Anda di halaman 1dari 1

Etika Profesi Insinyur

Disusun oleh : Hafizh Insan A (13011012), Narendra Afian (13011020), Chairil Anshari
(13011056), Fajar M Rahman (13011066), Nariswari Prajna (13011095)
Berdasarkan data dapat diketahui bahwasanya kemajuan suatu negara tidak dipengaruhi
oleh telah berapa lamanya negara tersebut berdiri, banyaknya kekayaan/sumber daya alam
yang dimiliki oleh negara, luas wilayah negara, atau populasi dari negara atau sumberdaya
manusia dari negara tersebut. Kemajuan suatu negara dipengaruhi oleh karakter dari tiap-tiap
manusia yang menempati negara tersebut. Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan
alam yang berlimpah seharusnya dapat memanfaatkannya dengan baik untuk menjadikan
negara ini sejahtera, namun karakter-karakter buruk yang masih tertanam pada diri
masyarakat Indonesia membuat negara ini masih memiliki angka kemiskinan yang tinggi.
Jika tidak berubah, maka negara ini masih tetap berada dalam kemiskinan.
Setiap masyarakat Indonesia seharusnya hidup dengan mentaati prinsip-prinsip
kehidupan, yang diantaranya adalah, etika, kejujuran dan integritas, bertanggung jawab,
hormat pada atasan dan hukum masyarakat, hormat pada hak orang lain, cinta pada
pekerjaan, berusaha keras untuk menolong dan berinvestasi, mau bekerja keras, serta tepat
waktu.
Seorang insinyur merupakan komponen yang sangat menentukan sumber daya manusia
suatu negara dalam bidang pembangunan negara dimana hasil ciptaannya pasti digunakan
pada segala aktivitas. Oleh karena itu dalam menjalankan pekerjaanya sehari-hari, insinyur
haruslah mentaati prinsip-prinsip dasar kehidupan tersebut. Seorang manusia memiliki 3
faktor penting yang menentukan kehidupanya antara lain pikiran, kondisi fisik dan watak.
Watak merupakan komponen yang sangat penting karena menentukan arah, norma dan
tingkah laku manusia. Dalam menjalani profesinya, seorang insinyur haruslah beretika. Etika
terkait dengan watak, dan watak menciptakan keinginan. Watak terwujud akibat dari
lingkungan keluarga, agama, pendidikan, serta lingkungan sekitar sehari-hari. 3 unsur yang
menentukan insinyur dalam praktek adalah: 1. Ilmu yang dimiliki oleh insinyur tersebut; 2.
Pengalaman profesi; 3. Etika dalam menjalani profesi Insinyur tersebut. Etika dalam
melaksanakan profesi keinsinyuran ini dituangkan dalam kode etik insinyur..
Perlunya kode etik insinyur termuat di dalam Undang-undang Tentang Keinsinyuran
(No. 11 Tahun 2014) pada beberapa pasal diantaranya pasal 2, 38, 39, 40 dan 41. Karakter
insinyur yang diharapkan dalam adanya kode etik insinyur adalah sebagai berikut: terampil
bergaul, terampil berkomunikasi, mempunyai jiwa kepemimpinan, kompeten, berpikir logis
dan kuantitatif, visioner, belajar dan bekerja keras, memelihara kepustakaan profesianya,
mandiri, jujur, terorganisasi, peduli komunitas, dan kreatif.
Prinsip dasar atau Catur Karsa dari etika insinyur antara lain adalah , mengutamakan
keluhuran budi, menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia, bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat,
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, dan meningkatkan kompetensi dan martabat
berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.
Dalam menjalankan pekerjaannya, insinyur perlu berhati hati jika terlibat dengan pihak
pihak tertentu. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan adanya kepentingan individu dan
kelompok dalam pengambilan keputusan. Pihak pihak tersebut antara lain hubungan dengan
client, konsultan, pesaing, kontraktor, kepatuhan terhadap standard dan hukum, pertentangan
kepentingan, penyuapan dan kickback, hadiah, jamuan, pelayanan, hiburan, perlakuan
terhadap kerahasiaan atau info yang dibatasi, perlakuan terhadap kekayaan intelektual
karyawan, kerja sampingan, dan whistle blower.

Anda mungkin juga menyukai