Anda di halaman 1dari 11

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN :

PENGUJIAN PENGENDALIAN
Deskripsi Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang
diperoleh perusahaan berupa aktiva tetap dan surat berharga yang digubakan untuk
menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun arau sediaaan dan surat
berharga yang akan dikomsumsikan atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam
jangka waktu satu tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi
menjadi dua yaitu:
1. Yang

hanya

menghasilkan

manfaat

satu

tahun

atau

kurang

(jasa

personel,bunga,asuransi,iklan).
2. Jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak terwujud).
Umumnya, transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam perusahaan
terdiri dari: (1) transaksi pembelian dan (2) transaksi pengeluaran kas.
Sistem Pengeluaran Akuntansi yang Membentuk Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran terdiri dari sistem informasi akuntansi berikut:
1) Sistem pembelian, yang terdiri dari berbagai prosedur berikut ini:
a) Prosedur permintaan pembelian
b) Prosedur order pembelian
c) Prosedur penerimaan barang
d) Prosedur penyimpanan barang
e) Prosedur pembuatan bukti kas keluar
f) Prosedur pencatatan utang
2) Sistem pengeluaran kas, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
a) Prosedur pembayaran bukti kas keluar
b) Prosedur pencatatan keluar kas

Tujuan Audit Terhadap Siklus Pengeluaran


Tujuan audit terhadap siklus pengeluaran disajikan dalam gambar:

Kelompok asersi
Keberadaan

Tujuan

Audit

Terhadap

Golongan Tujuan Audit terhadap Saldo

Transaksi
Akun
atau Transaksi pembelian mencerminkan barang Utang

keterjadian

usaha

yang

dan jasa yang baik diterima dari pemasok mencerminkan

tercatat
jumlah

selama periode yang diaudit.


kewajiban entitas yang ada
Transaksi pengeluaran kas mencerminkan
pada tanggal neraca.
pembayaran yang dilakukan kepada Aktiva tetap mencerminkan
pemasok selama yang diaudit.

aktiva produktif yang masih


dimanfaatkan
neraca.
Aktiva

pada

tidak

tanggal
terwujud

mencerminkan aktiva produktif


yang masih dimanfaatkan pada
Kelengkapan

tanggal neraca.
Semua transaski pembelian dan pengeluaran Utang usaha

mencangkup

kas yang terjadi selama periode yang diaudit semua jumlah yang terutang
telah dicatat.

kepada pemasok barang dan


jasa pada tanggal neraca.
Saldo aktiva tetap mencangkup
semua

transaski

perubahan

yang terjadi selama periode


yang diaudit.
Saldo aktiva tidak berwujud
mencangkup semua transaski
perubahaan yang terjadi selama
Hak dan kewajban

periode yang diaudit


Entitas memiliki kewajiban sebagai akibat Utang usaha pada
transaksi pembelian yang tercatat dalam neraca

tanggal

mencerminkan

periode yang diaudit.


kewajiban
entitas
kepada
Entitas memiliki hak atas aktiva tetap
pemasok.
sebagai akibat transaksi yang tercatat dalam Entitas memiliki hak atas
periode yang diaudit.
aktiva tetap yang tercatat pada
Entitas memili hak atas aktiva tidak
tanggal neraca.
terwujud sebagai akibat transaksi pembelian Entitas memiliki hak atas

yang tercatat dalam periode yang diaudit.


Penilaian atau alokasi

aktiva tidak berwujud yang

tercatat pada tanggal neraca.


Semua transaksi pembelian dan pengeluaran Utang usaha dinyatakan dalam
kas telah dicatat dalam jurnal, diringkas, dan jumlah yang benar kewajiban
diposting kedalam akun dengan benar.

entitas pada tanggal neraca


Aktiva tetap dinyatakan pada
kos

dikurangi

dengan

depresiasi akumulasi.
Aktiva
tidak
terwujud
dinyatakan pada kos atau kos
dikurangi dengan amortisasi
akumulasi.
Biaya yang berkaitan dengan
aktiva tetap dan aktiva tidak
terwujud dicatat sesuai dengan
prinsip
Penyajian

dan Rincian

pengungkapan

transaksi

pembelian

akuntansi

berterima

umum.
dan Utang usaha,aktiva tetap,dan

pengeluaran kas mendukung penyajian akun aktiva

tidak

terwujud

yang berkaitan dalam laporan keuangan, diidentifikasi


baik

klasifikasinya

pengungkapannya.

dan

maupun diklasifikasinya

semestinya dalam neraca.


Pengunkapan memadai telah
dibuat

berkaitan

usaha,aktiva

tetap,dan

terwujud.
Sistematika Uraian
Uraian tentang perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap
berbagai transaksi yang membentuk siklus pengeluaran dibagi menjadi beberapa tahap
berikut ini:
a)
b)
c)
d)
e)

dengan

Fungsi terkait
Dokumen
Catatan akuntansi
Bagan alir sistem informasi akuntansi
Salah saji potensial, aktivits pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit

untuk pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor.


f) Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan

dengan
tidak

g) Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi


yang bersangkutan
h) Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi
yang bersangkutan.
Perancangan Program Audit

Untuk

Pengujian

Pengendalian-Transaksi

Pembelian
Fungsi yang Terkait
Berbagai fungsi yang terkait dalam transaksi pembelian berada di tangan unit
organisasi berikut ini:
Nama Fungsi

Unit Organisasi Pemegang Fungsi

Fungsi gudang

Bagian gudang

Fungsi pembelian

Bagian pembelian

Fungsi penerimaan barang

Bagian penerimaan barang

Fungsi pencatatan utang

Bagian utang

Fungsi akuntansi biaya

Bagian akuntansi biaya

Fungsi akuntansi umum

Bagian akuntansi umum

Fungsi penerimaan kas

Bagian kas

I.

Fungsi gudang, bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai


dengan posisi sediaan yang ada digunakan dan untuk menyimpan barang yang telah

II.

diterima oleh fungsi penerimaan.


Fungsi pembelian, bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga
barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan ibarang, dan

III.

mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilh.


Fungsi penerimaan barang, bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan
terhadap jenis,mutu,dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna

IV.

memntukan dapat atauntidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.


Fungsi pencatat utang, bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian
kedalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen
sumber (bukti kas keluar) yang berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggrakan

buku pembantu utang sebagai buku pembantu utang.


V. Fungsi akuntansi biaya, bertanggung jawab utnuk mencatat sediaan dan aktiva tetap.
Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian dibagi menjadi dua golongan
yaitu:
I.
Dokumen sumber (source documents), yaitu dokumen yang dipakai sebagai
dasar pencatatan ke dalam catatan akuntansi.

II.

Dokumen pendukung (corroborating documents atau dokumen penguat), yaitu


dokumen yang membuktikan validitas terjadinya transaksi. Adapun surat
dokumen pendukung yaitu:
i. Surat permintaan pembelian, merupakan formulir yang diisi oleh
fungsi gudang atau fungsi pemakaian barang untuk meminta fungsi
pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti dalam surat
ii.

tersebut.
Surat permintaan otoritas invetasi (expenditure authorization request
atau authorization for expenditur). Investasi dalam aktiva tetap
biasanya meliputi jumlah moneter yang relatif besar dan mencangkup
keterkaitan dana dalam jumlah jangka waktu yang relatif panjang,
maka pengendalian aktiva tetap dilakukan melalui perencanaan yang

iii.

matang.
Surat perminataan otorisasi reparasi (authorization for repair),
berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang merupakan

iv.

pengeluaran modal (capital expenditure).


Surat permintaan penawaran barang, berfungsi untuk meminta
penawaran harga barang yang pengadaanya tidak bersifat berungkali
terjadi (tidak repetitif), yang menyangkut jumlah moneter pembelian

v.

yang besar.
Surat order pembelian, digunakan untuk memesan barang kepada

pemasok yang telah dipilih.


Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah:
Register bukti kas keluar (voucher register) dalam pencatatan utang,
perusahaan menggunakan voucher payable procedure, jurnal yang digunakan

untuk mencatat transaksi pembelian adalah register bukti kas keluar.


Jurnal pembelian, perusahaan menggunakan account payable procedure,
jurnal yang digunaka utuk mencatat transaksi pembelian adalah jurnal

pembelian.
Buku pembantu utang, perusahaan menggunakan account payable procedure,
buku pembantu yang digunakan untuk mencatat utang kepada pemasok adalah

buku pembantu utang.


Buku pembantu sediaan, digunakan untuk mencatat kos sediaan yang dibeli.
Aktivitas Pengendalian dalam Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Aktivitas pengendalian yang dapat mencegah dan medeteksi salah saji tersebut
mencangkup:

1. Otorisasi umum dan khusus untuk setiap pembelian, transaksi pembelian dari
empat tahap utama berikut ini:
- Permintaan pembelian
- Pemilihan pemasok
- Order pembelian
- Penerimaan barang
- Pencatatan hak dan kewajiban yang timbul sebagai akibat dari
transaksi pembelian.
2. Setiap surat order pembelian harus didasarekan pada surat permintaan
pembelian yang telah diotorisasi: untuk menjamin bahwa setiap pembelian
dilakuakan untuk barang dan jasa yang diperlukan oleh perusahaan dan untuk
kepentingan perusahaan surat order pembelian hanya diterbitkan atas dasar
kebutuhan perusahaan tentang barang dan jasa.
3. Setiap penerimaan barang harus didasarkan pada surat order pembelian yang
telah diotorisasi: fungsi penerimaan barang tidak diperbolehkan untuk
menerima barang jika fungsi tersebut tidak menerima tembusan surat order
pembelian dari fungsi pembelian.
4. Fungsi penerimaan barang menghitung, menginspeksi dan membandingkan
barang yang diterima dengan data barang yang tercantum dalam surat order
pembelian. Laporan penerimaan barang merupakan salah satu dokumen
penting yng dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.
5. Penyerahan barang dari fungsi penerimaan barang ke fungsi gudang harus
didokumentasikan.
6. Bukti kas keluar harus dilampiri dengan dokumenpendukung yang lengkap
dan sah. Bukti kas keluar merupakan dokumen sumber untuk pencatatn
kedalam register bukti kas keluar, buku pembantu, dan perintah untuk
pengeluarankas kepada fungsi keuangan.
7. Setiap pencatatan ke register bukti kas keluar harus didukung dengan bukti
kas keluar yang di lampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.
8. Pengecekan secara independen posting ke dalam buku pembantu utang
usaha,persediaan,aktiva tetap,dengan akun kontrol yang bersangkutan dalam
buku besar
9. Pertanggungjawabkan secara periodik semua formulir bernomor utur tercetak.
10. Panduan akun review terhadap pemberian kode akun.
11. Review kinerja secara periodik.

Penyusunan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi


Pembelian.
Proses audit:
Keberadaan atau kejadian
1. Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi:
a. Persetujuan atas surat permintaan pembelian
b. Order pembelian
c. Penerimaan barang
d. Pembuatan bukti kas keluar
2. ambil sampel transaksi pembelian dari register bukti kas keluar dan lakukan
verifikasi terhadap tanggal, nama pemasok, dan jumlah moneter dan nonmoneter.
Lakuakn pula pemeriksaan terhadap dokumen pendukung berikut ini:
a. bukti kas keluar
b. laporan penerimaan barang
c. surat order pembelian yang telah diotorisasi
d. surat permintaan yang telah diotorisasi
e. faktur dari pemasok

Kelengkapan
3. periksa

bukti

kelengkapan

formulir

bernomor

urut

tercetak

dan

pertanggungjawabkan pemakaian formulir tersebut dan periksa secara selintas


nomor urut bukti kas keluar yang dicatat dalam register bukti kas keluar.
4. Ambil sampel bukti kas keluar yang disetujui dan dilakukan penyusutan ke
dokumen dan catatan akuntansi berikut ini:
a. Laporan penerimaan barang
b. Faktur dari pemasok
c. Surat order pembelian
d. Pencatatan ke dalam register bukti kas keluar

Penilaian atau alokasi


5. Untuk sampel yang diambil pada langkah ke 2 diatas periksa buktinya:
a. Persetujuan pembelian semestinya untuk setiap transaksi pembelian
b. Pengecekan independen terhadap pencantuman harga barang dalam bukti kas
keluar
c. Pengecekan independen terhadap keakuratan perhitungan dalam bukti kas
keluar

6. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan


jurnal untuk memperoleh keyakinan bahwa tidak terjadi kekeliruan posting jumlah
moneter akun.
Penjelasan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi
Pembelian
Lakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan atas permintaan
pembelian, order pembelian, penerimaan barang, pembuatan bukti kas keluar.
Pengamatn ini ditujukan untuk membuktikan adanya pemisahan tiga fungsi
pokok yaitu fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi dalam
penanganan sistem pembelian. Dan setiap transaksi pembelian dilaksanakan
oleh lebih dari unit organisasi. Dalam pengamatan terhadap pelaksanaan
transaksi pembelian ini, auditor melakuakn pengamatan terhadap:
a. Persetujuan pada surat permintaan pembelian yang dilaksanakan oleh
fungsi gudang atau fungsi pemakai
b. Persetujuan pada surat permintaan otorisasi investasi dan surat permintaan
reparasi oleh manajemen puncak
c. Penerimaan barang yang dilaksanakan oleh fungsi penerimaan barang
d. Pencatatan kewajiban perusahaan kepada pemasok yang dilaksanakan oleh

fungsi utang.
Ambil sampel transaksi pembelian dari register bukti kas keluar dan lakukan
pemeriksaan terhadap dokumen pendukung. Auditor mengambil sampel bukti
kas keluar yang belum dibayar dari arsip dokumen tersebut yang
diselenggarakan oleh fungsi utang dan bukti keluar yang telah dibayar dari

arsip dokumen tersebut yang diselenggarakn oleh fungsi akuntansi biaya.


Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan
pertanggungjawabkan pemakaian formulir tersebut. Penggunaan nomor urut
tercetak menjamin kelengkapan transaksi pembelian yang dicatat dalam catatn

akuntansi.
Ambil sampel bukti kas keluar yang disetujui dan dilakukan penyusutan ke

dokumen pendukung dan catatan akuntansi yang bersangkutan.


Periksa adanya pengecekkan independen terhadap posting ke buku pembantu

jurnal.
Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian Transaksi
Pengeluaran kas
Fungsi yang terkait:
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas yaitu fungsi yang mengajukan
permintaan cek kepada fungsi pencatat utang.

2. Fungsi pencatat utang yaitu fungsi yang bertanggungjawab atas pembuatan


bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan dalam
mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
3. Fungsi keuangan yaitu fungsi yang bertanggungjawab untuk mengisi cek,
memintakan otorisai atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via
pos atau membayarkan langsung kepada kreditur.
4. Fungsi akuntansi biaya yaitu fungsi yang bertanggungjawab atas
pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan sediaan
5. Fungsi akuntansi umum yaitu fungsi yang bertanggungjawab atas
pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau
register cek.
6. Fungsi audit intern yaitu fungsi yang bertanggungjawab untuk melakukan
perhitungan kas secara periodik dan mecocokkan hasil perhitungannya
dengan saldo kas menurutcatatan akuantansi.

Dokumen:
Ada dua dokumen yng digunakan dalam transaksi pengeluaran kas yaitu:
1. Permintaan cek. Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi
yang memerlukan pengeluaran kas kepada fungsi pencatat utang untuk
membuat bukti kas keluar.
2. Bukti kas keluar. Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas

kepada fungsi keuangan sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.


Catatan Akuntansi:
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas
adalah:
1. Register cek digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang
dikeluarkan untuk pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak lain.
2. Buku besar yang terkait dalam transaksi pengeluaran kas seperti utang

usaha dan kas.


Aktifitas Pengendalian dalam Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas
Aktifitas pengendalain yang dapat mencegah dan mendeteksi salah saji tersebut
mencakup:
1. Penandatanganan cek harus mereview bukti kas keluar dan dokumen
pendukungnya.

2. Pembubuhan cap lunas terhadap bukti kas keluar yang telah dibayar
3.
4.
5.
6.
7.

beserta dokumen pendukungnya.


Pengecekan secara independen antara cek dan bukti kas keluar.
Pertanggungjawaban semua nomor urut cek.
Pengecekan secara independen posting ke dalam catatan akuntansi.
Rekonsiliasi bank secara peroidik oleh pihak ketiga yang independen
Pengecekan secara independen terhadap tanggal yang tercantum dalam
bonggol cek dan tanggal pencatatannya.

Penyusunan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi


Pengeluaran Kas
Proses audit:
Keberadaan atau keterjadian
1. Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi:
a. Pembuatan cek
b. Pencatatan cek ke dalam register cek
2. ambil sampel transaksi pengeluaran kas dari register cek dan lakukan verifikasi
terhadap tanggal, nama debitur, dan jumlah moneter dan nonmoneter. Lakukan
pula pemerksaan terhadap dokumen pendukung berikut ini:
a. permintaan cek
b. bukti kas keluar
c. kuintansi
kelengkapan
3. periksa bukti digunakannya formulir cek bernomor urut tercetak dan
pertanggungjawabkan pemakaian formulir tersebut.
4. Ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar dan dilakukan penyusutan ke
dokumen dan catatan akuntansi berikut ini:
a. Permintaan cek
b. Kuitansi
c. Pencatatan ke dalam register cek
Penilaian atau alokasi
5. Untuk sampel yang diambil pada langkah ke 2 diatas periksa bukti adanya:
a. Persetujuan semestinya untuk setiap transaksi pengeluaran kas
b. Pengecekan independen terhadap penulisan cek dan bukti kas keluar
6. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu utang
dan register cek untuk memperoleh keyakinan bahwa tidak terjadi kekeliruan
posting jumlah moneter atau akun.

Penjelasan Program Audit untuk Pengujian pengendalian terhadap Transasksi


Pengeluaran kas
Lakukan pengamatan terhadap prosedur pembuatan cek dn pecatatan cek ke
dalam register cek.
Ambil sampel transaksi pengeluaran kas dari register cek dan lakukan
pemeriksaan terhadap dokumen pendukung.
Periksa bukti digunakannya formulir bernomor

urut

tercetak

dan

pertanggungjawabkan pemakaian formulir tersebut.


Ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar dan lakukan pengusutan ke
dokumen dan catatan akuntansi yang bersnagkutan.
Periksa adannya independen terhadap posting ke buku pembantu jurnal.

Anda mungkin juga menyukai