Anda di halaman 1dari 28

BELAJAR-BERFIKIR, INGATAN,

PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


PENGANTAR
Psikiatri adalah cabang (Spesialisme) dari ilmu kedokteran. Karena itu
bidangnya yang utama juga mengenai penyakit- penyakit, dalam hal ini
penyakit yang menyangkut jiwa seseorang.
Dipihak lain, psikologi mempelajari tingkah laku pada umumnya, jadi tidak
begitu mementingkan penyakit- penyakit.
Meskipun demikian memang sering terjadi pertautan karena akhir- akhir ini
tidak berorientasi medis saja, tetapi sudah memperhatikan faktor- faktor
sosial. Sebaliknya psikologi pun dikenal bidang psikologi klinis atau psikologi
abnormal.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia
dengan lingkungannya. Sedangkan psikiatri adalah cabang dari ilmu
kedokteran mengenai penyakit- penyakit jiwa seseorang. Perbedaan antara
psikologi klinis dengan psikiatrer adalah pada metode pendekatan. Teknik
yang

dipergunakan

dalam

psikologi

adalah

pemeriksaan

psikologis,

wawancara, observasi, dan pemberian nasihat. Sedangkan teknik yang


dipergunakan oleh psikiater adalah teknik- teknik kedokteran, yaitu dengan
obat- obatan.
PSIKOLOGI MEMPELAJARI MANUSIA
Ciri- ciri tingkah laku manusia yang membedakannya dari mahluk- mahluk lain :

Kepekaan sosial

Kelangsungan tingkahlaku

Orientasi pada tugas

Usaha dan perjuangan

Tiap- tiap individu manusia adalah unik

PERKEMBANGAN MANUSIA
By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

Tahap- tahap perkembangan manusia :

Masa Kanak- kanak

Masa remaja

Masa Dewasa

Masa Tua

Manusia selain merupakan makhluk biologis yang sama dengan makhluk


hidup lainnya juga merupakan makhluk yang mempunyai sifat- sifat tersendiri
yang berbeda dari segala makhluk lainnya. Manusia tidak semata- mata
tunduk pada kodratnya dan secara pasif menerima keadaannya, tetapi ia
selalu aktif menjadikan dirinya sesuatu. Proses perkembangan manusia
sebagian besar ditentukan oleh kehendaknya sendiri, berbeda dengan
makhluk- makhluk lainnya yang sepenuhnya tergantung pada alam.
FUNGSI PSIKIS MANUSIA

BELAJAR Dan BERPIKIR


Belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku ditimbulkan atau diperbaiki
melalui serangkaian reaksi atas situasi atau stimulus yang terjadi
Belajar merupakan suatu proses, yang mengakibatkan adanya perubahan
perilaku (change in behavior or performance) Ini berarti sehabis belajar
individu mengalami perubahan dalam perilakunya. Perilaku dalam arti luas
dapat berupa overt behavior atau innert behavior. Perubahan yang dimaksud
dapat dalam segi kognitif, afektif dan dalam segi psikomotor.
Perubahan perilaku itu dapat aktual, yaitu yang menampak, tetapi juga dapat
bersifat potensial, yang tidak menampak pada saat itu, tetapi akan nampak
pada saat lain.
Perubahan yang disebabkan

karena belajar itu bersifat relatif permanen,

yang berarti perubahan itu akan bertahan dalam waktu yang relatif lama.
Tetapi perubahan itu akan menetap terus menerus sehingga pada suatu
waktu hal tersebut dapat berubah lagi sebagai akibat belajar.
Perubahan perilaku baik yang aktual maupun yang potensial yang merupakan
hasil belajar merupakan perubahan yang melalui pengalaman atau latihan.
Belajar merupakan suatu proses

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

Proses belajar tidak akan tampak, tetapi yang bisa dilihat adalah hasil belajar.
Karena belajar merupakan suatu proses, maka dalam belajar adanya masukan,
yaitu yang akan diproses dan adanya hasil dari proses tersebut. Apabila
digambarkan akan tampak sebagai berikut :
Masukan

proses

Hasil
(output)

Dari bagan tersebut dapat dikemukakan bahwa belajar merupakan sesuatu


yang terjadi dalam diri individu yang disebabkan karena latihan atau
pengalaman, dan hal ini akan menimbulkan perubahan dalam perilaku.
Ini

berarti

belajar

merupakan

intervening

variable

yang

merupakan

penghubung atau pengkait antara independent variable dengan dependent


variable.
Belajar merupakan suatu sistem
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya yang berkaitan dengan
adanya masukan mentah (raw input), masukan instrumen (instrumental;
input) dan masukan lingkungan (environmental input).

Semua ini saling

berinteraksi dalam proses belajar, masing-masing factor saling kait mengkait


satu dengan yang lain. Jadi apabila masuka instrumental terganggu, maka
proses akan terganggu begitu pula dengan hasil.

