Per 61 62 Dan 24 251
Per 61 62 Dan 24 251
dan
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
P3B
Pokok-Pokok Pemaparan
1
Latar Belakang
Latar Belakang
1. Kesepakatan G-20 tentang transparansi dan
akses informasi untuk pertukaran informasi
perpajakan.
2. Jaringan P3B Indonesia yang luas dengan 59
negara.
3. Ketentuan dalam P3B untuk penghasilan
passive income (bunga, dividen, dan royalti)
menyatakan bahwa hak pemajakan negara
sumber dibatasi apabila penerima penghasilan
adalah beneficial owner.
4. Belum terdapat aturan (P3B maupun ketentuan
domestik) yang mengatur secara tegas tentang
penentuan beneficial owner.
@Subdit PKPI-DJP
Latar Belakang
5. Prosedur yang berlaku sebelumnya (SE03/PJ.101/1996) mensyaratkan WPLN
menyampaikan Surat Keterangan Domisili (SKD)
yang diterbitkan oleh pejabat berwenang di
negaranya .
Permasalahan SE-03/PJ.101/1996:
a. Bentuk SKD yang diterima WP Pemotong Pajak bervariasi
dan dalam berbagai bahasa, sehingga menimbulkan
keraguan penerapan P3B,
b. WP Pemotong pajak sering menerapkan P3B tanpa
terlebih dulu memperoleh SKD dari WPLN.
c. SKD tidak dapat digunakan untuk mengetahui apakah
penerima penghasilan adalah beneficial owner.
d. SKD tidak menyediakan informasi yang cukup untuk
mencegah penyalahgunaan P3B.
@Subdit PKPI-DJP
Indonesia Negara X
SKD
Jika Gagal
DJP
Pasal 17 (2) UU KUP
PMK-190/PMK.03/2007
SE-09/PJ.10/1994
Refund
Application
Request
For MAP
Tax Office
Request
For MAP
MAP: Mutual Agreement Procedures
6
PENYALAHGUNAAN P3B
1. P3B tidak diterapkan dalam hal terjadi penyalahgunaan
P3B
2. Penyalahgunaan P3B dapat terjadi dalam hal :
a. Transaksi tidak mempunyai substansi ekonomi &
semata-mata untuk memperoleh manfaat P3B;
b. Transaksi yang format hukumnya (legal form) berbeda
dengan substansi ekonomisnya (economic substance) &
semata-mata untuk memperoleh manfaat P3B; atau
c. Penerima penghasilan bukan pemilik yang sebenarnya
atas manfaat ekonomis penghasilan (beneficial owner).
3. Kriteria beneficial owner hanya diterapkan untuk
penghasilan yang di dalam pasal P3B terkait memuat
persyaratan beneficial owner.
8
Dividen,
dikenakan tarif
10% sesuai P3B
RI-Singapura
Ekuitas
Mr. Chen,
residen dari
negara yang
tidak memiliki
P3B dengan
Indonesia
Perusahaan
Singapura
Singapura
Indonesia
PT XYZ
X Corp.
$1150
Pinjaman+
Bunga 15%
Luar Negeri
Pinjaman
Luar Negeri
ABC
menjual
mesin
Indonesia
$1000
PT ABC
ABC membeli
kembali Mesin
Indonesia
$1000
PT ABC
10
Beneficial Owner
Bunga
PPh: 0%/10% menurut
P3B RI-Belanda
Investasi Ekuitas
Perusahaan Belanda
Belanda
Indonesia
Pinjaman, sebesar
penghasilan bunga
Tn. Budiman
Pinjaman
PT XYZ
11
b.
c.
Safe Harbor
a. Individu yang bertindak tidak sebagai agen atau
nominee;
b. lembaga yang namanya disebutkan secara tegas
dalam P3B atau yang telah disepakati oleh pejabat
yang berwenang di Indonesia dan di negara mitra P3B;
c. WPLN yang menerima atau memperoleh penghasilan
melalui Kustodian sehubungan dengan pengalihan
saham atau obligasi yang diperdagangkan atau
dilaporkan di pasar modal di Indonesia, selain bunga
dan dividen, dalam hal WPLN bertindak tidak sebagai
agen atau nominee.
d. Perusahaan yang sahamnya terdaftar di Pasar Modal
dan diperdagangkan secara teratur;
e. Bank; atau
13
Safe Harbor
f.
15
16
17
Persyaratan Administratif
a.
Dalam hal WPLN tidak dapat memenuhi ketentuan pada ayat (3)
butir d,
WPLN dianggap memenuhi persyaratan administratif apabila
ketentuan-ketentuan pada ayat (3) butir a, b, c, dan e dipenuhi, dan
WPLN melampirkan surat keterangan domisili yang lazim disahkan
atau diterbitkan oleh negara mitra P3B yang memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a.menggunakan bahasa Inggris;
b.diterbitkan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010;
c.berupa dokumen asli atau dokumen fotokopi yang telah
dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat salah satu
Pemotong/Pemungut Pajak terdaftar sebagai Wajib Pajak;
d.sekurang-kurangnya mencantumkan informasi mengenai nama
WPLN; dan
e.mencantumkan tanda tangan pejabat yang berwenang, wakilnya
yang sah, atau pejabat
kantor pajak yang berwenang di negara
19
mitra P3B atau tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai
20
Form-DGT 1
21
Form-DGT 2
1. Berlaku selama 12 bulan sejak disahkan oleh
pejabat berwenang di luar negeri.
2. Penghasilan dari transaksi obligasi yang
diperlakukan sebagai bunga/diskonto sesuai PP
No.27 Tahun 2008 dan PP No.16 Tahun 2009. Atas
penghasilan tersebut WPLN, selain bank,
menggunakan Form-DGT 1.
22
22
23
24
Isi dengan
nama WPLN.
25
Isi dengan
nama
negara
tempat
kedudukan
WPLN.
26
CaraCara
Pengisian
Form-DGT
1 dan DGT12
Pengisian
Form-DGT
Form-DGT 1
Page 2
Part IV
hanya diisi
jika WPLN
adalah
individu
27
Part V
hanya diisi
jika WPLN
bukan
individu.
Isi dengan:
(1) negara tempat pendirian/terdaftar,
(2) negara tempat manajemen/pengendali,
(3) alamat kantor pusat,
(4) alamat cabang, kantor, atau tempat usaha lainnya
di Indonesia
(jika ada), dan
(5) bidang usaha
28
Part V
hanya diisi
jika WPLN
bukan
individu.
29
30
31
32
33
Isi dengan
nama
negara
tempat
kedudukan
WPLN.
34
Isi dengan
nama
negara
tempat
kedudukan
WPLN.
Form-DGT 2 ini
dapat digunakan
lebih dari 1 kali
selama 12 bulan
sejak disahkan
pejabat berwenang di
negara mitra P3B.
Dalam hal Form-DGT
2 akan digunakan
lebih dari satu
Pemotong/Pemungut
Pajak, Form-DGT 2
asli dapat
diperbanyak oleh
Pemotong/Pemungut
dan dilegalisasi oleh
Kepala KPP dimana
Pemotong/Pemungut
tersebut terdaftar.
Kepala KPP
menyimpan dokumen
Form-DGT 2 asli
tersebut.
35
penyalahgunaan
37
38