Hormon Sma
Hormon Sma
PENDAHULUAN
1.1 Rasional
Sistem hormon berfungsi secara harmonis dengan sistem otonom dalam
mengkoordinasikan aktivitas dari beberapa organ tubuh. Sistem endokrin mengatur
aktivitas tubuh dengan hormon yang disekresikannya dan langsung dikirim ke dalam
aliran darah. Hormon dapat mempengaruhi bentuk tubuh, proses mental, dan
perubahan emosi. Pengontrolan seperti ini dinamakan pengaturan secara kimia.
Materi ini merupakan salah satu materi pelatihan bagi guru yang berfungsi untuk
lebih memantapkan pemahaman guru-guru biologi Sekolah Menengah Atas (SMA)
mengenai sistem endokrin dengan hormon yang dihasilkannya, sehingga guru lebih
mudah membelajarkan siswa-siswa di SMA.
BAB II
MATERI DAN PENERAPANNYA
2.1 Kasus
Di daerah pegunungan sering kita melihat orang-orang yang berpenyakit
gondok (lehernya membesar) dan juga sering ditemui orang-orang yang kerdil.
Orang yang kerdil ini, walaupun usianya sudah dewasa, tetapi tubuhnya pendek
seperti anak-anak dan ada juga yang mentalnya terbelakang. Akan tetapi di suatu
tempat ada seorang anak yang pertumbuhannya pesat sekali dan kelihatan seperti
raksasa. Di masyarakat juga ada beberapa orang yang menderita kencing manis
dan harus disuntik insulin. Jika tidak disuntik orang tersebut akan lemas.
Selain itu, ada beberapa orang yang perawakannya laki-laki, tetapi sifatnya
seperti wanita dan sebaliknya, perawakannya wanita tetapi sifatnya seperti laki-laki.
Apa yang menyebabkan semua hal ini? Apakah ada hubungannya dengan sistem
hormon dan dapatkah semua kelainan-kelainan ini dicegah ? Jika dapat dicegah,
bagaimana cara mencegahnya? Sebelum membahas masalah ini, akan dijelaskan
lebih dahulu tentang kelenjar endokrin dengan hormon yang dihasilkannya.
Hipotalamus
TRH
Pituitari anterior
Pengham
batan
TSH
Tiroid
Tiroksin
Tiap-tiap lobus pituitari menghasilkan hormon yang berbeda dengan fungsi yang
khusus. Pituitari bagian anterior menghasilkan paling kurang enam jenis hormon.
Empat jenis merupakan hormon tropik yang mempengaruhi sekresi hormon yang
lainnya, sedangkan dua hormon tropik lainnya mempengaruhi gonad yaitu folikel
stimulating hormon (FSH) dan luteizing hormon (LH).
1). Hormon pertumbuhan (GH) yang disebut juga somato tropin hormon. Hormon
pertumbuhan terutama merangsang sintesis protein dan penggunaan lemak tubuh
untuk metabolisme energi dalam beberapa sel target secara luas. Pada mamalia
yang masih muda, GH menggiatkan perkembangan dan pembesaran semua
bagian tubuh, termasuk menggiatkan pertumbuhan tulang dan otot-otot badan. Jika
hormon ini banyak dihasilkan pada waktu masih anak-anak menyebabkan
gigantisme, yang pertumbuhan individu sangat besar (raksasa). Jika terlalu sedikit
hormon ini dihasilkan pada waktu masih anak-anak, akan menyebabkan anak
tersebut kerdil (dwarfisme).
Terlalu banyak hormon ini pada waktu dewasa akan menyebabkan agromegali
yaitu tulang rahang, tangan, dan kaki membesar tidak normal. Organ jaringan lunak
menjadi tebal dan keras.
2) Hormon perangsang tiroid (TSH) atau tirotropin. Hormon ini merangsang,
mengatur pertumbuhan, dan aktivitas pengeluaran kelenjar tiroid.
5
seorang ibu
melahirkan dan kontraksi otot kelenjar susu untuk menghasilkan susu setelah
melahirkan.
2) Hormon antidiuretik yang disebut juga vasopresin merangsang pembuluh darah
mengecil dan jika tubuh memerlukan air, hormon ini merangsang ginjal untuk
menyerap kembali air di tubulus ginjal, dengan demikian volume urin menurun,.
Jika dalam tubuh seseorang terlalu banyak air, hipotalamus merespon umpan
balik negatif, dengan memperlambat pelepasan ADH dari pituitari bagian
belakang. Jika hormon ini ku-rang dihasilkan akan menyebabkan diabetes
insifidus (sering kencing). Semua hormon pituitari ini adalah senyawa peptida.
b. Kelenjar Tiroid
Kelenjar ini terdiri atas 2 lobus (belahan) dan terletak di pangkal tenggorok yang
dihubungkan oleh suatu jaringan yang disebut istmus. Itsmus ini terletak di bawah
kotak suara. Kelenjar ini dibangun oleh sel-sel folikel yang berisi koloid homogen
(cairan yang lekat). Tiroid menghasilkan dua jenis hormon derivat asam amino tirosin
yang mengandung unsur iodium. Salah satu dari hormon ini adalah hormon tiroksin
(T4) yang mengandung 4 atom Iodium (I). Yang lainnya adalah tetraiodotironin yang
dinamakan
T3
mensekresikan
karena
mengandung
terutama
hormon
3
T 4,
atom
tetapi
Iodium.
sel-sel
Pada
mamalia,
target
tiroid
kebanyakan
Hipotiroid
1) Kretinisme disebabkan oleh seseorang kekurangan tiroksin semenjak dari bayi.
Perkembangan fisik dan mental anak tersebut terhambat, walaupun orang
tersebut telah berumur 25 tahun, tetapi kecerdasannya masih seperti anak umur
4 atau 5 tahun. Keadaan ini dapat diatasi dengan memberikan ekstrak hormon
tiroksin hewan pada anak-anak tersebut
2) Miksedema biasanya terjadi pada orang dewasa, hal ini dicirikan dengan
proses mental lambat, metabolisme rendah, gemuk luar biasa, dan muka
bengkak. Penyakit ini dapat diobati dengan suntikan hormon tiroksin.
3) Penyakit
gondok
(endemik)
yaitu
membesarnya
kelenjar
tiroid
yang
terdapat
di
daerah
pegunungan
dan
dapat
dicegah
dengan
Kelenjar Paratiroid
Ada empat kelenjar paratiroid, berada di sebelah dorsal dan melekat pada tiroid,
ada dua kelenjar pada setiap belahan. Ukuran kelenjar paratiroid ini sebesar biji
anggur, menghasilkan dua hormon peptida, kalsitonin dari kelenjar tiroid dan hormon
paratiroid (PTH) yang disekresikan oleh kelenjar paratiroid. PTH disebut juga
parathormon. Kalsitonin dan PTH merupakan hormon antagonis yang mempunyai
pengaruh yang berlawanan. Kalsitonin menurunkan kadar kalsium dalam darah,
sedangkan PTH menaikkan kadar kalsium. Pada gambar berikut menunjukkan
bahwa dua hormon antagonis memelihara kadar kalsium mendekati homeostatis
yaitu kira-kira 10 mg Ca2+ per 100 mL darah. Jika kadar kalsium (Ca2+) dalam darah
meningkat di atas 10 mg/ 100 mL darah merangsang kelenjar tiroid untuk
mensekresikan kalsitonin. Kalsitonin mempunyai dua pengaruh yaitu menyebabkan
banyak ion Ca2+ yang disimpan dalam tulang dan hal itu mengakibatkan ginjal
menyerap kembali sedikit Ca2+ yang membentuk urin.
Jika ion Ca2+ dalam darah di bawah 10 mg/ 100 mL darah, paratiroid
melepaskan PTH ke dalam darah. PTH merangsang pelepasan ion Ca2+ dari tulang
dan meningkatkan penarikan ion Ca2+ oleh ginjal, serta menghambat reabsorbsi ion
fosfat dalam tubulus ginjal. Dengan demikian hormon ini membantu membebaskan
tubuh dari kelebihan fosfat. Ginjal juga mempunyai peranan secara tidak langsung
dalam homeostatis kalsium, yang melibatkan vitamin D. Kita memperoleh vitamin ini
dalam bentuk tidak aktif (provitaminD) dari makanan. Dalam kulit kita, provitamin D ini
jika kena sinar matahari terjadi reaksi kimia menjadi vitamin D. Bentuk aktif vitamin D,
disekresikan oleh ginjal, yang berperan sebagai hormon. Vitamin ini bersama-sama
dengan PTH dalam tulang juga merangsang hormon intestin untuk meningkatkan
penyerapan ion Ca2+ dari makanan. Hal ini akan menghasilkan kadar ion Ca2+ lebih
tinggi dalam darah.
Kegagalan pada sistem untuk menjaga homeostatis akan berpengaruh pada
tubuh, misalnya kekurangan PTH menyebabkan kadar kalsium darah turun secara
drastis. Hal ini akan berakibat otot menjadi kejang. Keadaan ini dikenal juga sebagai
tetanus. Seseorang yang kejang tetanus dapat diberikan Ca atau parat-hormon
melalui suntikan. Jika banyak dihasilkan hormon ini, distribusi hormon ini dalam tubuh
terganggu, kalsium dikeluarkan dari tulang sehingga dimasukkan ke darah, sehingga
tulang dan gigi menjadi rapuh (kropos).
Kelenjar Pankreas
Kelenjar ini berada dalam pankreas merupakan sekumpulan sel-sel atau
jaringan-jaringan pulau yang dinamakan pulau-pulau Langershans. Sel-sel endokrin
hanya 1-2% dari berat pankreas. Jaringan ini mengandung 3 jenis sel, yaitu sel alfa,
sel beta (), dan sel gam-ma (). Sel alfa menghasilkan hormon berupa peptida yang
dinamakan glukagon yang berfungsi merubah glikogen menjadi glukosa, jika glukosa
dibutuhkan dalam darah.
Sel beta menghasilkan hormon insulin yang berfungsi merubah glukosa menjadi
glikogen dan disimpan dalam jaringan hati dan otot-otot. Insulin ini merupakan
hormon protein. Insulin ini kerjanya antagonis dengan glukagon. Insulin dan glukagon
mengontrol keseimbangan homeostasis antara glukosa dalam darah dan jumlah
glukosa yang disimpan dalam bentuk glikogen dalam sel-sel tubuh.
Konsentrasi
glukosa dalam darah menentukan banyaknya insulin dan glukagon yang dihasilkan
oleh sel-sel alfa dan beta. Apa yang terjadi jika konsentrasi glukosa dalam darah kita
meningkat di atas 90 mg/100 mL, sesudah makan makanan yang kaya karbohidrat?
9
Kelenjar Timus
Kelenjar ini terletak di dalam rangga dada di bawah trakea, berwarna merah,
dan pada usia remaja beratnya kira-kira 30 gram. Organ ini menghasilkan beberapa
hormon yang penting untuk perkembangan dan memelihara pertahanan imunitas
tubuh. Timosin adalah nama yang diberikan untuk ekstrak dari timus yang merangsang perkembangan dan kematangan limposit, sel-sel darah putih yang
bertanggung jawab terhadap imunitas. Hormon ini hanya didapatkan pada anak-anak
sampai akil balig, dan setelah dewasa kelenjar ini menyusut.
bronkus
paru-paru,
serta
mempengaruhi
peningkatan
jumlah
pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Untuk hal ini dokter memberikan epinefrin
12
ke
otak,
sehingga
timbul
semangat,
juga
melapangkan
pernapasan,
korteks ginjal bagian tengah oleh bakteri, antara lain oleh bakteri
tuberkulosis. Orang ini tidak dapat secara efektif menggunakan lipid yang ada untuk
membangkitkan Adenin Trifosfat (ATP). Hormon Kortin juga mengontrol pertumbuhan
dan perkembangan organ seks dan juga membantu mengontrol perkembangan seks
kedua.
Hormon mineralokortikoid mempunyai pengaruh utama pada keseimbangan
garam-garam dan air. Contohnya, hormon aldosteron, merangsang sel-sel dalam
ginjal untuk menyerap kembali ion-ion natrium dan air dari filtrat, meningkatkan
tekanan darah dan volumenya. Hormon aldosteron (ADH) dari pituitari dan atrial
natriuretic factor (ANF) dari jantung, bersama-sama memelihara keseimbangan ionion dan air dalam darah. Jika seseorang dalam keadaan stres, hipotalamus
cenderung mensekresikan hormon yang merangsang sekresi ACTH oleh pituitari
anterior. Peningkatan ACTH dalam darah akan meningkatkan kadar sekresi hormon
aldosteron oleh korteks ginjal.
Jika hormon aldosteron ini kurang dihasilkan mengakibatkan ginjal tidak
mengeluarkan enzim renin yang cukup jumlahnya. Hal ini berpengaruh terhadap
kehilangan yang berlebihan air dan garam-garam melalui ginjal, sehingga volume
darah kurang dan tekanan darah juga rendah. Perubahan-perubahan pada
konsentrasi elektrolit mempengaruhi potensial transmembran, bahkan merusak
jaringan saraf dan otot.
14
Kortison juga dihasilkan oleh adrenal korteks yang berfungsi mengatur daya
tahan tubuh terhadap benda asing atau kuman. Oleh sebab itu hormon ini penting
untuk menjaga kesehatan tulang rawan pada persambungan ujung tulang-tulang.
Jika hormon ini kurang dihasilkan menyebabkan penyakit arthritis. Kortison telah
dapat disintesis di laboratorium, dan digunakan untuk pengobatan nyeri da-lam
tulang.
uterus
untuk
kehamilan,
mengatur
pertumbuhan
plasenta,
ciri-ciri
ke
laki-lakian.
Konsentrasi
androgen
yang
tinggi
juga
mempengaruhi
operasi
metabolisme
dalam
tubuh,
merangsang sintesis protein dan pertumbuhan otot, dan juga menghasilkan tingkah
15
Hormon yang
Kimianya
dihasilkan
Hormon yang ber- Peptida
hubungan dengan
pituitari
posterior
dan anterior (lihat
berikutnya
Pituitari
Oksitoksin
Posterior
(melepaskan
hormon yang
dibuat
Hormon antidiuretik
hipotalamus)
(ADH)
Pituitari
anterior
Kelenjar tiroid
Peptida
Fungsinya
Yang diatur
Sistem saraf
Keseimbang-an
air/garamgaram.
Hormon
pertum- Protein
buhan (GH)
Merangsang pertumbuh an
(khusus tulang) dan fungsi
metabolisme.
Hormon
hipotalamus
Prolaktin (PRL)
Protein
Glikoprotein
Hormon
hipotalamus
Hormon Luteizing
(LH)
Glikoprotein
Hormon
hipotalamus
Glikoprotein
Merangsang adrenalkorteks
untuk mensekresikan glukokortikoid.
Tiroksin dalam
darah;
Hormon hipotalamus.
Hormon
Adrenokortikotropik
Peptida
Glukokortikoid:
hormon
hipotalamus
Kalsitonin
Peptida
Kalsium dalam
darah
16
Kelenjar
Kelenjar
paratiroid
Hormon yang
dihasilkan
Hormon paratiroid
(PTH)
Pankreas
Kimianya
Fungsinya
Peptida
Menaikkan
darah
Insulin
Protein
Glukagon
Protein
Menaikkan
darah.
Amina
Sistem saraf
Glukokortikoid
Steroid
ACTH
Mineralokortikoid
Steroid
Meningkatkan penyerapan
kembali Na+ dan ekskresi K+
dalam ginjal.
K+ dalam darah
Gonad
Testis
Androgen
Steroid
Mengiatkan pembentukan
sperma, meningkatkan
perkembangan dan
pemeliharaan ciri seks
kedua laki-laki.
FSH dan LH
Ovari
Estrogen
Steroid
Merangsang pertumbuhan
dinding uterus; menggiatkan
perkembangan dan pemeliharaan ciri seks kedua
wanita.
FSH dan LH
Progesteron
Steroid
Menggiatkan pertumbuhan
dinding uterus.
FSH dan LH
Kelenjar Pineal
Melatonin
Amina
Siklus
gelap/terang
Timus
Timosin
Peptida
Merangsang perkembangan
T-sel
Belum diketahui
dengan pasti,
diduga ada
hubungannya
dengan
imumnitas
Kelenjar
adrenal
Medula
ginjal
Korteks
ginjal
kadar
Yang diatur
kadar
kalsium
Kalsium dalam
darah
17
BAB III
RANGKUMAN
18
BAB IV
EVALUASI
Jawablah pertanyaan berikut !
1. Berikan contoh
yang
membantu
memelihara
homoestasis ?
2. Dengan cara bagaimana, hipotalamus mengatur keseimbangan air tubuh?
3. Buatlah diagram yang memperlihatkan hubungan antara hipotalamus, kelenjar
pituitari, dan kelenjar lainnya dalam sistem endokrin !
4. Kelenjar paratiroid mengontrol pelepasan kalsium dari tulang ke dalam aliran darah.
Kadang-kadang tumor mempengaruhi kelenjar paratiroid yang menyebabkan terlalu
banyak kalsium dikeluarkan-kan dari tulang. Apa akibat dari kejadian ini?
5. Apa sebabnya ada atletik yang menggunakan steroid untuk memperbesar ototnya?
Jelaskan juga pengaruh negatif penggunaan hormon steroid !
6. Insulin adalah molekul protein Apa sebabnya penggunaan insulin lebih baik melalui
suntikan daripada melalui oral.? Jelaskan !
7. Apa yang menyebabkan berhentinya produksi tiroksin?
8. Alkohol menghambat produksi ADH (antidiuretik hormon) dari pituiatari anterior.
Bagaimana alkohol mempengaruhi pengeluaran urin?
9. Apa yang Anda ketahui tentang hormon?
10. Apa fungsi hormon insulin?
11. Apa akibatnya jika hormon tiroksin kurang dihasilkan?
12. Apa perbedaan yang mendasar dari mekanisme kerja hormon tiroid dan hormon
steroid
19
DAFTAR PUSTAKA
Campbell N.A., J.B. Reece, 2002. Biology. Sixth Edition. Pearson Education, Inc,
publishing as Benjamin Cummings. San Fransisco.
Campbell N.A., J.B. Reece, L.G.Mitchell M.R. Taylor 2003. Biology. Concepts &
Connections. Fourth Edition. Pearson Education Inc, publishing as Benjamin
Cummings. San Fransisco. California, Boston New York.
Gibson J.,MD 1995. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat. Alih bahasa
oleh Ni Luh Yasmin Asih. Edisi kedua. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
Goodman H., T.C.Emmel, L.E.Graham, F.M. Slowiczek, Y. Shechter 1986. Biology .
Harcourt Brace Jovanovich, Inc. Orlando, Florida.
Kimball J.W. 1983. Biology. Fifth edition. Addison-Wesley Publishing Company Inc.
Martini F. H, W.C.Ober 2001. Fundamental of Anatomy and Fisiology. Fifth Edition.
Prentice Hall, Upper Saddle. New Yersey.
20