Masukan instrumental
Skema

Dengan Hasil

Masukan mentah

proses

Hasil

Masukan lingkungan
Beberapa teori belajar

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

Teori belajar dapat dibedakan menjadi 2 kelompok :


1. Teori yang berorientasi pada aliran Behaviorisme
2. Teori yang berorientasi kognitif
Ad.1.
a. Teori belajar asosiatif adalah teori belajar yang dibangun oleh Pavlov, yaitu
bahwa pada dasarnya perilaku itu dapat dibentuk melalui kondisioning atau
kebiasaan
b teori belajar fungsionalistik oleh thorndike dan Skinner
Thorndike dengan eksperimennya memiliki kesimpulan yaitu bahwa dalam
belajar itu dapat dikemukakan adanya hukum yaitu :
1. hukum kesiapan
2. hukum latihan
3. hukum effek
Menurut hukum ini agar dapat mencapai hasil yang baik harus adanya
kesiapan, tanpa adanya kesiapan hasilnya pasti kurang memuaskan.
Disamping itu juga harus adanya latihan, makin sering dilatih maka dapat
diprediksikan hasilnya akan memuaskan.
Menurut skinner dalam kondisioning operan ada dua prinsip umum yaitu :
1. setiap respon yang diikuti oleh reward (merupakan reinforcinf stimuli) akan
cenderung diulangi
2. Reward yang merupakan reinforcing stimuli akan meningkatkan kecepatan
terjadinya proses.
Teori belajar yang berorientasi pada aliran kognitif
-

Kohler dalam kesimpulannya menyatakan bahwa Dalam memecahkan masalah


ternyata hewan menggunakan insight, walaupun demikian

kohler

tidak

mengingkari adanya trial and error.


Jean piaget, salah satu pengertian yang dikemukakan oleh jean piaget adalah
asimilasi dan akomodasi

Teori Belajar dari Albert Bandura

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

Penelitian Bandura difokuskan pada observasi perilaku manusia dalam interaksi.


Sistim Bandura adalah kognitif. Menurut Bandura perilaku tidak otomatis dipicu
oleh stimuli eksternal, tetapi juga merupakan self-activated. Perilaku dibentuk
dan berubah sesuai dengan situasi sosial, melalui interaksi sosial dengan orang
lain. Teorinya dalam belajar disebut observational learning theory atau disebut
juga social learning theory.

Teori yang dipakainya menggabungkan antara

pandangan behavioristik dan kognitif.


Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar :
1.

Waktu istirahat.

2.

Pengetahuan

tentang

materi

yang

dipelajari

secara

menyeluruh.
3.

Pengertian terhadap materi yang dipelajari.

4.

Pengetahuan akan prestasi dirinya sendiri

Pengetahuan akan prestasi sendiri. Pada manusia proses belajar tidak hanya
menyangkut aktifitas fisik saja namun lebih utama yang menyangkut aktifitas
otak yaitu BERFIKIR sehingga proses belajar sangat erat dengan proses
berfikir
Berfikir adalah tingkah laku yang menggunakan ide yaitu suatu proses
simbolis

BERPIKIR
Berpikir adalah proses kognitif yang berujud mengolah atau memanipulasi
informasi dari lingkungan dengan symbol-simbol atau materi-materi yang
disimpan dalam ingatannya khususnya yang ada di didalam long term
memory (memori jangka panjang)
Salah satu sifat berpikir adalah goal directed yaitu berpikir tentang sesuatu,
untuk memperoleh pemecahan masalah atau untuk mendapatkan sesuatu
yang baru.
Berpikir juga dipandang sebagai pemrosesan informasi dari stimulus yang
ada (starting position)sampai pemecahan masalah (finishing position) atau
goal state.

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

Proses berpikir
Simbol-simbol yang digunakan dalam berpikir pada umumnya berupa katakata atau bahasa (language), sehingga bahasa dan berpikir memiliki kaitan
yang sangat erat Dengan bahasa manusia dapat menciftakan ratusan, ribuan
symbol yang memungkinkan manusia dapat berpikir begitu sempurna apabila
di bandingkan makhluk lain. Selain itu bayangan atau gambaran (image)
dapat digunakan juga untuk proses berpikir
Disini anda mepunyai gambaran yang disebut cognitive map

atau yang

sering disebut non verbal thinking, orang berpikr dengan menggunakan


skema-skema tertentu, atau gambar-gambar tertentu.
Dalam berpikir orang memiliki konsep atau pengertian terhadap sesuatu hal,
pengertian

atau

konsep

merupakan

konstruksi

simbolik

yang

menggambarkan cirri atau beberapa cirri umum sesuatu objek atau kejadian,
misalnya pengertian manusia,hewan segitiga dsbnya. Dengan adanya konsep
tersebut manusia dapat mengklasifikasikan sesuatu benda atau barang.

Hambatan dalam proses berpikir yaitu :


1. Data yang diperoleh masih kurang
2. data yang ada dalam keadaan confuse, data yang satu bertentangan dengan
data yang lain sehingga akan membingungkan dalam proses berpikir.

Kegiatan berfikir dapat digolongkan sbb :


1. Berfikir asosiatif
Yaitu suatu proses berfikir dimana suatu ide akan merangsang timbulnya
ide lain. Jalan pikiran asosiatif ini tidak diarahkan sebelumnya jadi dapat
timbul secara bebas
Jenis-jenis berfikir asosiatif :
-

Asosiasi bebas
By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

Suatu ide akan menimbulkan ide lain tanpa ada batasnya


-

Asosiasi terkontrol
Suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain dalam batas

tertentu
-

Melamun
Yaitu menghayalkan ide-ide secara bebas tanpa batas mengenai hal-

hal
-

mungkin tidak realistis


Mimpi
Ide-ide mengenai berbagai hal yang timbul secara tidak disadari pada
waktu tidur.

Artistic
Yaitu proses berpikir sangat subjektif jalan pikiran sangat dipengaruhi
oleh

pendapat-pendapat dan pandangan pribadi

2. Berfikir terarah
Yaitu proses berfikir yang sudah ditentukan sebelumnya dan diarahkan
pada proses pemecahan masalah
Jenis-jenis berfikir terarah
-

Berfikir kritis
membuat keputusan

Berfikir kreatif
Yaitu

berfikir

untuk

menghasilkan

baru,metodenya,konsepnya,pengertian

dan

hal
cara

yang
kerjanya

semuanya baru.
Berpikir Kreatif
Dalam masalah berpikir dikaitkan dengan pemecahan masalah, begitu pula dalam
menemukan sesuatu yang baru, yang mungkin sebelumnya mungkin belum
terdapat, misal penulis cerita, ilmuwan. Dengan berpikir kreatif orang menciftakan
sesuatu yang baru, timbulnya atau munculnya hal baru tersebut secara tiba-tiba ini
yang berkaitan dengan insight.

Sebenarnya apa yang dipikirkan itu telah

berlangsung, namun belum memperoleh sesuatu pemecahan, dan masalah itu tidak
hilang sama sekali, tetapi terus berlangsung dalam jiwa seseorang yang pada suatu
waktu memperoleh pemecahan.
By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

Sifat-sifat orang yang berpikir kreatif


Orang yang berpikir kreatif mempunyai beberapa macam sifat mengenai pribadinya
yang merupakan original person, yaitu ;
1. Memilih fenomena atau keadaan kompleks
2. Mempunyai psikodinamika yang kompleks
3. Dalam judgmentnya lebih mandiri
4. Dominan dan lebih besar pertahanan diri
5. Menolak suppression sebagai mekanisme control.

syarat berfikir kreatif


- melibatkan gagasan baru atau sangat jarang terjadi (orisinil)
- dapat memecahkan masalah secara realistis
- merupakan usaha yang orisinil (bisa mengembangkan sesuatu sebaik mungkin
lebih efisien dan lebih murah)
Berfikir kreatif dan non kreatif dengan konsep berfikir, konvergen dan divergen
Konvergen adalah kemampuan untuk memberikan jawaban atau suatu
pemikiran yang pasti, contoh MCQ
Divergen adalah kemampuan yang memberikan jawaban yang banyak
alternative-alternatif (berfikir kreatif)
Cara berfikir convergen erat kaitannya dengan kecerdasan tetapi divergen erat
kaitannya dengan kreatifitas.
Divergen ada 3 hal :
- Fluency
- Flexibility
- origanility
proses dalam berfikir kreatif ada 5 tahap :
1. .Orientasi
masalah dirumuskan dan aspek diidentifikasi
2. Preparasi
Berpikir dan berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang
relevan dengan masalah
3. Inkubasi

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

Pikiran seolah-olah beristirahat sebentar untuk bisa menghayati masalah tetapi


sebetulnya pada tahap ini pemecahan masalah tetap berlangsung dalam bawah
sadar kita
Iluminasi
4. Iluminasi
Inkubasi selesai, muncul semacam ilham atau insight
5. Verifikasi
Tahap terakhir untuk menguji secara kritis pemecahan masalah pada tahap
keempat bisa dilaksanakan atau tidak.

INGATAN/MEMORI
Adalah system yang sangat berstruktur dimana organisme sanggup merekam
fakta, kemudian digunakan untuk membimbing perilaku.
merupakan kemampuan untuk menerima atau memasukkan, menyimpan
(retention) dan mengeluarkan kembali

(remembering) hal-hal yang telah

lampau.
Secara skematis :

Memsukkan
(learning

Mengeluarkan
kembali
(remembering)

Menyimpan
(retention)

Fungsi Memasukkan

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

1.

dengan cara tidak disengaja individu memasukkan apa yang


dialaminya dengan cara tidak sengaja
contoh : pada anak-anak

2.

cara

sengaja,

Individu

dengan

casra

sengaja

memasukkan

pengalaman-pengalaman, pengetahuan-pengetauan kedalam jiwanya, dalam


bidang ilmu pada umumnya orang akan memperoleh pengetahuan dengan
sengaja.
Sehubungan dengan kemampuan individu untuk memasukkan apa yang
dipersepsi terdapat perbedaan satu individu dengan individu lain. Problem
psikologisnya adalah bagaimana orang berusaha yang dipelajari atau yang
dipersepsi dapat cepat masuk dan dapat dengan baik disimpan. Kemampuan
ini dapat dilihat dengan menggunakan eksperimen-eksxperimen sampai
sejauh mana individu dapat memasukkan materi-materi ke dalam ingatannya.
Banyaknya materi yang dapat diingat kembali itu merupakan Memory Span
dari individu. Suatu ekspe5rimen yang sederhana dalam lapangan ingatan
misalnya berujud daftar angka-angka ataupun deretan huruf-huruf. Misalnya :
7041
927358
4016372
24971306
176028395
6381470259
Hal-hal yang berarti akan mudah diingat daripada yang tidak berarti
Fungsi Menyimpan
Bagaimana agar yang disimpan dalam ingatan dapatterjaga baik ? sehingga pada
suatu waktu apabila dipanggil akan dapat ditimbulkan dengan baik.
Setiap proses belajar akan meninggalkan jejak (traces) dalam jiwa seseorang

Masalah Interval dapat dibedakan ;

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

1. Lama Interval
Menunjukkan tentang lamanya waktu antara pemasukan bahan (act of learning)
sampai ditimbulkan kembal.
Lama interval berkaitan dengan kekuatan retensi, semakin lama interval makin
berkurang retensinya atau dengan kata lain kekuatan retensi menurun.
2. Isi interval
Adanyaa aktivitas-aktivitas yang mengisi interval akan menganggu memory
traces satu sama lain sehingga besar kemungkinan individu akan mengalami
kelupaan.
Ada 2 teori mengenai kelupaan
1. Teori Atropi
Teori ini sering disebut juga teori disense menitikberatkan padalama interval.
Menurut teori ini kelupaan akan terjadi karena jejak-jejak ingatan atau
memory traces telah lama tidak ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran.
Teori ini bersumber pada aspek fisiologi, yaitu bila otot-otot telah lama tidak
digunakanmaka otot-otot tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan
baik.
2. Teori Interferensi
Menurut teori ini kelupaan terjadi karena jejak-jejak ingatan itu saling
bercampur aduk sehingga menganggu satu sama lain.
Fungsi menimbulkan kembali
Merupakan kemampuan untuk menimbulkan kembali hal-=hal yang disimpan dalam
ingatan.
Dalam menimbulkan kembali dibedakan antara mengingat kembali (to recall) dan
mengenal kembali (to recognice)
Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ingatan yaitu
1. Metode dengan melihat waktu atau usaha belajar
Metode ini untuk melihat sejauh mana waktu yang diperlukan oleh subjek
untuk dapat menguasai materi yang dipelajari dengan baik Contoh : syair,
puisi
2. Metode Belajar kembali

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

Metode ini subjek disuruh mempelajari kembali materi yang pernah dipelajari
sebelumnya sampai pada suatu kriteria tertentu.
3. Metode Rekonstruksi
Metode ini merupakan metode yang berbentuk Subjek disuruh mengonstruksi
kembali

sesuatu

materi

yang

diberikan

kepadanya.

Dalam

Subjek

mengonstruksi itu dapat diketahui waktu yang digunakan, kesalahankesalahan yang dibuat sampai kriteria tertentu.
4. Metode Mengenal kembali
Metode ini digunakan dengan mengambil bentuk dengan cara pengenalan
kembali. Subjek disuruh mempelajari sesuatu materi, kemudian diberikan
materi untuk diketahui sampai sejauh mana yang dapat diingat oleh Subjek
dengan bentuk pilihan benar salah.
5 Metode Mengingat kembali
Metode ini mengambil bentuk Subjek disuruh mengingat kembali apa
yang telah dipelajari. Misalnya dengan membuat karangan atau

dengan

cara mengisi isian.


6. Metode Assosiasi berpasangan
Metode ini mengambil bentuk subjek disuruh mempelajari materi

secara

berpasang-pasangan. Untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan


subjek mengingat apa yang telah dipelajari, maka dalam evaluasi

salah

satu

pasangan digunakan sebagai stimulus.


Contoh : Kotak rokok
Jarum------2681
Tahapan memori ada 3 yaitu :
1.Encoding
Memasukan pesan kedalam memori dan dibuat semacam kode, disini terjadi
pemasukan informasi /fisik menjadi kode yang dapat diterima oleh ingatan. Pada
encoding perlu adanya rehearsal/mengulang-ulang informasi lebih bermanfaat
dalam mengingat angka-angka,tulisan,kata-kata, atau tulisan

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

2. Storage
Lebih

pada

proses

penyimpanan

informasi/fakta-fakta

tujuannya

untuk

mempertahankan fakta/informasi yang telah disusun berdasarkan dalam bentuk


kode-kode. Kapasitas memori kita dalam menyimpan sangat terbatas.
3.Retrievel
Informasi-informasi yang disimpan dipanggil kembali kalau diperlukan atau
dibutuhkan, dapat dilakukan dengan dengan cara :
-Recall

: mengingat atau menghasilkan kembali informasi

-Reckognition

:mengenal kembali

-Relearning

: belajar kembali

-Reintegration

:menyusun/menkonstruksi kembali

Ada 2 jenis memori :


1. Short Therm Memory (STM)
Hanya dapat mengingat beberapa saat saja atau beberapa detik,masalah
pada encoding masih pada taraf kesadaran
2. Long Therm Memory (LTM)
Ada beberapa cara untuk bisa memasukkan memory dari STM ke LTM :
-

chunking
Membagi menjadi beberapa kelompok-kelompok

rehearsal
Mengulang-ulang terus

Clustering
Mengelompokkan dalam konsep tertentu

Method of loci
Memvisualisasikan

dalam

benak

kita

materi

yang

terus

kita

kesadaran

dan

ingat/bayangkan
Merupakan

ambang

sadar,

perbatasan

antara

ketidaksadaran
Pada STM selalu aktif muncul sedangkan pada LTM akan pasif apabila
dibutuhkan baru muncul
Bukti ingatan ada dengan adanya penyakit-penyakit :
-

Amnesia retrograde
Tidak bisa mengingat berbagai peristiwa yang terjadi sebelumnya/lupa
pada LTM
By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

Amnesia anretrograde
Tidak bisa mengingat hal-hal yang baru/rusak pada STM

Beberapa cara untuk mengingat kembali hal- hal yang sudah pernah
diketahui sebelumnya :

Rekoleksi
Yaitu menimbulkan kembali dalam ingatan suatu peristiwa
lengkap dengan seluruh detailnya dan peristiwa yang terjadi
ditempat itu

Pembaruan ingatan
Samadengan rekoleksi akan tetapi ingatan hanya timbul kalau
ada stimulus yang merangsang ingatan.

Memanggil kembali ingatan


Mengingat kembali suatu hal tetapi terlepas dari hal-hal lain
dimasa lalu.

Rekognisi
Mengingat kembali suatu hal setelah menjumpai sebagian dari
materi tsb.

Mempelajari kembali
Terjadi ketika mempelajari sesuatu yang sudah pernah dipelajari
sebelumnya untuk mempelajari hal yang sama kedua kalinya.

Ada 3 cara untuk menyusun memori agar baik sbb :


Inferensi
Menarik kesimpulan dari apa yang kita bicarakan
Stereotipi
Melihat cirri khas dari suatu barang, kepribadian atau dari sesuatu hal
Membuat sketsa
Membuat gambaran atau abstraksi tentang obyek-obyek kejadian atau realita
yang ada dibumi
Kesimpulan : Jadi, belajar adalah suatu proses dimana tingkah laku ditimbulkan
atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi yang terjadi.
Mengingat adalah perbuatan menyimpan hal- hal yang sudah
pernah diketahui untuk pada suatu saat dikeluarkan atau
digunakan kembali.

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

PEMECAHAN MASALAH
Cara berfikir berkaitan dengan proses pemecahan masalah/problem solving
Ada beberapa tahap :
1. Dengan situasi masalah/problem situation
Untuk memecahkannya adalah sesuai atau berdasarkan pada kebiasankebiasaan
2. Dengan menggali memori
Mencari cara-cara apa yang efektif pada masa lalu untuk pemecahan
masalah
3. Dengan cara trial and error
Coba-coba dengan berbagai cara
4. Dengan cara berfikir logis
Deduktif, induktif dan evaluatif
5. Tahap insight
Berfikir dalam merenung sehingga muncul pemahaman/insight yang disebut
aha evlebnis
Factor-faktor yang mempengaruhi proses pemecahan masalah
1. Factor motivasi
2. Masalah sikap
3. Kebiasaan atau kecenderungan
4. Emosi

DECISION MAKING/PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Ditandai 3 hal yaitu :
1. Keputusan itu merupakan hasil berfikir/kerja intelektual
2. Keputusan itu selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternative
3. Keputusan melibatkan tindakan nyata

Proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh 3 aspek :


1.Kognisi
Seberapa kualitas dan kuwantitas pengetahuan sesedorang
By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

2.Motif
Keinginan
3.Sikap
Masalah senang dan tidak senang

EMOSI, MOTIVASI , DAN PERSEPSI

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

EMOSI
Adalah perasaan senang atau perasaan tidak senang yang selalu menyertai
perbuatan- perbuatan kita sehari- hari.
Adalah sebagai ungkapan jiwa
Keadaan yang bergerak dalam diri individu yang menyimpang dari keadaannya
yang normal dan tenang
Perubahan- perubahan pada tubuh kita pada saat terjadi emosi, antara Denyut
Peredaran darah

jantung

Reaksi elektris pada kulit lain :

Pupil mata

Pernafasan
Emosi dapat mengaktifkan dan mengarahkan perilaku sebagaimana motif biologis
dan psikologis.
Para pakar mengklasifikasi emosi berdasarkan skala cemburu, iri, gembira yang
berlebihan namun upaya ini belum banyak manfaatnya, tetapi pada umumnya
mengkasifikasikan emosi menjadi senang dan tidak senang/tidak menyenangkan.
Dalam penggolongan emosi mengalami kesulitan karena :

Untuk emosi yang sangat mendalam /sangat kuat, individu sulit


membedakan ini takut skali atau marah sekali

Satu individu menghyati satu macam emosi dengasn bebagai cara,missal


emosi marah bisa reaksinya diam,nangis dll

Pengenalan emosi secara subjektif dan introspektif juga sukar dilakukan


karena selalu ada pengaruh dari luar/lingkungan

Upaya untuk mendefeinisikan emosi sukar sekali karena :

Sukar diketahui kapan emosi itu dimulai dan berakhirnya karena emosi
kadang-kadang muncul dan lenyap kembali dalam waktu yang sangat
singkat atau menetap dalam jangka waktu yang sangat lama

Emosi sering ditemukan dalam kondisi yang sangat kompleks

Pengelompokan emosi menurut Watson


-Takut
-Marah
-cinta
Pengelompokan emosi menurut wund
-Perasaan senang dan tidak senang
-Excited dan inneted feeling
By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

-Expectancy release
Yaitu suatu perasaan yang dialami oleh individu yang masih menggantung
Ahli lain mengatakan emosi adalah perasaan yang member warna efektif yang
lebih kuat ,lebih terarah dan lebih luas. Warna efektifi ini adalah perasaan
senang dan tidak senang yang menyertai perilaku kita sehai-hari.
Ketika terjadi emosi pada diri kita terutam emosi yang kuat sering kali terjadi
perubahan pada tubuh kita antara lain :
Reaksi eltris pada kulit
Pernapasan tidak teratur
Pupil mata membesar
Bulu mata berdiri
Pencernaan mules
Otot menjadi bergetar
Bagaimana emosi berkembang pada diri seseorang
Seperti perkembangan lainnya bahwa perkembangan emosi ditentukan oleh
proses pematangan dan proses belajar, pada bayi baru lahir satu-satunya
emosi yang Nampak adalah kegelisahan, usia 7 bulan kemudian ada rasa
terganggu dan rasa senang.
Rasa senang merupakan merupakan suatu perkembangan emosi
Usia 7 bulan muncul rasa takut
Usia 10-12 bulan perasaan kasih saying sudah mulai dipisahkan dari rasa
senang. Semakin bertambah usia anak semakin besar pula kemampuannya
untuk belajar sehingga perkembangan emosi semakin kompleks.
Perkembangan emosi melalui proses kematangan hanya terjadi sampai usia
1 tahun, perkembangan selanjutnya lebih banyak ditentukan oleh porses
belajar.
Pengaruh kebudayaan sangat besar terhadap perkembangan emosi karena
dalam tiap-tiap kebudayaan diajarkan cara mengekspresikan emosi secara
luas dalam kebudayaan yang bersangkutan
Ekspresi emosi tersebut dapat dimengerti oleh orang-orang yang lain dalam
kebudayaan yang sama.

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

MOTIVASI
MOTIVASI :

Adalah seluruh proses gerakan situasi yang mendorong

Dorongan yang timbul dalam diri individu

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh tingkah laku tsb dengan tujuannya

Motivasi berfungsi sebagai perantara pada individu untuk menyesuaikan


dirinya dengan lingkunganya sehingga timbul prinsip

Motif adalah rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu
tingkah laku.
Motivasi asal katanya dari motif yang berasal dari bahsa latin yaitu movere yang
berarti bergerak atau to move,
Motif ini diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang
mendorong untuk berbuat atau merupakan driving force.
Apabila individu berbuat atau berprilaku kearah sesuatu maka akan terkait pada
motivasi atau perilaku yang termotivasi.
Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong
perilaku untuk mencapai tujuan..
Motivasi mempunyai tiga aspek yaitu :
1.

Keadaan terdorong dalam diri organisme (a driving state)yaitu kesiapn


bergerak karena kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, lingkungan, keadaan
mental.

2.

Perilaku yang timbul dan terarah

3.

Goal atau tujuan.

Motif dapat diketahui atau terinferensiasi dari perilaku yang dikatakan dan diperbuat
oleh seseorang. Motif membantu seseorang untuk mengadakan prediksi tentang
perilaku. Apabila orang dapat menyimpulkanmotif dari perilaku seseorang dan
kesimpulan itu benar maka dapat diprediksi tentang apa yang akan diperbuat oleh
orang yang bersangkutan dalam waktu yang akan datang.
Motivasi mempunyai sifat siklas dimana motivasi timbul memicu perilaku menuju
kepada tujuan dan akhirnya setelah tujuan tercapai motivasi itu terhenti.

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

Lingkaran motivasi bersifat dinamis :


Ketidakseimbangan
Kebutuhan

seimbang

Motif

perilaku

Beberapa teori motif


1. Teori insting
Insting if merupakan perilaku yang innate atau bawaan dan insting
Akan mengalami perubahan karena pengalaman.
2. Teori dorongan
Dorongan ini berkaitan dengan adanya kebutuhan untuk dapat mem enuhinya.
3. Teori insentif
dengan adanya insentif mendorong individu untuk dapat berbuat dan perilaku
atau disebut reinforcement bisa positif maupun negative. Reinforcement positif
berkaitan dengan hadiah (reward) reinforcement negative berkaitan dengan
punishment (hukuman)
4. Teori atribusi
Teori ini menjelaskan sebab-sebab dari munculnya perilaku baik kondisi internal
(sikap, motif) maupun eksternal.
5. Teori kognitif
Pada dasarnya seseorang berprilaku dengan mempertimbangkan perilaku mana
yang mana yang membawa manfaat sebesar-besarnya untuk dirinya.
Motivasi dapat digolongkan menjadi dua kelompok
1. Motivasi fisiologis.
Hewan dan manusia terkadang belajar untuk mencapai tujuan yang tidak
langsung berkaitan dengan pemuasan kebutuhan biologis seperti lapar, haus dan
seks. Tujuan semacam ini sering disebut sebagai tujuan yang dipelajari
2. Motivasi psikologis
a.

Motivas kasih sayang (affectional motivation)

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

Motivasi untuk menciftakan dan memelihara kehangatan, keharmonisan, dan


kepuasan batiniah (emosional) dalam berhubungan dengan orang lain.
b.

Motivasi untu mempertahankan diri (ego-defensive motivation)


Motivasi untuk melindungi kepribadian, menghindari luka phisik dan
psikologis, menghindari untuk tidak ditertawakan dan kehilangan muka,
mempertahankan, prestise dan mendapatkan kebanggaan diri.

c.

Motivasi memperkuat ego (ego- bolstering motivation)


Motivasi untuk mengembangkan kepribadian, berprestasi, menaikkan prestasi
dan

mendapatkan

pengakuan

orang

lain,

memuaskan

diri

dengan

penguasaannya terhadap orang lain.


Motivasi eksternal
Berasal dari luar individu seperti kondisi alam, lingkungan keluarga (hubungan
dengan orang tua, adik- kakak, keluarga (famili), lingkungan sekolah (teman-teman),
lingkungan tetangga.
Teori-teori motivasi
1.

Teori HIRARKHI KEBUTUHAN YANG DIGUNAKAN OLEH MASLOW


(manusia mempunyai kebutuhan dasar yang berjenjang ) yaitu :
1. Kebutuhan yang paling mendasar yaitu kebutuhan fisiologis, mis, makan,
minum, sek
2. Kebutuhan rasa aman (rumah, pekerjaan)
3. Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam
menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta
diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih
sayang.
4. Kebutuhan akan penghargaan (harga diri)
Kebutuhan akan status atau kedudukan, kehormatan diri, reputasi dan
prestasi.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (berprestasi berkembang)
Yaitu kebutuhan pemenuhan diri, untuk mempergunakan potensi diri,
pengembangan diri semaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi diri dan
melakukan apa yang paling cocok serta menyelesaikan pekerjaan sendiri.

