pengendalian waktu seperti itu, saya terlalu
meremehkan
Yakalau mas Gilang sudah tahu itu, mungkin bisa dicoba atau dilatih untuk
bisa membatasi waktu disetiap kegiatan, agar sisa waktu bisa dimanfaatkan
untuk kegiatan lain
Ki
Ki
Berhubung, saya sudah ditunggu teman saya, saya pamit dulu, nanti klau ada
waktu saya pengen ketemu bapak lagi, bolehkan Pak?
OhIya, sebelum menetup pertemuan ini, dari pembicaraan tadi bahwa mas
Gilang tahu prioritas mana yang akan dilakukan, kemudian mas Gilang tahu
akan pentingnya pengendali waktu, dan ada rencana mas Gilang untuk
mancoba dan berlatif memanajemen waktu lebih baik, oke bapak juga samasam ngucapin terimakasih karena senang tadi atas kedatanganmu, silahkan
sajakalau mau ketemu bapak, kita tentuin jadwal ketemuOke
OkeSore PakWassalamualikum
Ki
Walaikumsalamhati-hati dijalan
Lead umum
Clarification
Lead khusus
Advice
Alternatif
Summary &
Termination
Attending