Anda di halaman 1dari 5

Nama : Florince

Kelas : X.6
Absen : 10
DAUR HIDUP CACING
1. CACING TAMBANG

Cacing ini memiliki dua jenis yaitu Necator americanus dan Ancylostoma duodenale. Necator
americanus menyebabkan penyakit nekatoriasis dan Ancylostoma duodenale menyebabkan
penyakit ankilostomiasis.
Telur cacing tambang keluar bersamaan dengan feces. Dalam waktu 1-1,5 hari, telur akan
menetas menjadi larva, yang disebut larva rhabditiform. Tiga hari kemudian larva berubah lagi
menjadi larva filarifom dimana larva ini dapat menembus kulit kaki dan masuk ke dalam tubuh
manusia. Di tubuh manusia, cacing tambang bergerak mengikuti aliran darah, menuju jantung,
paru-paru, tenggorokan, kemudian tertelan dan masuk ke dalam usus. Di dalam usus, larva
menjadi cacing dewasa yang siap menghisap darah. Setiap ekor cacing N. americanus akan
menghilangkan 0,005-1 cc darah per hari sedangkan setiap ekor cacing A. duodenale akan
menyebabkan manusia kehilangan 0,08-0,34 cc per hari. Oleh karena itulah, cacing tambang
menjadi berbahaya karena dapat menyebabkan anemia pada manusia.
Siklus Hidup:
Usus manusia - cacing - telur keluar bersama feses - tempat becek - menetas - hidup lama menempel pada kaki manusia - menembus kaki - aliran darah - jantung - paru-paru kerongkongan - tertelan - usus manusia - cacing dewasa

2. CACING PITA

Manusia yang mengandung cacing pita dewasa di usus halusnya itu , dipastikan pada Proglotid
segmen terakhir yang masak mature banyak mengandung telur yang sudah dibuahi membentuk
Zygot. Dimana telur yang ada di Progloyid itu dilepaskan (Fragmentasi) sehingga mengikuti sisa
makanan ke usus besar dan ke anus . Telur yang berada bersama kotoran itu ; bisa bertahan
selama berhari-hari untuk bulan di lingkungannya . Sapi (T. saginata) dan babi (T. solium)
menjadi terinfeksi oleh vegetasi rumput yang terkontaminasi dengan telur atau proglottids itu.
Dalam usus ternak telur tergesek sehingga menetas membentuk larva yang disebut
Oncospheres, segera tumbuh membentuk larva Hexacant ( larva dengan 6 kait yang tajam),
hexacant menginvasi dinding usus, dan bermigrasi ke otot lurik ( daging) , di mana mereka
berkembang menjadi Cysticercus. Sebuah cysticercus dapat bertahan hidup selama beberapa
tahun di daging Ternak. Manusia terinfeksi karena menelan mentah atau setengah matang daging
yang terinfeksi / di dalamnya ada Cysticercusnya . Dalam usus manusia Cysticercus berkembang
lebih dari 2 bulan menjadi cacing pita dewasa , yang dapat bertahan hidup selama bertahuntahun. Cacing pita dewasa melekat pada usus halus dengan Scolexnya { kepala) dan scolex
mereka berada menancap di dinding usus halus l. Panjang cacing dewasa biasanya 5 m atau
kurang untuk T. saginata (namun mungkin mencapai sampai 25 m) dan 2 untuk 7 m untuk T.
solium. Proglottids atau bagian segment nya dari cacing pita bagian posterior yang paling
belakang ( paling dewasa) menghasilkan telur yang matang, Proglotid itu kemudian dilepaskan
dari cacing pita, dan bermigrasi ke usus besar , bersama kotoran segera le anus (sekitar 6 per
hari).
Siklus Hidup:
Proglotid dikeluarkan, berisi ribuan telur - di dalam telur ada larva (onkosfer) - tertelan babi/sapi
- onkosfer keluar menembus dinding usus menuju saluran limfe - ikut aliran darah otot sapi/babi
- sistiserkus - termakan manusia - skoleks menempel di dinding usus - cacing pita

3. CACING PERUT

Pada tinja penderita askariasis yang membuang air tidak pada tempatnya dapat mengandung telur
askariasis yang telah dubuahi. Telur ini akan matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang
lain yang memegang tanah yang telah tercemar telur Ascaris dan tidak mencuci tangannya,
kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris.
Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada usus. Larva akan
menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti sistem peredaran,
yakni hati, jantung dan kemudian di paru-paru.
Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus, kemudian di
laring. Ia akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di usus, larva akan menjadi
cacing dewasa.
Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya
akan keluar kembali bersama tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini
membuang tinjanya tidak pada tempatnya.
Siklus Hidup :
Usus manusia - cacing - telur cacing keluar bersama feses - tersebar menempel pada makanan termakan - menetas - larva menembus usus - aliran darah - jantung - paru-paru - kerongkongan tertelan - usus manusia - cacing dewasa

4. CACING FILARIA

Pada saat nyamuk vektor mengisap darah penderita filariasis beberapa mikrofilaria akan ikut
terhisap bersama darah dan masuk ke dalam lambung nyamuk. Beberapa saat setelah berada
dalam lambung nyamuk, mikrofilaria yang bersarung akan melepaskan sarungnya, kemudian
dalam waktu satu jam akan menembus dinding lambung nyamuk dan bermigrasi ke dalam otot
dada atau thorax nyamuk.
Dalam thorax, mikrofilaria menjadi lebih pendek dan gemuk dibandingkan dengan larva yang
ada di lambung. Dalam keadaan ini, mikrofilaria disebut larva stadium 1 (L1).. Larva stadium 1
ini akan berganti kulit dan berkembang menjadi larva stadium 2 (L2). Larva stadium 2 ini pun
akan berganti kulit lagi dan berkembang menjadi larva stadium 3 (L3). Larva stadium 3 inilah
yang merupakan larva infektif yang aktif dan akan bermigrasi ke dalam probrosis nyamuk.
Proses perkembangan dari larva stadium 1 sampai larva stadium 3 membutuhkan waktu 10-14
hari.
Saat nyamuk menggigit manusia, ia akan menusukkan probosisnya pada kulit manusia. Pada saat
inilah larva L3 akan keluar dari probosis nyamuk dan menempel di kulit. Pada saat nyamuk
menarik probosisnya, larva L3 akan bergerak masuk ke dalam kulit melalui bekas gigitan
nyamuk. Selanjutnya larva ini akan menuju ke sistem limfe. Larva stadium 3 yang ada dalam
kelenjar limfe dalam waktu 9-10 hari akan berganti kulit dan berkembang menjadi larva stadium
4 (L4). Larva stadium 4 ini merupakan stadium larva paling akhir yang akan berkembang
menjadi cacing dewasa atau makrofilaria.
Perkembangan dari larva stadium 3 sampai ke dewasa membutuhkan waktu sekira 9 bulan.
Apabila dalam saluran limfe terdapat cacing betina dan jantan maka cacing jantan dan betina
yang ada dalam saluran atau kelenjar limfe akan mengadakan perkawinan. Setelah kopulasi
cacing betina secara periodik menghasilkan mikrofilaria. Satu cacing betina dewasa akan
menghasilkan kurang lebih 30.000 mikrofilaria tiap harinya. Mikrofilaria tidak hidup dalam
saluran atau kelenjar limfe,tapi akan bermigrasi ke dalam saluran darah dan saluran darah tepi.
Mikrofilaria yang beredar di saluran darah tepi akan terhisap kembali oleh nyamuk vektor dan
siap ditularkan ke orang lain di sekitarnya.

5. CACING HATI MANUSIA

6.
Telur dari Clonorchis sinensis yang berisi mirasidium yang berkembang ke dalam bentuk
dewasa, mengapung dalam air tawar sampai dimakan oleh siput. Parafossarulus manchouricus
sering berfungsi sebagai host intermediate pertama untuk sinensis Clonorchis.
Begitu berada di dalam tubuh siput, mirasidium yang menetas dari telur, dan tumbuh dalam
parasitically siput. Mirasidium ini berkembang menjadi sebuah sporocyst, yang pada gilirannya
rumah reproduksi aseksual dari redia, tahap berikutnya. Redia sendiri rumah reproduksi aseksual
dari cercaria berenang bebas. Sistem reproduksi aseksual memungkinkan untuk multiplikasi
individu cercaria eksponensial dari satu mirasidium. Ini membantu para Clonorchis dalam
reproduksi, karena memungkinkan mirasidium untuk memanfaatkan salah satu kesempatan
kesempatan pasif dimakan oleh bekicot sebelum telur mati.
Setelah redia dewasa, yang tumbuh di dalam tubuh bekicot sampai titik ini, mereka secara aktif
keluar dari tubuh siput ke lingkungan air tawar. Di sana, mereka mencari ikan. Membosankan
cara mereka ke dalam tubuh ikan, mereka kembali menjadi parasit semesta alam baru mereka.
Setelah bagian dalam otot ikan, cercaria yang membuat kista metacercarial pelindung yang untuk
membungkus tubuh mereka. Pelindung kista ini membuktikan bermanfaat bila otot ikan
dikonsumsi oleh manusia. The cyst tahan asam memungkinkan metaserkaria untuk menghindari
dicerna oleh asam lambung manusia, dan memungkinkan metaserkaria untuk mencapai usus
kecil terluka. Mencapai usus kecil, metaserkaria dengan menavigasi ke hati manusia, yang
menjadi habitat akhirnya pakan. Dalam hati manusia, Clonorchis mencapai tahap yang matang
dari reproduksi seksual. Orang dewasa hermaprodit memproduksi telur setiap 1-30 detik,
mengakibatkan perkalian cepat penduduk di hati.

Anda mungkin juga menyukai