Studi Kasus PT Pos Indonesia PDF
Studi Kasus PT Pos Indonesia PDF
Studi Kasus PT Pos Indonesia PDF
perusahaan
pelanggan.
mengetahui
tingkat
kepuasan
Bobot (%)
3.9
31.2
22.8
25.6
9.1
7.5
100%
masing
perspektif
(perspektif
finansial,
perspektif pelanggan, perspektif internal proses
bisnis dan perspektif pembelajaran dan tumbuh).
Key performance indicator (KPI) pada
perspektif proses bisnis internal dan perspektif
learning and growth merupakan indikator yang
harus diperhatikan oleh perusahaan saat ini
karena hal ini menyangkut peningkatan
produktivitas karyawan. Apabila produktivitas
karyawan meningkat maka perusahaan dapat
mempertahankan pelanggan yang ada dan
menarik pelanggan baru sehingga perusahaan
dapat meningkatkan pendapatan yang telah
ditargetkan.
Pencapaian Kinerja
Pencapaian kinerja perspektif dapat diketahui
dengan cara membandingkan kinerja pencapaian
perspektif dengan kinerja target realistis
perspektif. Hal ini digunakan untuk mencari
sejauh mana pencapaian kinerja tiap perspektif.
Sedangkan Kinerja target realistis merupakan
hasil perkalian antara jumlah bobot perspektif
dengan 100%. Tingkat pencapaian target dapat
dilihat pada tabel berikut:
Identifikasi Risiko
Tahap identifikasi risiko dilakukan untuk
mengetahui risiko-risiko apa saja yang dapat
menggagalkan strategi perusahaan dan risikorisiko yang ada tersebut harus dievaluasi oleh
perusahaan.
Tahap
pertama
sebelum
mengidentifikasi
risiko
adalah
dengan
mengidentifikasi apa saja yang menjadi critical
success factor (faktor keberhasilan) pada
masing-masing strategy objective pada tiap
perspektif di balanced scorecard. Setelah itu
barulah dapat diidentifikasi critical risk factor
dan critical risk indicator-nya. Data yang
diperoleh di dapatkan dari hasil wawancara dan
brainstorming dengan pimpinan perusahaan
serta supervisor pengolahan. Dimana dari
strategy objective teridentifikasi 18 risiko yang
terbagi dalam 15 risiko pada level low, 2 risiko
pada level high dan 1 risiko pada level extreme.
Evaluasi Risiko
Evaluasi
risiko
adalah
proses
membandingkan antara kriteria yang ditetapkan
dengan kenyataan dilapangan. Perusahaan
menyatakan bahwa semua risiko yang levelnya
high dan extreme adalah jenis risiko yang tidak
dapat diterima oleh perusahaan. Risiko-risiko
yang telah teridentifikasi diplotkan pada peta
risiko (AS/NZS, 2004) berdasarkan skala nilai
dampak dan peluangnya.
ada
karyawan
yang
delay
dan
mendisiplinkan karyawan pada bagian
pelayanan dan pada bagian pengolahan
sehingga pelanggaran yang dilakukan oleh
karyawan dapat lebih diminimalisasi.
2. Proses identifikasi terhadap strategy
objective menghasilkan 18 risiko yang dapat
menggagalkan target perusahaan. Pada
analisa risiko terdapat 15 risiko pada level
low, 2 risiko pada level high dan 1 risiko
pada level extreme. Dimana penentuan level
risiko menggunakan kuesioner sedangkan
penentuan kriteria consequences dan
likelihood melalui brainstorming dengan
pimpinan perusahaan.
3. Risiko yang tidak dapat diterima perusahaan
pada level high adalah pegawai tidak puas
atas reward dan punishment yang diberikan
dan risiko kiriman surat untuk daerah
terpencil terlambat. Sedangkan risiko pada
level extreme adalah promosi tidak sampai
pada target.
4. Upaya mitigasi yang dapat dilakukan untuk
mengatasi risiko pada level high adalah
Membuka kantor pos cabang yang
diletakkan di daerah terpencil, Melakukan
kerjasama dengan perangkat desa setempat,
Memberikan penghargaan bergilir setiap
bulannya sebagai pegawai terbaik atau
pegawai teladan. Sedangkan upaya mitigasi
yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko
pada level extreme adalah Melakukan
perbaikan pada knowledge pegawai yang
diharapkan dapat menguasai pengetahuan
mengenai
produk-produk
terbaru.
Melakukan pengenalan langsung kepada
pelanggan secara mouth to mouth dimana
pegawai langsung memperkenalkan layanan
terbaru dengan menyebutkan keunggulankeunggulan yang ada pada Pos Express
5. Daftar Pustaka
Anthony A. Atkinson, Rajiv D. Banker, Robert
S. Kaplan, dan S. Mark Young (1997),
Management Accounting. Edisi ke-2, New
Jersey: Prentice Hall,Inc.
Biromo, Prima A., (2009), Managing Initiatives
and Risk, Certified Strategy Execution
Professional Seminar, Surabaya.