2. Teori kebutuhan dari McClelland- manusia mempunyai tiga kebutuhan utama


yaitu :
By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

1. Dorongan untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik, cepat dan efisien.
2. Kebutuhan untuk beraffiliasi (nAff)
Dorongan untuk berhubungan dengan orang lain, berkawan.
3. Kebutuhan untuk berkuasa (nPower)
3. Teori Herditas (trait theory)
Bahwa tingkat kepuasan

serta motivasi seseorang merupakan bagian dari

cirikepribadian yang dibawa sejak lahir sehingga sulit untuk dirubah dan dipengaruhi.
Oleh karena itu organisassi akan lebih untung jika dalam seleksi atau promosi
karyawan mencari mereka yang tingkat kepuasan atau motivasinya memang sudah
tinggi (seperti halnya mencari mereka yang berintellegensi tinggi)
4. Goal setting Theory dari Locke
Individu akan lebih termotivasi dalam bekerja jika ia mempunyai target yang harus di
raih- usaha dalam bekerja akan lebih terarah.
Beberapa syarat yang harus diketahui
1. target harus diketahui
2. target harus diterima (disepakati)
Beberapa hasil penelitian :
- makin sulit target, prestasi kerja makin tinggi
- target yang jelas/spesifik prestasi kerja makin tinggi
- feedback selama proses sangat membantu dalam meningkatkan prestasi
Dalam rangka memenuhi kebutuhannya terkadang individu menghadapi
kendala, sehingga ada kemungkinan tujuan tersebut tidak tercapai. Sumber
frustrasi atau yang merupakan kendala itu dapat bermacam-macam yaitu :
- Dari lingkungan
-

Kemampuan yang ada pada individu tidak sesuai sehingga menimbulkan

frustrasi
- Konflik antara motif-motif yang ada.
Dalam menghadapi motif-motif yang ada terkadang individu mengalami konflik.
Menurut Kurt Lewin ada 3 konflik motif yaitu
1.

Konflik mendekati-mendekati (approach-approach conflict)

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

Konflik ini timbul apabila individu menghadapi dua motif atau lebih yang
kesemuanya mempunyai nilai positif
2.

Konflik menghindari-menghindari (avoidance-avoidance conflict)

3.

Konflik mendekati-menghindari (approach-avoidance conflict)

Tambahan konflik menurut Hovland dan Sears


4. Konflik mendekati-mendekati- menghindari
Apabila individu menghadapi berbagai macam motif ada beberapa kemungkinan
respon yang akan diambil yaitu :
1. Kompromi
Apabila individu menghadapi dua motif atau dua objek, ada kemungkinan individu
mengambil respon yang bersifat kompromis dalam arti menaggabungkan
keduanya.
2. pemilihan dan penolakan
3.

bimbang

Disamping itu kemungkinan lain individu menangguhkan terlebih dahulu keputusan


tersebut atau mengambil keputusan berdasarkan atas kata hati. Keputusan yang
diambil atas dasar kata hati bersifat :
1.

sifatnya irrasional, kadang-kadang tidak dapat dijelaskab dengan rasio.

2.

bersifat subjektif hanya berlaku pada individu bersangkutan sementara buat


orang lain tidak

3.

keputusan itu muncul dari lubuk hati paling dalam.

PERSEPSI
Persepsi merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui
alat indera, yang kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga
individu menyadari tentang keadaan disekitarnya dan juga keadaan dirinya.
Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi
1. objek yang dipersepsi
2. alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf
3. perhatian

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat pada waktu individu


menerima stimulus melalui alat indera yaitu ;
1. Mata sebagai alat pendengar
2. Telinga sebagai alat pendengar
3. Lidah sebagai alat pengecap
4. Kulit sebagai alat peraba
Alat indera tersebut merupakan alat penghubung antara individu dengan
dunia luarnya. Stimulus yang dindera itu kemudia oleh individu diorganisasikan
dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa
yang di indera.
Pembagian dari Stimulus
1. Ambang stimulus
Agar stimulus dapat disadari oleh individu, stimulus harus cukup kuat apabila
stimulus tidak cukup kuat bagaimanapun besarnya perhatian dari individu,
stimulus tidak akan dapat dipersepsi atau disadari oleh individu yang
bersangkutan. Dengan demikian ada batas kekuatan minimal dari stimulus yang
dapat menimbulkan kesadaran pada individu yang disebut ambang absolute
sebelah bawah atau disebut juga ambang stimulus yaitu kekuatan minimal yang
dapat disadari individu.
2. Ambang Perbedaan
Kemampuan individu dalam membedakan stimulus satu dengan stimulus
yang lain berbeda. Masing-masing individu mempunyai keunikan sendiri-sendiri.
Misalnya membedakan dua buah benda yang beratnya berbeda.
Kekuatan stimulus yang sudah tidak dapat disadari oleh individu disebut ambang
absolute sebelah atas atau ambang terminal
Jadi range antara ambang absolute sebelah bawah dan ambang absolute
sebelah atas merupakan daerah kekuatan stimulus yang dapat disadari oleh
individu.
Stimulus yang dapat dipersepsi tergantung pada
1. Intensitas atau kekuatan stimulus
2. Ukuran stimulus
3. Perubahan stimulus
By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

4. Ulangan dari stimulus


5. Pertentangan atau kontras dari stimulus
Keadaan internal untuk menentukan stimulus diterima atau tidak tergantung
dari factor individu yang bersangkutan yaitu
1. Sifat struktural dari individu
2. Sifat temporer dari individu
3. Aktifitas yang berjalan pada individu
Konsistensi dalam persepsi
1. Konsistensi bentuk
2. Konsistensi warna
3. Konsistensi ukuran (size)
4. Sifat struktural dari individu
5. Sifat temporer dari individu
6. Aktifitas yang berjalan pada individu
Konsistensi dalam persepsi
1. Konsistensi bentuk
2 Konsistensi warna
3 Konsistensi ukuran (size)
Perhatian merupakan syarat psikologis dalam individu mengadakan persepsi,
perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditujukan kepada suatu objek atau sekumpulan objek.
Perhatian dapat dibedakan yaitu
1. Perhatian spontan
2. perhatian tidak spontan
Dilihat dari banyaknya objek perhatian dapat dibagi :
1. Perhatian yang sempit
2. Perhatian yang luas
Dilihat dari fluktuasi perhatian dapat dibedakan :
1. Perhatian yang statis
2. Perhatian yang dinamis
Hal hal yang dapat mempengaruhi respon terhadap persepsi yaitu
By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

1. suasana emosi
2. effek enthusiasme (dorongan yang kuat)

Distorsi perceptual bisa disebabkan juga oleh


1. adanya kebutuhan
2. sugesti
perbedaan illusi dan halusinasi
Kesalahan dalam memberikan arti terhadap stimulus yang diterima disebut illusi,
illusi bukanlan kelainan kejiwaan seseorang, namun kesalahan dalam proses
persepsi, Contoh tonggak dikira orang yang sedang berdiri.
Faktor-faktor penyebab timbulnya illusi :
1. Faktor kealaman yang disebabkan oleh kondisi alam illusi echo, (gema),
illusi kaca.
2. faktor stimulus
a. stimulus yang mempunyai arti lebih dari satu dapat menimbulkan illusi
misalnya gambarambigious yang mempuyai arti lebih dari Satu.
b. stimulus yang tidak dianalisis lebih lanjut yang memberiakn impresi
total
3. faktor individu
Adanya kebiasaan dan adanya kesiapan psikologis (mental set)
Berbeda dengan halusinasi
Pada halusinasi individu merasa mengalami suatu persepsi sekalipun
secara objektif individu tidak dikenai oleh sesuatu stimulus. Keadaan
semacam ini merupakan hal yang abnormal. Jadi kalau seseorang
mengalami halusinasi merupakan pendahuluan adanya gangguan
kejiwaan.
Persepsi dan interpretasi gejala-gejala kesakitan
Pasien mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam mengartikan rasa sakit,
bukan hanya pengalaman tentang kesehatan dan kesakitan tetapi juga arti yang dia
By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

berikan kepada pengalaman tersebut

Setiap individu memiliki perbedaan dalam

mengartikan rasa sakit, hal ini tergantung pada :

1. perbedaan perhatian
Orang yang memusatkan perhatian pada diri sendiri lebih cepat memperhatikan
adanya gejala daripada orang yang memusatkan perhatian pada lingkungan dan
kegiatan mereka.
Pennaebaker (1982) melihat bahwa orang yang mempunyai pekerjaan
membosankan yang terisolir dari masyarakat atau hidup sendiri lebih banyak
melaporkan adanya gejala daripada orang yang mempunyai pekerjaan cukup
menarik yang aktif dalam kegiatan sosial atau hidup dengan orang lain. Hal ini
disebabkan oleh karena adanya aktivitas hidup dan adanya selingan dalam
kegiatan rutin yang dijalani sehari-hari.
2. Stres
Bila orang berada di bawah tekanan mereka mungkin percaya bahwa mereka
akan lebih mudah terserang kesakitan sehingga akan memperhatikan tubuhnya.
Mereka juga bisa memahami perubahan-perubahan fisiologis yang berkaitan
dengan stress serta menginterpretasikan perubahan-perubahan ini sebagai
gejala-gejala kesakitan.
3. Suasana hati (mood)
Bila individu berada dalam suasana hati positif maka mereka mengira bahwa
mereka

akan lebih sehat, lebih jarang mengeluhkan tentang ingatan yang

berkaitan dengan kesakitan serta lebih sedikit melaporkan tentang tentang gejala
yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi gejala-gejala kesakitan yang muncul :
1. Faktor Demografis
- orang yang sudah berumur /tua
- jenis kelamin / wanita
- Status perkawinan / tidak menikah atau diceraikan
- Orang yang hidup sendiri
- Pengangguran /status pekerjaan
By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

- tingkat pendidikan / pendapatan lebih tinggi


2. Faktor-faktor situasi
- situasi membosankan
- fokus perhatian
3. Perbedaan budaya
Studi antar budaya menekankan perbedaan cultural dalam pengalaman
(penafsiran) gejala-gejala.
Contoh : Mhs. Kedokteran mempelajari gejala-gejala suatu penyakit mereka
memusatkan perhatian penuh pada gejala-gejala kesakitan yang muncul, pada saat
mereka mempelajari penyakit tersebut sekelompok mahasiswa membayangkan
bahwa mereka betul-betul dihinggapi penyakit tersebut.
4. Penafsiran budaya
- pengalaman sebelumnya
Pengalaman sebelumnya dengan suatu gejala dapat membuat si penderita
menjadi waspada tentang adanya kemungkinan bahaya
- pengharapan
Menurut Leventhal jika orang mengalami suatu perasaan yang berbeda pada
tubuhnya

atau gejala-gejala tertentu, dia akan mencari nama gejala tersebut

atau diagnosis.

By :Dian Fitriani Puji Astuti,S.Psi.,Psi

Anda mungkin juga menyukai