Anda di halaman 1dari 6

LEMBARAN KERJA MAHASISWA

MATA KULIAH FARMASI INDUSTRI


PROGRAM PENDIDIKAN APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UIVERSITAS ANDALAS
Dosen : Syofyan, S.S.i, M.Farm, Apt
Pokok Bahasan: R & D
Topik 3 : Rancangan Formula, Pembuatan dan Evaluasi
Nama
No Urut Absen
Kelompok
Pertemuan ke
Hari/Tanggal

IDENTITAS MAHASISWA DAN TUGAS


Dea Larasinta Vandhini, S.Farm.
09
A
3
Selasa/ 4 Maret 2013

KASUS

Kelompok A
Senyawa A memiliki data fisikokimia sebagai berikut :
Struktur kimia

BBBM : 862,06 g/mol. BM Bentuk Base : 733,94 g/mol


Pemeriaan: serbuk hablur putih atau sedikit kuning, tidak berbau
atau praktis tidak berbau, praktis tidak berasa.
Kelarutan: sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam
etanol, dalam kloroform dan dalam PEG 400.

Stabilitas: mudah terurai dalam asam lambung, tidal stabil


dalam larutan yang mengandung air. Ph stabilitas optimal 7-8
Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari
cahaya
Dosis obat bentuk base 200 mg/5 Ml.
Rancanglah bentuk sediaan obat yang tepat (formula) untuk
zat aktif A tersebut berdasarkan data di atas dan jelaskan
pembuatan dan evaluasi terhadap formula tersebut!
B

KEY WORDS/TERMINOLOGI FARMASI


1. Eritromisin
Eritromisin dihasilkan oleh suatu strain Streptomyces erythreus. Zat
ini berupa kristal berwarna kekuningan, larut dalam air sebanyak 2
mg/mL. Eritromisin larut lebih baik dalam etanol atau pelarut
organik. Antibiotik ini stabil dalam suasana asam, kurang stabil pada
suhu kamar tetapi cukup stabil pada suhu rendah. Khasiat :
antibiotikum (Farmakologi dan Terapi Edisi 5 Hal : 723).
2. Eritromisin etilsuksinat
Serbuk hablur putih atau sedikit kuning; tidak berbau atau praktis
tidak berbau; praktis tidak berasa, sangat sukar larut dalam air,
mudah larut dalam etanol, dalam kloroform, dan dalam
polietilenglikol 400. pH antara 6 dan 8,5. Khasiat : antibiotikum (FI IV
Hal : 359).
3. Preformulasi
adalah tahap awal dalam rangkaian proses pembuatan sediaan
farmasi yang berpusat pada sifat-sifat fisika kimia zat aktif dimana
dapat mempengaruhi penampilan obat dan perkembangan suatu
bentuk sediaan farmasi berdasarkan data- data sifat fisika dan kimia
yang dianggap penting dalam menyusun formulasi sediaan yang
stabil, efektif, dan aman
4. Formulasi
adalah membuat suatu bentuk formula obat.
5. Suspensi
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak
larut yang terdispersi dalam fase cair (FI IV Hal : 17)
Suspensi Kering
Suspensi kering adalah campuran padat yang harus dikonstitusikan
terlebih dahulu dengan pembawa yang sesuai segera sebelum
digunakan.
6. Pemerian
Pemerian memuat paparan mengenai sifat zat yang diuraikan
secara umum terutama meliputi wujud, rupa, warna, rasa, bau dan
untuk beberapa hal dilengkapi dengan sifat kimia atau sifat fisiknya,

dimaksudkan untuk dijadikan petunjuk dalam pembuatan, peracikan


dan penggunaan (FI III Hal : XXX).
7. Kelarutan
Kemampuan suatu zat untuk dapat larut dalam suatu pelarut
tertentu
8. Penyimpanan
Obat harus disimpan sehingga tercegah cemaran dan peruraian,
terhindar pengaruh udara, kelembaban, panas dan cahaya. Obat
yang mudah menguap atau terurai dan bahan obat yang
mengandung bagian yang mudah menguap atau terurai, harus
disimpan dalam wadah tertutup rapat. Disimpan terlindung dari
cahaya berarti harus disimpan dalam wadah inaktinik (FI III Hal :
XXXIV).
9. Dosis
Kecuali dinyatakan lain, dosis maksimum adalah dosis maksimum
dewasa untuk pemakaian melalui mulut, injuksi subkutis dan rectal
(FI III Hal : XXXIV).
C

RUMUSAN KASUS
Pokok permasalahan
Merancang bentuk sediaan obat yang tepat (formula) untuk zat aktif
A berdasarkan data yang telah diketahui di atas, menjelaskan cara
pembuatan dan evaluasi terhadap formula tersebut.
Solusi permasalahan
1. Tahap Preformulasi
Studi literatur
Rumus molekul
: Eritromisin 2-(etilsuksinat) (41342-534;1264-62-6) C43H75NO16
Bobot molekul : 862,06 g/mol, BM bentuk Base :733,94 g/mol
Pemerian
: Serbuk hablur putih atau sedikit kuning; tidak
berbau atau praktis tidak berbau; praktis tidak
berasa.
Kelarutan
: Sangat sukar larut dalam air; mudah larut dalam
etanol, dalam kloroform, dan dalam polietilenglikol
400.
Stabilitas
: Mudah terurai dalam asam lambung, tidak stabil
dalam larutan yang mengandung air. pH stabilitas
optimal 7-8.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari
cahaya
Dosis
: Dosis obat base 200 mg/5 mL.
2. Tahap Formulasi

sBentuk sediaan yang dibuat dari zat aktif A adalah suspensi kering
dengan formula sebagai berikut:
Tiap 5 ml suspensi mengandung :
Erythromycini Aethylsuccinas setara dengan Erythromycinum
200mg(zat aktif)
Na CMC
2% (suspending agent)
3. Cara Pembuatan
a. Alat dan bahan
- Erythromycini Aethylsuccinas 200mg/5 mL
- Na CMC
- Aquadest
- Tabung sedimentasi
- Becker glass
- Spatula
- Lumpang dan alu
- Erlenmeyer
b. Perhitungan bahan
- Erythromycini Aethylsuccinas = 200mg/5 mL x 60 mL =
2400mg
- Na CMC =2/100 x 60 mL = 1,2
- Aquadest ad 60 mL
c. Cara kerja
- Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan
suspensi kering eritromisin etinilsuksinat.
- Eritromisin etinilsuksinat sebanyak 2400mg (zat aktif) dan Na
CMC 1,2 (suspending agent) masukkan dalam botol 60 mL.
- Tutup botol.
Cara Rekonstruksi Suspensi Kering
- Tambahkan sedikit air ke dalam botol, tutup botol kemudian
kocok
- Tambahkan sedikit demi sedikit air sampai tanda batas
kemudian kocok ad terdispersi merata.
4. Evaluasi sediaan Suspensi
Evaluasi sediaan suspensi meliputi:
a. Volume sedimentasi
Adalah suatu rasio dari volume sedimentasi akhir (Vu) terhadap
volume mula mula dari suspensi (Vo) sebelum mengendap.
F = Vu
V0
b. Derajat flokulasi
Adalah suatu rasio volume sedimen akhir dari suspense flokulasi
(Vu) terhadap volume sedimen akhir suspensi deflokulasi (V0C).
Derajat Flokulasi = Vu
V0C

c. Derajat flokulasi
Berhubungan dengan factor sedimentasi dan redispersibilitas,
membantu dan susunan partikel untuk tujuan perbandingan.
d. Perubahan ukuran partikel
Digunakan cara Freeze-thaw cycling yaitu temperature
diturunkan sampai titik beku, lalu dinaikkan sampai mencair
kembali. Dengan cara ini dapat dilihat pertumbuhan Kristal, yang
pokok menjaga tidak terjadi perubahan ukuran partikel dan sifat
Kristal.
D PETA KONSEP/MIN MAP
PREFORMULASI
(PENINJAUAN)

Studi literature
(Data fisikokimia zat
aktif)

Rumu
s
Molek
ul

Bobot
Moleku
l

Pemeria
n

Kelaruta
n

Stabilit
as

FORMULASI

Penyimpan
an

Dosis

SUSPENSI KERING

(Membuat formula
obat)

Tiap 5 ml suspensi mengandung :


Erythromycini Aethylsuccinas setara dengan Erythromycinum 200mg
(zat aktif)
Na CMC
2% (suspending agent)

CARA PEMBUATAN
Alat & bahan, perhitungan bahan,
cara kerja

EVALUASI
SEDIAAN

Volume
E RESUME/LO
sedimentasi

Derajat flokulasi

Derajat flokulasi

Perubahan
ukuran partikel

Berdasarkan peta konsep di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


tujuan pembelajaran yang diperoleh dari narasi/topik ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui perbedaan antara tahap preformulasi dan formulasi
2. Dapat menjelaskan pengertian dari preformulasi dan formulasi
3. Mengetahui alur/proses dari preformulasi (dilakukan studi literature)
sehingga diperoleh data data fisiko kimia obat, formulasi
(membuat formula obat) diperoleh bentuk sediaan yang tepat
terhadap zat aktif yang digunakan, cara pembuatan dan
mengetahui evaluasi evaluasi apa saja yang dilakukan terhadap
sediaan tersebut.
.

Anda mungkin juga menyukai