Concrete Paving Block (CBP) Merupakan suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari
campuran semen portland, pasir/ agregat dan air dan dengan atau tanpa bahan tambah lainnya. Sebagai
pilihan pembuatan jalan, selain jalan aspal dan beton. Paving kaya akan warna dan motif untuk
aplikasinya
Bahan baku paving block yang utama adalah pasir dengan gradasi baik dan semen sebagai bahan
pengikat.
Komposisi dari adukan yang umum dipakai (semen : pasir) adalah : 1 : 3 ; 1 : 4 ; 1 : 5 bahkan lebih
sesuai dengan mutu yang diinginkan.
Pada umumnya mutu paving block yang diproduksi dengan peralatan mekanis memiliki mutu yang tinggi.
Bahan-bahan dicampur dalam perbandingan tertentu sesuai dengan peruntukan dan mutu yang
direncanakan, kemudian dicetak dan dipadatkan dengan getaran.
Setelah dibuka dari cetakannya disimpan pada tempat yang terlindung dari panas matahari langsung dan
hembusan angin yang berlebihan.
Supaya hasilnya lebih baik dilakukan perawatan seperti beton dengan penyiraman secara teratur. Setelah
mencapai umur 28 hari paving block dapat diuji mutunya dan siap untuk dipasarkan.
Jenis Concrete Paving Block
Ada dua tipe dasar dari Concrete Paving Blok, paving blok press dan paving blok cetak
manual. Paving blok yang tersedia dalam berbagai ketebalan, dari tebal 6 cm sampai tebal 10 cm.
Bahkan saat ini sudah diproduksi dengan ketebalan 12 cm untuk aplikasi beban yang sangat berat, tetapi
biasanya jenis ini diproduksi hanya berdasarkan pesanan khusus saja.
1. Untuk penggunaan biasa penutup halaman, trotoar dan jalan, menggunakan tebal anatara 6 cm.
2. Untuk penggunaan jalan dengan beban berat ringan , tebal 8 cm.
3. Untuk pelataran beban berat misalanya tempat parkir, pelabuhan dan bandara menggunakan tebal
10 cm
Walaupun saat ini Concrete Paving Blok diproduksi dalam berbagai bentuk model, kebanyakan paving blok
persegi panjang yang diproduksi adalah ukuran 10 x 20 cm dengan variasi ketebalan, kebutuhan untuk 1
meter persegi adalah 50 buah.
Karena ukuran yang standar, paving blok dari produsen yang berbeda dapat dipertukarkan, tergantung
pada toleransi dan posisi bentuk kesikuan dari permukaan. Paving blok persegi panjang cenderung
memiliki permukaan yang sergam dan rapi, meskipun beberapa terdapat adanya permukaan yang cacat,
tapi dengan metode pemasangan yang mudah sehingga penggantian paving sangat cepat dilaksanakan.
Keuntungan dari Concrete Paving Block
Pelaksanaannya mudah dan tidak memerlukan alat berat serta dapat diproduksi secara masal;
Tahan terhadap tumpahan bahan pelumas dan pemanasan oleh mesin kendaraan.
Mudah bergelombang bila pondasinya tidak kuat dan kurang nyaman untuk kendaraan dengan
kecepatan tinggi. Sehingga perkerasan paving block hanya cocok untuk mengendalikan kecepatan
kendaraan di lingkungan permukiman dan perkotaan yang padat.
Kondisi lapisan tanah dasar yang tidak mendukung hingga lapisan perkerasan dan badan jalan
turun, dan pada gambar sebelah dipasang dengan lapisan membran/ dengan perbaikan tanah
yang memadai sehingga tidak terjadi penurunan
bagian sudut dan rusuknya tidak mudah direpihkan dengan kekuatan tangan.
Berdasarkan bentuknya paving block dapat dibedakan menjadi dua yaitu bentuk segi empat dan
segi banyak.
Toleransi ukuran yang disyaratkan adalah 2 mm untuk ukuran lebar bidang dan 3 mm untuk
tebalnya serta kehilangan berat bila diuji dengan natrium sulfat maksimum 1%.
2. Lapisan Subbase
Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis yang kita
butuhkan. Profil lapisan permukaan dari subbase juga harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua
arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk jangka panjang kestabilan
paving kita.
Pemasangan paving yang paling utama adalah perkerasan landasan bawah harus benar- benar baik
dan padat dapat menggunakan sirtu ( pasir batu) dan ketebalan
20 50 cm disesuaikan dengan
kebutuhan , baru pemberian lapisan pasir 5 10 cm berfungsi untuk meratakan pada saat pemasangan
3. Kanstin/Penguat Tepi (Kerb).
Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan.
Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga
paving akan lebih rapi pada hasil akhirnya.
g. Pin
stick/Linggis
yang
bagian
bawahnya
dibuat
runcing
melebar
sebagai
naating.
6. Cara Pemasangan Paving
a. Abu batu/pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar diatas lapisan base. Kemudian
diratakan dengan jidar kayu sehingga mencapai kerataan yang seragam dan harus mengikuti
kemiringan yang sudah dibentuk sebelumnya pada lapisan base.
Memasang paving harus maju, dengan posisi sipekerja diatas block yang sudah terpasang.
Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat compactor yang mempunyai plat area
0,35 s/d 0,50 m2 dengan gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dan getaran dengan frekwensi 75
s/d 100 MHz. Pemadatan hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan
paving dengan minimal akhir pemadatan meter dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan
pasangan paving tanpa adanya pemadatan, karena hal tersebut dapat memudahkan terjadinya
deformasi dan pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang melintas melewati pasangan
paving tersebut.
j.
Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran yang pertama ditujukan untuk
memadatkan abu batu/pasir alas dengan penurunan 5 15 mm (tergantung abu batu/pasir yang
dipakai). Pemadatan putaran kedua, disertai dengan menyapu abu batu/pasir pengisi celah/naat
block, dan masing-masing putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan.