Anda di halaman 1dari 4

Melalui CTL, siswa dapat membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga obyek pembicaraan dalam pembelajaran


menjadi jelas.
1. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua unsur-unsur yang mempengaruhi
pembelajaran harus berinteraksi secara kompleks, sehingga apa yang diinginkan dari
pembelajaran tercapai. (Aqib, 2002: 41).
Menurut Wahyudi (2003: 81) pembelajaran merupakan proses kompleks dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat dikelompokkan ke dalam faktor internal
dan eksternal, faktor internal meliputi usia siswa. Kemampuan dan motivasi diri, dan
bakat sedangkan faktor eksternal antara lain terdiri dari kemampuan mengajar guru,
fasilitas belajar, lingkungan di rumah dan lingkungan belajar di sekolah.
Pembelajaran merupakan upaya untuk menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam
agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa
(Suyitno, 2004: 1) Sedangkan menurut Syahrir (2010: 6) Pembelajaran adalah suatu
proses atau serangkaian kegiatan jiwa-raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya
yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotrik.
Jadi pembelajaran adalah seluruh aktivitas belajar mengajar yang dilakukan oleh
siswa dan guru yang melibatkan seluruh komponen belajar mengajar baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang difasilitasi oleh guru
untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar untuk mencapai pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap.
Istilah pembelajaran tidak dapat dipisahkan dengan istilah belajar karena pada
pembelajaran juga terjadi kegiatan belajar, hanya sajakegiatan belajar tersebut telah
dirancang oleh pendidik dalam suatu lingkungan belajar tertentu dengan menggunakan
berbagai jenis media dan sumber belajar yang dapat mendukung kegiatan belajar siswa
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Seperti yang diungkapkan oleh Rusman
(2012:134), pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru
dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara
tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran.
Selanjutnya Komalasari (2011:3) memberikan definisi yang lebih terperinci
mengenai pembelajaran yaitu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar
yang direncanakan dan didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar
subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan
efisien.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang secara
sengaja didesain oleh pendidik untuk membuat siswa belajar.
Sejalan dengan fenomena ini, Siberman (2006) menyatakan bahwa
mengajar bukanlah semata persoalan menceritakan ataupun penuangan
informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan dan
kerja siswa sendiri. Selain itu Hamalik (2007) juga menyatakan bahwa
pendidikan modern lebih menitik beratkan pada aktivitas sejati di mana
siswa belajar sambil bekerja. Diapun menjelaskan dengan bekerja siswa
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta perilaku
lainnya termasuk sikap dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut sistem

pembelajaran dewasa ini sangat menekankan pada pendayagunaan azas


keaktifan dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Dengan kata lain dalam pelaksanaan pembelajaran
peran guru hanya sebagai fasilitator dan motivator, sedangkan siswa
sebagai kreator dimana siswa diarahkan agar dapat menemukan sendiri
jawaban dari setiap permasalahan yang ditemukan.

Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Sebab pada prinsipnya belajar adalah
berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Itulah
sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi
belajar-mengajar (Sardiman, 2007 : 95-96).
Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam
kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait. Kaitan antara keduanya akan
membuahkan aktivitas belajar yang optimal (Sardiman, 2010 : 100). Untuk
menumbuhkan aktivitas belajar siswa, guru harus dapat mengembangkan teknik-teknik
pengajaran yang memungkinkan terjadinya interaksi yang dinamis dan membangun di
dalam kelas. Suasana belajar yang lebih, menyenangkan dan lebih terbuka terhadap
pengajuan pendapat maupun pertanyaan dapat menjadi pemicu bagi terwujudnya
aktivitas belajar yang efektif (Winkel, 2009 : 73).
Menurut Hamalik (2003 : 170-171) pengajaran yang efektif adalah pengajaran
yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Oleh
karena itu, guru yang bertindak sebagai fasilitator dan dalam pembelajaran hendaknya
mampu menciptakan pembelajaran yang dapat mengikutsertakan siswa secara aktif baik
individu maupun kelompok dalam kegiatan pembelajaran.
Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu segala kegiatan atau tingkah
siswa selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem solving
berrbasis kontekstual dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

8. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Briggs dalam Bukka (2002 : 147) adalah suatu kecakapan
dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan
dengan angka-angka atau nilai-nilai yang diukur dengan tes hasil belajar. Hasil belajar
yang tinggi menunjukkan penguasaan yang baik atas materi yang diberikan oleh guru
dan sebaliknya jika hasil belajarnya rendah, berarti siswa tidak dapat menguasai materi
yang diberikan oleh guru. Hasil belajar ini dapat digunakan sebagai indikator
keberhasilan proses belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai